Share

162

WUUUUUS

Jari telunjuk mbok Rah yang menekan pusar boneka itu terlihat mengeluarkan asap, mbok Rah terkejut, matanya melotot, rahangnya mengeras, andai mbok Rah masih punya gigi, mungkin gigi itu gemeletuk.

Di rumah ustad,

Ustad terus saja membaca doa-doa, nampak sekali ustad kewalahan, karena tubuh Darto terus bergerak kelojotan, tubuh sang ustad nampak bergetar, baju kokonya sampai basah oleh keringat, dengan terus saja menugcapkan doa sampai dengan teriak-teriak, seperti sedang berperang dengan kekuatan tak kasat mata,

Mbok Rah di kamarnya masih dalam posisi yang sama, jari-jari berusaha menekan pusar boneka dengan kuat, samapi otot jari hingga leher bertonjolan,

AAAAAAHHHHH

Mbok Rah berteriak saat dia berusaha menekan pusar boneka dengan kuat, tiba-tiba jari telunjuknya terasa sakit, ada sensasi terbakar dirasakannya, tubuhnya seperti tersetrum ribuan watt, hingga tubuhnya terjengkang,

BUKKK

“Bangsat, bagaimana bisa seperti itu!” geram mbok Rah, nafasnya ngos-ngosan, keringat sudah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status