Share

Bab 64

"Kita harus bulan madu ke Amerika, Tyas. Aku heran kenapa sampai sekarang belum ada tanda-tanda bahwa dirimu sudah hamil!" seru Tuan Edbert setelah dua bulan lebih berlalu.

Aku hanya bisa menunduk karena memikirkan tamu bulanan yang sudah lama alpa apalagi saat disuruh ke salon malah melepas IUD dan memilih konsumsi pil KB karena perut sering merasa nyeri. Napas berembus berat, perjalanan ke Amerika nanti sama saja mengikis jarak pada neraka jahannam.

Niat untuk taubat masih kuat bahkan setelah melakukan tugas, aku selalu menangis memohon ampun pada Tuhan. Pernah juga menyampaikan penolakan pada Tuan Edbert, tetapi nyawa nyaris lenyap.

"Mungkin belum waktunya, Ed," jawabku kemudian sambil merapal doa dalam hati agar kehamilan itu tidak pernah terjadi.

Kami bahkan pernah memeriksa kesuburan pada dokter spesialis, katanya tidak ada masalah. Beruntung saat itu IUD sudah lepas atau Tuan Edbert akan semakin murka.

"Tidak, ini salah! Mungkin karena kita jarang melakukannya karena sedikit wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status