Share

CEK KONDISI KEUANGAN SUAMI

Penulis: Reinee
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-08 06:47:31

Aku sedang menyuapi Keanu sore itu saat kudengar sebuah mobil berhenti di depan rumah. Beberapa saat kemudian pintu depan terdengar seperti dibuka agak kasar. 

 

Bergegas ku menuju ke ruang depan setelah menggendong anakku di pinggang.

 

"Mas, sudah pulang?" tanyaku saat melihat Mas Arman ternyata sudah duduk di kursi ruang tamu sambil melepas sepatunya. 

 

Namun dia tak menyahut. Saat kuulurkan tanganku untuk menciumnya pun dia tidak menyambutnya. 

 

"Ada apa, Mas?" Aku keheranan.

 

"Minggu kemarin Kamu ke tempat Mirna?"

 

Oops! Wah, teman Mas Arman itu ternyata sudah memberitahu suamiku tentang kedatanganku ke rumahnya.

 

"Iya, Mas. Memangnya ada apa?" Sudah terlanjur tahu, ya sudah lah mau gimana lagi. 

 

"Kamu nanya apa sama dia? Aneh-aneh saja Kamu Ray?" Dia bangkit mendekatiku setelah selesai dengan sepatunya.

 

"Wajar kan Mas kalau istri curiga karena melihat seorang wanita di dalam kamarnya?"

 

"Wanita apa sih Ray? Kamu jangan mengada-ada lah. Wanita yang mana?"

 

Aku menurunkan Keanu sebentar mendudukkannya di lantai, lalu  memberinya mainan supaya dia tidak terfokus dengan pembicaraan kami.

 

"Mas Arman lupa? Waktu kemarin kita video call, aku liat lho mas jelas banget ada wanita di kamar Kamu."

 

"Iya wanita, biasa juga kan, kita ke Surabaya rame-rame, Ray. Cowok cewek, banyak. Semuanya nginep di satu hotel. Wajar kan kalau saling berkunjung ke kamar?" 

 

"Ya wajar sih kalau cuma berkunjung saja. Tapi kan waktu itu aku lihat dia ...."

 

"Lihat apa?"

 

"Dia buka-bukaan lho Mas di kamarmu. Apa itu wajar?

 

"Buka-bukaan apa sih, Ray? Kamu itu ya, suami kerja bukannya didoain malah dicurigain kayak gitu. Bikin males tau nggak?"

 

Mas Arman terlihat sangat marah. Tapi aku yakin dia marah hanya untuk menutupi kesalahannya. Dan aku pikir, percuma jika aku terus-terusan berdebat dengannya. Dia sudah menabuh genderang kebohongan dan mustahil akan mengakuinya sebelum aku menemukan bukti nyatanya. 

 

"Oya, satu lagi, Ray ... Kamu jangan pernah lagi ya nelpon-nelpon ke kantor. Kamu itu bener-bener deh. Bikin Mas malu, tau nggak sih?"

 

"Malu? Mas Arman malu aku nelpon ke kantor?"

 

"Nelpon nanyain kayak gitu ya jelas aku malu lah. Kayak yang nggak dipamitin aja kamu, Ray. Aku waktu pergi juga pamit kan? Semua temen kantor jadi ngejekin Mas kan hari ini. Gara-gara kamu tuh!"

 

Aku menghela nafas panjang. Salahku juga, saking paniknya waktu itu, aku sampai tidak berpikir panjang. Seharusnya aku lebih hati-hati mencari tahu tentang suamiku.

 

"Ya sudah aku minta maaf. Tidak akan lagi," kataku dengan nada menyesal. 

 

"Nah gitu dong. Aku ini kerja, buat nafkahin Kamu sama Keanu. Kalau kamu terus-terusan curiga, gimana aku bisa kerja dengan tenang. Yang ada aku justru malas ke kantor."

 

"Ya sudah. Maaf."

 

"Ya. Kumaafkan. Jangan diulangi lagi, Mas nggak suka. Ngomong-ngomong masak apa hari ini Kamu, Ray? Aku lapar."

 

"Ada, Mas. Sudah kusiapin di meja. Apa mau diangetin dulu sayurnya?" 

 

"Nggak usah lah. Aku mandi dulu. Habis itu temenin makan. Ya?" 

 

Aku hanya mengangguk. Biarlah berjalan seperti ini dulu sambil kucari cara bagaimana aku bisa tahu apa yang sebenarnya disembunyikan oleh Mas Arman. 

 

Saat Mas Arman bergegas ke kamar mandi setelah kuambilkan handuknya, aku pun segera menemani Keanu bermain di lantai walaupun dengan pikiran terus berputar menemukan cara untuk mengungkap semuanya ini. 

 

 

Aku mendadak bangkit saat tiba-tiba aku mengingat sesuatu, ponsel Mas Arman. Coba kuperiksa, mumpung saat ini dia sedang di kamar mandi. 

 

Kutinggalkan Keanu sendirian di ruang depan, sementara aku berjalan perlahan ke nakas dimana Mas Arman biasa meletakkan ponselnya. Syukurlah ada disana. Ponsel itu tergeletak disamping kunci mobilnya. Segera saja kuraih benda pipih itu untuk kubuka. 

 

Sebentar, sebentar, sepertinya ada yang lain dengan ponsel Mas Arman. Biasanya bukan ini kan? Aku membalik benda itu dan sedikit kaget karena ada gambar apel digigit ternyata dibelakangnya. 

 

Ponsel ini sangat bagus, bukan seperti ponsel yang biasa dipakai Mas Arman sebelumnya. Dan kelihatannya juga masih baru. Kuperkirakan harganya juga pasti mahal. Tapi, darimana Mas Arman punya uang lagi untuk membeli ponsel mahal ini? Kemarin habis membelikanku kalung, sekarang ponsel?

 

Aku membuka layarnya perlahan. Yah, masih kosong. Belum ada aplikasi perpesanan kekinian yang terdownload disana. Apa ponsel ini baru saja dibeli? Saat coba kuingat kemarin saat Mas Arman datang, sepertinya dia memang masih memakai ponsel lamanya. 

 

Ya Allah, banyak hal menumpuk yang membuatku semakin curiga saja dengan suamiku ini. Mendadak, dia memiliki benda-benda mahal. Dan seolah tak pernah kesulitan dalam masalah uang. 

 

Uang? Benarkah begitu? Aku ingin mengetesnya. Apakah Mas Arman benar-benar memiliki uang yang banyak juga?

 

Gagal memeriksa ponsel, akhirnya aku pasrah. Berusaha bersikap normal saat menemaninya makan sore ini. 

 

"Mas," panggilku.

 

"Heem."

 

"Ponsel Mas baru ya?"

 

"Iya, kan kemarin Mas sudah bilang Mas baru dapat bonus dari kantor. Mas bosen dengan yang lama, makanya ganti."

 

"Oh."

 

"Kenapa? Kamu pengen ganti ponsel juga?"

 

"Nggak sih. Tapi kalau Mas memang baru dapat bonus banyak, gimana kalau uangnya buat bayar cicilan rumah aja biar cepet lunas?" usulku.

 

"Memangnya cicilan rumah kita masih berapa sih totalnya?" tanyanya santai. Wah, ini serius, dia memang sepertinya sedang punya banyak uang hingga bisa bicara begitu. Sebelumnya, mana mungkin suamiku bicaranya seperti itu. Paling paling dia hanya menjawab.

 

"Uang dari mana Ray? Gajiku aja nggak cukup buat bulanan."

 

Kulihat dia nampak menimbang, seperti berpikir keras.

 

"Gampang lah itu, nanti Mas itung dulu deh kurang berapanya. Kapan-kapan Kita bicarakan lagi."

 

Wow, kenyataan yang begitu membuatku kaget. Mas Arman memang benar-benar bukan suamiku yang biasanya. Uang baginya sekarang seperti bukan masalah. 

 

Bab terkait

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   MEMBUNTUTI SUAMI

    "Sebenernya kita nih ngapain sih Ray disini? Yuk pulang yuk, gerah tauk siang-siang pake beginian."Mbak Luna mulai ngomel. Tadi memang aku memaksanya untuk mengantarku karena kebetulan dia sedang ada di tempat orang tua kami untuk berkunjung.Setelah menitipkan Keanu ke ibu, aku langsung mengirim pesan ke Mas Arman.[Hari ini pulang jam berapa, Mas?][Biasa Ray, jam 5, kenapa?][Nggak papa. Cuma tanya kok.]Dan aku harus sampai di sana sebelum Mas Arman pulang. Kuseret Mbak Luna untuk memboncengkanku motor ke kantor Mas Arman, bahkan aku pun belum sempat memberitahunya apa yang akan kami lakukan disana.Sesampainya di dekat kantor Mas Arman, aku mengajak Mbak Luna nongkrong di depan minimarket yang kebetulan berada tak jauh dari kantor suamiku itu. Sengaja aku me

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   SAHABAT MBAK LUNA

    "Ray, bisa ke tempat bapak sekarang nggak?" suara Mbak Luna dari seberang telepon."Ada apa Mbak? Bapak sama ibu nggak kenapa-napa kan?" tanyaku cemas."Nggaak! Udah Kamu kesini aja, aku mau ngajak Kamu ke suatu tempat. Cepet ya? Aku tunggu."Dan sebentar kemudian aku pun sudah siap dengan motor melaju ke rumah orang tuaku.Sesampainya disana, Mbak Luna sudah menungguku di teras rumah, duduk santai bersama ibu."Kalian berdua ini mau kemana sih? Kok tumben kompak banget. Kemarin pergi berdua, sekarang berdua," tanya ibu penasaran."Ada deh Bu, bisnis penting," sahut Mbak Luna santai. "Yuk, langsung cabut, Ray. Aku nggak bisa sore-sore pulangnya. Mas Denny nanti nyariin aku," katanya lagi. Aku mengangguk tanpa banyak bicara. Meskipun sebenarnnya aku bingung kemana kakak perempuanku

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-08
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   PENGAKUAN YANG MENYAKITKAN

    [Ini Raya?]Sebuah pesan masuk ke aplikasi hijauku saat aku baru selesai menidurkan Keanu siang itu. Sebuah nomer tidak dikenal.[Siapa ya?][Gilang, teman Luna.][Oh, Mas Gilang. Ada apa, Mas?][Aku ada info buat Kamu, Raya. Tadinya mau aku kirimkan ke kakakmu tapi dia bilang suruh hubungi Kamu langsung.][Ooh gitu. Iya Mas Gilang, nggak papa. Ada apa, Mas?][Aku kirimin sesuatu ya, buat info aja. Katanya kemarin kalian nyari info kan?][Oh iya, Mas. Makasih sebelumnya.]Tak lama kemudian Mas Gilang mengirimiku beberapa pesan berupa video.Dengan hati berdegup, aku membuka video yang dia kirimkan itu satu persatu. Dan hatiku hancur saat kulihat video pertama, Mas Arman sedang bergand

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   MENJUAL KEHORMATAN

    Siang itu tepat jam makan siang, tak seperti biasanya, Mas Arman justru pulang ke rumah mengendarai mobil yang akhirnya aku tahu bukan fasilitas dari kantornya, melainkan dari atasannya yang bernama Anggita itu.Saat mobilnya berhenti tepat di depan rumah kami, sebuah mobil lainnya ikut berhenti di belakangnya. Sebuah mobil yang sedikit lebih bagus dari yang di kendarainya saat ini. Lalu sejurus kemudian masing masing pengendarainya turun. Mas Arman dan wanita itu, mereka berjalan beriringan menuju rumah.Jantungku berdetak cepat melihat prmandangan itu dari balik gordyn ruang tamu. Berani sekali wanita itu kemari. Dan Mas Arman, apa yang sedang dia lakukan ini? Membawa gund*knya ke rumah kami? Jadi ini yang dia maksud kemarin, menyuruhku menunggu untuk tidak pergi? Untuk melihat semuanya ini?Sebelum aku sempat menata hati yang tak karuan, pintu depan terdengar sudah diketuk.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-16
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   AMBIL SAJA SUAMIKU

    "Gimana, Ray?"Untuk ke sekian kali Mas Arman bertanya."Kamu ingin jawabanku sekarang juga, Mas?" Aku menoleh ke arahnya."Aku ingin yang terbaik untuk Kamu dan Keanu, Ray. Aku ingin kalian hidup tanpa kekurangan," dalihnya. Aku menanggapi ucapannya dengan senyum kecut."Oke, baiklah. Aku akan menjawabnya sekarang juga. Sekarang kalian berdua silahkan dengarkan." Aku menarik nafas panjang, mencoba menata kalimat demi kalimat yang akan kusampaikan.Dalam kondisi seperti ini, jika aku melawan dengan cara kasar, alangkah tidak bermartabatnya aku, tak jauh dengan orang bar-bar. Meskipun Mas Rman adalah suami sahku, tapi aku akui cara wanita ini meminta suamiku dariku sungguh sangat berkelas. Jadi betapa menyedihkannya jika aku membalasnya dengan cara-cara yang kasar."Kamu menyukainya, Mas?" tanyaku pada suamiku

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-17
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   PERTEMUAN ANEH DENGAN MAS GILANG

    "Ray, bener kan apa yang aku bilang?" Mbak Luna segera menarik tanganku saat aku baru saja tiba di rumahnya pagi itu untuk bekerja."Apa sih, Mbak?" tanyaku penasaran. Lalu dia menyeretku ke kursi teras. Mendudukkanku disana layaknya seorang anak kecil yang ingin diberi nasehat."Si Gilang Ray, semalem dia main ke sini. Eh, nanya-nanyain Kamu lho. Aku rasa dia naksir deh Ray sama Kamu," ucapnya dengan antusias."Ah, Mbak ni ada-ada aja.""Lah kok nggak percaya sih. Tanya tuh sama Mas Denny kalau nggak percaya. Kita ngobrol bertiga lho semalem sampe larut malam.""Cuma nanyain aja kan bukan berarti suka, Mbaaak," cibirku sambil terkekeh, mentertawakan kakakku yang raut mukanya udah seserius rapat dewan."Ah nih anak dibilangin nggak percaya amat." Dia mulai melengos sebal padaku."L

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   TAWARAN KERJA YANG SANGAT ANEH

    "Jadi, yang naksir sama Kamu itu boss nya si Gilang?" Mata Mbak Luna sampai melotot saat mengucapkan itu."Bukan, Mbaaakkk," sanggahku frustasi. Entah bagaimana cara menjelaskannya pada kakakku ini. Karena aku pun sebenarnya juga masih bingung dengan yang kualami semalam saat bertemu dengan Mas Gilang, dan ternyata dia malah mempertemukanku dengan boss nya yang sudah berumur itu."Lalu gimana?" Mbak Luna nampak sangat penasaran. Aku menarik nafas panjang bersiap untuk menjelaskan."Jadi, bossnya Mas Gilang itu menawariku kerjaan.""Serius, Ray? Berarti Kamu bakal dapat kerjaan dong. Di kantor? Satu kantor dong nanti Kamu sama Si Arman. Nah, kebetulan kalau gitu, kasih aja pelajaran si brengsek itu kalau nanti Kamu ketemu di kantor," cerocos Mbak Luna antusias."Bukan gitu, Mbaaakkk. Haduh ya Allah, dengerin aku dulu lah.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   ANAK-ANAK KEBANGGAAN PAK FARHAN

    "Maaf, Bu. Jadi tugas saya apa ya disini?" tanyaku pada wanita tua itu setelah mobil Pak Farhan hilang dari pandangan."Panggil saja saya Mbok Yem, Mbak Raya. Biar lebih akrab," ucap wanita itu tanpa melupakan senyum ramahnya."Ooh, iya Mbok, Maaf. Saya harus melakukan apa sekarang?"Kulihat wanita itu menatapku lebih jelas."Mbak Raya tadi sudah sarapan?" tanyanya."Ee, sudah Mbok, di rumah tadi." Agak gugup ditanya basa basi seperti itu. Dan tiba-tiba Keanu malah menguap dalam gendonganku."Nah, ini Mas gantengnya ngantuk ya? Di tidurkan dulu aja kalau gitu. Yuk, ikut Simbok, Mbak," katanya.Lah kok malah disuruh tidur? Aku benar-benar sangat bingung. Tapi meskipun begitu, aku menurut saja saat wanita itu menggandengku menuju ke sebuah kamar tak jauh

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23

Bab terbaru

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   MIMPI YANG MENJADI NYATA (ENDING STORY/ AUTHOR'S P.O.V)

    Bagai mimpi yang menjadi nyata, Raya yang telah hampir sebulan menjadi istri seorang Galih Rengga Atmaja akhirnya merasakan juga membuka mata dalam pelukan lelaki yang beberapa waktu lamanya hanya ada di alam mimpinya itu.Rasanya bahkan wanita itu enggan beranjak dari tempat tidur agar bisa tetap menikmati wajah suaminya yang indah itu dalam lelap tidur.Galih yang tertidur pulas di depannya bagai malaikat tak berdosa yang jauh dari sifat sombong, angkuh, dan arogan yang selama ini ditunjukkannya pada Raya.Namun hari sudah beranjak siang, dan Raya tidak ingin terus terusan tidur di siang bolong seperti ini."Mas," panggilnya lirih sambil mengusap lembut pipi sang suami.Galih yang merasakan sentuhan tangan Raya membuka matanya dan melebarkan senyum pada wanita yang akhirnya bisa dia nikmati setelah dinikahinya hampir s

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   AKU MENGINGINKANMU SEUTUHNYA, MAS! (AUTHOR'S P.O.V)

    "Mas, sebenarnya kita ngapain sih di sini?" Raya mendekati Galih yang baru saja mendudukkan dirinya dengan nyaman di sofa menghadapi layar TV setelah mengambil sekaleng minuman dingin dari minibar di kamar itu.Galih menoleh ke arah istrinya dengan senyuman remehnya seperti biasa."Menurut Kamu ngapain?""Nggak tau," Raya mengedikkan bahunya. Dia memang benar-benar nggak paham apa yang dilakukan Galih di tempat itu."Sekali kali Kamu tenang saja di dekatku, nggak usah banyak tanya, nurut aja, bisa kan?" tanya Galih kemudian. Kali ini wajahnya dihiasi senyum manis. Namun hanya sepersekian detik saja, pandangannya sudah beralih kembali menatap ke layar televisi datar di depannya.Raya yang menyadari usahanya bertanya hanya akan sia-sia saja, akhirnya hanya bisa diam di samping suaminya. Matanya dengan terpaksa ikut m

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   KALAU MAU TINGGAL BILANG, APA SUSAHNYA?

    "Rayaaa!!!" teriak Galih menggelegar dari lantai atas.Pak Farhan yang sedang berbicara dengan Mbok Yem di dapur pun sampai kaget dibuatnya. Apalagi Raya yang pagi itu sengaja menemui Gilang untuk mengambil masakan titipan Mbak Luna untuk Raya yang di titipkan padanya.Gilang nampak tersenyum lucu saat melihat wajah Raya yang tegang karena mendengar teriakan suaminya yang sangat keras tadi, yang menggegerkan seisi rumah."Ya, Mas!" sahut Raya menjawab teriakan suaminya itu. Lalu cepat-cepat mengembalikan rantang ke tangan Gilang."Mas, tolong Mas bawain ke dapur dulu ya?" kata Raya cepat, lalu buru-buru berlari menaiki tangga rumah. Gilang terpingkal menyaksikan kekonyolan sepasang suami istri itu."Ada apa sih, Lang?" tanya Pak Farhan yang masih keheranan berjalan dari arah dapur mendekati Gilang.

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   HUKUMAN UNTUK PARA PENGACAU

    "Kalian ini benar-benar manusia-manusia menjijikkan!!"Aku kaget saat mendengar Mas Galih berbicara sangat keras."Kalian semua dipecat!!" lanjutnya kemudian, membuat semua orang yang berada di ruangan itu membelalak. Tak terkecuali tiga orang tersangka kekacauan yang tadi hanya duduk sambil menundukkan wajah di depanku dan Mas Galih."Pak, tapi bukan saya yang salah, Pak Galih. Dia yang menyerang saya lebih dulu." Lagi-lagi Anggita membela dirinya menunjuk ke arah Mirna.Belum sempat kudengar apa yang akan dikatakan suamiku untuk menjawab pembelaan Anggita, tiba-tiba wanita bernama Mirna itu bangkit dan dengan gerakan cepat menghambur ke arahku, bersimpuh di depan kakiku. Aku yang kaget sontak beringsut lebih mendekat ke Mas Galih yang juga kulihat sama kagetnya denganku."Mbak, Mbak Raya, tolong Mbak, jelaskan pada Pak

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   PERTENGKARAN ANGGITA SI PELAKOR DI KANTOR

    "Kenapa Kamu? Bosan?" Mas Galih menatapku jengah dari kursi kerjanya. Mungkin dia risih melihatku dari tadi menggeser-geser dudukku di sofa dengan tak beraturan.Saat aku balik menatapnya dan menggeleng, dia pun segera kembali ke pekerjaannya menekuri laptop di depannya. Aku yang bingung harus melakukan apa dari tadi memang hanya duduk bersandar men-scroll layar ponselku naik turun nggak jelas dari tadi. Mungkin raut kebosanan terlihat sangat jelas di wajahku hingga membuatnya terganggu."Tidur saja kalau ngantuk. Nanti aku bangunkan kalau aku sudah selesai," katanya.Kenapa orang ini tiba-tiba jadi ribet begini? Harusnya tadi dia biarkan saja aku pulang bersama Mas Gilang. Jadi dia bisa fokus bekerja dan aku bisa tenang menunggunya di rumah. Kalau seperti ini kan justru jadi tidak nyaman buat kami berdua?"Tidur?" Keningku berkerut memandang sekeliling.

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   CEMBURUNYA MAS GALIH

    "Mau kemana, Raya?"Kudengar suara Papa Farhan dari arah serambi saat aku sedang melangkah tergesa melewati ruang tengah. Saat aku menoleh, kulihat papa mertuaku itu sedang berbincang dengan Mas Gilang di kursi serambi. Lalu kusempatkan diri untuk menghampiri mereka sebentar."Kok buru-buru mau kemana?" tanya orang tua itu lagi saat aku sampai di tempat mereka."Ini Pa, mau ke kantor," ucapku sambil menunjukkan lunch bag yang sedang kutenteng."Apa itu?" Lelaki tua itu membulatkan mata ke arahku."Makan siang buat Mas Galih, Pa," kataku malu-malu. Terdengar Papa Farhan terkekeh, sementara Mas Gilang menutupi mulut menyembunyikan senyumannya."Kenapa? Apa tidak boleh mengantarkan makanan ke kantor ya, Pa?" tanyaku keheranan. Melihatku kebingungan papa pun menghentikan tawanya. 

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   DEMI GENGSI SANG GALIH (AUTHOR'S P.O.V)

    Seperti biasa, lelaki gagah dengan garis wajah tegas dan berwibawa yang mewarisi rupa sang ayah itu sibuk di ruang kerjanya malam ini. Tak beda dengan malam-malam sebelumnya, sejak menyandang lagi status sebagai seorang suami, Galih Rengga Atmaja lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang kerja saat malam tiba. Dia akan memperkirakan saat istrinya sudah terlelap tidur, baru kemudian dia akan membaringkan diri di ranjang mereka yang besar dan nyaman itu.Hanya itu saja yang dia lakukan selama semingguan lebih ini. Memandangi sejenak wajah istrinya yang sudah terlelap dari sisi tempat tidur sebelum akhirnya dia pun terbang ke alam mimpi.Sebagai lelaki, tentu saja Galih sangat ingin menyentuhnya. Naluri kelelakiannya tak bisa memungkiri bahwa lelaki itu begitu menginginkan kehangatan bersama seorang wanita saat malam tiba. Namun, sifat egonya yang tinggi dan trauma mendalam mengalahkan itu semua. Galih adalah lel

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   AKU BISA MEMBUATMU JATUH CINTA PADAKU

    Sepanjang perjalanan pulang, aku terus saja bertanya-tanya dalam hati, bagaimana mungkin Mas Galih seperti bisa tahu segala hal tentang masa laluku? Sampai dengan detail dia bisa melakukan apapun pada siapa yang telah menyakitiku. Apakah Mas Gilang yang memberitahukan semua padanya?"Mas." Aku mencoba untuk mengajaknya bicara saat kami sudah sampai di rumah. Aku sengaja mengikutinya masuk ke kamar tanpa peduli apakah dia suka atau tidak. Karena biasanya dia akan selalu menghindari untuk berada di dalam kamar berdua denganku kecuali saat malam tiba. Mendengar panggilanku dia nampak menghentikan langkah, dan berbalik badan. Dari raut mukanya, sepertinya dia kaget aku sudah berada di belakangnya."Ada apa?" katanya memicingkan mata ke arahku."Boleh aku tanya sesuatu?" pintaku dengan hati-hati."Tentang apa?""Mas Galih tau

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   PEMBALASAN DIMULAI (AUTHOR'S P.O.V)

    Wajah pucat dua manusia itu nampak saling berpandangan di depan toilet lantai 5 gedung kantornya."Apa tadi itu benar Raya?" Arman bertanya seperti bergumam pada diri sendiri."Iya, memang itu mantan istri Kamu. Aku kan sudah pernah bilang waktu itu. Aku pernah bertemu dengannya di mall bersama Pak Galih. Tapi Kamu nggak percaya, Man," kata Anggi mengingatkan."Ya nggak mungkin percaya lah, Raya nggak mungkin kenal sama Pak Galih. Pak Galih itu kan anaknya pemilik perusahaan ini, Gi.""Tapi gimana kenyataannya? Dia disini kan sekarang? Kalau bukan karena Pak Galih yang bawa dia kesini, siapa lagi?""Raya simpanannya Pak Galih. Pasti itu," kata Arman bersungut."Simpanan? Simpanan apa, Man? Pak Galih itu sudah cerai lama. Dia nggak punya istri. Mantan istrimu itu calon istrinya dia? Ngerti nggak sih

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status