“Jessika?” terdengar suara kaget ketika aku membuka pintu toilet ingin masuk ke dalamnya.Aku otomatis mengarahkan pandangan kepada seorang wanita yang sedang memoles bibirnya dengan lipstick,” Sari, kau…”“Sudah lama kamu ada di resto ini?” tanya dengan tatapan curiga.“Aku baru saja masuk, tiba-tiba ingin pipis,” kataku berbohong langsung masuk dalam kotak kecil yang pengap. Otomatis aku mengambil ponselku dari tas selempang , membukanya dan mengirim message kepada oom Bulus.“Aku terpergok Sari ketika masuk toilet, kalau sudah selesai cepat keluar jangan sampai dia curiga. Aku katakan aku sendirian.”Setelah melihat centang biru, aku lalu melakukan hajatku untuk masuk ke kotak kecil ini dan menyiramnya memasang muka datar karena aku tahu Sari pasti menungguku.“Kamu ke resto ini dengan siapa?” tanyanya.“Sendiri.”“Sendiri? Kamu mampu membayarnya? resto ini resto terkenal bubur ayamnya yang harganya mahal“Aku tahu karena kebetulan lewat, aku kebelet sekalian mampir , terpaksa deh b
Aku terbangun ketika ponselku berdering.Aku berusaha membuka mata yang rasanya sulit untuk dibuka, terlihat nama Wishnu di log panggilan. Aku mengacuhkannya. Ponselku kembali berdering, ‘dia lagi, apa yang diinginkannya malam-malam begini?’ batinku lalu mematikan ponsel, menarik selimut meneruskan tidurku. Aku memandang suamiku yang terlelap di sampingku, suara dengkurannya kembali terdengar setelah berhenti sejenak, mungkin terganggu dengan suara dering ponselku.Akupun kembali tertidur lelap setelah bebas dari suara dering telepon, aku terjaga saat merasakan suatu gerakan tipis di perutku. Aku mengelus perutku yang terlihat membuncit, membelai dan gerakan tipis itu terasa bergerak,’Bayiku bergerak,’ batinku.Aku menoleh ke samping mengambil tangan suamiku mengarahkan ke perutku.“Ada apa?” tanyanya dengan suara parau.“Bayi kita bergerak,”bisikku.Suamiku membelai perutku,“Kok pap tidak merasakan ada pergerakan.” Bisiknya.“Mungkindia capek bergerak,besok pap antar aku ke dokter u
Ponselku berbunyi, aku menatap log panggilan,”Dia lagi.”Desisku.“Siapa?” tanya suamiku.“Wishnu, sejak semalam dia terus menelpon.”“Blokir saja!”“Sudah, dia pakai ponsel lamanya, “ kataku.“Coba kau tanya apa maunya?”Aku menjawab panggilannya,” Hallo, ada apa menelponku?”“Bisakah kita bertemu? Aku baca di sosmed mengenai pencemaran nama baikmu, bukan aku yang membuatnya.Menurut Sari pegawai di kantor tidak ingin kamu menjadi pegawai di sana, menurut mereka kamu itu sombong, cara menatapmu merendahkan ,”“Aku bahkan curiga jika bukan kamu pasti Sari, mereka tidak tahu masa laluku.Yang mengetahui masa laluku adalah kalian berdua.”“Mmm.. kata Sari mereka tahu masa lalumu dari mantan sugar daddymu.”“Mantan sugar daddyku?”“Siapa tuh namanya Bulus, namanya sudah menunjukkan bahwa dia orang tidak benar.”Aku melihat suamiku mengepalkan tangannya menjadi kepalan tinju seolah siap meninju.“Menurut isteri sugar daddy kamu morotin uangnya, melarikan diri ke luar negeri dengan semua uang
Suamiku menghela napas kasar, membaca isi laptop dimana dia telah bergumul sejak pagi sampai siang untuk membuat klarifikasi di media sosial menuntut @lambe nyinyir. Setelah berdiskusi dengan pengacara karena gosip baru yang beredar di media sosial yang mengecamku sebagai pelacur, perebut suami orang , mereka setuju untuk mengadakan klarifikasi. Suamiku yang menyusun kata-kata dibantu pengacara agar ada kekuatan hukum di dalamnya.@Jessika, KLARIFIKASI pemberitaan yang menghebohkan selama ini mengenai diri saya terkait :1. Menggoda mantanbos PT Mega Buana Persada yang kemudian korupsi untuk mewujudkan keinginanku menguras hartanya. Ketika bos PT Mega Buana Persada masuk penjara karena menggelapkan uang perusahaan saya melarikan diri ke luar negeri. 2.Mencoba menggoda CEO PT Mega Buana Persada , Bapak ESH,dengan melampirkan ijazah S2 dan S3 yang katanya diperoleh di Los Angeles, adalah palsu.3.Puncaknya kemarin masih membuat gosip bahwa saya menggoda suami S yang bernama W den
Tujuan hidup manusia adalah menikmati kebahagiaan , ingin terus memeluk kebahagiaan agar tidak terlepas dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup. Siapaun kita, apapun pilihan hidup kita saat ini semuanya berakhir pada satu tujuan yakni kebahagiaan.Relasi cinta yang kami lakukan tadi telah melupakan keteganganku karena difitnah. Tubuh kami bergesekan, jemari tangan kami merayap mencari titik-titik sensitive dan nikmat ,kekehan mesum suamiku disambut dengan tawa genitku menciptakan komunikasi seksual yang membuat kami terus bergerak mencari suatu yang indah dan menyenangkan yang berujung pada titik kebahagiaan.Saat ini aku merasa sangat bahagia ketika kami mencapai puncak kenikmatan yang mengalir dalam tubuhku membuat tubuhku melengkung agar nikmat itu tidak menghilang. Suamiku memelukku dari belakang, tangannya yang kekar dan kokoh memeluk erat pinggangku. Kedua kakinya mengait kakiku, aku dalam perangkap dekapan kuatnya. Bibirnya bermain di cuping telingaku, menghisap k
“Selamat pagi,”Sapa suamiku ketika aku menggeliatkan badanku.“Selamat pagi.”Sapaku sambil melepaskan tanganku dari pinggangnya.“Tidurmu nyenyak sekali, tanganmu tidak lepas dari pinggangku membuatku sulit bergerak.”“Aku tidak akan melepaskan sumber kebahagiaanku, canduku dan milikku.” Seruku kembali memeluknya.“Mornings*ks?” tanyanya.“Itu saja yang ada di pikiran papa.”“Aku mau menyapa baby kita.”“Sudah cukup semalam beberapa kali papa menyapanya, nanti dia bosan.” Kataku memperketat pelukanku.Suamiku tertawa terkekeh-kekeh, menatapku lekat-lekat,Ma, usia bayi kita di dalam sudah empat bulan?” tanyanya.“Hum.”“Kita perlu bersyukur atas usianya ke empat bulan. Bagaimana kalau kita syukuran di villa ?tanya suamiku.“Biasanya syukuran bulan ke tujuh, disebut mitoni.”“Kita buat empat bulan, sebagai bentuk rasa syukur dan kita mohon doa agar sisa masa kehamilan diberikan kelancaran dan kita perlu memberitakan kebahagiaan kita kepada keluarga dan kerabat.”“Hmm.. pernikahan kita s
Setelah acara syukuran selesai, setelah magrib kami kembali ke Jakarta . Suamiku reservasi hotel dekat bandara, kami semua akan menginap di hotel dan akan mengantar mama dan adik-adik yang akan kembali ke Surabaya pada hari Senin sore.Kami tiba di hotel malam hari, langsung ke restoran.“Kita langsung ke restoran. Papa sudah reservasi tempat. Koper dan ransel akan diatur oleh Herku.” Kata suamiku, lalu berbisik di telingaku. Aku tersenyum dan menggamit lengannya,”Terima kasih pa.”Aku meneruskan penyampaian suamiku ke mama dan adik-adik,”Ma, kita makan malam dulu setelahnya mama bisa istirahat. Mas Sriyanto sudah pesan tiket ke Surabaya . Katanya besok seharian dia akan mengajak mama dan adik-adik jalan-jalan.”“Suamimu kok repot banget menjamu kita, mama inginnya kita cerita-cerita sambil tiduran di tempat tidur, memelukmu dan memeluk Adhi.”“Lihat tuh Adhi dia melupakan papanya, nempel terus sama dik Yana. Entah apa yang diceritakannya.”“Mama tadi dengar dia punya koleksi puzzle ad
Pagi hari kami keluar kamar sambil tangan kami bertaut erat, kebahagiaan terpatri di wajah suamiku. Aku semalam telah memuaskannya membuatnya melenguh dan berakhir memekikkan namaku,”Jessika, you make me crazy,” aku tertawa genit mendengar pekikannya dan terus meliukkan tubuhku di atas tubuhnya diikuti payudaraku yang mengikuti liukaan tubuhku. Tangannya memegang erat pinggangku. Matanya terus menatap setiap gerakanku, aku membiusnya delam gairah dan berahi.Sayang sesuatu ada waktunya, ada waktunya untuk berhenti, aku mengurangi tempo gerakanku, suamiku langsung bergerak, membalikkan tubuhku dan kami menyelesaikannya dengan melenguh panjang diiringi tubuh kami yang saling memagut erat.Sekarang tangan kami saling memagut, menuju restoran untuk sarapan pagi. Kami disambut oleh mama, adik-adikku dengan senyum bahagia melihat kemesraan kami.“Kalian ini seperti pengantin batu,” kata Linda adikku.“Kami masih pengantin baru dik,”jawab suamiku disambut tawa mereka.“Papa dan mama selalu