Share

BAB 103.SURPRISE YANG GAGAL

“Selamat pagi,”Sapa suamiku ketika aku menggeliatkan badanku.

“Selamat pagi.”Sapaku sambil melepaskan tanganku dari pinggangnya.

“Tidurmu nyenyak sekali, tanganmu tidak lepas dari pinggangku membuatku sulit bergerak.”

“Aku tidak akan melepaskan sumber kebahagiaanku, canduku dan milikku.” Seruku kembali memeluknya.

“Mornings*ks?” tanyanya.

“Itu saja yang ada di pikiran papa.”

“Aku mau menyapa baby kita.”

“Sudah cukup semalam beberapa kali papa menyapanya, nanti dia bosan.” Kataku memperketat pelukanku.

Suamiku tertawa terkekeh-kekeh, menatapku lekat-lekat,Ma, usia bayi kita di dalam sudah empat bulan?” tanyanya.

“Hum.”

“Kita perlu bersyukur atas usianya ke empat bulan. Bagaimana kalau kita syukuran di villa ?tanya suamiku.

“Biasanya syukuran bulan ke tujuh, disebut mitoni.”

“Kita buat empat bulan, sebagai bentuk rasa syukur dan kita mohon doa agar sisa masa kehamilan diberikan kelancaran dan kita perlu memberitakan kebahagiaan kita kepada keluarga dan kerabat.”

“Hmm.. pernikahan kita s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status