Share

BAB 88. TAK TERDUGA.

Ketika melangkah di koridor suara yang lama tidak kudengar dan tidak ingin kudengar merayap masuk ke gendang telingaku.

“Jeje, kaukah itu?”

Karakter suara dan karakter orangnya sudah lama kublokir , kembali berdengung. Karena dia aku melarikan diri ke Jakarta dengan alasan ingin kuliah. Karena dia hubunganku dengan mama menjadi renggang.

Sontak tubuhku gemetar, jantungku berdetak lebih cepat. Suara cempreng khas Wishnu.Ingin mempercepat langkahku tidak mungkin karena kakiku terasa lemas. Sepatu high heels yang kupakai agak goyah membuatku kelihangan keseimbangan. Aku mendengar suara tas kresek mengikuti langkah kakinya yang berjalan tergesa-gesa ingin menghampiriku.Akhirnya aku memperlambat langkahku, ‘apa yang terjadi terjadilah ,’batinku.

Sebuah tangan besar dan kasar memegang lenganku. Aku membiarkan tangan Wishnu sejenak memegang lenganku.Setelah merasa keseimbanganku kembali normal, dengan sopan aku menepis tangannya.

“Terima kasih .” Kataku.

“Benar! Dari jauh aku sudah menduga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status