Rumah tanggaku yang aku bina bersama suamiku berjalan dengan cepat seiring perubahan hidup yang kualami dari seorang yang bebas bersikap dan berkelakuan sesuai keinginanku harus kulepaskan karena aku sekarang tidak sendiri ,ada suami dan anak dalam kehidupanku sekarang.Kami saling memahami satu sama lain, kami berusaha untuk mengubah hal-hal yang tidak kusukai dan tidak disukai suamiku, memang tidak bisa secara drastis, aku tahu suatu saat tanpa kami sadari akan berubah sendiri.Satu hal yang sangat kusukai dari suamiku sebagai pribadi yang santun, berdedikasi tinggi terhadap ide, serta pemikiran ke depan, tidak saja untuk masa depan kami juga masa depan perusahaan. Hal yang dimilikinya itu telah membuat perusahaan yang dipimpinnya berkembang menjadi perusahaan swasta yang terkemuka dan disegani karenanya banyak perusahaan tertarik untuk menjadi mitra usaha patungan.Aku menatap suamiku yang keluar dari apartemen, membawa tas kerja berisi beberapa dokumen. Di depan oom Herkules dan
Aku bangkit dari tempat tidur menyambut suamiku yang keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk dengan rambut yang masih basah.“Sini mam keringkan rambutmu,” kataku, mengambil handuk yang menutupi auratnya.“Aku dipangku?” tanya.“Hum.”Aku mengeringkan rambut suamiku dengan handuk, “Tolong ambil hairdryer di laci meja rias.”Kataku.“Ogah, sudah enak duduk di sini, empuk dan mulus. Apalagi yang ini merayuku untuk meremas dirinya.”Katanya meremas kedua payudaraku.Aku terkikik-kikik dengan suara sengaja dibuat manja dan agak senonoh. Aku tidak malu-malu melakukan rayuan seksual terhadap suamiku bahkan semasa aku menjadi sugar babynya aku sering melakukannya karenanya aku tahu bagaimana membuat suamiku semakin bergairah.Aku berhasil membangkitkan gairah suamiku yang segera menyambut kehangatan yang aku tawarkan.“Apa cara lain yang tadi kau katakan,” tanya suamiku menatapku lekat.Aku berbisik di telinganya. Suamiku tersenyum ,mengecup bahu dan leherku, tanganku bergerak membelai ra
Suamiku menyerahkan foto copy kepemilikan perusahaan versi saudara tirinya dan ibu tirinya. Dikatakan bahwa kepemilikan perusahaan PT.Mercu Buana Persada dan PT Mercu Coal Persada , adalah milik Soeparman Hadipranoto .“Jelas ini palsu, pada waktu perusahaan didirikan papa belum menikah dengan mama Soraya.Papa waktu itu kerja di perusahaan opa sebagai akuntan.Menurut cerita mama, melihat kejujuran dan keuletan papa, opa lalu menjodohkan mama dengan papa. Ketika opa menderita stroke, papa kemudian dipercayakan memegang perusahaan. Mereka generasiku hanya tahu bahwa papa itu pemilik perusahaan, demikian juga dengan pelacur tua itu.”“Pap akan mengambil surat aslinya di villa?” tanyaku.“Tidak sekarang! Kalau mereka tidak mau dengan cara non ligitasi, seperti yang pap lakukan, mediasi dengan mereka, melalui perundingan agar terjadi kesepakatan. Pap melakukannya agar tidak terekspose keluar. Tapi mereka menghendaki cara lain. Mereka kira surat kepemilikan yang mereka pegang kuat hukumny
Sudah seminggu suamiku disibukkan dengan masalah kepemilikan perusahaan kami tidak bertemu , demi keamanan dan agar suamiku bisa fokus menyelesaikan masalahnya, aku dan Adhi diungsikan ke villa di puncak.Kami hanya berbicara melalui telepon, itupun hanya sekedar say hello dan menanyakan kesehatanku, baik fisik maupun mental.“Aku baik-baik saja.”Kataku agar suamiku di Jakarta tidak merasa cemas.“Aku di sini juga baik-baik, baik fisik maupun mental. Mereka tidak bisa mengalahkanku.Ternyata mereka tidak bisa menunjukkan surat kepemilikan yang asli, katanya yang asli hilang yang ada hanya salinannya.Mereka mengubah surat kepemilikan menjadi lain dari isinya yang asli. Foto yang dipajang adalah foto papa. Tanda tangan pada surat kepemilikan itu tanda tangan papa, setelah aku telusuri ke pihak bank.”“Pap,pemalsuan yang mereka lakukan adalah tindak pidana, mengapa pap tidak melaporkan saja ke polisi agar mereka dipidanakan?” tanyaku.“Mam, kalau sudah masuk ranah polisi, di polisi banyak
Suamiku tidak ingin kehamilanku diketahui orang lain, termasuk oom Herkules.“Ibu Astuti tahu kehamilanku.Aku sih minta dia merahasiakan kehamilanku .”“Hum, baiklah. Sementara ini jangan dulu orang lain tahu sebelum kita mendapat kepastian dari dokter,” kata suamiku.“Semoga Tuhanmemberi aku kesempatan untuk hamil lagi,”kataku.Setelah sarapan, tanpa disopiri oom Herkules kami berangkat ke Bogor, menuju praktek dokter kandungan. Rupanya suamiku sudah membuat janji dengan dokter Ravina. Sampai di tempat praktek, dokter Ravina menyambut suamiku dengan ramah, suami dokter Ravina dengan suamiku teman SMA di Bandung.“ Isteri saya terlambat haid, dia mencoba mengecek apakah hamil dan hasil test packnya menunjukkan hasil positif, saya ingin memastikan kembali dari hasil test packnya.”Kata suamiku.“Saya akanmelakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan apakah isteri bapak hamil dan bagaimana kondisi kandungannya pada tahap awal kehamilan.” Ujarnya sambil tersenyum padaku.“Nyonya, ap
Tidak ada yang kuinginkan, hanya memeluk suamiku,”Tolong peluk aku sebentar ,pap. Aku ingin memeluk dan mencium aromamu,” kataku.Aku suka memeluknya , dan dia memelukku. Aku suka aroma tubuhnya membuatku bergairah. Aku suka merasakan tubuh suamiku dalam pelukanku. Segalanya terasa menakjubkan merasakan tubuhnya bergetar ketika aku memeluknya. Tangan suamiku membelai lembut lenganku.Aku memejamkan mataku,”Peluk aku lebih erat.” Bisikku.“Mam, kamu tahu kamu selalu terlihat s*ksi.” Bisik suamiku dengan suara parau.“Jika aku polos pasti s*ksi.”“No, pakai bajupun kamu tetap terlihat s*ksi.Kau memiliki kecantikan yang menakjubkan. Aku suka memandangimu baik jika kau beraktivitas maupun kalau kau sedang tidur.”“Kalau kita sedang berhubungan intim? ““Kamu memiliki kecantikan abadi, menggairahkan yang membuatku sulit melepaskan tubuhmu yang indah.”“Hum.”Kami berciuman , aku di dalam bathtub suamiku duduk di ujung bathtub menatapku penuh gairah. Bagiku rasanya menyenangkan.Bibir kami m
Melihat kondisi suamiku yang direpotkan oleh ibu tiri dan saudara tirinya menciptakan ketakutan yang tiba-tiba muncul di pikiranku.Mereka adalah parasit atau benalu yang selalu menempel, menghisap apa yang bisa dihisap .Aku tidur dengan kegelisahan yang tidak bisa kusingkirkan.“Mengapa kamu gelisah?” tanya suamiku.“Besok pap ke Jakarta, akan menghadapi mama tiri dan saudara tirimu sendirian.” Kataku sambil memeluk tubuhnya.“Budhi akan mendampingiku, dia penasehat hukumku .Penasehat hukum perusahaan pap tidak percaya kualitas dan kapabilitasnya . Dia lebih condong ke pelacur tua dan si bangsat. Aku heran mengapa papa mengganti penasehat hukum perusahaan dari pak Yulius yang sudah lama ikut opa. Alasannya pak Yulius sudah tua,tidak energik lagi, tidak bisa mengikuti perubahan jaman.”“Sebagai corporate lawyer meskipun sudah tua, dia pasti sudah berpengalaman mengenai masalah hukum dan aspek yang berkaitan dengan hukum kontrak, hokum perpajakan, akuntasi dan sebagainya yang ada hubu
Ketika melangkah di koridor suara yang lama tidak kudengar dan tidak ingin kudengar merayap masuk ke gendang telingaku.“Jeje, kaukah itu?”Karakter suara dan karakter orangnya sudah lama kublokir , kembali berdengung. Karena dia aku melarikan diri ke Jakarta dengan alasan ingin kuliah. Karena dia hubunganku dengan mama menjadi renggang.Sontak tubuhku gemetar, jantungku berdetak lebih cepat. Suara cempreng khas Wishnu.Ingin mempercepat langkahku tidak mungkin karena kakiku terasa lemas. Sepatu high heels yang kupakai agak goyah membuatku kelihangan keseimbangan. Aku mendengar suara tas kresek mengikuti langkah kakinya yang berjalan tergesa-gesa ingin menghampiriku.Akhirnya aku memperlambat langkahku, ‘apa yang terjadi terjadilah ,’batinku.Sebuah tangan besar dan kasar memegang lenganku. Aku membiarkan tangan Wishnu sejenak memegang lenganku.Setelah merasa keseimbanganku kembali normal, dengan sopan aku menepis tangannya.“Terima kasih .” Kataku.“Benar! Dari jauh aku sudah menduga