Sudah seminggu suamiku disibukkan dengan masalah kepemilikan perusahaan kami tidak bertemu , demi keamanan dan agar suamiku bisa fokus menyelesaikan masalahnya, aku dan Adhi diungsikan ke villa di puncak.Kami hanya berbicara melalui telepon, itupun hanya sekedar say hello dan menanyakan kesehatanku, baik fisik maupun mental.“Aku baik-baik saja.”Kataku agar suamiku di Jakarta tidak merasa cemas.“Aku di sini juga baik-baik, baik fisik maupun mental. Mereka tidak bisa mengalahkanku.Ternyata mereka tidak bisa menunjukkan surat kepemilikan yang asli, katanya yang asli hilang yang ada hanya salinannya.Mereka mengubah surat kepemilikan menjadi lain dari isinya yang asli. Foto yang dipajang adalah foto papa. Tanda tangan pada surat kepemilikan itu tanda tangan papa, setelah aku telusuri ke pihak bank.”“Pap,pemalsuan yang mereka lakukan adalah tindak pidana, mengapa pap tidak melaporkan saja ke polisi agar mereka dipidanakan?” tanyaku.“Mam, kalau sudah masuk ranah polisi, di polisi banyak
Suamiku tidak ingin kehamilanku diketahui orang lain, termasuk oom Herkules.“Ibu Astuti tahu kehamilanku.Aku sih minta dia merahasiakan kehamilanku .”“Hum, baiklah. Sementara ini jangan dulu orang lain tahu sebelum kita mendapat kepastian dari dokter,” kata suamiku.“Semoga Tuhanmemberi aku kesempatan untuk hamil lagi,”kataku.Setelah sarapan, tanpa disopiri oom Herkules kami berangkat ke Bogor, menuju praktek dokter kandungan. Rupanya suamiku sudah membuat janji dengan dokter Ravina. Sampai di tempat praktek, dokter Ravina menyambut suamiku dengan ramah, suami dokter Ravina dengan suamiku teman SMA di Bandung.“ Isteri saya terlambat haid, dia mencoba mengecek apakah hamil dan hasil test packnya menunjukkan hasil positif, saya ingin memastikan kembali dari hasil test packnya.”Kata suamiku.“Saya akanmelakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan apakah isteri bapak hamil dan bagaimana kondisi kandungannya pada tahap awal kehamilan.” Ujarnya sambil tersenyum padaku.“Nyonya, ap
Tidak ada yang kuinginkan, hanya memeluk suamiku,”Tolong peluk aku sebentar ,pap. Aku ingin memeluk dan mencium aromamu,” kataku.Aku suka memeluknya , dan dia memelukku. Aku suka aroma tubuhnya membuatku bergairah. Aku suka merasakan tubuh suamiku dalam pelukanku. Segalanya terasa menakjubkan merasakan tubuhnya bergetar ketika aku memeluknya. Tangan suamiku membelai lembut lenganku.Aku memejamkan mataku,”Peluk aku lebih erat.” Bisikku.“Mam, kamu tahu kamu selalu terlihat s*ksi.” Bisik suamiku dengan suara parau.“Jika aku polos pasti s*ksi.”“No, pakai bajupun kamu tetap terlihat s*ksi.Kau memiliki kecantikan yang menakjubkan. Aku suka memandangimu baik jika kau beraktivitas maupun kalau kau sedang tidur.”“Kalau kita sedang berhubungan intim? ““Kamu memiliki kecantikan abadi, menggairahkan yang membuatku sulit melepaskan tubuhmu yang indah.”“Hum.”Kami berciuman , aku di dalam bathtub suamiku duduk di ujung bathtub menatapku penuh gairah. Bagiku rasanya menyenangkan.Bibir kami m
Melihat kondisi suamiku yang direpotkan oleh ibu tiri dan saudara tirinya menciptakan ketakutan yang tiba-tiba muncul di pikiranku.Mereka adalah parasit atau benalu yang selalu menempel, menghisap apa yang bisa dihisap .Aku tidur dengan kegelisahan yang tidak bisa kusingkirkan.“Mengapa kamu gelisah?” tanya suamiku.“Besok pap ke Jakarta, akan menghadapi mama tiri dan saudara tirimu sendirian.” Kataku sambil memeluk tubuhnya.“Budhi akan mendampingiku, dia penasehat hukumku .Penasehat hukum perusahaan pap tidak percaya kualitas dan kapabilitasnya . Dia lebih condong ke pelacur tua dan si bangsat. Aku heran mengapa papa mengganti penasehat hukum perusahaan dari pak Yulius yang sudah lama ikut opa. Alasannya pak Yulius sudah tua,tidak energik lagi, tidak bisa mengikuti perubahan jaman.”“Sebagai corporate lawyer meskipun sudah tua, dia pasti sudah berpengalaman mengenai masalah hukum dan aspek yang berkaitan dengan hukum kontrak, hokum perpajakan, akuntasi dan sebagainya yang ada hubu
Ketika melangkah di koridor suara yang lama tidak kudengar dan tidak ingin kudengar merayap masuk ke gendang telingaku.“Jeje, kaukah itu?”Karakter suara dan karakter orangnya sudah lama kublokir , kembali berdengung. Karena dia aku melarikan diri ke Jakarta dengan alasan ingin kuliah. Karena dia hubunganku dengan mama menjadi renggang.Sontak tubuhku gemetar, jantungku berdetak lebih cepat. Suara cempreng khas Wishnu.Ingin mempercepat langkahku tidak mungkin karena kakiku terasa lemas. Sepatu high heels yang kupakai agak goyah membuatku kelihangan keseimbangan. Aku mendengar suara tas kresek mengikuti langkah kakinya yang berjalan tergesa-gesa ingin menghampiriku.Akhirnya aku memperlambat langkahku, ‘apa yang terjadi terjadilah ,’batinku.Sebuah tangan besar dan kasar memegang lenganku. Aku membiarkan tangan Wishnu sejenak memegang lenganku.Setelah merasa keseimbanganku kembali normal, dengan sopan aku menepis tangannya.“Terima kasih .” Kataku.“Benar! Dari jauh aku sudah menduga
Sampai di apartemen suamiku langsung menemuiku,” Bagaimana? Berhasil ketemu pak Koswara?Apakah dia menjanjikan mam bekerja di perusahaanku?” Cicit suamiku tak berhenti.Aku membuka sepatuku meletakkan di rak sepatu,”Mam minum dulu.”“Air putih?”“Hum.”Suamiku langsung menuju ke dispenser. Dia tahu kebiasaanku minum air hangat meskipun cuaca panas jarang aku minum air dingin.Sambil menunggu suamiku membawa gelas berisi air minum, aku memijat betisku yang terasa pegal. Sudah lama tidak memakai high heels membuat betis dan pergelangan kakiku terasa pegal.“Pegal? Sini kupijat.”Aku mengangsurkan kakiku ke arah paha suamiku yang duduk di sampingku.“Hum, otot betismu tegang.Kamu memaksa dirimu pakai high heels.”“Iya, aku memaksa kakiku dalam posisi tertekuk ke bawah, otot betisku terasa tegang dan membatasi gerakanku selama jalan. Apalagi tadi aku kaget mendengar suara cempreng yang tidak ingin kudengar lagi kembali berdengung bagai lebah di telingaku.”“Siapa yang bersuara cempreng, wa
Aku bangun di tengah malam. Aku mencari ponselku di atas nakas, tidak dapat. Kuulurkan tanganku sejauh mungkin untuk meraihnya tidak ada. Dengan malas aku bangun dan ponselku tidak ada di nakas. Biasanya suamiku menaruh di atas nakas. Dia tahu kebiasaanku begitu bangun tidur, melihat jam digital yang tertera di ponsel.’Mungkin pap tidak menemukan ponselku, mungkin jatuh di lantai karena keseruan kami di siang bolong membuat aku kalap dibuatnya, minta terus memasuki diriku,’ batinku sambil tersenyum mengingat kejadian siang hari tadi yang menurutku spektakuler.Aku meraih jubah kamar keluar kamar tidur. Terdengar suara suamiku menelpon seseorang,”Blokir akun sampah itu. Cari siapa yang menguploadnya. Kalau bisa polisikan dia, biar kapok!”“Pap..”“Eh, sudah bangun, maaf pap bangun duluan.” Kata suamiku lalu menghampiriku.“Ada apakah? Kok serius banget sampai mau diblokir dan dipolisikan?” tanyaku.“Berita sampah, mau pansos dengan merugikan orang lain.”“Pap lihat posnelku?” tanyaku.
Aku merasakan urat syarafku menggelenyar ketika mencoba menghadirkan Sari dalam pikiranku. Aku dan Sari sudah lama berteman, bahkan waktu itu aku merasakan Sari adalah sahabatku meskipun dia menganggap aku saingannya. Dia selalu ingin terlihat lebih unggul dalam pelajaran daripadaku, lebih terkenal daripadaku dan dia akan memuntahkan kemarahannya kepadaku jika ada siswa yang dinaksirnya berbicara denganku. Dia manipulative, tidak punya empati , boleh dikatakan narsis dan toxic.Dalam pergaulan dengan teman-teman Sari selalu memancing keributan, mengontrol orang lain, suka adu domba, akulah yang menjadi pemadam kemarahan teman-teman.Pertemanan kami mulia goyah dengan masuknya Wishnu ke sekolah kami, siswa pindahan dari Jogja. Dia dipindahkan karena bermasalah dengan guru. Wishnu terkenal karena kegantengannya, dia benar-benar tampan, sangat enak dilihat dan anak dari pengusaha kaya yang cukup terkenal di Surabaya.“Jeje, aku akan berkencan dengan dia.”Aku tertawa senang,”Jadi kau
Semalam kami melampiaskan gairah liar kami, tadi pagi aku terbangun ketika suamiku sudah minta, “Ma, si kecil minta,”bisiknya di telingaku.Mataku yang masih malas untuk dibuka, aku buka paksa, melihat miliknya telah berdiri tegak menuntut untuk dilayani.“Masih ngantuk.” Kataku.“Ma,dia sudah nggak tahan.”“Dia atau papa,”Usilku untuk menggodanya menghilangkan kantukku.“Dua-dua.”“Pa, mulai saja nanti aku nurut saja keinginan papa.”“Boleh? Sesuai keinginanku? Sure?” tanyanya .“Hum..”Aku memejamkan mataku menikmati setiap sentuhan suamiku yang selalu membuatku insomnia, melupakan di sekitarku, membiarkan jemari, bibir dan lidahnya bereaksi di kedua payudaraku, berakhir dengan menghisapnya. Aku bisa merasakan miliknya terus berkedut di pahaku . Aku membelai miliknya dengan lembut, tidak saja aku yang mendesah karena ulah suamiku, suamiku juga mendesah ketika jemariku membelai, mengurut miliknya.“Mam, uenaak banget,”“Hum..”Aku tidak tahu berapa lama kami melakukan pemanasan, a
Sebenarnya rinduku pada suamiku bukan tercipta karena jarak jauh , video call yang sering kami lakukan bisa menjadi obat pelepas rindu. Rindu tercipta karena perasaan ingin disentuh, ingin dicumbu, ingin menikmati aroma tubuhnya yang selalu menjadi teman tidurku. Semua rasa itu kurindukan jika aku membaringkan tubuhku di ranjang.Tubuh yang kurindukan sekarang ada di depan mata, kami saling menatap penuh rindu,”Ma.. aku kangen banget, bisakah kita melakukannya sebelum meeting?”Aku tidak menjawab pertanyaan suamiku, aku mencium aroma tubuhnya,”Kita mandi bersama?” tanyaku.“Boleh.”Aku membuka cardiagan,”Silahkan buka yang lain ,” bisikku di telinga suamiku.Suamiku memandangiku yang sudah polos di depannya, hasratnya langsung keluar saat melihatku dalam keadaan polos. Tanpa aba-aba suamiku mendekat dan langsung memelukku, tangannya meraba payudaraku, candunya yang sudah lama tidak dibelai, diremas dan dihisapnya.“Aku sangat merindukanmu,” bisik suamiku di telingaku , menggigit ke
Tiga bulan telah berlalu, sidang ibu Dewitasari , sidang penghinaan dan pencemaran nama baikku telah diputuskan majelis hakim. Pengacara ibu Deitasari serta pengacara ibu Kasmawati dan Sari tidak menerima keputusan pengadilan dan akan naik banding.Aku tidak memusingkan upaya mereka mau naik banding karena aku sedang fokus pada upaya suamiku yang berhasil menyelesaikan masalah di PT Mercu Coal Persada dan menunjuk seseorang untuk memanage perusahaan dimulai dari area pertambangan, pengiriman batu bara ke pelabuhan Batulicin termasuk pengelolaan lingkungan. Selama ini Erlangga tidak memperdulikan pengelolaan lingkungan, dia tidak tahu bahwa pengelolaan lingkungan pertambangan merupakan aspek yang penting dan perlu diperhatikan untuk menciptakan kawasan hidup berkelanjutan dan terpadu.“Mam, lusa aku balik ke Jakarta, tapi langsung nginap di hotel karena sore sampai malam ada meeting dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara. ” Ujar suamiku.“Papa tidak singgah ke apartemen du
“Oom Herku bangunlah, Tuhan masih menjaga anakku, Adhie sudah selamat,”Ujarku.Adhie sudah berhenti menangis, menatap Oom Herku, “Adhie yang salah Oom, Adhie maksa Oom Darman jalan kaki ke gerai ayam goreng,”Ucap Adhie , melepaskan pelukannya berlari ke Oom Herkules, mengajaknya berdiri Aku merasa diabaikan ketika Adhie langsung memeluk Oom Herku, aku berusaha tahu diri. Sejak kecil Adhie sudah dalam asuhan Oom Herku, bukan aku. Di saat dia membutuhkan kekuatan dua orang yang dicarinya, daddy dan Oom Herkules ”Kok Adhie bisa diculik, diculik di sekolah?” tanya Oom Herkules dengan lembut. “Oom Darman dan aku diculik ketika kami akan ke restoran ayam goreng sambil menunggu Oom Herkules jemput kami. Tiba-tiba ada mobil berhenti di depan kami, beberapa orang turun menyergap Oom Darman yang langsung pingsan. Ada satu orang lagi ingin menyergap Adhie tapi Adhie tendang selangkangannya seperti yang daddy ajar, lalu lari sekencang-kencangnya sambil berteriak ,penculik!penculik! Akhirnya m
Sidang ibu Dewitasari sudah berlangsung demikian juga sidang ujaran kebencian dan pencemaran nama baik masih berlangsung, aku hadir sebagai korban. Kedua sidang menjadi viral di media sosial dan media elektronik karena menyangkut dua nama perusahaan yang terkenal , nama keluarga Hadipranoto yang terkenal sebagai pengusaha sukses yang mampu membuat dua perusahaan diakui keberadaannya.Sidang penghinaan dan pencemaran nama baik terungkap bahwa postingan ibu Kasmawati menyebut jika korban merupakan wanita yang tidak terhormat dan perebut suami orang. Dakwaan jaksa dibantah ibu Kasmawati,” Bukan saya yang mengatakan, saya korban, handphone saya yang dipakai oleh Sari.”Sempat terjadi kericuhan dalam sidang karena dua terdakwa saling menyalahkan. Akhirnya sidang ditunda selama seminggu.Demikian juga sidang ibu Dewitasari, fakta persidangan diketahui bahwa korban, sekuriti PT.Mecu Banun Persada mengalami luka tusukan karena melindungi isteri pemilik PT.Mercu Bangun Persada sehingga pungg
Kedatangan mama membuat suasana rumah menjadi hangat.Mama yang lembut dan penyayang membuat Adhie betah tinggal di rumah. Bukan memanjakan, tapi mama sangat telaten mendengar cerita Adhie tentang aktivitasnya di sekolah, di karate dan les piano. Akupun menggunakan kesem patan membicarakan tawaran pak Koswara.“Apakah Jeje menerimanya?” tanya mama.“Sebenarnya…”“Bukan itu jawaban yang mama kehendaki. Ya atau tidak. Setelah itu jelaskan mengapa memilih Ya dan mengapa memilih Tidak.”Kata mama tegas sambil menatap mataku lekat-lekat ,ciri khas mama jika ingin mengetahui apa isi hatiku. Kadang-kadang mama seperti cenayang , belum kuutarakan mama sudah mengetahui isi hatiku.“Hmm, iya. Tawaran yang menarik, sulit untuk Jeje tolak. Ada kesempatan bagi Jeje mengembangkan ilmu yang Jeje peroleh selama kuliah.”“Lalu masalahnya?”“Anak-anak.” Jawabku.“Suamimu?”“Dia malah menyarankan.”“Take it!” Ujar mama.Mama melihat ada yang ingin kusampaikan, tapi berat untuk menyatakannya.“Mama mengata
Menjadi isteri dan ibu bukanlah impianku. Impianku adalah mendapat gelar doktor kemudian menjadi dosen di universitas terkenal.Ketika aku kembali dalam pelukan daddy sugar yang kemudian menjadi suamiku, impianku ternyata tidak terwujud. Gelar doktor hanya menjadi kebanggaan keluargaku karena dengan gelar itu aku terkenal sebagai doktor di kompleks tempat keluargaku tinggal, ditambah lagi aku menikah dengan orang kaya semakin menaikkan derajat mama di kompleks perumahan.Itulah yang menjadi sebab mamanya Sari dan mamanya Wishnu merasa tersaingi oleh gelar doktor yang ditambahkan di belakang namaku dan kemewahan yang diperoleh mama bukan dariku tapi dari suamiku. Dia memanjakan mama dengan membeli rumah minimalis super mewah lengkap dengan perabotannya. Kartu debit yang diberikan kepada mama membuat mama bisa beli apa yang menjadi keinginannya.Akupun tidak luput dari kemanjaan yang diberikan oleh suamiku. Aku tidak suka membeli baju, tas, sepatu dan sandal ber merek. bagiku itu bukan in
Suamiku sungguh pandai memuaskan diriku. Kami melakukannya di sofa tunggal dengan pose yang disukai suamiku. Setelah melepaskan hasrat dan gairah kami, suamiku menggendongku kemudian membaringkanku di ranjang , akupun tertidur pulas.Suara dengkur membangunkanku. Aku menatap wajah yang dekat dengan wajahku. Mata yang terpejam di atas alis yang tebal. Hidungnya yang mancung , bibir tebal yang mampu membuatku mendesah dan meminta lebih. Aku merasakan napasnya bercampur dengan napasku, “Aku mencintaimu Bulu Sriyanto,” bisikku .Aku mengusap dadanya, meletakkan kepalaku di dadanya, jantungnya berdetak perlahan kemudian berdetak kencang, apakah detak jantungku atau detak jantung suamiku yang berdetak kencang ?Aku menatap suamiku yang masih terlelap, kemudian mengarahkan tanganku ke perut roti sobek . Masih berotot karena suamiku rajin berolahraga, batinku bermonolog sendirian sambil terus meraba tubuh suamiku, mengagumi tubuh polos yang tertidur lelap.Setelah mengagumi suamiku akup
Percintaan kami berawal dari hubungan terlarang yang mengobarkan bara api yang sulit dipadamkan malah membuatku semakin terobsesi padanya. Kebohongan membuat bara api cinta terlarangku padam bagaikan disiram air , kamipun berpisah , tanpa saling komunikasi.Jauh dilubuk hati kami masih tersimpan cinta terlarang . Setelah berpisah bertahun-tahun ,hembusan angin sorga menyatukan cinta terlarang kami. Cinta kami sekarang bukan bara cinta terlarang telah berubah menjadi api cinta di dada kami. Aku sangat mencintai suamiku, demikian juga suamiku. Kami sulit dipisahkan apalagi kalau kami sedang melakukan hubungan romantis maupun hubungan non romantis. Di ranjang, di kantor bahkan dimanapun kami berada kami akan menyatukan tangan kami sebagai tanda bahwa kami adalah satu.Keromantisan kami ditanggapi aneka macam tanggapan, ada yang iri, ada yang merasa kami sangat over acting bahkan ada yang mengatakan sebagai pencitraan pasangan bahagia. Kami tidak pusing yang kami tahu kami saling menci