Share

BAB 62. WHITE LIES

Oom Bulus menatapku sesaat. Ingin mengetahui apakah yang keluar dari mulutku sepadan dengan kata hatiku. Dia tahu aku sangat tergila-gila padanya.

“Kau kecewa padaku?”

Aku mengangguk.

“Kamu membenci diriku?”

Aku sekali lagi mengangguk. Oom Bulus mengepalkan tangannya, di pukulnya meja tamu di teras membuat buku-buku jarinya memerah.Tanpa berkata sepatah katapun dia melenggang keluar dari teras.

“Aku ingin melihat anakku.” Kataku.

Oom Bulus tidak mendengar kata-kataku, terus melangkah keluar menuju ke pintu gerbang.

“Oom, aku ingin bertemu dengan anakku.” Kataku lebih keras.

Oom Bulus berhenti sejenak, “0813 4249 5555.” Katanya.

Aku langsung masukkan dalam kontak, menyimpan dan mengirim dia suara panggilan, “ Ini nomorku.”

“Pantas tidaki bisa dihubungi, kau ganti nomor ponselmu. Mengapa kamu tidak menelponku. Bukankah nomorku tidak berubah?” tanyanya.

“Nomor lamaku mati.” Bisikku.

“Kalau ingin bertemu denganku jangan di apartemen, telepon aku nanti kita tentukan dimana kita bertemu.” Bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status