Share

BAB 64. MEMBANGUN CINTA.

Setelah mandi, aku ke ruang makan untuk sarapan. Ada pisang rebus dan kopi instan . Biarkan oom Herkules menunggu, batinku. Aku tidak ingin maagku kumat karena belum diisi. Selesai sarapan aku pamit ke bibi Saijah kemudian mengambil tas selempang menuju ke ruang tamu.

“Mbak tidak bawa tas untuk baju, kami akan menginap untuk beberapa hari ?”

“Beberapa hari? Tidak PP?” tanyaku.

“Kata bapak mbak dan den Adhi perlu pendekatan.”

Terdengar dering telepon, aku mengira ponselku yang berbunyi ternyata ponselnya oom Herkules.

“Masih di tempat kostnya mbak Jessika. Mbak Jessika tanya berapa hari di Puncak…..Baik pak..,Mbak , bapak mau bicara.”

“Kamu perlu berapa hari kita nginap di Puncak ?” tanya oom Bulus.

“Perlukah menginap?” tanyaku.

“Bisakah kamu merasakan keinginan anak kita jika hanya beberapa jam?Melihat anak kita kamu pasti merasakan apa keinginannya, merasakan sebelum terasa.”

“Aku tidak paham apa yang kau katakan. Aku akan melihat situasinya, jika perlu menginap, aku akan menginap, j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status