Share

Bab 74. Kasihan Kak Melly

"Ibu jangan banyak pikiran. Nanti darah tinggi Ibu kumat. Kasian juga kak Melly nanti pulang malah melihat ibunya sakit-sakitan." ujarku menasehati ibu mertua yang sedari kemarin pagi belum maakan nasi satu suap pun.

"Iya." Jawab ibu mertua, beliau masih terduduk lesu seakan tidak ada gairah hidup lagi.

"Nanti coba saya telpon lagi mungkin tadi tidak tersambung karena jaringan terganggu." Janjiku kepada wanita yang telah melahirkan kekasih sesurgaku ke dunia ini. Dia adalah Naya wanita yang begitu sempurna di mata ini.

Sebenarnya aku sangat kasian melihat beliau yang sudah sangat menderita dengan kondisi saat ini. Hartanya ludes semua, sementara anak kesayangannya hilang entah kemana. Pergi tanpa kabar berita lagi. Masih hidupkah atau sudah meninggal tidak ada yang tahu. Miris benar nasib bu Lastri.

Aku tidak bisa tinggal diam melihat kondisi seperti ini. Mencoba menelpon kembali nomor ponsel Rita mengharap akan tersambung dan dia mau mengangkatnya.

Dan tidak lama kemudian terdeng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status