Share

7. CERITA DOKTER ILHAM

Author: Herofah
last update Last Updated: 2022-10-26 16:42:20

Suara ayam berkokok terdengar dari arah kebun milik tetangga sebelah.

Seorang gadis tampak menjempur pakaian di halaman samping rumahnya. Rambutnya yang basah tergelung handuk ke atas.

"Rin, airnya kok mati?" Teriak sebuah suara lain dari arah dapur.

Seorang lelaki tampak melongokkan kepala ke arah luar kamar mandi dengan kepala penuh busa dan matanya yang terpejam.

Gadis bernama Arini itu beranjak ke dapur dan menengok ke arah token listrik di rumahnya yang ternyata habis. "Listriknya mati, Mas, semalam Rini lupa isi, ini baru mau beli, tunggu ya,"

Sementara Rini berlari ke depan, si lelaki tadi hanya menggerutu sendiri di dalam kamar mandi. Mengusap kedua matanya dengan handuk agar tidak perih dan terpaksa menunggu kran showernya hidup.

Tak lama berselang, kran shower itu kembali mengalirkan air. Lelaki itu pun lekas melanjutkan kegiatannya di kamar mandi.

"Huh! Pikun!" Keluhnya gemas sembari menoyor kepala adik perempuannya di dapur.

"Ya namanya orang lupa kan nggak inget, Mas! Kayak sendirinya juga nggak pikun! Masa, kacamata di kepala masih dicari ke lemari, hahaha," ujar Rini sambil menghangatkan nasi goreng yang dia buat shubuh tadi untuk disajikan pada Dokter Fadli, kakak yang sangat dia banggakan.

"Sejak kapan kamu pinter ngeles?" Balas Fadli yang masih berdiri di ambang pintu dapur sambil menggosok-gosok kepalanya dengan handuk.

"Sejak Mas Fadli jadi pikun, haahha,"

Fadli hanya tertawa dan berlalu dari dapur untuk lekas berpakain. Dia baru saja menerima pesan dari Suster yang bertugas menjadi asistennya hari ini di rumah sakit yang memberitahu bahwa pasien yang mendaftar untuk berobat hari ini cukup banyak.

"Mas nasi gorengnya udah Rini hangatkan di meja dapur ya," teriak Arini dari luar.

Tak lama Fadli keluar dari kamarnya dengan penampilannya yang sudah rapi. Kemeja biru dan celana bahan hitam. Aroma citrus yang menguar dari tubuh sang Kakak membuat Arini langsung menutup hidung.

"Mau ke rumah sakit aja pakai minyak wangi segalon, ujung-ujungnya tetap aja wangi obat,"

"Emang nyengat banget ya wanginya? Ini parfum hadiah dari teman soalnya, sayang kalau nggak dipakai," Fadli mengendus ke arah lengan pakaiannya.

"Parfumnya nggak pantes dipake buat ke rumah sakit, kalau mau kencan sama cewek tuh baru pas," saran Arini yang menilai bahwa aroma parfum yang dipakai sang Kakak memang terlalu berlebihan. Terlalu menyengat. "Lagian, umur udah tua, udah pikun juga, tapi masih aja jomblo," sindir Arini yang saat itu masih mundar mandir dari kamar ke ruang tengah.

Fadli membawa sepiring nasi goreng buatan adiknya ke meja makan yang menjadi satu ruangan dengan ruang TV, dan duduk di sana. "Udah tua gimana? Baru kemarin rayain ulang tahun yang ke tujuh belas, lupa kamu?" Balasnya sambil cengengesan.

"Pret!" Balas Arini keki. "Masa kalah sama Rini. Rini aja yang masih muda pacarnya banyak, hahaha,"

"Heh, Mas tuh nggak ganjen kayak kamu ya! Tukang ngibul!"

"Ih biarin aja, selagi bisa dimanfaatkan kenapa nggak? Lumayan buat jadi tukang ojek Rini antar jemput ke kampus, kan duit ongkosnya jadi bisa ditabung buat nambahin bayar biaya kuliah. Lagian Rini juga nggak sepenuhnya kok bohongin mereka, mereka tahu kalau Rini punya pacar, tapi tetep aja deketin Rini, jadi siapa yang salah?"

"Yang salah Mas, karena nggak bisa mendidik kamu jadi perempuan yang berpendirian!"

Mendengar ucapan serius Fadli, mulut Arini yang terus berkicau langsung kicep.

"Salah Mas, karena Mas yang belum bisa memenuhi semua kebutuhan hidup kamu dengan baik,"

Hati Arini mencelos mendengar ucapan Fadli selanjutnya. Mendadak jadi merasa bersalah. Lagian, tumben banget kakaknya itu baperan pagi-pagi begini? Gumam Arini membatin.

"Rini nggak maksud begitu kok, Mas," ucap Arini pada akhirnya. Dia beranjak ke arah meja makan dan duduk di kursi samping Fadli.

Fadli tersenyum sumringah. Menggenggam sebelah jemari adiknya. "Rin, selama ini Mas nggak melarang kamu pacaran, tapi Mas harap kamu tau batasannya. Dan jangan pernah berbuat jahat pada lelaki apalagi berpikir untuk memanfaatkan mereka untuk kepentingan pribadi kita. Hukum karma itu berlaku loh, memangnya seandainya kamu di posisi mereka, suka sama orang lain, tapi ternyata orang yang kamu suka mau dekat sama kamu cuma untuk memanfaatkan kamu aja, gimana perasaan kamu kalau digituin? Enak nggak?"

Kepala Arini menunduk, tanda dia mengakui kesalahannya dan menyesalinya.

"Masalah biaya kuliah, kamu nggak perlu memikirkannya. Itu jadi tanggung jawab Mas sepenuhnya. Mas sudah berjanji sama Almarhumah Ibu untuk menjaga kamu baik-baik. Tugasmu sekarang, kuliah yang bener, belajar yang giat, udah itu aja, eh, ada lagi, jangan lupa urusin kerjaan rumah kalau Mas nggak sempat, hehehe,"

Bibir mungil Arini mengerucut. Kakaknya ini, bisa-bisanya masih bercanda setiap kali mereka sedang bicara serius.

"Selama ini, Mas itu udah banyak berkorban buat Rini, sampai-sampai hubungan Mas dengan Mba Sandra hancur gara-gara Rini. Gimana Rini bisa diem aja, ngeliat Mas banting tulang sendirian untuk memenuhi semua biaya hidup kita. Belum bayar cicilan rumah ini, Rini tuh juga kepingin bantuin Mas, tapi Mas nggak juga kasih izin buat Rini kerja. Seenggaknya kalau Rini kerja, Mas nggak perlu lagi jadi tukang ojek Online kalau pulang dari rumah sakit. Mas jadi punya waktu untuk diri Mas, cari cewek sana..."

Lagi-lagi Fadli hanya tertawa. "Buat apa cewek di cari? Toh kalau udah jodohnya juga bakal dateng sendiri, iyakan?"

"Atau jangan-jangan, Mas bertahan jomblo bertahun-tahun karena Mas masih cinta sama Mba Sandra? Apa perlu Rini datengin Mba Sandra supaya Mba Sandra mau menerima Mas lagi?"

Kepala Fadli menggeleng. "Semua ini nggak ada hubungannya sama Sandra. Mas udah mengikhlaskan dia mencari apa yang memang dia inginkan dalam hidupnya. Gaya hidup Sandra itu terlalu tinggi, kamu tau itukan? Jadi, untuk apa Mas mempertahankan dia jika dalam hati Mas sendiri merasa tertekan melakukannya. Jadi, keputusan Mas berpisah dengan Sandra itu bukan kesalahan kamu karena kami yang memang sudah nggak cocok, Rin. Jangan menyalahkan dirimu lagi tentang hal itu ya? Mas aja udah lama kok lupa, kamu masih aja inget-inget,"

"Iya maaf. Oh ya Mas," ucap Rini tiba-tiba. Gadis itu beranjak dari sisi Fadli, mengambil sesuatu dari kamarnya dan memperlihatkannya pada Fadli.

"Apa ini?"

"Itu surat penerimaan magang Rini di perusahaan Agra Corporation, milik Regi Haidar Zaim, CEO ganteng itu loh, yang wajahnya sering muncul di majalah bisnis,"

Mendengar nama Regi berserta perusahaan besarnya itu, seketika ingatan Fadli tertuju pada wajah seorang wanita yang akhir-akhir ini menarik perhatiannya.

"Kamu yakin mau magang di sana?" Tanya Fadli meragu.

"Iya dong Mas, itukan perusahaan terbesar kedua di Indonesia, selain karena CEO nya yang ganteng, Rini juga ada teman untuk magang ke sana, jadi nggak sendirian banget,"

Fadli mengembalikan kertas di tangannya ke Arini yang masih tersenyum sumringah dan beranjak kembali ke kamarnya.

Lelaki itu terdiam di tempatnya duduk, menatap piring nasinya yang sudah kosong.

Sekelebat ucapan rekan kerjanya di rumah sakit yang bernama Dokter Ilham kembali terngiang dalam benak Fadli.

"Regi Haidar Zaim, dia itu teman dekatku sewaktu kuliah dulu, Fad. Kami sudah lama tidak berhubungan semenjak lulus kuliah karena Regi sibuk dengan bisnis keluarganya. Sampai akhirnya, kami kembali bertemu saat Regi tiba-tiba meneleponku malam-malam, suaranya panik dan seperti orang ketakutan. Regi memohon-mohon padaku untuk datang ke rumahnya saat itu juga, dia bilang, istrinya pingsan. Saat aku memberi saran untuk membawa istrinya ke rumah sakit, Regi bilang tidak bisa dan dia tetap memaksaku untuk datang ke rumahnya. Sejak itulah aku tahu apa yang tengah terjadi di kediaman Regi. Untungnya, aku datang tepat waktu, mungkin jika tidak, nyawa istri Regi sudah melayang karena kondisinya yang benar-benar parah,"

"Kebetulan, waktu itu, aku mengalami kesulitan financial setelah istriku di vonis mengidap kanker darah. Dan Regi yang membantuku membiayai pengobatan istriku sampai ke luar negeri. Itulah sebabnya, aku bersedia membantunya untuk memanipulasi hasil pemeriksaan kesehatan istri Regi selama ini. Tolong, demi aku, jangan pernah mengungkap hal ini ke publik, Fadli. Aku percayakan nasibku dan nasib keluargaku padamu..."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ratih Fitriya
dokter Ilham memalsukan kondisi Tazkia ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   8. KAMU SAYA PECAT!

    "Permisi, saya mau bertemu dengan Regi, apa dia ada di ruangannya?" Tanya seorang wanita berhijab pada Sandra yang sedang sibuk bekerja. Jemari lentik sang sekretaris menari lincah, mengetik-ngetik sesuatu dengan cepat pada keyboard."Pak Regi masih ada tamu penting, belum bisa diganggu, tunggu saja dulu ya," ucap Sandra bahkan tanpa menoleh."Tapi tadi saya sudah mengirim pesan, Regi bilang saya bisa langsung masuk ke ruangannya," kata Tazkia sedikit kesal. Melirik ke arah name tag yang terkalung di leher wanita berkemeja ketat di hadapannya itu.Dan nama Sandra yang tertera di sana cukup membuat Tazkia mengerti bahwa ternyata inilah sekretaris baru sang suami yang selalu saja dipuji-puji Regi itu.Ternyata, perkataan Regi memang benar, bahwa Sandra tidak hanya pintar, tapi juga sangat cantik. Hanya saja, menurut Tazkia, pakaian Sandra terlalu vulgar, tidak sesopan penampilan Ranti. Sekretaris Regi sebelumnya.Sandra menghentikan kegiatannya, menatap Tazkia dengan tatapan sinis."Mba

    Last Updated : 2022-10-26
  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   9. BERKUNJUNG KE RUMAH SANDRA

    Tiga hari setelah hari di mana Regi memecat Sandra, alhasil, Regi sendiri kini yang dibuat kelimpungan karena semua pekerjaaannya jadi terbengkalai dan kacau balau.Regi sadar bahwa dia membutuhkan sekretaris, dia membutuhkan Sandra dan menyesali perbuatan yang dia lakukan terhadap Sandra kala itu.Padahal sebelumnya, Tazkia sudah memperingatkan Regi, bahkan membujuk Regi untuk tidak memecat Sandra, namun Regi tetap bersikukuh melakukannya.Kini, tanpa Sandra di kantor, seluruh pekerjaan tak bisa selesai tepat waktu sementara Mesya, karyawan yang diangkat menjadi sekretaris sementaranya, selalu saja melakukan kesalahan dalam bekerja. Membuat Regi tak hentinya memaki dalam hati hingga menumpahkan kekesalannya itu pada barang-barang yang terdapat di atas meja kerjanya.Maju mundur, Regi ingin menghubungi Sandra. Namun egonya sebagai seorang CEO dan laki-laki membuat Regi merasa kesulitan melakukannya.Meski, pada akhirnya, Regi pun melakukan hal itu juga.Teleponnya sudah tersambung pad

    Last Updated : 2022-10-26
  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   10. MULAI SERING BERBOHONG

    Hujan yang turun mengguyur kota Jakarta malam itu semakin deras, padahal Regi sudah menunggu lebih dari satu jam di kediaman Sandra setelah Sandra mengatakan bahwa payung yang dia miliki rusak dan sudah dia buang beberapa hari yang lalu, untuk saat ini Sandra belum sempat membeli payung baru. Itulah sebabnya, Regi kini terjebak di kediaman Sandra yang sejak tadi asik menonton televisi di sisinya.Saat itu, keduanya duduk di karpet lantai di ruang depan. Menikmati beberapa cemilan yang tadi Regi beli.Malam semakin larut dan sampai detik ini Regi belum juga berhasil menghubungi Tazkia, bahkan sampai dia meminjam ponsel Sandra untuk menghubungi sang istri, namun Tazkia tak juga menjawab panggilannya.Regi hanya berpikir, sepertinya Tazkia memang sudah tidur karena dia tahu kalau Tazkia selalu tidur lebih awal.Paha mulus dengan kulit putih bersih yang terpampang di hadapan Regi sejak tadi membuat lelaki itu duduk gelisah, fokusnya buyar pada acara televisi yang ditonton Sandra.Merasa t

    Last Updated : 2022-10-26
  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   11. PISAU YANG MERAYAP DI PUNGGUNG

    Setelah bulak-balik memilih pakaian yang pantas dia kenakan malam ini untuk menyambut kedatangan Regi, akhirnya pilihan Sandra jatuh pada tank top hitam bermodel korean waffle backless, di mana Sandra memutuskan untuk melepas Bra yang dia kenakan, agar punggung mulusnya terlihat lebih jelas dari balik tali-tali tank topnya yang bersilangan.Untuk bawahannya sendiri, Sandra tak memiliki pilihan lain selain koleksi hotpants nya yang memang itu-itu saja.Semenjak Ibunya meninggal dan Sandra menganggur, sudah sangat lama dia tak pernah berbelanja apapun dalam hal fashion. Jangankan untuk membeli pakaian, untuk biaya hidupnya sehari-hari saja susah, terlebih dia memang sempat hutang pada rentenir sewaktu Ibunya masih dirawat di rumah sakit karena persediaan uangnya sudah habis akibat dia yang terlalu boros. Alhasil, belum apa-apa, Sandra sudah kelimpungan tutup lobang, gali lobang.Bahkan, kini dia harus terpaksa pindah ke kontrakan jelek ini karena kontrakan lamanya itu uang sewanya sanga

    Last Updated : 2022-10-26
  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   12. DUA PULUH MENIT!

    "Regi..."Belum sempat Sandra berkata-kata, Regi sudah lebih dulu mengunci bibir Sandra kembali, dengan menjalin ciuman.Sementara tangan Regi yang memegang pisau kini merayap di balik punggung Sandra.Tubuh Sandra membeku saat merasakan ujung pisau itu seperti meraba kulitnya hingga terdengar suara sesuatu yang dirobek.Ternyata, Regi hanya ingin membuka tank top itu dengan caranya sendiri, yakni memutuskan tali temali rumit tank top yang dikenakan Sandra menggunakan pisau dapur tersebut.Dan cara Regi itu sukses membuat Sandra sempat didera rasa takut.Tapi kini, wanita itu mulai kembali rileks ketika Regi sudah melempar pisau tadi ke lantai dan menggendong tubuh Sandra yang sudah setengah polos itu menuju kamar.Regi melepas pakaian atasnya dengan tergesa sebelum akhirnya dia kembali mencumbu Sandra yang sudah pasrah menunggu Regi memenuhi tubuhnya dengan kenikmatan."Are you still a virgin, Baby?" Bisik Regi ketika tubuh keduanya sudah sama-sama dalam keadaan polos.Gelengan kepal

    Last Updated : 2022-10-26
  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   13. RUANG KENIKMATAN

    Terengah-engah Tazkia masuk ke dalam kamarnya, namun tak didapatinya keberadaan Regi di sana."Mas?" Panggilnya sembari melangkah memasuki kamar.Berjalan menuju kamar mandi, berpikir Regi ada di dalam kamar mandi, namun dugaannya salah karena kamar mandi itu kosong.Hingga sebuah deritan pintu yang terdengar dari arah lain membuat napas Tazkia tercekat."Aku di sini, sayang," ucap Regi yang baru saja keluar dari ruangan pribadinya.Sebuah ruangan khusus yang menjadi tempat di mana Regi menumpahkan hasrat terpendamnya selama ini, bersama Tazkia.Regi merogoh saku celananya, mengeluarkan ponsel dan melihat stopwatch yang dia nyalakan tadi. "Telat lima detik!" Ucapnya kemudian.Tazkia menelan salivanya dengan susah payah, tungkai kakinya mendadak lemas ketika dia memaksakan diri membalikkan tubuh ke arah suara Regi terdengar.Tampak dalam penglihatan Tazkia, Regi yang saat itu masih menggunakan celana Chino panjangnya, sementara tubuh atasnya shirtless, kini sedang berdiri dengan tubuh

    Last Updated : 2022-10-27
  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   14. ANCAMAN DOKTER FADLI

    Isah dan Lilis melihat saat Tazkia berlari dari arah pintu utama lalu menaiki tangga dengan tergesa, bahkan setelah sebelumnya mereka baru saja selesai membenahi kamar sang majikan yang berantakan akibat amukan Regi.Mereka tahu bahwa suasana hati majikan laki-lakinya itu sedang tidak baik dan sekelebat ingatan tentang apa yang diucapkan Bi Inah pembantu lama pada mereka kembali terngiang dalam ingatan."Biasanya, Pak Regi akan melakukan hal itu sama Bu Tazkia kalau suasana hatinya lagi buruk atau marah,"Dan karena hal itulah, kini mereka jadi mengkhawatirkan nasib majikan perempuan mereka, Bu Tazkia."Kita nggak bisa diem aja Sah, kita harus tolongin Bu Tazkia," ucap Lilis dengan wajah cemasnya."Ya tapi gimana caranya? Kita cuma pembantu di sini?" Isah jadi bingung sendiri."Apa kita lapor polisi aja kali ya?""Semprul!" Isah langsung menoyor kepala Lilis. "Kamu mau dibunuh Pak Regi? Aku sih ogah! Aku masih mau hidup! Adikku-adikku masih butuh aku untuk bayar biaya sekolah,""Terus

    Last Updated : 2022-10-29
  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   15. PERTANYAAN REGI

    Tazkia tidak tahu apa yang sedang Regi lakukan di luar sana hingga berjam-jam lamanya sang suami tak juga kembali.Berusaha sekuat tenaga melepaskan diri pun percuma karena rantai besi ini jelas sangat kuat dan hanya bisa terlepas dengan kunci gembok yang kini ada di tangan Regi.Tubuh Tazkia yang sudah seratus persen polos tanpa sehelai benang pun mulai menggigil kedinginan karena hawa sejuk AC di ruangan tersebut. Bahkan saat itu, aliran deras air matanya sudah mengering di pelipisnya.Tak tahu lagi apa yang kini Tazkia harapkan, berharap Regi datang, sama saja berharap pada kematian. Sementara jika dibiarkan terus dalam keadaan seperti ini pun Tazkia merasa sangat tidak nyaman.Dia merasa dirinya seperti seekor hewan qurban yang ingin disembelih.Setelah hampir tiga jam berlalu semenjak Regi keluar dari kamar itu, Tazkia mendengar suara pintu kamarnya dibuka, membuat jantung wanita itu kembali mengencang, berdebar tak karuan.Apakah itu Regi?Tanyanya dalam benak.Tatapan Tazkia te

    Last Updated : 2022-10-29

Latest chapter

  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   108. EPILOG

    Namaku, Tania Andriani.Aku terlahir dari rahim seorang wanita bernama Tazkia Andriani yang kini sudah hidup berbahagia bersama keluarga barunya. Bahkan setelah dia mengasingkan aku hanya karena Ayahku adalah seorang pembunuh.Kedua orang tua angkatku bilang, Tazkia tidak mau merawatku karena dia sangat membenci Ayahku dan berpikir, jika aku sudah besar nanti, aku akan menjadi seperti ayah.Yaitu, seorang pembunuh.Dan semua kekhawatiran itu memang menjadi kenyataan.Kini, aku menjelma menjadi seorang pembunuh tanpa ada siapapun yang mengetahuinya.Aku tidak menyesal menjadi seorang pembunuh karena bagiku, membunuh itu sangat mengasyikkan.Aku sangat menikmati saat-saat di mana mangsaku meregang nyawa secara perlahan-lahan.Memohon, menangis, merintih dan menghiba di hadapanku.Sayangnya, setelah bertahun-tahun berburu tanpa meninggalkan jejak, akhirnya aku melakukan kesalahan fatal saat aku membunuh seorang lelaki bernama Gerald yang ternyata adalah kekasih Cindy, dia adikku. Anak Ta

  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   107. 28 TAHUN KEMUDIAN

    Seorang gadis berambut panjang bergelombang terlihat berjalan menyusuri trotoar pejalan kaki yang tertutup salju.Dia memasukkan kedua tangannya di balik saku jaket tebalnya.Sesekali bersiul-siul santai sekadar mengusir hawa dingin yang merasuk serta merta. Membuat tubuhnya terus menggigil.Ingin rasanya dia segera sampai di rumah untuk menghangatkan tubuh.Secangkir coklat panas dengan sepotong cake blueberry buatan sang Ibunda terbayang dalam benaknya. Mendadak perutnya jadi keroncongan.Salju yang turun di kota London pada musim dingin kali ini memang cukup lebat dari biasanya. Itulah sebabnya, banyak jalanan ditutup karena badai salju yang tak kunjung berhenti."Assalamualaikum," ucapnya seperti biasa setiap kali memasuki rumah. Meski dia dilahirkan dan menetap di kota yang mayoritas penduduknya beragama Kristen, namun sebagai seorang muslim, dia wajib melaksanakan semua yang memang menjadi ajaran Agamanya, yaitu Islam. Dan mengucapkan salam adalah hal penting dalam keluarga merek

  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   106. DOA YANG TERKABUL

    "HUKUM MATI FADLI SI PEMBUNUH!""DIA SAMA SAJA DENGAN AYAHNYA!""BAHKAN HUKUMAN MATI SAJA BELUM CUKUP UNTUK MEMBALAS PERBUATAN KEJI MEREKA!""ARAK MEREKA DAN RAJAM SAMPAI MATI!""MEREKA MONSTER YANG SANGAT MENGERIKAN!""PEMERINTAH HARUS SEGERA MENINDAK TEGAS KASUS INI!""JANGAN BODOHI MASYARAKAT LAGI!"Semua masa dari berbagai kalangan turun ke jalan, menyuarakan aksi protes atas ketidakbecusan pemerintah dan aparat kepolisian dalam mengungkap kasus pembunuhan berantai selama ini.Publik kembali dibuat tercengang saat Fadli Al-Hakim, seorang Dokter umum dengan paras tampannya, perilakunya yang sopan, bersahaja dan sangat baik itu ternyata adalah seorang psikopat!Dia lah pembunuh berantai yang sudah menghabisi hampir dua puluh nyawa manusia tidak berdosa dengan cara yang teramat sangat sadis.Melalui bukti berupa jari dan isi tulisan dalam buku diarinya, hari itu Fadli menyerahkan diri kepada pihak kepolisian hingga kabar itu pun menyebar dan memancing emosi penduduk.Wartawan dan masy

  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   105. ASA YANG PUPUS

    Regi terus mencoba menghubungi Fadli saat itu, namun ponsel Fadli tak juga aktif.Dia sudah mencari Fadli ke tempat yang selama ini Regi sediakan untuk Fadli bersembunyi tapi Fadli tidak ada di sana.Dan Regi sudah menduga, Fadli pasti sedang berada bersama Karina saat ini.Itulah sebabnya, Regi mengerahkan seluruh anak buahnya untuk melacak keberadaan Karina sebelum wanita itu benar-benar melakukan sesuatu terhadap Fadli.Regi menduga, tak menutup kemungkinan, Karina akan membunuh Fadli dengan tangannya sendiri sebagai pembalasan dendam atas apa yang telah terjadi kepada kekasihnya, Jervian.Tak lama, saat Regi dan anak buahnya, serta Angela dan timnya pun turut serta mencari kemana Karina membawa Fadli pergi, Regi mendapatkan sebuah pesan singkat dari seseorang yang mengaku bahwa dirinya adalah ibu kandung Fadli.Pesan itu berisi...Aku tau kemana Karina membawa Fadli.Dan melalui bantuan wanita itulah akhirnya Regi berhasil menemukan Fadli dan Karina.Hari itu, tengah malam buta, K

  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   104. DIARY FADLI

    15 MaretUsiaku enam tahun.Hari ini cerah.Tapi, seekor kucing membuatku kesal dengan suaranya yang berisik ketika aku sedang bermain.Aku menangkap kucing itu dan membelah isi perutnya.Ternyata, kucing itu sedang hamil.*17 MaretDua hari setelah aku membelah perut kucing.Hari ini mendung.Ayah memukulku setelah mendapat laporan dari tetangga yang kehilangan kucing dan mengetahui aku yang telah membunuh kucingnya.Ayah memarahiku habis-habisan di depan banyak orang.Aku sangat kesal padanya, tapi Ibu selalu menghalangiku saat aku ingin membalas perbuatan Ayah terhadapku.*25 MaretSatu minggu kemudian.Hari ini gerimis.Ayah mencoba membunuh adikku, saat itu dia sedang mabuk, tapi Ibu menolong adikku, hingga akhirnya, Ibu menjadi bulan-bulanan Ayah.Jervian yang menolong Ibu waktu itu.*21 Januari.Satu tahun kemudian.Hari kematian Ibu.Ayah yang sudah membunuh Ibuku.Lelaki itu menyiksa ibu secara brutal di hadapanku.Begitu melihatku berdiri di pintu kamar, Ibu berlari ke ar

  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   103. TELEPON MISTERIUS

    Waktu dua bulan sudah lebih dari cukup bagi Tazkia memulihkan kondisi kesehatan fisik dan mentalnya akibat kematian kedua orang tua dan janin di dalam kandungannya.Kini, Tazkia sudah benar-benar pulih dan bisa beraktifitas normal kembali.Hanya saja, satu hal yang masih menjadi tanda tanya besar dalam benak Tazkia saat ini adalah kepergian Fadli dari kehidupannya.Lelaki itu seperti menghilang di telan bumi bahkan sejak Tazkia sadar dari komanya setelah operasi, Tazkia tak pernah melihat keberadaan Fadli di sisinya.Regi bilang, Fadli ditugaskan untuk menjadi Dokter sukarelawan di desa terpencil yang letaknya berada di pelosok negeri, itulah sebabnya, Fadli akan kesulitan menghubungi Tazkia begitu juga sebaliknya.Tapi logikanya, sesulit apapun sinyal di tempat Fadli mengemban tugas saat ini, masa iya, sudah dua bulan lebih dia tak sama sekali memberi kabar pada anak dan istrinya, satu kali pun?Bukankah itu mustahil?Kembali, entah untuk yang ke berapa ratus kalinya Tazkia menengok

  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   102. WAKTUNYA MEMBUAT PERHITUNGAN!

    Bergas mengutuk kebodohannya yang sudah termakan bujuk rayu Tristan.Nyatanya, selama ini dirinya sudah dibohongi oleh Tristan yang merupakan kaki tangan Syarif.Syarif dan Tristan bekerjasama memanfaatkan dirinya agar terjalin kerjasama diantara Bergas dengan Perusahaan Gen Corporation di mana pemilik perusahaan itu ternyata adalah Regi Haidarzaim yang merupakan mantan suami Tazkia yang kini menikah dengan Fadli."Jadi selama ini, anda sudah menipu saya, Pak?" Tanya Bergas pada Syarif dalam pertemuan rahasia mereka. "Setelah apa yang sudah saya lakukan untuk anda, tapi apa yang anda lakukan pada saya?" teriak Bergas lagi saat dia mengetahui bahwa izin penelitiannya sudah benar-benar dicabut. Bahkan Syarif melarang Bergas untuk melakukan tes DNA terhadap para Ibu hamil terduga memiliki keturunan dengan Gen Psikopat.Penelitian itu resmi dihentikan dan ditutup untuk selama-lamanya setelah salah seorang peneliti lain yang merupakan anak buah Syarif mengumumkan ke publik bahwa penelitian

  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   101. PERJANJIAN KEBEBASAN

    Sore ini Tazkia sadar setelah seharian kemarin dia mengalami koma pasca pendarahan hebat yang dialaminya.Masih dengan tubuh yang sangat lemah Tazkia hanya bisa mengedipkan mata, bahkan untuk sekadar menoleh saja dia merasa kesulitan.Tazkia tidak mendapati keberadaan siapapun di dalam ruangan rawatnya saat itu.Dalam diam, kedua bola mata Tazkia mengerjap saat hawa panas menjalarinya. Memancing bendungan air mata yang perlahan menetes di pelipisnya.Sekelebat bayangan jasad kedua orang tuanya yang tergantung dengan keadaan yang mengerikan kembali terlintas dalam benak Tazkia saat itu."Ibu... Bapak..." gumamnya dalam tangis.Pintu ruang rawat yang terbuka membuat tatapan Tazkia teralihkan.Melalui lirikan matanya saat itu, Tazkia menangkap samar sesosok tubuh lelaki yang perlahan mendekatinya.Buru-buru Tazkia memejamkan mata.Berpura-pura belum sadar."Bu Tazkia belum sadar, Pak." ucap suara asing yang tertangkap indra pendengaran Tazkia."Dokter sudah memeriksa keadaannya hari ini?

  • BAGAIMANA RASANYA TIDUR DENGAN SUAMIKU?   100. RENCANA KARINA

    "Sayangnya, Tazkia akan sangat membencimu jika dia sampai tahu siapa kamu sebenarnya! Terlebih, tentang kisah masa lalu mu dengannya! Tentang alasan mengapa dulu kamu selalu menstalkingnya sewaktu kalian masih SMA. Bukan karena kamu yang menyukainya, tapi karena kamu yang ingin membunuhnya!""Dari mana kamu tahu soal itu?" Tanya Fadli cepat. Lelaki itu benar-benar terkejut.Karina tersenyum miring. Melipat kedua tangan di depan dada, dia kembali duduk di sofa. "Pertanyaan yang kamu ajukan itu kedengarannya sangat lucu bagiku, Jer! Jelas-jelas, kamu sendiri yang sudah menceritakan semua rahasia pribadimu padaku. Semua rencana pembunuhanmu, termasuk siapa target pembunuhanmu selanjutnya jika saja malam itu Jervian tidak menghentikanmu! Aku tau semuanya, Jer..."Fadli yang mulai termakan omongan Karina lekas mendekat dan mengambil posisi duduk di sisi wanita itu. Menarik kedua bahu Karina agar duduk menghadapnya. "Coba, katakan, katakan semua rahasia pribadiku yang kamu ketahui, jika mem

DMCA.com Protection Status