Berdiam diri selama beberapa menit membuat Emily sudah terbiasa. Di hadapan kamera, dia memberi gaya seksi demi majalah yang sangat bagus. Dia melakukan ini di bawah tekanan orang tua, dan juga Arc.
"Seperti biasa. Hasil pemotretan ini selalu sukses. Emily memang Dewi!" Puji dari manajer, yang disetujui oleh para kru dan fotografer.
"Dasar, penjilat," gumam Emily pelan. Dia memutuskan untuk istirahat di balkon gedung tempat pemotretan. Ada keinginan besar di hati, jika dia ingin lepas dari segala apa yang selalu dilakukan, seperti model dan menjadi Anhänger nomor satu.
Nomor satu, level lima puluh, dan model terkenal memang sudah mengembangkan nama, tetapi percuma jika rasanya selalu ditekan. Emily juga ingin bebas seperti Streckkod bertopeng.
Melindungi warga Medborgare, sekaligus Bumi dan Life Stone tanpa bergabung menjadi Anhänger adalah keinginan Emily saat ini. Jika keinginan tersebut bisa tercapai, maka akan ada lagi perdebatan antara dirinya dan Arc, dan pasti juga dengan orang tua, serta manajer.
Berbicara mengenai Streckkod bertopeng, Emily sudah tidak melihat orang itu lagi. Jika saja Streckkod itu tidak menutupi wajah, pasti Emily bisa menemukan orang tersebut dengan mudah. Tidak untuk dibawa ke pemerintah, tetapi bertemu empat mata.
"Maaf, sayang. Aku terlambat datang." Nail Gregory, salah satu Anhänger terhebat setelah Emily. Nomor dua, tetapi level empat puluh tiga. Kedua tangan memeluk Emily dari belakang. "Tiga puluh menit lagi kita harus foto bersama. Ingin menghabiskan waktu dulu?"
Emily membalikkan badan, supaya Nail tidak memeluk. "Aku masih penasaran dengan Streckkod bertopeng itu. Kamu tahu? Aku ingin menjadi dia. Bebas sebagai warga, tetapi tetap melakukan kewajiban sebagai pelindung Bumi."
"Masalah itu sudah berlalu. Kenapa kamu masih memikirkannya? Apa kamu tidak memikirkanku? Kekasihmu ini sungguh merindukanmu." Nail berusaha mendekati Emily untuk melepas rindu, tetapi tetap saja wanita itu menjauh.
"Di mana kamu saat peristiwa itu terjadi? Setidaknya, kamu datang walaupun terlambat. Beberapa hari peristiwa itu terjadi, kamu juga baru datang sekarang." Lelah. Kehidupan ini membuat pikiran Emily kacau. Terlalu banyak masalah yang dialami setiap saat. "Kamu tidak bersama dengan wanita lain, 'kan?"
"Apa yang kamu bicarakan? Aku bukan pria yang seperti kamu pikirkan. Buang jauh-jauh pikiran buruk itu." Berniat bercanda dengan mengibas-ngibaskan tangan pada udara, justru yang Nail dapatkan adalah decakkan lidah dari Emily.
Masih ada beberapa menit lagi. Emily meninggalkan Nail untuk berjalan-jalan di kota. "Biarkan aku sendiri untuk sementara waktu, Nail. Suasana hatiku sedang tidak bagus." Kacamata hitam tidak lupa dipakai.
Beberapa warga Medborgare bisa mengenali Emily dengan mudah, tetapi mereka mengerti jika wanita terhebat itu tidak selamanya ingin diikuti.
Untuk berjaga-jaga. Nail mengikuti ke mana arah Emily pergi. Saat dua hari tidak bertemu, dia tidak ingin melihat Emily bersama pria lain. Apalagi, kekasihnya penasaran dengan Streckkod bertopeng. Dia menganggap Streckkod bertopeng itu adalah seorang pria.
***
Hari libur adalah hari di mana orang-orang bisa bersantai atau pergi ke suatu tempat untuk menghibur diri. Sayangnya, Danny tidak bisa melakukan kegiatan tersebut setelah hadirnya Si Kembar Lim.
"Tidakkah kalian lelah? Ibu kalian sudah menunggu di rumah." Danny sudah lelah mengejar, serta membawa barang belanjaan yang dipilih Si Kembar Lim. "Ini sudah siang. Mengantuklah."
Akibat berlari ke sembarang arah, Ziri tidak sengaja menabrak kaki wanita yang sedang bersantai di jembatan penyebrangan jalan orang-orang. "Maaf, Kak. Ziri tidak sengaja." Dengan inisiatif, dia meminta maaf lebih dulu.
Wanita tersebut berbalik untuk melihat siapa yang menabraknya tadi. Dari wajah muram, berubah menjadi gemas. "Kamu imut sekali. Di mana orang tuamu? Kenapa sendirian?"
"Ziri bersama Zara dan Kak Danny. Tidak bersama orang tua." Ziri menoleh ke belakang untuk melihat Zara dan Danny. "Itu mereka."
Tatapan Danny tidak sengaja bertemu dengan tatapan Emily. Bertemu dengan wanita terkenal lagi membuatnya harus santai di hadapan dua adik tiri. "Anda lagi. Sedang menikmati pemandangan?"
"Iya. Mereka adik Anda? Lucu sekali. Saya suka anak kecil." Emily mencubit pelan pipi Si Kembar karena gemas.
Belum sempat Danny menjawab, Nail yang diam-diam mengikuti Emily memberanikan diri untuk muncul. Nail langsung merangkul sang kekasih di bagian pinggul. "Kamu pergi tidak mengajakku? Kenal dengannya?"
Emily menghembuskan napas kesal. Niat ingin menyendiri telah diganggu oleh Nail, padahal sempat terganggu juga oleh Ziri. "Untuk apa kamu datang? Aku sudah bilang ingin sendiri."
Tidak ingin mengganggu, Danny pun berniat mengundur diri dari tempat bersama Si Kembar Lim. "Maaf, jika telah mengganggu kalian. Kami akan pergi ...."
Semua orang yang berlalu-lalang tiba-tiba merasa bingung dengan perubahan langit. Dari cerah menjadi gelap, layaknya hujan besar akan datang. Akan tetapi, pertanda ini bukanlah datangnya hujan, melainkan lubang hitam yang terbuka begitu saja.
Empat kaki panjang dan tajam keluar dari lubang hitam, membuat jalanan menjadi retak, dan para warga pun lari ketakutan. Disusul kepala yang lebih kecil dibandingkan punggung. Ukurannya sangatlah besar. Hampir melewati gedung-gedung tertinggi.
"Apa-apaan itu? Besar sekali." Nail terkejut setelah melihat ukuran raksasa aneh tersebut.
Si Kembar Lim langsung memeluk kedua kaki Danny. Sudah pasti mereka takut, dan kini merengek meminta pulang.
"Bentuknya hampir seperti kepiting, tetapi makhluk ini lebih buruk dari kepiting asli," jawab Emily, yang sudah siap melawan kepiting raksasa yang menyeramkan. "Kita harus melawannya berdua, Nail. Lebih bagus lagi, jika ada Streckkod bertopeng. Water Freeze."
"Earth Crusher." Cahaya cokelat dari kode batang di bahu Nail menyala. Kekuatannya adalah tanah. Kekuatan yang satu ini juga termasuk kekuatan yang luar biasa. Seperti level dan urutan nomor yang dimiliki.
Niat ingin membantu selalu muncul di hati Danny. Sayangnya, dia tidak diizinkan oleh sang ibu, jika ada Si Kembar Lim. "Sial. Aku harus membawa mereka pulang dulu." Mau atau tidak, dia langsung menggendong dua adik tiri yang sudah menangis ketakutan.
Sulit untuk para manusia menghindari raksasa yang satu ini. Mereka tidak tahu, kapan tubuh mereka akan tertancap oleh kaki yang tajam, serta dipotong oleh capit yang menyakitkan.
Tombak es telah dilempar berkali-kali oleh Emily, tetapi keras dari cangkang kepiting raksasa membuat senjata tersebut hancur berkeping-keping. "Cangkangnya terlalu keras dan tebal. Aku tidak bisa melawannya."
"Bekukan saja kakinya. Aku bisa menghajarnya dengan beberapa batu besar." Nail memberi strategi yang langsung diterima oleh Emily.
Emily sungguh berfokus pada air yang sedang dikumpulkan. Begitu kepiting raksasa ingin menancapkan kaki pada kepala anak kecil, air yang sudah menahan empat kaki tersebut dibekukan. "Pergilah!"
Anak tersebut akhirnya bisa bersatu bersama dengan sang ibu.
Giliran Nail yang akan melawan raksasa tersebut. Pijakan kaki di jalan mampu membuat tiga batu berbentuk bola muncul dari permukaan. Satu per satu bola tanah itu ditendang ke arah kepala. Sangat disayangkan, capit kepiting membuat bola tanah tersebut hancur. "Sialan!"
Keempat kaki memang sudah dibekukan, tetapi tidak dengan capit yang masih bisa bergerak. Musuh di depan mata. Mobil di dekat raksasa kepiting menjadi alat yang akan dilempar pada dua Anhänger yang terkenal.
Sebelum hal itu terjadi, bumerang sabit kembar yang muncul entah dari mana mampu memotong satu capit raksasa tersebut. Mobil yang masih dicapit pun terjatuh, dan membuat debu menutupi pemandangan.
"Aku butuh bantuanmu. Ketika aku melempar tombak es, tendang bola tanahmu pada tombak esku. Mengerti?" Emily berpikir cepat.
"Aku selalu mengerti, sayang," balas Nail dengan senyum bahagia.
Begitu Emily melempar tombak es, Nail langsung menendang bola tanah yang mengenai tongkat bawah es. Hal itu membuat tombak es mendapat dorongan besar dari tenaga tendangan Nail.
Tepat sasaran. Tombak es telah mengenai mata kiri kepiting raksasa, membuat raksasa tersebut berteriak kesakitan. Satu sasaran lagi, yaitu mata kanan kepiting rakasa.
Emily sudah bersiap ingin melempar tombak es lagi, tetapi diurungkan karena ada senjata lain yang telah membuat mata kanan raksasa di depan hancur.
Panah dengan energi listrik telah tertancap di mata kepiting raksasa. Kehebatan panah itu tidak hanya membuat mata tersebut sakit, tetapi tegangan tinggi dari listrik membuat tubuh sang musuh tersetrum hebat, hingga membuat es yang membekukan kaki kepiting raksasa ikut hancur berkeping-keping.
Kepiting raksasa telah tumbang. Akan tetapi, Emily dan Nail menunjukkan wajah bingung. Apakah dua senjata tadi berasal dari Streckkod bertopeng lainnya?
Tempat kejadian perkara sudah dipenuhi banyak Ambulance, polisi, tentara, juga pemadam kebakaran. Mereka saling membantu satu sama lain untuk menyelamatkan warga yang masih bernapas. Sisanya, akan dikubur dengan layak.Dua remaja mendatangi tempat tersebut untuk melihat kondisi para korban. Banyak korban tewas, daripada yang terluka. Sungguh mengenaskan."Lihat semua ini. Bahkan dua Anhänger terhebat saja tidak bisa melawan kepiting raksasa berdua. Jika kita tidak membantu, mereka belum tentu selamat dari lemparan mobil." Ello mengoceh dengan suara agak keras. Dia seakan lupa dengan identitas yang sedang dirahasiakan."Pelankan suaramu, El. Aku tidak ingin mereka mendengar apa yang kamu katakan." Alvina mendekati salah satu korban yang sedang diurus para penyelamat. "Apa dia bisa diselamatkan?""Kami berharap seperti itu. Akan tetapi, dengan kondisi seperti ini, akan sulit bagi kami untuk menolongnya," jawab sang penyelamat tanpa melihat orang yang bertanya tadi.Berdirinya mereka ber
Keesokan hari di mana keadaan mulai membaik sedikit demi sedikit. Pemandangan yang tadinya terlihat indah karena tumbuhan, sekarang menjadi suram. Sangat tidak nyaman dilihat. Peristiwa kemarin lebih buruk dibandingkan sebelumnya.Kebetulan sekali Amanda melewati jalan tersebut. Jiwa ingin melihat keindahan dari tumbuhan meningkat. Apakah ini saat yang tepat untuk menunjukkan kemampuan?"Tuan Arc menyuruh kita untuk membeli beberapa bibit tanaman apa saja? Terlalu banyak yang harus dibeli. Aku tidak begitu ingat." Salah satu anak buah Arc sedang berbicara dengan anak buah lain.Mendengar pembicaraan itu, hati Amanda bergerak cepat untuk menawarkan diri sebagai bantuan. "Permisi, kalian tidak perlu membeli bibit tanaman. Aku bisa menumbuhkan tanaman, walaupun tidak banyak. A-Aku juga termasuk bagian Anhänger." Pin bertuliskan Anhänger yang dipasang di tas langsung diperlihatkan."Kamu berada di level berapa? Kami harus memastikan, apa kamu sungguh bagian dari Anhänger atau bukan. Banya
"Berkali-kali memutar rekaman yang tersebar, aku semakin suka. Tanpa ada wajah kita, senjata yang muncul sudah membuat Kota Medborgare heboh. Ini menjadi rekaman kesukaanku." Ello terus mengoceh tanpa melepas pandangan dari ponsel.Alvina hanya diam sambil memandang pemandangan luar mobil. Kondisi Kota Medborgare sudah terlihat kacau. Para warga sudah banyak kehilangan anggota keluarga. Bantuan dari pemerintah juga tidak banyak. Lebih banyak bantuan dari polisi, tentara, serta Anhänger terkenal.Ello masih asik dengan dunia sendiri, sedangkan Alvina memikirkan banyak hal. Dari menyembunyikan identitas, hingga memiliki bayangan menjadi Anhänger.Sempat pernah membayangkan bergabung menjadi bagian Anhänger. Menjadi Anhänger yang setara dengan Emily, hidup lebih mewah dari kehidupan sebelumnya, sang mama sembuh total, dan tidak menutupi identitas.Sayangnya, Frank Collins, sang kakak sangat melarang Alvina bergabung pada Anhänger der Regierung Academy. Begitu juga dengan sang mama. Merek
Life Stone adalah batu berbentuk kristal raksasa yang sudah bertahun-tahun memberi kekuatan pada Bumi. Listrik yang tidak pernah padam, air yang tidak pernah habis, angin selalu sejuk, tumbuhan yang tumbuh dengan indah, dan masih banyak lagi. Ada kekuatan, ada juga kelemahan. Satu kelemahan terbesar pada Life Stone adalah mudahnya terkena ilmu hitam. Setetes saja ilmu hitam yang mengenai Life Stone, Bumi dengan cepat akan membusuk. Maka dari itu, tentara berbakat selalu menjaga kekuatan yang sudah lama membuat Bumi hidup. Kurang cukup jika hanya dijaga. Orang yang bergabung pada Anhänger der Regierung Academy, sebut saja Anhänger, ikut melindungi Life Stone. Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana para Streckkod--orang yang memiliki kode batang sebagai tanda lahir--belajar menjadi Anhänger terhebat dan berani. Mereka wajib bergabung menjadi pahlawan. Jika tidak, hukuman diberikan oleh pemerintah, yaitu penjara seumur hidup, hingga Streckkod akhir
Beberapa jam setelah bertarung melawan Cerberus, kini wartawan berusaha menyerang Emily dengan banyak pertanyaan. Beruntung para penjaga berinisiatif melindungi model terkenal itu. Emily butuh waktu untuk siap menjawab semua pertanyaan di depan media nanti.Gedung utama Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana Emily sedang berkumpul bersama pemerintah, serta Anhänger tertua di Medborgare, Maddie Shappire."Emily, kamu pasti tahu, jika para Streckkod wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Saya juga yang membangun tempat pelatihan para Anhänger, tetapi belum pernah melihat Streckkod sepertinya. Saya yakin, kamu pasti tahu siapa orang itu." Pemerintah Medborgare bernama Arc Will berencana membawa Streckkod bertopeng yang muncul secara tiba-tiba.Salah satu peraturan yang ditolak sebagian Streckkod. Wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Ada dua alasan penolakan. Pertama, mereka tidak ingin tewas d
Suara mesin mobil terdengar di halaman rumah sederhana. Panggilan yang diterima, langsung dimatikan karena penghuni sudah tahu akan kedatangan orang tersebut.Baru saja pintu terbuka, dua anak kecil langsung memeluk Danny dengan erat. "Paman!""Sudah berapa kali kukatakan, bahwa aku adalah KAKAK tiri kalian. Jadi, panggil dengan sebutan kakak, bukan paman, ya?" Danny begitu gemas dengan dua adik kembar yang tidak berasal dari orang tua yang sama. "Masuk dulu."Wanita yang menjaga dua anak tadi di mobil langsung memberi dua tas besar pada Danny. Bianca Wilson adalah ibu kandung yang sudah lama bercerai dari sang suami. Sayangnya, marganya sudah berubah menjadi Lim. "Ibu sudah melihat berita. Kamu mulai berani menunjukkan diri di publik?""Aku berani karena ingin melindungi Bumi, bukan menjadi terkenal, Bu." Danny menaruh dua tas tersebut di samping sofa kecil di ruang tamu. "Lagipula, aku menutup wajah dengan kain. Tidak ada yang mengenaliku."Dua anak kembar sedang asik bermain. Waktu
"Berkali-kali memutar rekaman yang tersebar, aku semakin suka. Tanpa ada wajah kita, senjata yang muncul sudah membuat Kota Medborgare heboh. Ini menjadi rekaman kesukaanku." Ello terus mengoceh tanpa melepas pandangan dari ponsel.Alvina hanya diam sambil memandang pemandangan luar mobil. Kondisi Kota Medborgare sudah terlihat kacau. Para warga sudah banyak kehilangan anggota keluarga. Bantuan dari pemerintah juga tidak banyak. Lebih banyak bantuan dari polisi, tentara, serta Anhänger terkenal.Ello masih asik dengan dunia sendiri, sedangkan Alvina memikirkan banyak hal. Dari menyembunyikan identitas, hingga memiliki bayangan menjadi Anhänger.Sempat pernah membayangkan bergabung menjadi bagian Anhänger. Menjadi Anhänger yang setara dengan Emily, hidup lebih mewah dari kehidupan sebelumnya, sang mama sembuh total, dan tidak menutupi identitas.Sayangnya, Frank Collins, sang kakak sangat melarang Alvina bergabung pada Anhänger der Regierung Academy. Begitu juga dengan sang mama. Merek
Keesokan hari di mana keadaan mulai membaik sedikit demi sedikit. Pemandangan yang tadinya terlihat indah karena tumbuhan, sekarang menjadi suram. Sangat tidak nyaman dilihat. Peristiwa kemarin lebih buruk dibandingkan sebelumnya.Kebetulan sekali Amanda melewati jalan tersebut. Jiwa ingin melihat keindahan dari tumbuhan meningkat. Apakah ini saat yang tepat untuk menunjukkan kemampuan?"Tuan Arc menyuruh kita untuk membeli beberapa bibit tanaman apa saja? Terlalu banyak yang harus dibeli. Aku tidak begitu ingat." Salah satu anak buah Arc sedang berbicara dengan anak buah lain.Mendengar pembicaraan itu, hati Amanda bergerak cepat untuk menawarkan diri sebagai bantuan. "Permisi, kalian tidak perlu membeli bibit tanaman. Aku bisa menumbuhkan tanaman, walaupun tidak banyak. A-Aku juga termasuk bagian Anhänger." Pin bertuliskan Anhänger yang dipasang di tas langsung diperlihatkan."Kamu berada di level berapa? Kami harus memastikan, apa kamu sungguh bagian dari Anhänger atau bukan. Banya
Tempat kejadian perkara sudah dipenuhi banyak Ambulance, polisi, tentara, juga pemadam kebakaran. Mereka saling membantu satu sama lain untuk menyelamatkan warga yang masih bernapas. Sisanya, akan dikubur dengan layak.Dua remaja mendatangi tempat tersebut untuk melihat kondisi para korban. Banyak korban tewas, daripada yang terluka. Sungguh mengenaskan."Lihat semua ini. Bahkan dua Anhänger terhebat saja tidak bisa melawan kepiting raksasa berdua. Jika kita tidak membantu, mereka belum tentu selamat dari lemparan mobil." Ello mengoceh dengan suara agak keras. Dia seakan lupa dengan identitas yang sedang dirahasiakan."Pelankan suaramu, El. Aku tidak ingin mereka mendengar apa yang kamu katakan." Alvina mendekati salah satu korban yang sedang diurus para penyelamat. "Apa dia bisa diselamatkan?""Kami berharap seperti itu. Akan tetapi, dengan kondisi seperti ini, akan sulit bagi kami untuk menolongnya," jawab sang penyelamat tanpa melihat orang yang bertanya tadi.Berdirinya mereka ber
Berdiam diri selama beberapa menit membuat Emily sudah terbiasa. Di hadapan kamera, dia memberi gaya seksi demi majalah yang sangat bagus. Dia melakukan ini di bawah tekanan orang tua, dan juga Arc."Seperti biasa. Hasil pemotretan ini selalu sukses. Emily memang Dewi!" Puji dari manajer, yang disetujui oleh para kru dan fotografer."Dasar, penjilat," gumam Emily pelan. Dia memutuskan untuk istirahat di balkon gedung tempat pemotretan. Ada keinginan besar di hati, jika dia ingin lepas dari segala apa yang selalu dilakukan, seperti model dan menjadi Anhänger nomor satu.Nomor satu, level lima puluh, dan model terkenal memang sudah mengembangkan nama, tetapi percuma jika rasanya selalu ditekan. Emily juga ingin bebas seperti Streckkod bertopeng.Melindungi warga Medborgare, sekaligus Bumi dan Life Stone tanpa bergabung menjadi Anhänger adalah keinginan Emily saat ini. Jika keinginan tersebut bisa tercapai, maka akan ada lagi perdebatan antara dirinya dan Arc, dan pasti juga dengan orang
Suara mesin mobil terdengar di halaman rumah sederhana. Panggilan yang diterima, langsung dimatikan karena penghuni sudah tahu akan kedatangan orang tersebut.Baru saja pintu terbuka, dua anak kecil langsung memeluk Danny dengan erat. "Paman!""Sudah berapa kali kukatakan, bahwa aku adalah KAKAK tiri kalian. Jadi, panggil dengan sebutan kakak, bukan paman, ya?" Danny begitu gemas dengan dua adik kembar yang tidak berasal dari orang tua yang sama. "Masuk dulu."Wanita yang menjaga dua anak tadi di mobil langsung memberi dua tas besar pada Danny. Bianca Wilson adalah ibu kandung yang sudah lama bercerai dari sang suami. Sayangnya, marganya sudah berubah menjadi Lim. "Ibu sudah melihat berita. Kamu mulai berani menunjukkan diri di publik?""Aku berani karena ingin melindungi Bumi, bukan menjadi terkenal, Bu." Danny menaruh dua tas tersebut di samping sofa kecil di ruang tamu. "Lagipula, aku menutup wajah dengan kain. Tidak ada yang mengenaliku."Dua anak kembar sedang asik bermain. Waktu
Beberapa jam setelah bertarung melawan Cerberus, kini wartawan berusaha menyerang Emily dengan banyak pertanyaan. Beruntung para penjaga berinisiatif melindungi model terkenal itu. Emily butuh waktu untuk siap menjawab semua pertanyaan di depan media nanti.Gedung utama Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana Emily sedang berkumpul bersama pemerintah, serta Anhänger tertua di Medborgare, Maddie Shappire."Emily, kamu pasti tahu, jika para Streckkod wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Saya juga yang membangun tempat pelatihan para Anhänger, tetapi belum pernah melihat Streckkod sepertinya. Saya yakin, kamu pasti tahu siapa orang itu." Pemerintah Medborgare bernama Arc Will berencana membawa Streckkod bertopeng yang muncul secara tiba-tiba.Salah satu peraturan yang ditolak sebagian Streckkod. Wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Ada dua alasan penolakan. Pertama, mereka tidak ingin tewas d
Life Stone adalah batu berbentuk kristal raksasa yang sudah bertahun-tahun memberi kekuatan pada Bumi. Listrik yang tidak pernah padam, air yang tidak pernah habis, angin selalu sejuk, tumbuhan yang tumbuh dengan indah, dan masih banyak lagi. Ada kekuatan, ada juga kelemahan. Satu kelemahan terbesar pada Life Stone adalah mudahnya terkena ilmu hitam. Setetes saja ilmu hitam yang mengenai Life Stone, Bumi dengan cepat akan membusuk. Maka dari itu, tentara berbakat selalu menjaga kekuatan yang sudah lama membuat Bumi hidup. Kurang cukup jika hanya dijaga. Orang yang bergabung pada Anhänger der Regierung Academy, sebut saja Anhänger, ikut melindungi Life Stone. Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana para Streckkod--orang yang memiliki kode batang sebagai tanda lahir--belajar menjadi Anhänger terhebat dan berani. Mereka wajib bergabung menjadi pahlawan. Jika tidak, hukuman diberikan oleh pemerintah, yaitu penjara seumur hidup, hingga Streckkod akhir