Beberapa jam setelah bertarung melawan Cerberus, kini wartawan berusaha menyerang Emily dengan banyak pertanyaan. Beruntung para penjaga berinisiatif melindungi model terkenal itu. Emily butuh waktu untuk siap menjawab semua pertanyaan di depan media nanti.
Gedung utama Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana Emily sedang berkumpul bersama pemerintah, serta Anhänger tertua di Medborgare, Maddie Shappire.
"Emily, kamu pasti tahu, jika para Streckkod wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Saya juga yang membangun tempat pelatihan para Anhänger, tetapi belum pernah melihat Streckkod sepertinya. Saya yakin, kamu pasti tahu siapa orang itu." Pemerintah Medborgare bernama Arc Will berencana membawa Streckkod bertopeng yang muncul secara tiba-tiba.
Salah satu peraturan yang ditolak sebagian Streckkod. Wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Ada dua alasan penolakan. Pertama, mereka tidak ingin tewas di tangan makhluk aneh apapun. Kedua, mereka hanya ingin hidup sebagai warga biasa, tidak ada niat bertarung dengan siapa dan apapun.
"Jika tahu, saya sudah memberitahu Anda dari tadi. Wajahnya ditutup dengan kain. Dia tidak ingin identitasnya terbongkar. Saat ingin bicara sebentar, dia menghilang dengan cepat." Emily menceritakan apa yang terjadi di depan mata dengan jujur. "Lagipula, Anhänger der Regierung Academy sudah memiliki banyak sekali Anhänger. Berapa lagi yang Anda butuhkan?"
Ini pertama kalinya Emily berdebat dengan Arc. Menurutnya, sudah cukup memaksa para Streckkod untuk bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Walaupun bukan manusia biasa, tetapi mereka tetap memiliki hak memilih.
"Ada alasan apa kamu bicara seperti itu? Ingat! Kamu terkenal menjadi nomor satu karena saya. Bakatmu menjadi model, saya turuti hingga banyak iklan di setiap media. Apa fasilitas yang saya berikan masih kurang?" Arc tahu situasi seperti ini pasti akan datang. Berdebat mengenai Streckkod lain, atau keluhan para Anhänger selalu sampai di telinganya.
Wanita dengan kerutan di wajah menenangkan suasana yang terlihat tegang. Jika pemerintah dan Anhänger nomor satu tidak akur, maka akan sulit bekerja sama melindungi Life Stone.
Giliran Maddie berbicara. "Bukan saatnya berdebat. Delano sudah berani membuka lagi lubang hitam di langit untuk yang kesekian kali. Cerberus, salah satu makhluk yang dia utus untuk ... menggertak? Tidak, tetapi membuat kita harus menyerah. Jika hubungan kalian retak, dia bisa memanfaatkan hal ini." Sebisa mungkin dia membuat dua orang di hadapannya kembali ke jalan lurus.
Arc berdeham tanda meredamkan amarah dan kembali menjadi pemerintah yang tegas. "Saya setuju dengan Maddie. Sekarang, dengarkan saya baik-baik. Delano Storm adalah penyihir jahat yang selalu berusaha membuat Life Stone terkena ilmu hitam. Jika semakin banyak Anhänger yang bergabung, maka akan semakin banyak pelindung yang rela menyelamatkan Bumi serta warga Medborgare. Saya berharap padamu, Emily. Jika bertemu lagi dengannya, bawakan dia pada saya, atau saya akan menyuruh anak buah untuk menangkapnya."
Emily lebih memilih diam. Diam bukan berarti mengalah, melainkan membuatnya harus berpikir cepat untuk tidak melakukan apa yang Arc suruh. Apa yang akan didapat setelah membawa Streckkod bertopeng pada Arc?
Lebih tepatnya, Emily tidak mempermasalahkan hadiah, tetapi hak asasi manusia yang sudah ada sejak lahir. Semenjak pemerintah membuat Anhänger der Regierung Academy, sepertinya sudah tidak ada lagi yang namanya hak asasi manusia.
"Sampaikan semua yang saya katakan pada manajermu nanti. Wartawan pasti sudah ramai menunggu di depan gedung. Kita akan buat pernyataan di depan mereka mulai besok. Jawab saja seperti apa yang kamu lihat." Suara tegas Arc berubah menjadi berat, begitu juga tatapan yang dalam. "Kamu juga harus sampaikan di depan media, untuk menyuruh Streckkod bertopeng tadi bergabung."
"Saya pikir, sampai di sana saja pertemuan kita. Ingat pesan saya, Emily." Arc undur diri bersama Maddie, meninggalkan Emily yang masih terdiam.
Cara berpikir Emily berbanding terbalik dengan Arc. Semenjak bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy, dia tidak pernah merasa tenang. Bukan keinginannya juga bergabung ke tempat pelatihan tersebut. Karena diberikan fasilitas mewah secara cuma-cuma, orang tua Emily mudah sekali termakan suapan Arc.
Wanita lain memasuki ruang rapat. Kacamata kotak sangat cocok di wajah Dorothy O'connell. "Kita harus kembali ke apartemen. Kamu butuh istirahat. Pak Arc juga menyuruhku untuk mendengar semua pesan-"
"Dorothy, kita kembali ke apartemen, lalu siapkan air hangat untukku. Aku tidak ingin diganggu." Emily pun berjalan meninggalkan ruang rapat. Dorothy menyusul dengan hembusan napas pasrah.
***
Berita mengenai Cerberus yang menyerang Medborgare tidak berhenti muncul di televisi. Tidak hanya mengenai Cerberus, tetapi keberanian akan Streckkod bertopeng membuat sebagian Streckkod terpukau.
Salah satunya adalah lelaki muda bernama Ello Stone. Pandangannya tidak pernah lepas dari televisi yang terus-menerus menyala.
Sayangnya, televisi yang sedang asik ditonton langsung dimatikan oleh perempuan muda di belakang Ello. "Sudah cukup menonton berita tidak penting itu. Kita harus latihan sekarang."
"Al, biarkan aku menontonnya dulu. Berita itu penting untukku. Ada Streckkod bertopeng yang berani muncul di media. Kita bisa menjadi sepertinya. Bila perlu, kita buat kelompok sendiri tanpa harus menjadi bagian Anhänger." Semangat Ello untuk melindungi Life Stone terlihat begitu jelas. Karena Streckkod yang berada di rumah besar tersebut tidak hanya dia, Alvina Collins pun diajak.
Alvina sudah berjanji pada diri sendiri untuk tidak ikut campur dalam hal merepotkan seperti itu. Tidak peduli dengan kewajiban pemerintah, juga pada menjadi Streckkod bertopeng demi Life Stone. "Biar kuberi tahu untuk yang kesekian kali. Jangan pernah mengikuti cara pikirmu yang rendah itu. Aku tidak setuju sama sekali."
"Kamu selalu tidak setuju dengan rencana yang kubuat. Apa alasanmu?" Setiap kali Ello menyampaikan rencana menjadi Streckkod bertopeng, pasti ada saja penolakan Alvina.
Suara batuk dari kamar di dekat mereka berdiri terdengar begitu jelas. "Al ...."
Orang yang dipanggil pun mendatangi asal suara tadi. "Ya, Ma? Butuh sesuatu? Alvina akan mengurus Mama sebelum pergi latihan bersama El." Alvina sangat menyayangi wanita yang telah melahirkan serta merawat sampai sekarang.
"Selalu berhati-hati, ya. Mama tidak ingin kamu terluka, atau ikut melindungi Life Stone. Hiduplah seperti warga biasa. Sudah cukup kehilangan papa. Mama tidak ingin kehilanganmu. Mama menyayangimu." Ingin sekali Mathilda Collins membelai rambut sang anak tunggal. Apa daya? Tangannya tidak bisa digerakkan.
"Tidak perlu. Cukup dengan ucapan saja. Alvina juga sayang Mama." Kecupan dari sang anak mendarat di dahi sang mama. "Alvina pergi sekarang. Mama harus menurut dengan apa yang Juliet katakan, ya?"
Juliet adalah salah satu pelayan terpercaya Keluarga Collins. Sudah lama bekerja pada keluarga tersebut.
Begitu pintu kamar tertutup rapat dari luar, Alvina langsung mencengkeram kerah baju Ello. "Sekali lagi kamu memaksakan diri untuk muncul di depan media, angkat kaki dari rumah ini. Sia-sia pengorbanan orang tuamu yang tidak ingin anaknya hidup di bawah tekanan pemerintah."
Sejujurnya, tidak ada salahnya bagi Ello untuk menjadi Streckkod bertopeng. Keinginannya melindungi Life Stone lebih besar, dibandingkan rasa iri pada Alvina yang masih memiliki orang tua.
"Jika hanya kamu saja, aku tidak peduli. Masalahnya, kamu tinggal di sini sudah sangat lama, di saat orang tua kita masih lengkap. Kamu muncul di media, membuat kekacauan, sudah pasti aku juga terlibat. Kamu pikir, aku tidak khawatir? Mama juga akan sangat khawatir," jelas Alvina dengan tatapan tajam. Jika orang tua Ello tidak bersahabat dengan orang tuanya, pasti tidak akan menjadi merepotkan seperti ini.
"Kurasa, aku harus menunda rencana ini. Aku akan menunggu kamu setuju sampai kapanpun." Ello mengalah demi tujuan hidup Alvina.
"Aku tidak akan pernah setuju dengan rencanamu. Ayo, masuk mobil." Sudah banyak waktu terbuang hanya karena perdebatan. Alvina tidak ingin terlambat latihan bela diri.
Suara mesin mobil terdengar di halaman rumah sederhana. Panggilan yang diterima, langsung dimatikan karena penghuni sudah tahu akan kedatangan orang tersebut.Baru saja pintu terbuka, dua anak kecil langsung memeluk Danny dengan erat. "Paman!""Sudah berapa kali kukatakan, bahwa aku adalah KAKAK tiri kalian. Jadi, panggil dengan sebutan kakak, bukan paman, ya?" Danny begitu gemas dengan dua adik kembar yang tidak berasal dari orang tua yang sama. "Masuk dulu."Wanita yang menjaga dua anak tadi di mobil langsung memberi dua tas besar pada Danny. Bianca Wilson adalah ibu kandung yang sudah lama bercerai dari sang suami. Sayangnya, marganya sudah berubah menjadi Lim. "Ibu sudah melihat berita. Kamu mulai berani menunjukkan diri di publik?""Aku berani karena ingin melindungi Bumi, bukan menjadi terkenal, Bu." Danny menaruh dua tas tersebut di samping sofa kecil di ruang tamu. "Lagipula, aku menutup wajah dengan kain. Tidak ada yang mengenaliku."Dua anak kembar sedang asik bermain. Waktu
Berdiam diri selama beberapa menit membuat Emily sudah terbiasa. Di hadapan kamera, dia memberi gaya seksi demi majalah yang sangat bagus. Dia melakukan ini di bawah tekanan orang tua, dan juga Arc."Seperti biasa. Hasil pemotretan ini selalu sukses. Emily memang Dewi!" Puji dari manajer, yang disetujui oleh para kru dan fotografer."Dasar, penjilat," gumam Emily pelan. Dia memutuskan untuk istirahat di balkon gedung tempat pemotretan. Ada keinginan besar di hati, jika dia ingin lepas dari segala apa yang selalu dilakukan, seperti model dan menjadi Anhänger nomor satu.Nomor satu, level lima puluh, dan model terkenal memang sudah mengembangkan nama, tetapi percuma jika rasanya selalu ditekan. Emily juga ingin bebas seperti Streckkod bertopeng.Melindungi warga Medborgare, sekaligus Bumi dan Life Stone tanpa bergabung menjadi Anhänger adalah keinginan Emily saat ini. Jika keinginan tersebut bisa tercapai, maka akan ada lagi perdebatan antara dirinya dan Arc, dan pasti juga dengan orang
Tempat kejadian perkara sudah dipenuhi banyak Ambulance, polisi, tentara, juga pemadam kebakaran. Mereka saling membantu satu sama lain untuk menyelamatkan warga yang masih bernapas. Sisanya, akan dikubur dengan layak.Dua remaja mendatangi tempat tersebut untuk melihat kondisi para korban. Banyak korban tewas, daripada yang terluka. Sungguh mengenaskan."Lihat semua ini. Bahkan dua Anhänger terhebat saja tidak bisa melawan kepiting raksasa berdua. Jika kita tidak membantu, mereka belum tentu selamat dari lemparan mobil." Ello mengoceh dengan suara agak keras. Dia seakan lupa dengan identitas yang sedang dirahasiakan."Pelankan suaramu, El. Aku tidak ingin mereka mendengar apa yang kamu katakan." Alvina mendekati salah satu korban yang sedang diurus para penyelamat. "Apa dia bisa diselamatkan?""Kami berharap seperti itu. Akan tetapi, dengan kondisi seperti ini, akan sulit bagi kami untuk menolongnya," jawab sang penyelamat tanpa melihat orang yang bertanya tadi.Berdirinya mereka ber
Keesokan hari di mana keadaan mulai membaik sedikit demi sedikit. Pemandangan yang tadinya terlihat indah karena tumbuhan, sekarang menjadi suram. Sangat tidak nyaman dilihat. Peristiwa kemarin lebih buruk dibandingkan sebelumnya.Kebetulan sekali Amanda melewati jalan tersebut. Jiwa ingin melihat keindahan dari tumbuhan meningkat. Apakah ini saat yang tepat untuk menunjukkan kemampuan?"Tuan Arc menyuruh kita untuk membeli beberapa bibit tanaman apa saja? Terlalu banyak yang harus dibeli. Aku tidak begitu ingat." Salah satu anak buah Arc sedang berbicara dengan anak buah lain.Mendengar pembicaraan itu, hati Amanda bergerak cepat untuk menawarkan diri sebagai bantuan. "Permisi, kalian tidak perlu membeli bibit tanaman. Aku bisa menumbuhkan tanaman, walaupun tidak banyak. A-Aku juga termasuk bagian Anhänger." Pin bertuliskan Anhänger yang dipasang di tas langsung diperlihatkan."Kamu berada di level berapa? Kami harus memastikan, apa kamu sungguh bagian dari Anhänger atau bukan. Banya
"Berkali-kali memutar rekaman yang tersebar, aku semakin suka. Tanpa ada wajah kita, senjata yang muncul sudah membuat Kota Medborgare heboh. Ini menjadi rekaman kesukaanku." Ello terus mengoceh tanpa melepas pandangan dari ponsel.Alvina hanya diam sambil memandang pemandangan luar mobil. Kondisi Kota Medborgare sudah terlihat kacau. Para warga sudah banyak kehilangan anggota keluarga. Bantuan dari pemerintah juga tidak banyak. Lebih banyak bantuan dari polisi, tentara, serta Anhänger terkenal.Ello masih asik dengan dunia sendiri, sedangkan Alvina memikirkan banyak hal. Dari menyembunyikan identitas, hingga memiliki bayangan menjadi Anhänger.Sempat pernah membayangkan bergabung menjadi bagian Anhänger. Menjadi Anhänger yang setara dengan Emily, hidup lebih mewah dari kehidupan sebelumnya, sang mama sembuh total, dan tidak menutupi identitas.Sayangnya, Frank Collins, sang kakak sangat melarang Alvina bergabung pada Anhänger der Regierung Academy. Begitu juga dengan sang mama. Merek
Life Stone adalah batu berbentuk kristal raksasa yang sudah bertahun-tahun memberi kekuatan pada Bumi. Listrik yang tidak pernah padam, air yang tidak pernah habis, angin selalu sejuk, tumbuhan yang tumbuh dengan indah, dan masih banyak lagi. Ada kekuatan, ada juga kelemahan. Satu kelemahan terbesar pada Life Stone adalah mudahnya terkena ilmu hitam. Setetes saja ilmu hitam yang mengenai Life Stone, Bumi dengan cepat akan membusuk. Maka dari itu, tentara berbakat selalu menjaga kekuatan yang sudah lama membuat Bumi hidup. Kurang cukup jika hanya dijaga. Orang yang bergabung pada Anhänger der Regierung Academy, sebut saja Anhänger, ikut melindungi Life Stone. Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana para Streckkod--orang yang memiliki kode batang sebagai tanda lahir--belajar menjadi Anhänger terhebat dan berani. Mereka wajib bergabung menjadi pahlawan. Jika tidak, hukuman diberikan oleh pemerintah, yaitu penjara seumur hidup, hingga Streckkod akhir
"Berkali-kali memutar rekaman yang tersebar, aku semakin suka. Tanpa ada wajah kita, senjata yang muncul sudah membuat Kota Medborgare heboh. Ini menjadi rekaman kesukaanku." Ello terus mengoceh tanpa melepas pandangan dari ponsel.Alvina hanya diam sambil memandang pemandangan luar mobil. Kondisi Kota Medborgare sudah terlihat kacau. Para warga sudah banyak kehilangan anggota keluarga. Bantuan dari pemerintah juga tidak banyak. Lebih banyak bantuan dari polisi, tentara, serta Anhänger terkenal.Ello masih asik dengan dunia sendiri, sedangkan Alvina memikirkan banyak hal. Dari menyembunyikan identitas, hingga memiliki bayangan menjadi Anhänger.Sempat pernah membayangkan bergabung menjadi bagian Anhänger. Menjadi Anhänger yang setara dengan Emily, hidup lebih mewah dari kehidupan sebelumnya, sang mama sembuh total, dan tidak menutupi identitas.Sayangnya, Frank Collins, sang kakak sangat melarang Alvina bergabung pada Anhänger der Regierung Academy. Begitu juga dengan sang mama. Merek
Keesokan hari di mana keadaan mulai membaik sedikit demi sedikit. Pemandangan yang tadinya terlihat indah karena tumbuhan, sekarang menjadi suram. Sangat tidak nyaman dilihat. Peristiwa kemarin lebih buruk dibandingkan sebelumnya.Kebetulan sekali Amanda melewati jalan tersebut. Jiwa ingin melihat keindahan dari tumbuhan meningkat. Apakah ini saat yang tepat untuk menunjukkan kemampuan?"Tuan Arc menyuruh kita untuk membeli beberapa bibit tanaman apa saja? Terlalu banyak yang harus dibeli. Aku tidak begitu ingat." Salah satu anak buah Arc sedang berbicara dengan anak buah lain.Mendengar pembicaraan itu, hati Amanda bergerak cepat untuk menawarkan diri sebagai bantuan. "Permisi, kalian tidak perlu membeli bibit tanaman. Aku bisa menumbuhkan tanaman, walaupun tidak banyak. A-Aku juga termasuk bagian Anhänger." Pin bertuliskan Anhänger yang dipasang di tas langsung diperlihatkan."Kamu berada di level berapa? Kami harus memastikan, apa kamu sungguh bagian dari Anhänger atau bukan. Banya
Tempat kejadian perkara sudah dipenuhi banyak Ambulance, polisi, tentara, juga pemadam kebakaran. Mereka saling membantu satu sama lain untuk menyelamatkan warga yang masih bernapas. Sisanya, akan dikubur dengan layak.Dua remaja mendatangi tempat tersebut untuk melihat kondisi para korban. Banyak korban tewas, daripada yang terluka. Sungguh mengenaskan."Lihat semua ini. Bahkan dua Anhänger terhebat saja tidak bisa melawan kepiting raksasa berdua. Jika kita tidak membantu, mereka belum tentu selamat dari lemparan mobil." Ello mengoceh dengan suara agak keras. Dia seakan lupa dengan identitas yang sedang dirahasiakan."Pelankan suaramu, El. Aku tidak ingin mereka mendengar apa yang kamu katakan." Alvina mendekati salah satu korban yang sedang diurus para penyelamat. "Apa dia bisa diselamatkan?""Kami berharap seperti itu. Akan tetapi, dengan kondisi seperti ini, akan sulit bagi kami untuk menolongnya," jawab sang penyelamat tanpa melihat orang yang bertanya tadi.Berdirinya mereka ber
Berdiam diri selama beberapa menit membuat Emily sudah terbiasa. Di hadapan kamera, dia memberi gaya seksi demi majalah yang sangat bagus. Dia melakukan ini di bawah tekanan orang tua, dan juga Arc."Seperti biasa. Hasil pemotretan ini selalu sukses. Emily memang Dewi!" Puji dari manajer, yang disetujui oleh para kru dan fotografer."Dasar, penjilat," gumam Emily pelan. Dia memutuskan untuk istirahat di balkon gedung tempat pemotretan. Ada keinginan besar di hati, jika dia ingin lepas dari segala apa yang selalu dilakukan, seperti model dan menjadi Anhänger nomor satu.Nomor satu, level lima puluh, dan model terkenal memang sudah mengembangkan nama, tetapi percuma jika rasanya selalu ditekan. Emily juga ingin bebas seperti Streckkod bertopeng.Melindungi warga Medborgare, sekaligus Bumi dan Life Stone tanpa bergabung menjadi Anhänger adalah keinginan Emily saat ini. Jika keinginan tersebut bisa tercapai, maka akan ada lagi perdebatan antara dirinya dan Arc, dan pasti juga dengan orang
Suara mesin mobil terdengar di halaman rumah sederhana. Panggilan yang diterima, langsung dimatikan karena penghuni sudah tahu akan kedatangan orang tersebut.Baru saja pintu terbuka, dua anak kecil langsung memeluk Danny dengan erat. "Paman!""Sudah berapa kali kukatakan, bahwa aku adalah KAKAK tiri kalian. Jadi, panggil dengan sebutan kakak, bukan paman, ya?" Danny begitu gemas dengan dua adik kembar yang tidak berasal dari orang tua yang sama. "Masuk dulu."Wanita yang menjaga dua anak tadi di mobil langsung memberi dua tas besar pada Danny. Bianca Wilson adalah ibu kandung yang sudah lama bercerai dari sang suami. Sayangnya, marganya sudah berubah menjadi Lim. "Ibu sudah melihat berita. Kamu mulai berani menunjukkan diri di publik?""Aku berani karena ingin melindungi Bumi, bukan menjadi terkenal, Bu." Danny menaruh dua tas tersebut di samping sofa kecil di ruang tamu. "Lagipula, aku menutup wajah dengan kain. Tidak ada yang mengenaliku."Dua anak kembar sedang asik bermain. Waktu
Beberapa jam setelah bertarung melawan Cerberus, kini wartawan berusaha menyerang Emily dengan banyak pertanyaan. Beruntung para penjaga berinisiatif melindungi model terkenal itu. Emily butuh waktu untuk siap menjawab semua pertanyaan di depan media nanti.Gedung utama Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana Emily sedang berkumpul bersama pemerintah, serta Anhänger tertua di Medborgare, Maddie Shappire."Emily, kamu pasti tahu, jika para Streckkod wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Saya juga yang membangun tempat pelatihan para Anhänger, tetapi belum pernah melihat Streckkod sepertinya. Saya yakin, kamu pasti tahu siapa orang itu." Pemerintah Medborgare bernama Arc Will berencana membawa Streckkod bertopeng yang muncul secara tiba-tiba.Salah satu peraturan yang ditolak sebagian Streckkod. Wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Ada dua alasan penolakan. Pertama, mereka tidak ingin tewas d
Life Stone adalah batu berbentuk kristal raksasa yang sudah bertahun-tahun memberi kekuatan pada Bumi. Listrik yang tidak pernah padam, air yang tidak pernah habis, angin selalu sejuk, tumbuhan yang tumbuh dengan indah, dan masih banyak lagi. Ada kekuatan, ada juga kelemahan. Satu kelemahan terbesar pada Life Stone adalah mudahnya terkena ilmu hitam. Setetes saja ilmu hitam yang mengenai Life Stone, Bumi dengan cepat akan membusuk. Maka dari itu, tentara berbakat selalu menjaga kekuatan yang sudah lama membuat Bumi hidup. Kurang cukup jika hanya dijaga. Orang yang bergabung pada Anhänger der Regierung Academy, sebut saja Anhänger, ikut melindungi Life Stone. Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana para Streckkod--orang yang memiliki kode batang sebagai tanda lahir--belajar menjadi Anhänger terhebat dan berani. Mereka wajib bergabung menjadi pahlawan. Jika tidak, hukuman diberikan oleh pemerintah, yaitu penjara seumur hidup, hingga Streckkod akhir