"Berkali-kali memutar rekaman yang tersebar, aku semakin suka. Tanpa ada wajah kita, senjata yang muncul sudah membuat Kota Medborgare heboh. Ini menjadi rekaman kesukaanku." Ello terus mengoceh tanpa melepas pandangan dari ponsel.
Alvina hanya diam sambil memandang pemandangan luar mobil. Kondisi Kota Medborgare sudah terlihat kacau. Para warga sudah banyak kehilangan anggota keluarga. Bantuan dari pemerintah juga tidak banyak. Lebih banyak bantuan dari polisi, tentara, serta Anhänger terkenal.
Ello masih asik dengan dunia sendiri, sedangkan Alvina memikirkan banyak hal. Dari menyembunyikan identitas, hingga memiliki bayangan menjadi Anhänger.
Sempat pernah membayangkan bergabung menjadi bagian Anhänger. Menjadi Anhänger yang setara dengan Emily, hidup lebih mewah dari kehidupan sebelumnya, sang mama sembuh total, dan tidak menutupi identitas.
Sayangnya, Frank Collins, sang kakak sangat melarang Alvina bergabung pada Anhänger der Regierung Academy. Begitu juga dengan sang mama. Mereka bahkan rela memberi kepala pada pemerintah. Mau atau tidak, Alvina harus mengubur bayangan tersebut.
"Aku ingin sekali langsung bertarung dengan makhluk aneh. Rasanya pasti menegangkan, dan menyenangkan. Apalagi, ada Streckkod bertopeng yang ikut membantu. Pasti akan sangat keren!" Ello hanya memikirkan keinginannya saja. Semua beban yang ada selalu dilempar pada Alvina.
Alvina merebut ponsel Ello untuk bicara empat mata. "Dengar, aku sudah memutuskan apa yang telah kupikirkan dengan matang. Apa yang kamu katakan di rumah saat itu membuatku berpikir tanpa henti. Aku tidak peduli lagi tentang perjanjian, juga tidak peduli mengenai ingin bergabung pada Anhänger der Regierung Academy. Aku siap menjadi Streckkod bertopeng."
"Ini baru Alvina yang kukenal! Sifat ketidakpedulianmu pasti perlahan akan luntur. Karena kamu telah setuju, kita harus bersiap melawan musuh apapun dengan berani. Jangan lupa tutupi wajah dengan kain." Bahagianya Ello seperti sedang mendapatkan undian emas batangan.
Tidak hanya mereka saja yang berada di mobil, supir telah mendengar semua percakapan walau tidak ikut bicara.
"Pak, saya ingin Anda merahasiakan ini. Saya tidak ingin Kak Frank tahu," pinta Alvina pada sang supir yang hanya menurut.
"Baik, Nona Al. Saya tidak akan ikut campur." Demi tidak kehilangan pekerjaan, supir tersebut merahasiakan apa yang sang majikan bicarakan.
Tempat yang dituju telah sampai. Kedua Streckkod yang telah menjadikan diri mereka sebagai Streckkod bertopeng keluar dari mobil menuju tempat latihan bela diri, di mana mereka harus bisa melawan musuh baik manusia ataupun makhluk aneh.
Namun sebelum memasuki tempat latihan, seorang pria datang dengan wajah panik dan sedih. "Permisi, apa kalian pernah melihat anak ini? Wajahnya seperti ini, tetapi dia memakai baju berwarna merah dan celana jeans panjang."
"Ada apa, Pak? Apa dia kabur dari rumah?" tanya Ello, yang tidak jadi membuka pintu tempat latihan bela diri.
"Tiga jam lalu, saya dan istri masih bersama dengannya, tetapi mendadak dia menghilang tadi. Dia anak tunggal kami. Apakah kalian lihat?" Pria yang berstatus sebagai ayah dari sang anak difoto ponsel sangat berharap mendengar jawaban bagus pada orang yang ditanya.
"Sebaiknya, Anda melapor pada kepolisian dengan kasus anak hilang. Kami tidak pernah melihat anak Anda sebelumnya." Jawaban Alvina terdengar tidak membantu. Justru membuat hati pria tersebut kecewa.
Akan tetapi, jawaban dari gadis yang ditanya tadi ada benarnya. Jika merasa kehilangan sesuatu yang berharga, sebaiknya lapor pada polisi, karena sudah menjadi tugas mereka. "Terima kasih. Saya akan mencari di tempat lain."
Tidak seperti Alvina yang menyuruh begitu saja, Ello ingin sekali membantu. Salah satu alasan yang membuatnya ingin membantu adalah mengenai makhluk aneh. "Al, tidakkah seharusnya kita membantu? Siapa tahu, ada makhluk aneh yang menculik anaknya."
Giliran Alvina yang tidak menjadi membuka pintu. "Ayolah, El. Dari setiap makhluk aneh yang datang ke Bumi, mereka hanya bisa menghancurkan, bukan menculik. Jika memang benar, untuk apa? Tumbal? Biarkan polisi yang melakukan tugas tersebut."
"Tidak bisa. Aku harus membantunya. Kamu latihan saja tanpaku." Ello mengikuti kata hati. Dia menemui pria tadi untuk meminta foto sang anak dan nomor ponsel, lalu berpisah untuk mencari di tempat lain.
"Terserah," racau Alvina, yang memilih berlatih bela diri tanpa Ello.
***
Ruang kerja pribadi Pemerintah Arc kini dijadikan rapat kecil. Bersama dengan sekretaris dan Anhänger senior, beliau membicarakan gadis yang rela membantu untuk mempercantik Kota Medborgare.
"Cecil, tolong bacakan data kekuatan dari Amanda Parker. Saya ingin tahu, apa yang bisa dia lakukan selain menumbuhkan tanaman," suruh Pemerintah Arc pada sang sekretaris. Pandangannya juga tidak lepas dari foto Amanda yang diambil dari foto data di Anhänger der Regierung Academy.
"Amanda Parker. Kekuatannya adalah Wild Florist yang berada di level satu. Selama bergabung di Anhänger der Regierung Academy, levelnya belum meningkat sama sekali. Dengan kata lain, dia tidak bisa menjadi Anhänger terhebat." Cecil melakukan apa yang disuruh oleh Pemerintah Arc.
Pemerintah Arc pun menempelkan foto Amanda pada gabus menggunakan paku kertas. "Sayang sekali. Saya akan menaruhnya di bagian Anhänger terbawah. Bagaimana menurut Anda, Maddie? Gadis ini tidak bisa diharapakan."
Maddie menaruh gelas yang berisikan teh hangat dengan anggun, lalu mulai berbicara sambil berdiri. "Anda salah besar jika menaruhnya di bagian bawah. Wild Florist adalah kekuatan yang sangat langka ditemukan. Justru, level satunya sudah sangat berbahaya. Jika ada sesuatu yang memancing amarahnya, maka akar liar mampu menghancurkan satu atau dua gedung. Kekuatan tersebut melebihi dari tenaga gurita yang sedang marah. Saya mengerti jelas tentang kekuatan ini, karena dulu ada Anhänger yang sejenis seperti ini."
"Kamu benar. Penjelasan Anda mengingatkan saya pada wanita yang pernah bekerja sama dengan Anda. Sayang sekali, dia memilih berhenti." Setelah mendengar penjelasan dari Maddie, Pemerintah Arc langsung memindahkan foto Amanda tepat di sebelah foto Emily. "Jika begitu, mari kita buat dia menjadi Anhänger terhebat."
"Bagaimana dengan Emily dan Nail?" tanya Maddie, yang penasaran dengan jalan pikir Pemerintah Arc.
"Kita biarkan Emily istirahat dalam beberapa hari. Saya tidak membutuhkan Nail, karena dia sudah hebat. Amanda akan saya jadikan kelinci percobaan." Pemerintah Arc mengakhiri rapat kecil.
Gadis yang sedang dibicarakan baru saja selesai melakukan tugas. Memang belum sepenuhnya gedung yang hancur itu sudah diperbaiki, tetapi adanya tanaman bunga membuat keadaan kota tersebut seperti hidup kembali.
Tidak hanya Bunga Camellia saja yang ditumbuhkan, ada beberapa bunga lain yang terlihat indah, seperti Bunga Anemone, Bunga Protea, Bunga Soka, dan Bunga Hydrangea.
"Kalian sangat cantik sekali. Kalian jangan sampai sakit, ya? Aku akan selalu datang untuk menemani kalian, tetapi tidak bisa lama-lama." Amanda sudah seperti orang yang telah kehilangan akal. Melihat hasil kerja yang memuaskan, pasti dia bangga. Tidak ada orang yang melarangnya.
"Permisi." Lelaki muda datang dengan napas tersengal-sengal. "Apa kamu melihat anak ini? Dia hilang, dan belum ditemukan. Orang tuanya sangat khawatir. Yang sangat ditakutkan jika anak ini diculik oleh makhluk aneh."
Amanda menggelengkan kepala. Tahu ada anak hilang saja tidak. "Sudah lapor ke polisi? Kasihan anak itu. Jika benar diculik makhluk aneh, bisa saja semua anak kecil juga diculik."
"Itu yang aku takutkan. Kamu ... sedang tidak ada kesibukan, 'kan? Bisa bantu aku mencari anak ini? Ya ... memang tidak ada hubungan dengan keluarga dari anak ini, tetapi aku tahu rasanya kehilangan." Lelaki dengan niat baik tersebut mengajak orang lain untuk mengajak berbuat kebaikan.
"Aku juga pernah merasakan kehilangan, jadi ... kenapa tidak?" Amanda mengambil tas yang sempat ditaruh. "Ngomong-ngomong, siapa namamu? Namaku Amanda Parker."
"Ello Stone," jawab Ello sambil mencari nama sang ayah dari anak difoto tadi. "Ini nomor ponsel ayah dari anak tadi, dan ini foto anaknya. Jika telah ditemukan, langsung kabari dia saja. Kita berpisah, dan bertemu lagi di sini."
Jarak dari tempat tadi ke tempat yang Amanda pijak cukup jauh. Hampir semua orang sudah ditanya satu per satu, tetapi tetap saja hasilnya nihil.
"Ibu .... Tolong aku ...." Suara anak kecil dari hutan terdengar oleh Amanda. Di balik banyak pepohonan, pasti ada anak yang dimaksud Ello tadi. Harus dipastikan lebih dulu. Bisa saja suara anak kecil itu adalah anak lain yang bukan Ello berikan.
Begitu memasuki hutan tanpa ada orang yang menemani, Amanda bisa melihat kehidupan dari pohon-pohon yang menjulang tinggi. Ada bekas cakaran besar di batang pohon, dan beberapa pohon tumbang dengan paksa. Penyebab tumbangnya pohon juga dipastikan bukan karena manusia. Tidak mungkin manusia bisa menumbangkan pohon hanya dalam sekali pukulan.
Langkah Amanda terhenti ketika merasakan ada tetesan di dahi. Ternyata, ada cairan merah kental yang menetes dari mulut makhluk aneh yang sudah menunggu manusia untuk dimakan. Akankah dia selamat?
Life Stone adalah batu berbentuk kristal raksasa yang sudah bertahun-tahun memberi kekuatan pada Bumi. Listrik yang tidak pernah padam, air yang tidak pernah habis, angin selalu sejuk, tumbuhan yang tumbuh dengan indah, dan masih banyak lagi. Ada kekuatan, ada juga kelemahan. Satu kelemahan terbesar pada Life Stone adalah mudahnya terkena ilmu hitam. Setetes saja ilmu hitam yang mengenai Life Stone, Bumi dengan cepat akan membusuk. Maka dari itu, tentara berbakat selalu menjaga kekuatan yang sudah lama membuat Bumi hidup. Kurang cukup jika hanya dijaga. Orang yang bergabung pada Anhänger der Regierung Academy, sebut saja Anhänger, ikut melindungi Life Stone. Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana para Streckkod--orang yang memiliki kode batang sebagai tanda lahir--belajar menjadi Anhänger terhebat dan berani. Mereka wajib bergabung menjadi pahlawan. Jika tidak, hukuman diberikan oleh pemerintah, yaitu penjara seumur hidup, hingga Streckkod akhir
Beberapa jam setelah bertarung melawan Cerberus, kini wartawan berusaha menyerang Emily dengan banyak pertanyaan. Beruntung para penjaga berinisiatif melindungi model terkenal itu. Emily butuh waktu untuk siap menjawab semua pertanyaan di depan media nanti.Gedung utama Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana Emily sedang berkumpul bersama pemerintah, serta Anhänger tertua di Medborgare, Maddie Shappire."Emily, kamu pasti tahu, jika para Streckkod wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Saya juga yang membangun tempat pelatihan para Anhänger, tetapi belum pernah melihat Streckkod sepertinya. Saya yakin, kamu pasti tahu siapa orang itu." Pemerintah Medborgare bernama Arc Will berencana membawa Streckkod bertopeng yang muncul secara tiba-tiba.Salah satu peraturan yang ditolak sebagian Streckkod. Wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Ada dua alasan penolakan. Pertama, mereka tidak ingin tewas d
Suara mesin mobil terdengar di halaman rumah sederhana. Panggilan yang diterima, langsung dimatikan karena penghuni sudah tahu akan kedatangan orang tersebut.Baru saja pintu terbuka, dua anak kecil langsung memeluk Danny dengan erat. "Paman!""Sudah berapa kali kukatakan, bahwa aku adalah KAKAK tiri kalian. Jadi, panggil dengan sebutan kakak, bukan paman, ya?" Danny begitu gemas dengan dua adik kembar yang tidak berasal dari orang tua yang sama. "Masuk dulu."Wanita yang menjaga dua anak tadi di mobil langsung memberi dua tas besar pada Danny. Bianca Wilson adalah ibu kandung yang sudah lama bercerai dari sang suami. Sayangnya, marganya sudah berubah menjadi Lim. "Ibu sudah melihat berita. Kamu mulai berani menunjukkan diri di publik?""Aku berani karena ingin melindungi Bumi, bukan menjadi terkenal, Bu." Danny menaruh dua tas tersebut di samping sofa kecil di ruang tamu. "Lagipula, aku menutup wajah dengan kain. Tidak ada yang mengenaliku."Dua anak kembar sedang asik bermain. Waktu
Berdiam diri selama beberapa menit membuat Emily sudah terbiasa. Di hadapan kamera, dia memberi gaya seksi demi majalah yang sangat bagus. Dia melakukan ini di bawah tekanan orang tua, dan juga Arc."Seperti biasa. Hasil pemotretan ini selalu sukses. Emily memang Dewi!" Puji dari manajer, yang disetujui oleh para kru dan fotografer."Dasar, penjilat," gumam Emily pelan. Dia memutuskan untuk istirahat di balkon gedung tempat pemotretan. Ada keinginan besar di hati, jika dia ingin lepas dari segala apa yang selalu dilakukan, seperti model dan menjadi Anhänger nomor satu.Nomor satu, level lima puluh, dan model terkenal memang sudah mengembangkan nama, tetapi percuma jika rasanya selalu ditekan. Emily juga ingin bebas seperti Streckkod bertopeng.Melindungi warga Medborgare, sekaligus Bumi dan Life Stone tanpa bergabung menjadi Anhänger adalah keinginan Emily saat ini. Jika keinginan tersebut bisa tercapai, maka akan ada lagi perdebatan antara dirinya dan Arc, dan pasti juga dengan orang
Tempat kejadian perkara sudah dipenuhi banyak Ambulance, polisi, tentara, juga pemadam kebakaran. Mereka saling membantu satu sama lain untuk menyelamatkan warga yang masih bernapas. Sisanya, akan dikubur dengan layak.Dua remaja mendatangi tempat tersebut untuk melihat kondisi para korban. Banyak korban tewas, daripada yang terluka. Sungguh mengenaskan."Lihat semua ini. Bahkan dua Anhänger terhebat saja tidak bisa melawan kepiting raksasa berdua. Jika kita tidak membantu, mereka belum tentu selamat dari lemparan mobil." Ello mengoceh dengan suara agak keras. Dia seakan lupa dengan identitas yang sedang dirahasiakan."Pelankan suaramu, El. Aku tidak ingin mereka mendengar apa yang kamu katakan." Alvina mendekati salah satu korban yang sedang diurus para penyelamat. "Apa dia bisa diselamatkan?""Kami berharap seperti itu. Akan tetapi, dengan kondisi seperti ini, akan sulit bagi kami untuk menolongnya," jawab sang penyelamat tanpa melihat orang yang bertanya tadi.Berdirinya mereka ber
Keesokan hari di mana keadaan mulai membaik sedikit demi sedikit. Pemandangan yang tadinya terlihat indah karena tumbuhan, sekarang menjadi suram. Sangat tidak nyaman dilihat. Peristiwa kemarin lebih buruk dibandingkan sebelumnya.Kebetulan sekali Amanda melewati jalan tersebut. Jiwa ingin melihat keindahan dari tumbuhan meningkat. Apakah ini saat yang tepat untuk menunjukkan kemampuan?"Tuan Arc menyuruh kita untuk membeli beberapa bibit tanaman apa saja? Terlalu banyak yang harus dibeli. Aku tidak begitu ingat." Salah satu anak buah Arc sedang berbicara dengan anak buah lain.Mendengar pembicaraan itu, hati Amanda bergerak cepat untuk menawarkan diri sebagai bantuan. "Permisi, kalian tidak perlu membeli bibit tanaman. Aku bisa menumbuhkan tanaman, walaupun tidak banyak. A-Aku juga termasuk bagian Anhänger." Pin bertuliskan Anhänger yang dipasang di tas langsung diperlihatkan."Kamu berada di level berapa? Kami harus memastikan, apa kamu sungguh bagian dari Anhänger atau bukan. Banya
"Berkali-kali memutar rekaman yang tersebar, aku semakin suka. Tanpa ada wajah kita, senjata yang muncul sudah membuat Kota Medborgare heboh. Ini menjadi rekaman kesukaanku." Ello terus mengoceh tanpa melepas pandangan dari ponsel.Alvina hanya diam sambil memandang pemandangan luar mobil. Kondisi Kota Medborgare sudah terlihat kacau. Para warga sudah banyak kehilangan anggota keluarga. Bantuan dari pemerintah juga tidak banyak. Lebih banyak bantuan dari polisi, tentara, serta Anhänger terkenal.Ello masih asik dengan dunia sendiri, sedangkan Alvina memikirkan banyak hal. Dari menyembunyikan identitas, hingga memiliki bayangan menjadi Anhänger.Sempat pernah membayangkan bergabung menjadi bagian Anhänger. Menjadi Anhänger yang setara dengan Emily, hidup lebih mewah dari kehidupan sebelumnya, sang mama sembuh total, dan tidak menutupi identitas.Sayangnya, Frank Collins, sang kakak sangat melarang Alvina bergabung pada Anhänger der Regierung Academy. Begitu juga dengan sang mama. Merek
Keesokan hari di mana keadaan mulai membaik sedikit demi sedikit. Pemandangan yang tadinya terlihat indah karena tumbuhan, sekarang menjadi suram. Sangat tidak nyaman dilihat. Peristiwa kemarin lebih buruk dibandingkan sebelumnya.Kebetulan sekali Amanda melewati jalan tersebut. Jiwa ingin melihat keindahan dari tumbuhan meningkat. Apakah ini saat yang tepat untuk menunjukkan kemampuan?"Tuan Arc menyuruh kita untuk membeli beberapa bibit tanaman apa saja? Terlalu banyak yang harus dibeli. Aku tidak begitu ingat." Salah satu anak buah Arc sedang berbicara dengan anak buah lain.Mendengar pembicaraan itu, hati Amanda bergerak cepat untuk menawarkan diri sebagai bantuan. "Permisi, kalian tidak perlu membeli bibit tanaman. Aku bisa menumbuhkan tanaman, walaupun tidak banyak. A-Aku juga termasuk bagian Anhänger." Pin bertuliskan Anhänger yang dipasang di tas langsung diperlihatkan."Kamu berada di level berapa? Kami harus memastikan, apa kamu sungguh bagian dari Anhänger atau bukan. Banya
Tempat kejadian perkara sudah dipenuhi banyak Ambulance, polisi, tentara, juga pemadam kebakaran. Mereka saling membantu satu sama lain untuk menyelamatkan warga yang masih bernapas. Sisanya, akan dikubur dengan layak.Dua remaja mendatangi tempat tersebut untuk melihat kondisi para korban. Banyak korban tewas, daripada yang terluka. Sungguh mengenaskan."Lihat semua ini. Bahkan dua Anhänger terhebat saja tidak bisa melawan kepiting raksasa berdua. Jika kita tidak membantu, mereka belum tentu selamat dari lemparan mobil." Ello mengoceh dengan suara agak keras. Dia seakan lupa dengan identitas yang sedang dirahasiakan."Pelankan suaramu, El. Aku tidak ingin mereka mendengar apa yang kamu katakan." Alvina mendekati salah satu korban yang sedang diurus para penyelamat. "Apa dia bisa diselamatkan?""Kami berharap seperti itu. Akan tetapi, dengan kondisi seperti ini, akan sulit bagi kami untuk menolongnya," jawab sang penyelamat tanpa melihat orang yang bertanya tadi.Berdirinya mereka ber
Berdiam diri selama beberapa menit membuat Emily sudah terbiasa. Di hadapan kamera, dia memberi gaya seksi demi majalah yang sangat bagus. Dia melakukan ini di bawah tekanan orang tua, dan juga Arc."Seperti biasa. Hasil pemotretan ini selalu sukses. Emily memang Dewi!" Puji dari manajer, yang disetujui oleh para kru dan fotografer."Dasar, penjilat," gumam Emily pelan. Dia memutuskan untuk istirahat di balkon gedung tempat pemotretan. Ada keinginan besar di hati, jika dia ingin lepas dari segala apa yang selalu dilakukan, seperti model dan menjadi Anhänger nomor satu.Nomor satu, level lima puluh, dan model terkenal memang sudah mengembangkan nama, tetapi percuma jika rasanya selalu ditekan. Emily juga ingin bebas seperti Streckkod bertopeng.Melindungi warga Medborgare, sekaligus Bumi dan Life Stone tanpa bergabung menjadi Anhänger adalah keinginan Emily saat ini. Jika keinginan tersebut bisa tercapai, maka akan ada lagi perdebatan antara dirinya dan Arc, dan pasti juga dengan orang
Suara mesin mobil terdengar di halaman rumah sederhana. Panggilan yang diterima, langsung dimatikan karena penghuni sudah tahu akan kedatangan orang tersebut.Baru saja pintu terbuka, dua anak kecil langsung memeluk Danny dengan erat. "Paman!""Sudah berapa kali kukatakan, bahwa aku adalah KAKAK tiri kalian. Jadi, panggil dengan sebutan kakak, bukan paman, ya?" Danny begitu gemas dengan dua adik kembar yang tidak berasal dari orang tua yang sama. "Masuk dulu."Wanita yang menjaga dua anak tadi di mobil langsung memberi dua tas besar pada Danny. Bianca Wilson adalah ibu kandung yang sudah lama bercerai dari sang suami. Sayangnya, marganya sudah berubah menjadi Lim. "Ibu sudah melihat berita. Kamu mulai berani menunjukkan diri di publik?""Aku berani karena ingin melindungi Bumi, bukan menjadi terkenal, Bu." Danny menaruh dua tas tersebut di samping sofa kecil di ruang tamu. "Lagipula, aku menutup wajah dengan kain. Tidak ada yang mengenaliku."Dua anak kembar sedang asik bermain. Waktu
Beberapa jam setelah bertarung melawan Cerberus, kini wartawan berusaha menyerang Emily dengan banyak pertanyaan. Beruntung para penjaga berinisiatif melindungi model terkenal itu. Emily butuh waktu untuk siap menjawab semua pertanyaan di depan media nanti.Gedung utama Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana Emily sedang berkumpul bersama pemerintah, serta Anhänger tertua di Medborgare, Maddie Shappire."Emily, kamu pasti tahu, jika para Streckkod wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Saya juga yang membangun tempat pelatihan para Anhänger, tetapi belum pernah melihat Streckkod sepertinya. Saya yakin, kamu pasti tahu siapa orang itu." Pemerintah Medborgare bernama Arc Will berencana membawa Streckkod bertopeng yang muncul secara tiba-tiba.Salah satu peraturan yang ditolak sebagian Streckkod. Wajib bergabung dengan Anhänger der Regierung Academy. Ada dua alasan penolakan. Pertama, mereka tidak ingin tewas d
Life Stone adalah batu berbentuk kristal raksasa yang sudah bertahun-tahun memberi kekuatan pada Bumi. Listrik yang tidak pernah padam, air yang tidak pernah habis, angin selalu sejuk, tumbuhan yang tumbuh dengan indah, dan masih banyak lagi. Ada kekuatan, ada juga kelemahan. Satu kelemahan terbesar pada Life Stone adalah mudahnya terkena ilmu hitam. Setetes saja ilmu hitam yang mengenai Life Stone, Bumi dengan cepat akan membusuk. Maka dari itu, tentara berbakat selalu menjaga kekuatan yang sudah lama membuat Bumi hidup. Kurang cukup jika hanya dijaga. Orang yang bergabung pada Anhänger der Regierung Academy, sebut saja Anhänger, ikut melindungi Life Stone. Anhänger der Regierung Academy adalah tempat di mana para Streckkod--orang yang memiliki kode batang sebagai tanda lahir--belajar menjadi Anhänger terhebat dan berani. Mereka wajib bergabung menjadi pahlawan. Jika tidak, hukuman diberikan oleh pemerintah, yaitu penjara seumur hidup, hingga Streckkod akhir