Share

Perebutan Kekuasaan

Penulis: Hanna Zuel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-12 11:25:54

Keyra menarik tangan Reyhan. Kondisi yang terlihat unik, seorang gadis kecil dengan lengan mungilnya menyeret tangan kekar dari seorang pria besar nan tinggi. Keyra dengan cepat mengunci ruangan Reyhan.

"Bapak jangan asal bicara. Bisa-bisa mereka berpikiran yang tidak-tidak," gerutu Keyra.

Reyhan mengangkat sebelah alisnya, "Jadi bagaimana? Kamu tidak akan mengundurkan diri bukan? Jangan bilang kedatanganmu ke sini hari ini untuk mengurus perihal pengunduran diri. Kalau memang begitu, silahkan kamu pulang saja, saya sedang tidak ingin merespon hal menyebalkan itu,"

Reyhan langsung duduk di meja kerjanya setelah selesai berbicara. Keyra tidak menanggapi ucapan Reyhan, ia mengeluarkan sebuah flashdisk dari dalam saku celananya kemudian menyodorkannya ke depan Reyhan.

"Apa ini?"

"Minggu lalu Bapak meminta saya untuk mencari berapa jumlah saham Pak Kevin di pasar Asia, kemarin informan saya sudah menemukan hasilnya, saya ke sini hanya untuk memberikan data ini saja." jelas Keyra.

Sel
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Menikahlah Denganku

    "Huh?" Dari sekian banyaknya pilihan kata. Hanya kata itu yang bisa keluar dari mulut Reyhan. "Aku bilang, menikahlah denganku!" teriak Keyra keras. Reyhan hanya mengerjap tak percaya. Mari kembali ke beberapa menit yang lalu. Setelah menerima telepon dan penjelasan dari Yudha, Keyra mulai memahami kondisi yang terjadi. Pertama, sejak Keyra berniat untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Sejak saat itu ia mulai acuh dengan kondisi Reyhan. Hal ini menyebabkan Keyra tak tahu menahu perihal pertemuan keluarga Reyhan hari ini. Kedua, meski Keyra tahu bahwa pertemuan keluarga besar ini merupakan hal yang lumrah terjadi namun Keyra tidak pernah membayangkan bahwa pertemuan itu akan menjadi ajang penyerangan terhadap Reyhan. Ini jelas pernyataan perang atas perebutan kekuasaan. Ketiga, Keyra selama empat tahun mengenal Reyhan tak pernah terlibat jauh dalam urusan keluarga Reyhan. Hal ini karena sikap Individualis yang Reyhan miliki. Segala sesuatu yang menyangkut keluarganya tidak per

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Kontrak Seumur Hidup

    Keyra menyadari satu hal. Bersama Reyhan tidak ada hal yang tidak mungkin terjadi. Contohnya saat ini, jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, secara jam kerja seharusnya Kantor Urusan Agama (KUA) sudah tutup. Tapi dengan koneksi Reyhan, mereka dengan mudahnya melakukan pernikah di KUA, bahkan akta nikah bisa langsung mereka dapatkan. "Apa menikah memang semudah ini?" tanya Keyra yang menatap lekat-lekat akta nikah di tangannya. "Minumlah dulu," ucap Reyhan sembari menyodorkan segelaa air putih pada Keyra. Kini dua insan yang sudah resmi menjadi sepasang suami-istri itu tengah berada di apartemen Reyhan. Setelah mendapatkan surat nikah di KUA mereka kembali ke apartemen Reyhan untuk mendiskusikan beberapa hal penting dalam kehidupan mereka yang mungkin akan banyak berubah ke depannya. "Apa kamu mau makan dulu?" tanya Reyhan. "Tidak, kita langsung saja bahas kontrak perjanjiannya," balas Keyra cepat. Reyhan mengambil dua buah laptop, menyerahkan salah satunya kepada Keyra. "Baiklah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Kehidupan Pernikahan

    Sesuai janji yang sudah dibuat. Keyra dan Reyhan sepakat untuk mencari rumah baru mereka. Mereka mencari sebuah rumah bukan apartemen. Rumah yang hanya satu tingkat, memiliki halaman yang luas. Keyra juga meminta agar mereka mencari pemukiman yang jauh dari orang-orang yang mereka kenal. Dengan begitu mereka bisa hidup tenang dalam kehidupan pernikahan mereka. "Bagaimana menurutmu?" tanya Reyhan pada Keyra. Keyra mengedarkan tatapannya ke segala arah. Menurutnya rumah itu cukup bagus. Desainnya minimalis seperti kebanyakan rumah modern saat ini. Halamannya luas. Garasi mobil berada di pinggir kanan tapi hanya seluas 200 meter persegi, sisanya seluas 700 meter persegi berada di ruang bawah tanah, menyerupai sebuah basement. kolam renang berada di belakang rumah. "Berapa luas rumah ini?" tanya Keyra pada pemandu yang menjual rumah itu. "Luas lahan mencapai 1.600 meter persegi," jawab sang pemandu. "Wah, bukankah menurutmu itu terlalu besar?" Keyra melempar tanya pada Reyhan. Reyha

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-13
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Para Penjilat

    "Mbak Key, tumben hari ini nggak ke ruangan Pak CEO? Bukannya setiap jam 9 Mbak harus laporan jadwal?" tanya Nadine. Keyra yang sedang mengetik laporan langsung berhenti. Menikah dengan Reyhan membuat banyak kebiasaannya tergeser. Karena tinggal serumah, Keyra tak perlu lagi menunggu jam 9 pagi untuk melapor. Dia bisa memberitahu semua jadwal Reyhan saat mereka di rumah tadi pagi. "Itu, jadwal Pak Reyhan hari ini sangat padat, jadi aku memberitahunya lebih cepat tadi pagi." elak Keyra. Nadine hanya mangut-mangut. Apapun yang terjadi biasanya Reyhan tak pernah mau menerima laporan lebih lama ataupun lebih cepat, jadi Nadine agak meragukan jawaban Keyra. Tapi jika itu keluar dari mulut Keyra, pasti hal itu benar adanya. Begitulah pola pikir Nadine. Jemari Keyra beralih menekan tombol telepon genggam kantor di depannya, "Hallo, Hazel. Segera ke ruangan saya, kita akan segera berangkat bertemu klien." ucap Keyra lewat telepon. "Nadine, saya akan keluar bertemu klien. Hari ini kamu ga

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Tikus- Tikus Kantor

    Bertemu dengan klien bersama Keyra kemarin membuat Hazel lebih bersemangat hari ini. Pasalnya, ini pertama kalinya ia menangani hal yang sangat besar. Sejak kecil ia sering diremehkan dalam hal-hal yang membutuhkan kerja keras seperti ini. Karena hidupnya yang selalu dimanjakan, tidak akan ada yang percaya dia bisa bekerja seperti itu. "Hey, bocah magang. Fotocopykan proposal ini untukku!" perintah seorang wanita dengan make up tebal yang kerap di panggil sebagai Chaerin. "Kamu kan bisa melakukannya sendiri. Mesin fotokopi ada di samping meja kerjamu tuh," kata Hazel. tangannya menunjuk ke mesin fotokopi yang berdiri tegak di samping meja kerja Chaerin. Setelah mendapat banyak wejangan dari kakak-kakak seniornya. Hazel memutuskan untuk tidak terlalu menuruti perintah Chaerin. Apalagi sekarang Hazel sedang bertugas untuk mempublikasikan hasil pertemuan dan wawancara dengan klien kemarin. Waktunya akan terbuang jika harus menuruti kemauan Chaerin. "Mesin fotokopi itu rusak, makanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-14
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Sekakmat dari Reyhan

    Tok... Tok... Tok... "Key, ayo makan!" ucap Reyhan sembari mengetuk pintu kamar Keyra. Reyhan menata meja makan, disusul Keyra yang duduk di depannya, "Lain kali, kita bergiliran saja masaknya. Aku merasa tidak enak kalau kamu saja yang memasak. Atau kita perlu membuat jadwal masak?" Keyra melempar tanya, tangannya meraih sendok sup yang tertata rapi di samping mangkuk supnya."Keningmu kenapa?" tanya Reyhan saat menyadari ada perubahan di wajah Keyra. "Ah, ini tadi pagi, kepalaku tidak sengaja terbentur. Bukan masalah besar kok." elak Keyra cepat. "Oh iya, aku memecat Chaerin. Putri tunggal keluarga Maladewa yang bekerja di bagian jurnalistik sekretaris." Keyra berusaha mengalihkan topik agar Reyhan tak terus-menerus menanyainya masalah luka di keningnya. "Maladewa? Ah, maksudmu anak yang tidak tahu sopan santun itu? Tidak apa-apa, pecat saja jika kamu mau."Seperti biasa, Reyhan mempercayakan penuh segala hal yang Keyra lakukan terhadap G.RIO Cooperation. "Tapi, kenapa kamu ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Bukan Orang Biasa

    "Kak Key!" Hazel mengangkat tinggi tangannya saat melihat sosok Keyra di keramaian. Keyra mendekat ke arah Hazel, "Ternyata ramai sekali." ucap Keyra. Walaupun tiket penggemar hanya dijual sekitar 100 tiket. Tapi banyak wartawan dan media masa yang berkumpul di depan gedung pentas. Begitupun para penggemar yang tidak kebagian tiket, mereka berderet di samping jalan. Jika tidak bisa menonton acara musikalnya, setidaknya mereka bisa melihat sosok idola mereka. "Ayo kita masuk saja," ajak Hazel. Keyra mengangguk setuju. Di luar semakin dipadati masa. Mereka kesulitan untuk berbicara karena keributan yang ada. "Wah, tempat duduk yang bagus." Keyra tersenyum puas saat menyadari posisi duduk mereka berada di kursi yang cukup dekat dengan panggung utama, selain itu, kursi mereka persis di tengah. Akhirnya, Keyra bisa menyaksikan langsung konser idolanya. Di dalam ruang pentas. Dekorasinya mirip dengan bioskop. Ada tiga blok kursi penonton. Sebelah kiri didominasi oleh anak yatim-piatu d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Tetangga Baru

    Di akhir pekan, sesuai perjanjian pernikahan mereka. Reyhan dan Keyra sepakat menghabiskan waktu penuh satu hari di luar keperluan kantor. Entah hari sabtu atau hari minggu. Kebetulan hari itu Reyhan hendak mengunjungi Kakeknya, sekaligus memperkenalkan Keyra pada kakeknya. Tring... Tring... Tring.... Reyhan dan Keyra yang hendak berangkat ke rumah sakit langsung melempar tatap satu sama lain saat bel pintu gerbang mereka berbunyi nyaring. Siapa yang akan datang berkunjung ke rumah mereka? Hanya pembantu yang membersihkan rumah yang tahu pemilik rumah itu. Tapi mereka hanya memperkerjakan pembantu pembersih rumah hanya pada hari kerja saja. Hari weekend seperti saat ini mereka diliburkan. Lantas siapa yang membunyikan bel? Keyra membuka gerbang rumahnya perlahan. Seorang wanita paruh bayu bersama dua anaknya berdiri di depan gerbang mereka. Sebuah box kue bertengger di kedua tangan wanita tua itu. "Siapa?" tanya Keyra. "Hallo, wah kamu sangat cantik. Perkenalkan saya Misun, saya

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16

Bab terbaru

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Apa yang Teejadi?

    "Nenek," gumam Kenzo lagi dengan suara lirihnya. Terlena beberapa detik membuat Kenzo kembali fokus dengan situasi yang terjadi. Pria berambut gelombang itu sempat tertegun hebat melihat paras Keyra yang begitu mirip dengan potret neneknya semasa muda. Keyra melangkah masuk ke dalam ruangan dan mengambil satu kursi kosong di samping Reyhan. Keyra melihat lurus ke depan, ada Miki yang menatapnya tak percaya, di samping Miki ada pria yang tak dia kenal juga menatap tak percaya ke arahnya. "Siapa kamu?" tanya Kenzo kelepasan. Dia tidak bisa menahan rasa penasarannya. Bagaimana bisa ada orang yang begitu mirip dengan figur neneknya. Mata dan Hidung Keyra juga persis seperti milik Ibunya. Siapapun dari keluarga Regaldo yang melihat paras Keyra sekarang akan mempertanyakan hal yang sama. "Kenapa pertanyaanmu konyol begitu, tentu saja dia istriku!" tegas Reyhan. "Dia sangat mirip nenekku. Kamu ingat buku history keluarga Regaldo yang pernah aku tunjukkan padamu waktu itu? Saat kamu meng

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pertemuan dengan Istri Reyhan

    Kita bertemu di ruang VVIP HAZA Group Begitulah bunyi pesan singkat Reyhan pada Kenzo dan Miki. Dua orang yang telah melewati banyak hal dengan Reyhan selama kurang lebih 20 tahun. Miki berdiri dengan perasaan yang penuh keraguan. Dia berkali-kali melihat pesan yang Reyhan kirimkan padanya. Pertemuan terakhir antara Miki dan Reyhan berakhir cukup tragis. Reyhan dengan sangat jelas memberitahukan bahwa dia sangat kesal dengan kelakuan semena-mena Miki yang menampar sembarang orang dan menyerang sekretaris Reyhan. Miki hanya malu menampakkan mukanya lagi. "Kenapa diam seperti patung?" tanya Kenzo. Kenzo dengan setelan jas navy membuatnya terlihat lebih rapi dari hari sebelumnya saat Miki menjemputnya di bandara. Ckclek! Kenzo membuka pintu di depannya. Di dalam ruangan VVIP itu terpampang sebuah meja bundar besar dengan empat kursi yang sudah disiapkan oleh Reyhan. Kenzo dan Miki langsung mengambil tempat duduk mereka. "Kamu tidak terlihat baik-baik saja," celetuk Kenzo. Miki s

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Teori Aneh Para Netizen

    Miki mengeratkan gigi gerahamnya saat melihat beberapa foto Reyhan dan Keyra yang tertangkap oleh mata-mata suruhannya. Detik berikutnya, Miki tersenyum puas saat melihat foto Reyhan dengan Hazel. "Ah, ternyata Reyhan hanya dekat dengan pegawainya saja." gumam Miki. Miki sempat kesal saat melihat sederet foto Reyhan dan Keyra. Tapi dia langsung tenang saat melihat foto Reyhan dan Hazel. Itu menandakan bahwa Reyhan hanya berurusan dengan wanita-wanita yang punya kepentingan dengannya saja. Tangan Miki yang membolak-balikan lembaran foto itu berhenti saat ia melihat sebuah foto yang terlihat mengganjal. "Apa ini?" tanya Miki saat melihat sebuah foto yang berisi Reyhan sedang membuka pintu mobil untuk Keyra. Tangan kanan Reyhan mengganjal di atas pintu masuk bermaksud melindungi kepala Keyra dari benturan mobil. Miki menggeram kesal. Dia merobek foto itu. Miki mulai mengingat kembali moment saat Reyhan begitu peduli pada Keyra. Pikiran Miki mulai berkecamuk. ***Koper dengan size X

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Tawaran Janice

    "Ada apa?" tanya Reyhan serius. Keyra segera menggeleng saat menyadari perkataannya telah membuat suasana yang ribut itu terdiam, "Ah, bukan apa-apa.""Tidak apa-apa, tanyakan saja jika ada hal yang kamu ingin tahu, kami keluargamu sekarang!" seru Miki. Keyra meletakkan sendok yang sedari tadi melekat di tangannya, gadis itu menarik napas panjang, "Aku, sebagai seorang fans berat darimu, aku bertanya-tanya kenapa anda merahasiakan hal sebesar ini? Maksudku, anda ternyata sudah menikah dan punya anak. Itu adalah fakta paling mengejutkan bagiku." Keyra sempat syok beberapa hari setelah mengetahui fakta itu. Dia bahkan di beberapa kesempatan sempat menyangkal bahwa semua yang dia lihat dan alami adalah sebuah mimpi panjang. Tapi lagi-lagi dia kembali ke fakta bahwa idolanya memang benar adalah kakak iparnya sekaligus ibu dari anak magang yang bekerja di bawah bimbingannya. Diam, hening sesaat. Keyra merasa cemas setelah membahas hal itu. Rasanya dia ingin mengulang waktu dan menarik

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pelayan Itu, Namanya Tania

    "Kita satu kamar?" tanya Keyra saat terkejut melihat suaminya duduk di ujung ranjang saat dirinya keluar dari kamar mandi. "Akan aneh kalau kita tidak sekamar," balas Reyhan singkat. Meski kehidupan rumah tangga mereka terbilang sudah sangat romantis. Akan tetapi mereka sampai saat ini belum pernah berbagai kamar yang sama. Menginap di kediaman Dirgantara dengan status sebagai suami istri tentu saja harus membuat mereka berada di satu kamar yang sama. Tok... Tok... Tok... "Tuan, ini pakaian Nyonya Muda yang anda pesan." suara seorang pelayan di luar kamar terdengar dengan jelas di telinga Keyra dan Reyhan. Cklek. Reyhan membuka pintu kamarnya, mengambil beberapa setelan pakaian yang telah dibawakan. "Apa kakakku masih belum kembali?" tanya Reyhan pada pelayan yang berdiri di depannya. "Belum Tuan," jawab pelayan itu singkat. "Baiklah, kamu bisa pergi."Pelayan itu dengan patuh pergi sesuai perintah Reyhan. Pria itu kembali masuk ke kamar dan menutup pintu perlahan. Alis kirin

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Pelayan Aneh itu Lagi

    Brag!Kodo kecil berisikan tiket nonton itu jatuh bebas ke tanah saat tangan kekar Reyhan mendarat di pipi kiri Miki. "Rey, kamu baru saja menamparku?" tanya Miki tak percaya, tangan kirinya memegang pipinya yang baru saja terkena tamparan Reyhan. Mata Miki terbelalak sempurna. Reyhan bukan orang yang kasar dan suka main tangan pada perempuan, apalagi jika itu berurusan dengannya. "Kelakuanmu membuatku sangat malu," ujar Reyhan. Wajah Reyhan terlihat merah padam. "Minta maaflah pada mereka dan aku tidak akan memperhitungkan apapun lagi," kata Reyhan mengamcam. Miki mengepalkan tangannya, "Kenapa aku harus minta maaf?""Kenapa? Kamu tanya kenapa? Apa kamu gila? Kamu baru saja melakukan kekerasan di depan umum, dan lebih memalukan lagi kamu melakukan hal itu pada orangku?Kamu tahu dia sekretarisku dan tetap berlaku seperti itu padanya? Apa kamu sedang menantangku?" tanya Reyhan dengan nada marahnya yang semakin terdengar jelas. Miki mengumpat di dalam hatinya. Dia berusaha keras

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Miki dan Keyra Beradu

    "Mbak, astaga yang benar saja, anda menampar teman saya di depan umum seperti ini?" ucap gadis berambut hitam lurus tak percaya dengan sikap sembrono Miki. Miki memutar bola matanya, "Aish, kalian membuatku kesal.""Orang ini benar-benar tidak punya sopan santun. Apa anda tidak malu sebagai orang dewasa?" tanya pria yang berdiri di samping gadis berambut hitam lurus. Ketiga remaja itu benar-benar tersulut emosi. "Aku kasih melihat anda setua ini tapi tidak punya adab. Apa orangtua anda tidak mengajari sopan santun? Atau suami anda tidak mengajarkan hal itu? Atau anda belum menikah, hingga tidak ada yang bisa mendidik anda?"Plak! Satu tamparan keras kini mendarat di wajah gadis berambut hitam lurus. Tamparan itu membuatnya terpaksa menghentikan komentar pedasnya pada Miki. Pria yang berdiri disampingnya dengan penuh emosi balas maju mendekati Miki hendak bermaksud balas dendam. "Pikirlah sebelum kamu melukaiku di sini!" tandas Miki. "Bukan aku yang harus dididik, tapi kalian. Ora

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Miki Bertengkar

    "Ada apa?" tanya Daniel yang melihat kedatangan Reyhan di pintu masuk ke ruang makan. "Bukankah kalian yang memanggilku kesini?" tanya Reyhan balik. "Huh, kapan kami memanggilmu?" tanya Janice yang sedang asyik menyantap makan malamnya. "Istriku bilang kalian mencariku, jadi aku sebaiknya makan malam di kediaman Dirgantara saja." kata Reyhan menimpali. "Aku yang memanggil kalian," suara rendah Hazel terdengar saat memasuki ruang makan. Reyhan, Janice dan Daniel menatap tak percaya saat mendapati sosok Hazel melangkah masuk. Dahulu, jika Hazel keluar dari percakapan seperti yang dilakukannya tadi pagi. Hazel tidak akan kembali ke kediaman 3 sampai 5 hari. Bahkan bisa sampai satu minggu. Ini pertama kalinya Hazel langsung kembali setelah beradu melarikan diri tadi pagi. Reyhan mengambil posisi duduk di sebelah saudarinya. Sementara Hazel duduk di depan 3 keluarga yang paling ia sayangi. "Maafkan aku," kata Hazel lirih. "Maafkan aku, karena tidak dewasa menyikapi perbedaan pendap

  • Ayo Kita Menikah, Pak CEO   Aku Sudah Menikah!

    Keyra mendapati keributan di lantai staff sekretaris. "Bagaimana ini, kita dilarang bergosip dan membahas hal ini. Tapi Miki membuat kita ingin terus membahasnya," kata Nadine setengah berbisik. "Benar juga. Bagaimana mungkin satu kantor tidak bergosip jika kelakuan Miki seperti itu pada Pak CEO." sahut Surya. Kini Miki tengah membawa buket bunga segar di tangan kirinya dan sebuah rantang makanan di tangan kanannya. Miki seperti biasa masuk ke ruangan Reyhan tanpa permisi. Penampilannya sekarang mirip sekali seperti seorang istri yang mengantarkan makan siang suaminya. Keyra yang menyadari apa yang terjadi langsung masuk ke ruang Reyhan, "Permisi, apa anda ada urusan dengan Pak Reyhan? Beliau sedang inspeksi di luar kantor." kata Keyra mengabarkan. Miki yang sedari tadi tengah mengatur bunga segarnya di atas meja Reyhan kini beralih menatap tajam ke arah Keyra, "Kamu bahkan tidak mengetuk pintu saat masuk? Dimana sopan santunmu?" tanya Miki kesal. Keyea tak habis pikir deng

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status