Share

Bab 58 Bimbang

Author: Lemongrass
last update Last Updated: 2025-01-17 20:00:27

Bayangan Rainer di cermin ruang bangsal tak henti menatap balik pada dirinya sendiri. Wajah letih, sorot mata yang hampa, semua terpampang jelas di sana. Dia sudah berjanji pada dirinya untuk selalu mendampingi Camelia, apapun yang terjadi. Tapi di sini, justru rasa asing menyelimutinya, rasa takut yang ia simpan jauh di dalam lubuk hatinya mulai membanjiri pikirannya, membuat semua janji itu terasa rapuh.

Suara ketukan pintu menggema pelan, membuyarkan lamunannya. Rainer berbalik dan melihat Danar masuk dengan langkah ragu. Pandangan mata Danar tertuju pada Camelia yang berbaring, yang masih terlihat lemah. Tanpa berkata apa-apa, Danar melangkah mendekat dan meraih tangan Camelia, memberikan genggaman lembut, seolah memindahkan seluruh semangat dan perasaannya pada wanita yang terbaring lemah itu.

Camelia tersenyum tipis, sejenak memejamkan mata dan menikmati kehangatan dari genggaman tangan Danar.

“Terima kasih sudah datang, Kak. Bagaimana kabarmu?” tan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 59. Masih Pemulihan

    Dua hari sudah Camelia berada di ruang rawat inap. Rainer duduk di sofa dengan tenang seraya mengerjakan pekerjaannya. Perlahan pintu terbuka, dan sosok Danar masuk dengan senyum hangat. Di sampingnya, Clay menggenggam tangannya, melangkah mendekati Camelia dengan antusias. Wajah kecilnya berseri-seri ketika melihat Camelia duduk bersandar di tempat tidur.“Clay?” gumam Camelia, seakan tak percaya akan kehadiran anak kecil itu. Camelia memandang Danar, dan pria itu hanya tersenyum hangat."Tante Camelia!" seru Clay sambil melambaikan tangan kecilnya, lalu langsung menghampiri Camelia. “Bagaimana keadaan, Tante?”Camelia tersenyum lalu menjawab, “Sudah lebih baik, apalagi setelah melihatmu.”“Boleh aku naik?” tanya Clay meminta izin untuk naik ke atas brankar. “Tentu saja.”Danar langsung mengangkat anaknya ke atas brankar Camelia. "Oh, ya, Tante. Aku bawakan gambar yang aku buat di sekolah kemarin.

    Last Updated : 2025-01-18
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 60. Hati yang Terusik

    Rainer melangkah perlahan masuk ke kamar, memerhatikan sisa senyum di wajah Camelia yang masih terlihat bercahaya, meski Danar dan Clay sudah pergi. Ada sesuatu yang berbeda dalam senyum itu, seolah kehangatan tadi tak sepenuhnya memudar saat kehadirannya kini mengisi ruangan. Rasa cemburu dan gelisah merayapi hatinya, menyadari bahwa kehadiran Danar mampu membuat Camelia begitu berseri, sementara tatapan padanya sering kali diwarnai dengan kekhawatiran.“Kamu sudah kembali, Rai?”Rainer hanya mengangguk lalu duduk di sofa.“Rai, kapan aku bisa pulang? Aku sudah bosan di sini.”“Secepatnya, setelah kondisi stabil,” jawab Rainer seraya kembali menyalakan laptopnya. Esok harinya, kondisi Camelia jauh lebih baik dari sebelumnya. Kedatangan Clay bak vitamin yang mampu mendorong tubuhnya untuk cepat sembuh. Bukan hanya itu, Rainer juga bersikap begitu perhatian dan terkesan menjaga suasana hatinya.Dokter juga memberi iz

    Last Updated : 2025-01-19
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 61. Rasa yang Menyatu

    Tangis Camelia pecah, memeluk Rainer erat sambil sesekali memukul dadanya dengan pelan, meluapkan segala kesedihan dan kekesalan yang dia pendam. Rainer hanya mengusap punggungnya seraya tersenyum hangat. Entah mengapa setelah mengatakan hal tadi bebannya seperti telah terangkat sebagian, lega.Pria itu masih terus menenangkan Camelia dalam diam, hingga akhirnya perlahan mulai tenang. “Rai, kamu jahat sekali padaku!”Rainer menempelkan keningnya pada Camelia, memejamkan mata sejenak, membiarkan momen itu menjadi pelarian bagi keduanya. Napas keduanya pun ikut melebur dalam keheningan yang mengungkapkan perasaan mereka lebih dari kata-kata.“Maafkan aku, Camelia,” bisik Rainer.“Kamu benar-benar jahat, Rai. Aku pikir kita akan benar-benar berpisah,” racau Camelia. “Sssttt!”Rainer meraih bibir Camelia dengan lembut dan penuh kasih sayang. Keduanya mencurahkan segala rasa dalam sebuah ciuman hangat“Ja

    Last Updated : 2025-01-20
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 62. Rencana Bulan Madu

    Camelia menatap Rainer dengan senyum yang menenangkan, namun tatapannya memancarkan rasa penasaran. “Lalu apa rencanamu selanjutnya, Rai?”Rainer mengangkat alisnya, sebuah senyum jahil mulai terbentuk di sudut bibirnya. “Membuat anak, mungkin.” Nada bicaranya ringan, matanya menggoda, dan beberapa saat kemudian sebuah tawa pelan pecah dari bibirnya .Camelia memukul pelan lengan Rainer, wajahnya sedikit merona. “Jangan bercanda, Rai. Kamu sudah pandai menggoda sekarang ya. Memangnya kamu tak punya rencana lain?”Rainer tertawa lagi, kali ini lebih lembut, dan ia menggenggam tangan Camelia dengan kedua tangannya. “Tentu saja aku serius, kapan aku tidak pernah serius? Aku lihat kamu sudah pantas menjadi ibu. Tapi bukan ibu untuk anak itu, melainkan anakku, anak kita,” kata Rainer dengan tatapan intens. Camelia membulatkan mata sempurna, lalu berkedip beberapa kali setelah berhasil mencerna ucapan suaminya.

    Last Updated : 2025-01-21
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 63. Jakarta

    Dering telepon di kantor Rainer terdengar seperti alarm yang terus-menerus mengingatkan tentang masalah yang belum selesai. Sejak mendarat di Jakarta, setiap langkah Rainer penuh dengan tumpukan pekerjaan, masalah demi masalah muncul seolah tak pernah habis. Para klien dan rekan bisnis tak henti meminta Rainer segera menyelesaikan kontrak yang tersendat, namun kali ini ada yang lebih dari sekadar keterlambatan. Rainer mendapati ada manipulasi dalam laporan proyek yang sangat penting.Rainer menyandarkan tubuhnya pada kursi sambil memijat pelipisnya. “Siapa yang bermain di belakang ini?” gumamnya, mencoba mencari pola dari masalah yang semakin ruwet. Kemudian memanggil Levi, yang langsung masuk dengan ekspresi serius, seolah mengerti bahwa ini lebih dari sekadar urusan bisnis biasa.“Levi, aku minta kamu mencari tahu siapa yang punya akses ke semua data ini. Sepertinya ada yang sengaja mengacaukan proyek kita,” ujar Rainer, penuh peneka

    Last Updated : 2025-01-22
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 64. Pembuat Kekacauan

    Mata Rainer menyipit, matanya tertuju pada ponsel yang masih menyala di tangannya.“Kau yakin nama-nama ini benar?” Rainer membalas pesan yang dikirim oleh asisten pribadinya itu.“Benar, Pak. Saya pastikan mereka semua terlibat, semua bukti sudah ada di tangan. Tapi kita perlu waktu untuk mencari lebih dalam lagi siapa dalang utama dibalik semua ini.” Pesan balasan dari Levi kembali masuk ke dalam room chat.Rainer kembali melihat daftar nama yang Levi kirimkan. Orang-orang yang familiar di lingkaran dalam. Nama-nama yang tak seharusnya berada di daftar pengkhianatan ini.“Sialan! Berani kalian bermain-main denganku!” geram Rainer. Rainer menyandarkan tubuhnya dis sandaran kursi. Pikirannya menerawang, lalu memutar ulang peristiwa demi peristiwa yang mengaburkan batas antara bisnis dan permusuhan lama yang belum sepenuhnya berakhir. Rainer menelaah dan menduga bahwa sebenarnya kejadian penculikan yang dilakukan oleh Erwin

    Last Updated : 2025-01-23
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 65. Pencapaian

    Hari masih pagi tetapi ponsel Camelia tak berhenti berdering, layar datar itu menunjukkan nama Danar.“Kak Danar,” gumam Camelia seraya tersenyum tipis. “Halo, Kak.”“Halo, Camelia. Apa aku mengganggu?”“Tidak, tidak, aku baru saja selesai sarapan, ada apa, sepertinya ada sesuatu?”“Aku hanya ingin memberitahu kelanjutan kerjasama perusahaan dengan beberapa investor yang kita dapatkan saat pertemuan bisnis di Singapura.”Reflek Camelia menepuk keningnya, berapa lama dia tidak beraktivitas hingga lupa jika dirinya telah memiliki perusahaan. “Camelia, apa kamu masih ada di sana?” tanya Danar karena tidak mendapat respon dari Camelia. “Ah, masih, Kak. Maafkan aku. Aku sempat lupa, jika aku memiliki perusahaan.”Dari balik telepon Camelia bisa mendengar suara tawa Danar.“Maafkan aku, Camelia. Bukan maksudku mengganggu masa pemulihanmu. Aku hanya ingin memberimu kabar gembira ini, karena itu adalah jerih payahmu. Semua data akan kukirim ke alamat emailmu setelah ini.”“Oh, iya, ada hal

    Last Updated : 2025-01-24
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 66. Rival

    "Levi untuk beberapa hari kedepan aku akan ke Singapura untuk menjemput Camelia, lakukan saja semuanya sesuai rencana,” ucap Rainer seraya memandangi dokumen penting yang ada di tangannya.“Baik, Pak. Jadi Bu Camelia sudah diperbolehkan pulang?” Rainer hanya mengangguk.“Berarti Anda harus bersiap-siap, Pak.”Ucapan Levi sontak membuat Reiner melihat ke arah asisten pribadinya itu, lalu mengernyitkan keningnya.“Iya, Anda harus bersiap-siap menghadapi kenyataan bahwa Bu Camelia adalah rival kita, apalagi ada Pak Danar yang menaunginya.”Wajah Rainer berubah menjadi sedikit mengeras.“Urusan itu kita pikirkan nanti saja, lebih baik kita fokus pada masalah yang sedang dihadapi, aku sedang menyusun strategi agar Camelia kembali kepadaku seutuhnya.”Levi pun tersenyum, akhirnya bosnya itu mengakui keberadaan istrinya.“Lalu bagaimana dengan yang aku perintahkan kemarin?”“Semua sudah diatur sesuai instruks

    Last Updated : 2025-01-25

Latest chapter

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 116. Pengusik

    "Di mana Agnes?" tanya orang itu tanpa basa basi seraya mengunci tubuh Rainer di tembok.Ya, orang itu adalah Steve, kakak kandung Agnes.Rainer menyeringai."Sudah lama sekali kita tidak bertemu, dan ini caramu memberi salam? Setidaknya kamu harus menanyakan kabarku lebih dulu, bukan langsung pada intinya?" balas Rainer.Steve mendengkus kesal, sorot matamya tajam. "Jangan pura-pura. Aku sudah cukup bersabar. Setahun lebih aku mencari adikku, dan satu-satunya orang yang mungkin tahu keberadaannya adalah kamu."Rainer mengangkat bahu. "Maaf mengecewakanmu, tapi aku tidak tahu di mana dia."Ketegangan di wajah Steve semakin nyata. Tatapan semakin tajam, penuh amarah yang siap meledak kapan saja. "Kamu pikir aku bodoh? Agnes menghilang begitu saja setelah terakhir kali bersamamu. Kamu benar-benar ingin aku percaya ini kebetulan?"Nada bicara Steve menekan, sarat dengan tuduhan.Rainer tetap tenang.

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 115. Menang Lagi

    Camelia langsung melihat ke Levi, penasaran. "Kenapa tiba-tiba ingin cuti?" tanya Camelia.Levi melirik lewat kaca spion, menyeringai. "Mau kencan, tentu saja. Usiaku sudah matang, tapi jangankan menikah, berkencan saja aku tidak punya waktu."Ekspresi Camelia menjadi bersemangat. "Serius? Akhirnya kamu punya kekasih?"Rainer terkekeh. "Kekasih? Jangankan kekasih, dekat dengan wanita saja tidak. Pasti itu hanya alasan dia saja agar bisa cuti," sahut Rainer.Levi langsung memasang ekspresi pura-pura tersinggung. "Astaga, kamu benar-benar tidak percaya padaku? Padahal, karena siapa aku tidak pernah dekat dengan wanita."Rainer melipat tangan di dada. "Jadi kamu menyalahkanku? Bukankah itu komitmen yang sudah kamu ambil ketika memutuskan menjadi orang kepercayaanku."“Ya, ya, terserah kamu saja,” balas Levi.Camelia tertawa. "Kenapa kalian malah berdebat?”Camelia mencondongkan tu

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 114. Kebahagiaan Bersama

    Maura dan Daniel saling pandang. Wanita itu lalu memberikan sebuah undangan bernuansa emas berkilauan di bawah cahaya lampu.Camelia membulatkan mata sempurna, mulutnya menganga karena terkejut. Lalu, mengambil benda itu dari tangan Maura. Jari-jari meraba teksturnya yang elegan, sementara matanya membaca nama-nama yang tertulis di sana.Maura & Daniel.Ekspresi wajah Camelia semakin terkejut, lalu menatap.dua insan itu bergantian.“Jangan bilang kamu masih syok?” ujar Maura tawa kecil meluncur dari bibirnya. “Aku pikir kamu sudah bisa menebaknya sejak lama. Tidak mungkin ‘kan kami pacaran selamanya, kami juga ingin merajut masa depan bersama.”Camelia menggeleng, tetapi ekspresi wajahnya masih tercengang. Dia benar-benar tidak menduga hari itu akan tiba, mengingat mereka tidak benar-benar serius membahas pernikahan selama ini. Atau bisa saja banyak hal yang dia lupakan karena memang fokusnya pada diri sendiri dan kehidupan bersama Rainer

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 113. Bukan Aku

    Tanpa sadar Danar menghela napas. Pandangan matanya tertuju ke arah lain, bagian dari restoran tempatnya menikmati makan malam hari ini. Kenapa dia harus bertemu dengan Camelia malam ini? Dari sekian banyak restoran kenapa harus berada di tempat yang sama? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di kepala Danar, membentuk sebuah penyesalan akan kebetulan yang baru saja terjadi.Sosok itu masih terlihat dari kejauhan. Senyumnya, caranya berbicara, bahkan gestur kecil yang selalu begitu familiar. Camelia tetap sama, hanya saja kali ini bukan dia yang berdiri di sampingnya.Danar menyesap minumannya perlahan, membiarkan cairan dingin itu melewati tenggorokannya, berharap sensasi itu bisa meredam sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya. Tetapi tidak.Bukan pahit dari kopi yang tersisa di lidahnya, melainkan rasa kehilangan yang sejak tadi berusaha dia abaikan.Dia memang sudah melepaskan Camelia, tetapi bukan berarti perasaannya lenyap beg

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 112. Perayaan Kecil

    Pelayan membungkuk sopan, memastikan setiap detail di meja sudah tertata sempurna. Rainer menyusuri area restoran dengan tatapan teliti, sesekali mengangguk puas.Camelia berdiri di sampingnya, satu tangan menyentuh perutnya dengan lembut. "Semua sudah sesuai rencana," bisiknya dengan senyum tipis.Rainer melirik ke arah istrinya, sudut bibirnya terangkat. "Tentu saja. Aku sudah pastikan semuanya sempurna untuk malam ini. Kita harus memberi mereka kejutan yang tidak terlupakan."“Ayo, kita selesaikan sebelum mereka datang.”Langkah keduanya berhenti saat mereka berpapasan dengan beberapa orang. Sosok yang familiar berdiri tidak jauh dari mereka, bersama seorang wanita paruh baya dan seorang pria yang membawa anak kecil dalam gendongannya.Senyum Sofia merekah saat bertemu pandang dengan Camelia. "Camelia! Ya ampun, sudah lama sekali. Bagaimana kabarmu?" sapa Sofia.Wanita paruh baya itu bahkan tidak segan mend

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 111. Terlalu Berlebihan

    Pintu kamar mandi bergeser dengan kasar, tangan Camelia berpegangan erat pada wastafel, sementara rasa mual kembali menghantamnya tanpa ampun. Cairan asam meluncur keluar, meninggalkan sensasi terbakar di tenggorokannya.Punggungnya terasa hangat, dibelai dengan lembut. Rainer berdiri di sampingnya, ekspresinya penuh kecemasan yang sulit dia sembunyikan.“Pelan-pelan, Sayang.” Suaranya nyaris berbisik, seakan takut mengganggu momen rapuh istrinya.Camelia menghela napas panjang setelah muntahnya mereda, lalu menyandarkan tubuh pada suaminya. “Ini nikmat sekali, Rai,” kata Camelia lemah.“Tunggu di sini, aku ambilkan air minum.”Belum sempat Rainer melangkah, Camelia menahan pergelangan tangannya. “Jangan pergi, temani aku sebentar lagi.”Rainer menatap istrinya sejenak, lalu tanpa ragu duduk di kursi yang ada di kamar mandi, membiarkan Camelia bersandar padanya. Kursi itu sengaja dia letakkan semenjak Camelia

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 110. Kebahagiaan yang Utuh

    Rainer duduk di sofa dengan satu tangan menopang dagu, sementara mata tajamnya tidak lepas dari sosok Camelia yang tengah sibuk membaca buku novel romansa. Senyum di wajahnya tidak kunjung memudar, seolah dunia ini hanya milik mereka berdua.Camelia, yang menyadari tatapan itu pun menutup buku, lalu ikut menopang dagu dan menatap Rainer. “Kenapa dari tadi kamu melihatku seperti itu?”Rainer menggeser duduknya lebih dekat, lalu tanpa peringatan mengecup pipi istrinya. “Karena aku masih tidak percaya.”Camelia tertawa lirih. “Tidak percaya apa?” tanyanya.“Tuhan benar-benar memberiku hadiah terbaik setelah semua yang kita lalui.” Rainer mengulurkan tangannya, mengusap perut Camelia yang masih rata. “Aku tidak pernah menyangka akan sebahagia ini.”Camelia tersenyum lembut, menumpangkan tangannya di atas tangan Rainer. “Aku juga. Rasanya seperti mimpi.”Rainer tertawa pelan, lalu menarik Camelia ke dalam pelu

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 109. Hadiah Spesial

    Beberapa hari setelah Rainer kembali ke kediaman Wijaya, mau tidak mau dia harus segera muncul ke publik. Setelah memberitahu rencananya pada Levi, hari ini dia pun datang ke perusahaan. Diajaknya Camelia turut serta, agar semua orang tahu siapa wanita itu. Wanita yang beberapa waktu terakhir menggemparkan dunia bisnis dan berita terbaru tentang hengkangnya Camelia dari Adiwangsa grup. Ya wanita itu adalah istrinya.Mobil mewah itu berhenti di depan lobby. Rainer keluar lebih dulu lalu membukakan pintu untuk istrinya.“Silakan, Nyonya Muda,” ujar Rainer setengah bergurau.“Terima kasih, Tuan Rainer WIjaya,” balas Camelia.Mereka melangkah berdampingan memasuki lobi utama Wijaya Grup. Sontak keduanya menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana. Levi menyambut kedatangan mereka seperti sudah lama menunggu.Bisikan pelan berubah menjadi dengungan di antara para karyawan yang melihat sepasang suami istri itu.Tatapan me

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 108. Melepas dan Kembali

    Tak ada yang lebih sulit dari melepaskan sesuatu yang begitu erat menggenggam hati. –Danar Adiwangsa.***Danar duduk di ruang rapat yang terasa lebih luas dari biasanya. Dokumen di hadapannya sudah tertata rapi, menunggu tanda tangan terakhir. Tangannya menggenggam pena, tetapi tak kunjung bergerak. Tatapannya jatuh pada sosok di seberangnya—Camelia Agatha, wanita yang selama ini selalu berdiri sejajar dengannya dalam dunia bisnis.Camelia duduk dengan punggung tegak, ekspresinya tenang seperti biasa. Tidak ada sedikitpun keraguan dalam matanya. Seolah semua ini memang sudah menjadi bagian dari rencana yang matang.“Apa keputusanmu sudah final? Kamu tidak akan menyesali keputusan ini?” tanya Danar. Berharap wanita itu akan berubah pikiran.“Aku sudah mempertimbangkan semuanya,” balas Camelia, suaranya terdengar stabil, tanpa getaran. “Setelah ini, aku ingin fokus pada diriku sendiri, aku akan menikmati hari-hariku dengan santai dan menikmati hasil investasi yang kulakukan.”Walau ya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status