Share

Bab 63. Jakarta

Author: Lemongrass
last update Last Updated: 2025-01-22 20:00:38

Dering telepon di kantor Rainer terdengar seperti alarm yang terus-menerus mengingatkan tentang masalah yang belum selesai.

Sejak mendarat di Jakarta, setiap langkah Rainer penuh dengan tumpukan pekerjaan, masalah demi masalah muncul seolah tak pernah habis.

Para klien dan rekan bisnis tak henti meminta Rainer segera menyelesaikan kontrak yang tersendat, namun kali ini ada yang lebih dari sekadar keterlambatan. Rainer mendapati ada manipulasi dalam laporan proyek yang sangat penting.

Rainer menyandarkan tubuhnya pada kursi sambil memijat pelipisnya.

“Siapa yang bermain di belakang ini?” gumamnya, mencoba mencari pola dari masalah yang semakin ruwet. Kemudian memanggil Levi, yang langsung masuk dengan ekspresi serius, seolah mengerti bahwa ini lebih dari sekadar urusan bisnis biasa.

“Levi, aku minta kamu mencari tahu siapa yang punya akses ke semua data ini. Sepertinya ada yang sengaja mengacaukan proyek kita,” ujar Rainer, penuh peneka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 64. Pembuat Kekacauan

    Mata Rainer menyipit, matanya tertuju pada ponsel yang masih menyala di tangannya.“Kau yakin nama-nama ini benar?” Rainer membalas pesan yang dikirim oleh asisten pribadinya itu.“Benar, Pak. Saya pastikan mereka semua terlibat, semua bukti sudah ada di tangan. Tapi kita perlu waktu untuk mencari lebih dalam lagi siapa dalang utama dibalik semua ini.” Pesan balasan dari Levi kembali masuk ke dalam room chat.Rainer kembali melihat daftar nama yang Levi kirimkan. Orang-orang yang familiar di lingkaran dalam. Nama-nama yang tak seharusnya berada di daftar pengkhianatan ini.“Sialan! Berani kalian bermain-main denganku!” geram Rainer. Rainer menyandarkan tubuhnya dis sandaran kursi. Pikirannya menerawang, lalu memutar ulang peristiwa demi peristiwa yang mengaburkan batas antara bisnis dan permusuhan lama yang belum sepenuhnya berakhir. Rainer menelaah dan menduga bahwa sebenarnya kejadian penculikan yang dilakukan oleh Erwin

    Last Updated : 2025-01-23
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 65. Pencapaian

    Hari masih pagi tetapi ponsel Camelia tak berhenti berdering, layar datar itu menunjukkan nama Danar.“Kak Danar,” gumam Camelia seraya tersenyum tipis. “Halo, Kak.”“Halo, Camelia. Apa aku mengganggu?”“Tidak, tidak, aku baru saja selesai sarapan, ada apa, sepertinya ada sesuatu?”“Aku hanya ingin memberitahu kelanjutan kerjasama perusahaan dengan beberapa investor yang kita dapatkan saat pertemuan bisnis di Singapura.”Reflek Camelia menepuk keningnya, berapa lama dia tidak beraktivitas hingga lupa jika dirinya telah memiliki perusahaan. “Camelia, apa kamu masih ada di sana?” tanya Danar karena tidak mendapat respon dari Camelia. “Ah, masih, Kak. Maafkan aku. Aku sempat lupa, jika aku memiliki perusahaan.”Dari balik telepon Camelia bisa mendengar suara tawa Danar.“Maafkan aku, Camelia. Bukan maksudku mengganggu masa pemulihanmu. Aku hanya ingin memberimu kabar gembira ini, karena itu adalah jerih payahmu. Semua data akan kukirim ke alamat emailmu setelah ini.”“Oh, iya, ada hal

    Last Updated : 2025-01-24
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 66. Rival

    "Levi untuk beberapa hari kedepan aku akan ke Singapura untuk menjemput Camelia, lakukan saja semuanya sesuai rencana,” ucap Rainer seraya memandangi dokumen penting yang ada di tangannya.“Baik, Pak. Jadi Bu Camelia sudah diperbolehkan pulang?” Rainer hanya mengangguk.“Berarti Anda harus bersiap-siap, Pak.”Ucapan Levi sontak membuat Reiner melihat ke arah asisten pribadinya itu, lalu mengernyitkan keningnya.“Iya, Anda harus bersiap-siap menghadapi kenyataan bahwa Bu Camelia adalah rival kita, apalagi ada Pak Danar yang menaunginya.”Wajah Rainer berubah menjadi sedikit mengeras.“Urusan itu kita pikirkan nanti saja, lebih baik kita fokus pada masalah yang sedang dihadapi, aku sedang menyusun strategi agar Camelia kembali kepadaku seutuhnya.”Levi pun tersenyum, akhirnya bosnya itu mengakui keberadaan istrinya.“Lalu bagaimana dengan yang aku perintahkan kemarin?”“Semua sudah diatur sesuai instruks

    Last Updated : 2025-01-25
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 67. Good Morning

    Keesokan harinya, cahaya lembut dari jendela menyentuh wajah Camelia, membuat kelopak matanya bergerak perlahan. Rainer, yang belum benar-benar beranjak sejak malam tadi, tetap berada di sisinya, matanya tak pernah beralih dari wajah istrinya. Ketika Camelia membuka mata, Rainer menyambutnya dengan senyuman hangat. “Salamat pagi, Sayang,” sapa Rainer, kemudian mengecup bibir Camelia dengan lembut.“Pagi, Rai,” balas Camelia dengan suara serakk khas bangun tidur.“Apa aku mengganggumu?” Camelia menggeleng dan tersenyum tipis, lalu berkata, “Hanya saja aku merasa wajahku seperti ditusuk-tusuk duri karena kamu terus memandangku seperti itu, Rai.”Wanita itu melayangkan sedikit protes dengan sedikit gurauan pada suaminya. Mata Camelia yang masih sedikit mengantuk terlihat bercahaya. Rainer sendiri terkekeh pelan lalu mencapit hidung mungil istrinya.Tak ada satu kata pun yang bisa menggambarkan perasaan mereka s

    Last Updated : 2025-01-26
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 68. Ayo Buat Cicit

    “Baiklah, Kek. Kalau begitu jangan menahan istriku lebih lama lagi untuk menemanimu di sini,” ucap Rainer kepada sang kakek, kemudian mengajak Camelia untuk segera meninggalkan kakek Wijaya.“Tidak denganmu, Rai. Biarkan Lia kembali ke kamar sendiri, kamu tetap di sini, ada hal yang ingin aku bicarakan.” Kakek Wijaya menahan langkah Rainer.Suami Camelia Agatha itu berdecak, namun Camelia langsung menggenggam tangannya dan mengangguk. Tidak ingin Rainer membantah perintah sang kakek.“Baiklah,” ujar Rainer dengan malas.Camelia tersenyum lalu berjalan keluar dari tempat itu, meninggalkan dua lelaki berbeda usia itu untuk saling bicara.Bayangan tubuh Rainer berjalan tegak masuk dari balik pintu besar dengan ukiran kayu mewah, seperti biasa, wajahnya terlihat datar meski tak lagi dingin seperti dulu.Setelah berbicara singkat dengan kakeknya, Rainer kembali ke kamar, setelah melihat Camelia sedang menatapnya, dia pun tersenyum, senyuman yang sudah lama tak pernah muncul, senyuman yang

    Last Updated : 2025-01-28
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 69. Berani Menggoda

    Camelia tersenyum saat melihat nama di layar ponselnya, Maura.“Camelia, apa kabar?” Suara riang Maura terdengar dari seberang sana. Dari suaranya terdengar penuh rasa rindu membuat wajah Camelia berseri.“Maura! Lama tak jumpa. Aku baik-baik saja. Bagaimana kabarmu?” balas Camelia.Keduanya berbincang sejenak, terkadang suara tawa mengisi sela-sela obrolan itu, membawa Camelia kembali pada momen hangat bersama sahabatnya yang penuh nostalgia. Di akhir pembicaraan, Maura mengusulkan untuk bertemu di restoran favorit mereka.“Boleh, nanti aku kabari lagi, Maura.”“Ok, deh. Aku tunggu ya, semoga suami dinginmu itu tidak banyak tingkah.”Camelia terkekeh mendengar ucapan sahabatnya itu.Malam ini, Camelia dan Rainer menghabiskan waktu bersama di balkon kamar setelah menikmati makan malam bersama.“Apa kamu nyaman tinggal di sini?” tanya Rainer.“Tentu saja, di sini cukup ramai, aku tak perlu khawatir kesep

    Last Updated : 2025-01-29
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 70. Rapat Dadakan

    “Camelia!” Seorang pria memanggil nama Camelia. Membuat wanita itu menoleh ke sumber suara.“Kak Danar,” bisik Camelia kemudian tersenyum.Danar membalas senyuman itu dengan ramah. Pria itu tidak menyangka akan bertemu Camelia di tempat ini. Tiba-tiba jantungnya berdebar tak karuan saat melihat senyum manis wanita itu.“Bagaimana kabarmu?” tanya Danar seraya memindai wajah ayu Camelia. Semenjak mengunjungi wanita itu di Singapura bersama Clay mereka belum bertemu lagi secara langsung.“Kabar baik, Kak. Maafkan aku belum sempat menyapamu.”“Tidak masalah. Ada acara apa?”Camelia memandang Maura, lalu menjawab, “Aku baru saja makan siang bersama sahabatku, Maura.”Kemudian Camelia memperkenalkan Maura pada Danar dan sebaliknya.“Kak Danar sendiri ada acara apa di sini?”“Biasa, klien. Kamu ingat Pak Indra?” Camelia mengangguk, tentu saja dia ingat. Pak Indra adalah klien yang sangat royal.“Baikl

    Last Updated : 2025-01-30
  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 71. Kebetulan Macam Apa?

    Pintu perlahan terbuka, langkah Rainer terdengar berat ketika masuk ke dalam kamar. “Kamu sudah pulang, Rai.”Camelia menyapa suaminya dengan senyum hangat seperti biasa, tetapi senyumnya memudar saat melihat wajah suaminya yang terlihat tidak bersahabat.“Ada apa? Apa ada masalah serius?” tanya Camelia mencoba memahami apa yang terjadi pada suaminya.“Bukankah kamu bilang hanya ingin bertemu dengan Maura?” tanya Rainer lebih pada menyindir, tatapan matanya begitu tajam dan terlihat menuduh.Camelia tersenyum dan menghela napas pelan.“Maksudmu pertemuanku dengan Kak Danar? Itu hanya sebuah kebetulan, Rai.” “Kebetulan? Kebetulan, tapi kamu bisa ikut rapat bersama.” Rainer melipat tangan di dada, ekspresinya keras dan kaku.“Itu diluar dugaan, Rai. Ternyata tadi Pak Indra yang rapat dengan Kak Danar, dia adalah salah satu klien kami yang royal, dia mengajakku ikut rapat tanpa aku bisa menolak.” Camelia mencoba menjelaskan, tetapi Rainer tidak menunjukkan tanda-tanda melunak.“Tidak b

    Last Updated : 2025-01-31

Latest chapter

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 116. Pengusik

    "Di mana Agnes?" tanya orang itu tanpa basa basi seraya mengunci tubuh Rainer di tembok.Ya, orang itu adalah Steve, kakak kandung Agnes.Rainer menyeringai."Sudah lama sekali kita tidak bertemu, dan ini caramu memberi salam? Setidaknya kamu harus menanyakan kabarku lebih dulu, bukan langsung pada intinya?" balas Rainer.Steve mendengkus kesal, sorot matamya tajam. "Jangan pura-pura. Aku sudah cukup bersabar. Setahun lebih aku mencari adikku, dan satu-satunya orang yang mungkin tahu keberadaannya adalah kamu."Rainer mengangkat bahu. "Maaf mengecewakanmu, tapi aku tidak tahu di mana dia."Ketegangan di wajah Steve semakin nyata. Tatapan semakin tajam, penuh amarah yang siap meledak kapan saja. "Kamu pikir aku bodoh? Agnes menghilang begitu saja setelah terakhir kali bersamamu. Kamu benar-benar ingin aku percaya ini kebetulan?"Nada bicara Steve menekan, sarat dengan tuduhan.Rainer tetap tenang.

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 115. Menang Lagi

    Camelia langsung melihat ke Levi, penasaran. "Kenapa tiba-tiba ingin cuti?" tanya Camelia.Levi melirik lewat kaca spion, menyeringai. "Mau kencan, tentu saja. Usiaku sudah matang, tapi jangankan menikah, berkencan saja aku tidak punya waktu."Ekspresi Camelia menjadi bersemangat. "Serius? Akhirnya kamu punya kekasih?"Rainer terkekeh. "Kekasih? Jangankan kekasih, dekat dengan wanita saja tidak. Pasti itu hanya alasan dia saja agar bisa cuti," sahut Rainer.Levi langsung memasang ekspresi pura-pura tersinggung. "Astaga, kamu benar-benar tidak percaya padaku? Padahal, karena siapa aku tidak pernah dekat dengan wanita."Rainer melipat tangan di dada. "Jadi kamu menyalahkanku? Bukankah itu komitmen yang sudah kamu ambil ketika memutuskan menjadi orang kepercayaanku."“Ya, ya, terserah kamu saja,” balas Levi.Camelia tertawa. "Kenapa kalian malah berdebat?”Camelia mencondongkan tu

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 114. Kebahagiaan Bersama

    Maura dan Daniel saling pandang. Wanita itu lalu memberikan sebuah undangan bernuansa emas berkilauan di bawah cahaya lampu.Camelia membulatkan mata sempurna, mulutnya menganga karena terkejut. Lalu, mengambil benda itu dari tangan Maura. Jari-jari meraba teksturnya yang elegan, sementara matanya membaca nama-nama yang tertulis di sana.Maura & Daniel.Ekspresi wajah Camelia semakin terkejut, lalu menatap.dua insan itu bergantian.“Jangan bilang kamu masih syok?” ujar Maura tawa kecil meluncur dari bibirnya. “Aku pikir kamu sudah bisa menebaknya sejak lama. Tidak mungkin ‘kan kami pacaran selamanya, kami juga ingin merajut masa depan bersama.”Camelia menggeleng, tetapi ekspresi wajahnya masih tercengang. Dia benar-benar tidak menduga hari itu akan tiba, mengingat mereka tidak benar-benar serius membahas pernikahan selama ini. Atau bisa saja banyak hal yang dia lupakan karena memang fokusnya pada diri sendiri dan kehidupan bersama Rainer

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 113. Bukan Aku

    Tanpa sadar Danar menghela napas. Pandangan matanya tertuju ke arah lain, bagian dari restoran tempatnya menikmati makan malam hari ini. Kenapa dia harus bertemu dengan Camelia malam ini? Dari sekian banyak restoran kenapa harus berada di tempat yang sama? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di kepala Danar, membentuk sebuah penyesalan akan kebetulan yang baru saja terjadi.Sosok itu masih terlihat dari kejauhan. Senyumnya, caranya berbicara, bahkan gestur kecil yang selalu begitu familiar. Camelia tetap sama, hanya saja kali ini bukan dia yang berdiri di sampingnya.Danar menyesap minumannya perlahan, membiarkan cairan dingin itu melewati tenggorokannya, berharap sensasi itu bisa meredam sesuatu yang bergejolak di dalam dirinya. Tetapi tidak.Bukan pahit dari kopi yang tersisa di lidahnya, melainkan rasa kehilangan yang sejak tadi berusaha dia abaikan.Dia memang sudah melepaskan Camelia, tetapi bukan berarti perasaannya lenyap beg

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 112. Perayaan Kecil

    Pelayan membungkuk sopan, memastikan setiap detail di meja sudah tertata sempurna. Rainer menyusuri area restoran dengan tatapan teliti, sesekali mengangguk puas.Camelia berdiri di sampingnya, satu tangan menyentuh perutnya dengan lembut. "Semua sudah sesuai rencana," bisiknya dengan senyum tipis.Rainer melirik ke arah istrinya, sudut bibirnya terangkat. "Tentu saja. Aku sudah pastikan semuanya sempurna untuk malam ini. Kita harus memberi mereka kejutan yang tidak terlupakan."“Ayo, kita selesaikan sebelum mereka datang.”Langkah keduanya berhenti saat mereka berpapasan dengan beberapa orang. Sosok yang familiar berdiri tidak jauh dari mereka, bersama seorang wanita paruh baya dan seorang pria yang membawa anak kecil dalam gendongannya.Senyum Sofia merekah saat bertemu pandang dengan Camelia. "Camelia! Ya ampun, sudah lama sekali. Bagaimana kabarmu?" sapa Sofia.Wanita paruh baya itu bahkan tidak segan mend

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 111. Terlalu Berlebihan

    Pintu kamar mandi bergeser dengan kasar, tangan Camelia berpegangan erat pada wastafel, sementara rasa mual kembali menghantamnya tanpa ampun. Cairan asam meluncur keluar, meninggalkan sensasi terbakar di tenggorokannya.Punggungnya terasa hangat, dibelai dengan lembut. Rainer berdiri di sampingnya, ekspresinya penuh kecemasan yang sulit dia sembunyikan.“Pelan-pelan, Sayang.” Suaranya nyaris berbisik, seakan takut mengganggu momen rapuh istrinya.Camelia menghela napas panjang setelah muntahnya mereda, lalu menyandarkan tubuh pada suaminya. “Ini nikmat sekali, Rai,” kata Camelia lemah.“Tunggu di sini, aku ambilkan air minum.”Belum sempat Rainer melangkah, Camelia menahan pergelangan tangannya. “Jangan pergi, temani aku sebentar lagi.”Rainer menatap istrinya sejenak, lalu tanpa ragu duduk di kursi yang ada di kamar mandi, membiarkan Camelia bersandar padanya. Kursi itu sengaja dia letakkan semenjak Camelia

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 110. Kebahagiaan yang Utuh

    Rainer duduk di sofa dengan satu tangan menopang dagu, sementara mata tajamnya tidak lepas dari sosok Camelia yang tengah sibuk membaca buku novel romansa. Senyum di wajahnya tidak kunjung memudar, seolah dunia ini hanya milik mereka berdua.Camelia, yang menyadari tatapan itu pun menutup buku, lalu ikut menopang dagu dan menatap Rainer. “Kenapa dari tadi kamu melihatku seperti itu?”Rainer menggeser duduknya lebih dekat, lalu tanpa peringatan mengecup pipi istrinya. “Karena aku masih tidak percaya.”Camelia tertawa lirih. “Tidak percaya apa?” tanyanya.“Tuhan benar-benar memberiku hadiah terbaik setelah semua yang kita lalui.” Rainer mengulurkan tangannya, mengusap perut Camelia yang masih rata. “Aku tidak pernah menyangka akan sebahagia ini.”Camelia tersenyum lembut, menumpangkan tangannya di atas tangan Rainer. “Aku juga. Rasanya seperti mimpi.”Rainer tertawa pelan, lalu menarik Camelia ke dalam pelu

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 109. Hadiah Spesial

    Beberapa hari setelah Rainer kembali ke kediaman Wijaya, mau tidak mau dia harus segera muncul ke publik. Setelah memberitahu rencananya pada Levi, hari ini dia pun datang ke perusahaan. Diajaknya Camelia turut serta, agar semua orang tahu siapa wanita itu. Wanita yang beberapa waktu terakhir menggemparkan dunia bisnis dan berita terbaru tentang hengkangnya Camelia dari Adiwangsa grup. Ya wanita itu adalah istrinya.Mobil mewah itu berhenti di depan lobby. Rainer keluar lebih dulu lalu membukakan pintu untuk istrinya.“Silakan, Nyonya Muda,” ujar Rainer setengah bergurau.“Terima kasih, Tuan Rainer WIjaya,” balas Camelia.Mereka melangkah berdampingan memasuki lobi utama Wijaya Grup. Sontak keduanya menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana. Levi menyambut kedatangan mereka seperti sudah lama menunggu.Bisikan pelan berubah menjadi dengungan di antara para karyawan yang melihat sepasang suami istri itu.Tatapan me

  • Ayo Bercerai, Tuan CEO Terhormat!   Bab 108. Melepas dan Kembali

    Tak ada yang lebih sulit dari melepaskan sesuatu yang begitu erat menggenggam hati. –Danar Adiwangsa.***Danar duduk di ruang rapat yang terasa lebih luas dari biasanya. Dokumen di hadapannya sudah tertata rapi, menunggu tanda tangan terakhir. Tangannya menggenggam pena, tetapi tak kunjung bergerak. Tatapannya jatuh pada sosok di seberangnya—Camelia Agatha, wanita yang selama ini selalu berdiri sejajar dengannya dalam dunia bisnis.Camelia duduk dengan punggung tegak, ekspresinya tenang seperti biasa. Tidak ada sedikitpun keraguan dalam matanya. Seolah semua ini memang sudah menjadi bagian dari rencana yang matang.“Apa keputusanmu sudah final? Kamu tidak akan menyesali keputusan ini?” tanya Danar. Berharap wanita itu akan berubah pikiran.“Aku sudah mempertimbangkan semuanya,” balas Camelia, suaranya terdengar stabil, tanpa getaran. “Setelah ini, aku ingin fokus pada diriku sendiri, aku akan menikmati hari-hariku dengan santai dan menikmati hasil investasi yang kulakukan.”Walau ya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status