Share

Ayahku Hebat dan Kaya Raya
Ayahku Hebat dan Kaya Raya
Auteur: Ahong

Bab 1

Auteur: Ahong
last update Dernière mise à jour: 2025-04-16 22:45:15

"Papa, sakit…"

Di dalam kamar inap, tampak seorang anak perempuan terbaring menyedihkan di atas ranjang.

Melihat kondisi anaknya seperti itu, hati Seno yang merupakan sang Ayah dari anak perempuan itu seketika sakit bukan main.

Felicia, anak perempuannya berusia 5 tahun itu mengidap penyakit gagal jantung stadium akhir.

Dan langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan operasi transplantasi jantung dan membutuhkan biaya 5 miliar.

Seno yang hanya bekerja sebagai office boy, tentu tidak memiliki uang sebanyak itu.

Mengusap lembut kepala anaknya, Seno berujar, "Tahan dulu ya, Nak. Papa akan usahakan cari uangnya supaya kamu bisa segera dioperasi."

"Apa kalau aku dioperasi, aku sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi, Pa?" tanya Felicia parau. Sorot matanya penuh harap.

Seno mengangguk seraya tersenyum getir. "Benar, sayang. Felicia sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi kalau dioperasi!"

Selagi Seno tengah menguatkan juga menyemangati sang buah hati, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dia segera mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana dan melihat nama sang istri terpampang jelas di layar.

Dia pun langsung duduk di kursi yang ada di kamar inap tersebut sembari menerima panggilan masuk dari sang istri.

"Shinta, kamu di mana? Kenapa kamu tidak segera kembali ke sini?" tanya Seno begitu menerima panggilan tersebut.

"Ke parkiran rumah sakit sekarang, Seno!" potong Shinta mendadak, tanpa menjawab pertanyaan sang suami sebelumnya. "Ibu dan Ayah mau meminjamkan kita uang untuk operasi Felicia!"

Seketika Seno terperangah!

Mencerna dalam sepersekian detik, lalu wajahnya menjadi berbinar-binar. "Sungguh? Ayah dan Ibu mau meminjamkan kita uang?!" ulang Seno hendak memastikan ia tidak salah dengar.

Shinta langsung membenarkan. "Cepat! Datang ke sini! Aku tunggu!"

"Baik. Aku akan segera ke sana!"

Mendadak, senyuman lebar menghiasi bibir Seno. Dia merasa begitu terharu. Berulang kali mengucap syukur atas kebaikan mertuanya.

Lalu, Seno pun bergegas keluar kamar menuju parkiran rumah sakit.

Sesampainya di sana, Seno dibuat bingung ketika Ibu mertuanya langsung menyodorkan sebuah dokumen padanya.

"Dokumen apa ini, Bu?" tanyanya dengan kening berkerut.

"Dokumen perceraian!" jawab Nina ketus sambil menatap Seno tajam, "tidak usah banyak tanya! cepat, tanda tangani dokumen itu!"

Sontak, Seno membelalak!

Apa-apaan ini?! Bukan kah ...

Seno pun langsung menatap Shinta, seakan ingin meminta penjelasan darinya.

Akan tetapi, Shinta buru-buru menundukan kepala. Kentara tidak mau menjelaskan perihal apa yang ia katakan tadi sebab ia berbohong.

Di sisi lain, Seno tidak habis pikir, kedua mertuanya kembali mendesak dirinya untuk bercerai dengan Shinta di saat-saat seperti ini?

Pegangan tangan Seno pada dokumen itu pun mengetat. Wajahnya tiba-tiba mengeras.

Sebelumnya, ia pernah mengalami kejadian yang sama.

Salah satu pewaris keluarga kaya raya di kota ini bernama Nathan membuat nota perjanjian dengan keluarga istrinya akan membayar seluruh biaya pengobatan Felicia, tapi dengan syarat ia harus merelakan Shinta pada pria itu. Jelas Seno menolak!

Karena hal tersebut, kedua mertuanya murka. Alhasil, Seno dan anaknya diusir dari rumah.

Selama beberapa bulan, keduanya terlunta-lunta di jalanan dan hidup dengan susah payah.

"Bukan kah sudah kukatakan, kalau aku tidak mau bercerai dengan Shinta!" tegas Seno, dia kemudian menambahkan sambil menggeleng. "Aku tidak mau menandatanganinya, Bu, Yah!"

Mendengar hal tersebut, Nina dan Darius terhenyak.

Padahal mereka berdua mengira kalau Seno akan setuju kali ini bercerai dengan Shinta sebab biaya operasi Felicia yang sangat besar.

Namun, Seno tetap bersikeras menolaknya seperti waktu itu?

Sebenarnya, alasan lain mereka berdua melakukan hal ini karena kondisi perusahaan yang sedang terpuruk dan membutuhkan modal besar.

Nathan kembali mengulurkan tangan dengan menyuntikan dana ke perusahaan mereka.

Tidak hanya itu, kali ini Nathan juga akan memberikan uang operasi Felicia.

Namun, dengan syarat yang sama, Shinta harus bercerai dengan Seno dan menikah dengannya.

Nina dan Darius sama sekali tidak masalah, malahan merasa sangat senang.

Demikian, Shinta akan hidup bahagia setelah ini bersama Nathan dan terbebas dari suami miskin dan tidak berguna seperti Seno!

Di saat ini, Nina menatap tajam Seno. "Kamu mau Felicia cepat dioperasi atau tidak bodoh?!" bentak Nina, "kamu mau melihat anakmu tersiksa terus-terusan?!"

Seno terdiam di tempatnya. Ia tidak ingin kehilangan anaknya, tapi jika itu berarti kehilangan istrinya juga? Ia tidak mau Felicia semakin menderita ketika tahu ia dan Shinta bercerai!

Darius, dengan wajah memerah angkat bicara, "Dengar hal ini baik-baik benalu! Perusahaan sedang terpuruk dan kau sebagai menantuku tidak bisa berbuat apa-apa. Malah, bisanya cuma membuat susah saja dan Nathan akan menyelesaikan semua masalah yang sedang kita hadapi. Kau harus menerimanya. Makanya, jangan jadi menantu yang hanya menjadi beban kalau tidak mau istrinya direbut orang!"

Mendapat cacian itu, Seno hanya bisa menggeleng penuh amarah juga kekecewaan ke arah kedua mertuanya.

Memang, apa yang dikatakan mertuanya itu benar bahwa dirinya begitu tidak berguna di keluarga sang istri. Sebagai menantu, ia tidak pernah sekalipun berkontribusi pada perusahaan keluarga.

Seno dan Shinta menikah atas dasar perjodohan yang dilakukan oleh kakek Shinta.

Namun, sekarang kakeknya Shinta sudah meninggal. Jadi, sudah tidak akan ada yang bisa menghalangi keduanya untuk membuat Shinta dan Seno berpisah.

Shinta yang menginginkan anaknya segera dioperasi merasa harus dapat meyakinkan suaminya meski berat.

"Kumohon, Seno. Turuti saja permintaan Ayah dan Ibuku. Segera tanda tangani dokumen perjanjian itu. Demi Felicia!"

Perkataan istrinya itu membuat Seno tersadar dari lamunannya.

Ia pun langsung menoleh menatap Shinta dengan kaget.

Shinta malah menyuruhnya untuk mendatanganinya?

Namun, air mata yang menggenang di pelupuk mata Shinta menyiratkan jika istrinya pun enggan hal itu terjadi.

Seno menggeleng seraya menggertakan giginya.

"Tidak, Shinta. Aku tetap tidak mau! Kita bisa cari cara lain–"

"Tidak ada cara lain, Seno! Hanya ini satu-satunya cara!"sergah Shinta pasrah.

Sementara itu, Darius dan Nina kehilangan kesabaran!

Tiba-tiba...

Plak!

Mendadak, sebuah tamparan keras diterima Seno. Dia menoleh, mendapati bahwa orang yang barusan menamparnya adalah Ayah mertuanya.

Setelah itu, Darius balik badan dan memberi perintah kepada pengawal-pengawalnya. "Hajar dia!!!"

Tanpa pikir panjang, pengawal-pengawal itu langsung merangsek maju dan meninju wajah Seno.

Selagi mereka menghajar Seno, Nina dan Darius memaksa Shinta pergi dari sana.

"Ayah, jangan tarik aku! Aku tak mau meninggalkan anakku di sana!"

"Shinta! Mau sampai kapan kamu seperti ini?! Anakmu yang penyakitan, dan suamimu yang tak berguna! Mau sampai kapan kamu sama tidak bergunanya dengan mereka?!"

Suara teriakan Shinta semakin menjauh, sementara Seno hanya bisa meringis kesakitan tatkala pengawal-pengawal Darius selesai memukulinya dan meninggalkannya.

Dengan wajah lebam dan hati hancur, Seno kembali ke kamar inap anaknya.

Namun, sesampainya di sana, seorang wanita cantik dan anggun menyambutnya di depan pintu.

Begitu tatapan keduanya bertemu, wanita itu terbeliak!

Dia pun bergegas menghampiri Seno. "Kakak! Akhirnya, aku menemukanmu..."

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 2

    "Aku Andin, Kak. Adiknya Kakak!" ucap wanita bernama Andin itu dengan mata berkaca-kaca, suara dan bibirnya bergetar. Mengamati penampilan Seno dari atas kepala hingga ujung kaki, dia kemudian menambahkan, "Pasti, Papa, Mama, akan sangat senang mengetahui hal ini!" Seno terperanjat! Wanita ini mengaku sebagai adiknya? Mencerna dalam sepersekian detik omongan wanita itu. Lalu, Seno menggeleng. Tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakannya. "Jangan bercanda, Nona! Aku tidak memiliki adik. Nona salah orang!" ujar Seno sambil menuding muka Andin. "Aku tidak mungkin salah orang! Kamu adalah Kakakku!" sergah Andin penuh keyakinan. Tanpa membalas perkataan wanita itu, Seno buru-buru menyingkir dari hadapannya dan kembali berjalan menuju kamar inap anaknya. Melihat Seno pergi meninggalkannya, Andin panik dan langsung menghadang jalan Seno. Berdiri di hadapan Seno, Andin meraih kedua tangan pria itu. "Aku paham mengapa Kakak tidak langsung percaya. Tapi, kenyataanya memang seper

    Dernière mise à jour : 2025-04-17
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 3

    "Ini bukti suratnya!" petugas rumah sakit itu menyodorkan surat yang dimaksud kepada Seno dengan kasar. Setelah membaca surat itu sebentar, Seno kembali menatap petugas rumah sakit itu dengan rahang mengeras dan lalu berujar, "Baik. Akan kulunasi sekarang semua tunggakannya selama satu minggu dengan menggunakan kartu ini!" Usai berkata, Seno mengeluarkan kartu hitam dari dalam saku jaketnya dan meletakannya di atas meja. Seketika mata petugas rumah sakit itu melebar! Bukan kah itu black card? Akan tetapi, mengingat Seno yang menunggak biaya, membuatnya berpikir kalau pria itu adalah orang miskin! Petugas rumah sakit itu pun buru-buru mengkondisikan diri. Dan yang terjadi selanjutnya adalah tawa menghina darinya menggelegar. "Kau mau membayar dengan menggunakan kartu mainan itu?" cibirnya. Seketika wajah Seno berubah. Kartu hitam itu katanya adalah kartu mainan? "Sebaiknya anda coba gunakan terlebih dahulu untuk melakukan pembayaran sebelum anda berkata seperti itu–" "Tidak

    Dernière mise à jour : 2025-04-17
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 4

    Alhasil, Seno menjadi pusat perhatian. Kini, semua orang memperhatikannya, terkejut karena pria yang barusan diremehkan dan dianggap miskin itu memiliki kartu hitam yang merupakan kartu sakti orang-orang kaya. Ada yang menduga-duga identitas asli pria tersebut selagi memandangnya kagum, tapi ada juga yang belum bisa menerima fakta itu. Namun, Seno sama sekali tidak peduli. Ia saja juga sama terkejutnya seperti mereka. Ia begitu tidak menyangka kalau kartu hitam itu bisa digunakan. Dengan kata lain, kartu hitam itu asli! Di saat ini, Seno mengerjap tatkala semua perkataan wanita tadi tiba-tiba saja terlintas di benaknya yang membuat kepalanya seketika dipenuhi banyak pertanyaan. Namun, Seno buru-buru menghalaunya sebab perasaan haru langsung menggantikannya. Itu berarti ia sudah tidak akan dipusingkan dengan mencari uang ke mana lagi setelah ini. Felicia tentu saja akan segera dioperasi dan sembuh. Sementara itu, Darren dan petugas rumah sakit itu tiba-tiba tersadar. Begitu terin

    Dernière mise à jour : 2025-04-17
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 5

    Nina tersenyum miring ke arah Seno sembari melipat tangan di depan dada. "Kamu pulang karena tidak berhasil mendapatkan uangnya, 'Kan? Berubah pikiran mau tanda tangan, benalu?" cibir Nina. Darius, seraya tergelak menimpali, "Cih! Berlagak menolak bercerai dengan Shinta! Tapi apa? Ujung-ujungnya kau menjilat ludahmu sendiri, akhirnya datang kepada kami hendak bersujud meminta uang untuk operasi Felicia!" Sementara itu, Shinta di tempatnya terbeliak. Lalu, ia menggigit bibir. Kentara cemas. Apakah yang dikatakan kedua orang tuanya barusan itu benar? Jika Seno pulang karena setuju bercerai dengannya? Kala memikirkan hal itu, Shinta menundukan kepala. Wajahnya berubah lesu. Kemudian, Shinta meremas ujung roknya, tiba-tiba saja ia merasa tak rela... Sebenarnya, ia bersikap seakan setuju untuk bercerai dengan Seno sekaligus mendesak suaminya itu sebab paksaan dari kedua orang tuanya demi mendapatkan biaya operasi Felicia. Di saat ini, Ronald bangkit dari tempat duduknya dan berjal

    Dernière mise à jour : 2025-04-17
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 6

    Sontak saja, semua orang terkejut bukan main lantaran apa yang dilakukan Seno pada Nathan! "Sudah gila ya kamu!" Darius berseru marah seraya bangkit dari kursinya. Nina, dengan sama marahnya menimpali, "Seno! Berani-beraninya kamu memukul Nak Nathan?! Kamu tidak tahu siapa dia, hah?!" "Wah-wah, mau cari mati kamu, Seno! Habis riwayatmu setelah ini!" seru Ronald menambahi kedua orang tuanya. "Emang tolol kamu, Seno. Yang kamu pukul itu adalah pewaris keluarga Damanik kaya raya dan berpengaruh!" Sementara itu, Shinta terdiam kaget. Menggeleng tak percaya ke arah suaminya. Itu...sungguhan Seno? Bagaimana Shinta tidak berpikir demikian, selama ini Seno tidak pernah melawan secara terbuka dan gamblang seperti saat ini! Tanpa mempedulikan Nathan yang tengah mengerang kesakitan di lantai, Seno melemparkan tatapan mematikan ke arah kedua mertua dan kakak iparnya secara bergantian. "Dia sudah berani mencium tangan Shinta dan memeluk tubuhnya, suami mana yang tidak marah saat me

    Dernière mise à jour : 2025-04-24
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 7

    Mendapatkan tamparan dari sang istri, Seno tersenyum getir. Tidak ada kemarahan sedikit pun di matanya. Seno tahu bahwa sebenarnya Shinta enggan melakukannya kalau bukan karena paksaan dari orang tuanya. Setelah terdiam sejenak, ia kembali menatap Shinta. Ingin sekali rasanya ia membuat Shinta supaya tak lagi diperalat oleh kedua orang tua angkatnya. Selagi memikirkan hal itu, tiba-tiba Seno tersentak. Mengingat ia yang memiliki kartu hitam tanpa batas, mungkin kah... Di saat ini, Shinta berkata, "Seno! Sunggguh keterlaluan kamu!" Melihat ekspresi semua orang yang sangat buruk, Shinta mau tidak mau harus melakukan sesuatu. Shinta lanjut berkata, "Setelah kamu gagalkan biaya operasi Felicia, sekarang, kamu malah mencari masalah baru?!" Seno mengernyitkan kening dan menatap Shinta dengan lekat. "Aku tahu kamu melakukan hal ini karena terpaksa, Shinta. Apalagi kalau sudah menyangkut soal Felicia. Kamu akan melakukan apa pun demi anak kita tercinta!" Shinta tertegun.

    Dernière mise à jour : 2025-04-24

Latest chapter

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 7

    Mendapatkan tamparan dari sang istri, Seno tersenyum getir. Tidak ada kemarahan sedikit pun di matanya. Seno tahu bahwa sebenarnya Shinta enggan melakukannya kalau bukan karena paksaan dari orang tuanya. Setelah terdiam sejenak, ia kembali menatap Shinta. Ingin sekali rasanya ia membuat Shinta supaya tak lagi diperalat oleh kedua orang tua angkatnya. Selagi memikirkan hal itu, tiba-tiba Seno tersentak. Mengingat ia yang memiliki kartu hitam tanpa batas, mungkin kah... Di saat ini, Shinta berkata, "Seno! Sunggguh keterlaluan kamu!" Melihat ekspresi semua orang yang sangat buruk, Shinta mau tidak mau harus melakukan sesuatu. Shinta lanjut berkata, "Setelah kamu gagalkan biaya operasi Felicia, sekarang, kamu malah mencari masalah baru?!" Seno mengernyitkan kening dan menatap Shinta dengan lekat. "Aku tahu kamu melakukan hal ini karena terpaksa, Shinta. Apalagi kalau sudah menyangkut soal Felicia. Kamu akan melakukan apa pun demi anak kita tercinta!" Shinta tertegun.

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 6

    Sontak saja, semua orang terkejut bukan main lantaran apa yang dilakukan Seno pada Nathan! "Sudah gila ya kamu!" Darius berseru marah seraya bangkit dari kursinya. Nina, dengan sama marahnya menimpali, "Seno! Berani-beraninya kamu memukul Nak Nathan?! Kamu tidak tahu siapa dia, hah?!" "Wah-wah, mau cari mati kamu, Seno! Habis riwayatmu setelah ini!" seru Ronald menambahi kedua orang tuanya. "Emang tolol kamu, Seno. Yang kamu pukul itu adalah pewaris keluarga Damanik kaya raya dan berpengaruh!" Sementara itu, Shinta terdiam kaget. Menggeleng tak percaya ke arah suaminya. Itu...sungguhan Seno? Bagaimana Shinta tidak berpikir demikian, selama ini Seno tidak pernah melawan secara terbuka dan gamblang seperti saat ini! Tanpa mempedulikan Nathan yang tengah mengerang kesakitan di lantai, Seno melemparkan tatapan mematikan ke arah kedua mertua dan kakak iparnya secara bergantian. "Dia sudah berani mencium tangan Shinta dan memeluk tubuhnya, suami mana yang tidak marah saat me

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 5

    Nina tersenyum miring ke arah Seno sembari melipat tangan di depan dada. "Kamu pulang karena tidak berhasil mendapatkan uangnya, 'Kan? Berubah pikiran mau tanda tangan, benalu?" cibir Nina. Darius, seraya tergelak menimpali, "Cih! Berlagak menolak bercerai dengan Shinta! Tapi apa? Ujung-ujungnya kau menjilat ludahmu sendiri, akhirnya datang kepada kami hendak bersujud meminta uang untuk operasi Felicia!" Sementara itu, Shinta di tempatnya terbeliak. Lalu, ia menggigit bibir. Kentara cemas. Apakah yang dikatakan kedua orang tuanya barusan itu benar? Jika Seno pulang karena setuju bercerai dengannya? Kala memikirkan hal itu, Shinta menundukan kepala. Wajahnya berubah lesu. Kemudian, Shinta meremas ujung roknya, tiba-tiba saja ia merasa tak rela... Sebenarnya, ia bersikap seakan setuju untuk bercerai dengan Seno sekaligus mendesak suaminya itu sebab paksaan dari kedua orang tuanya demi mendapatkan biaya operasi Felicia. Di saat ini, Ronald bangkit dari tempat duduknya dan berjal

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 4

    Alhasil, Seno menjadi pusat perhatian. Kini, semua orang memperhatikannya, terkejut karena pria yang barusan diremehkan dan dianggap miskin itu memiliki kartu hitam yang merupakan kartu sakti orang-orang kaya. Ada yang menduga-duga identitas asli pria tersebut selagi memandangnya kagum, tapi ada juga yang belum bisa menerima fakta itu. Namun, Seno sama sekali tidak peduli. Ia saja juga sama terkejutnya seperti mereka. Ia begitu tidak menyangka kalau kartu hitam itu bisa digunakan. Dengan kata lain, kartu hitam itu asli! Di saat ini, Seno mengerjap tatkala semua perkataan wanita tadi tiba-tiba saja terlintas di benaknya yang membuat kepalanya seketika dipenuhi banyak pertanyaan. Namun, Seno buru-buru menghalaunya sebab perasaan haru langsung menggantikannya. Itu berarti ia sudah tidak akan dipusingkan dengan mencari uang ke mana lagi setelah ini. Felicia tentu saja akan segera dioperasi dan sembuh. Sementara itu, Darren dan petugas rumah sakit itu tiba-tiba tersadar. Begitu terin

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 3

    "Ini bukti suratnya!" petugas rumah sakit itu menyodorkan surat yang dimaksud kepada Seno dengan kasar. Setelah membaca surat itu sebentar, Seno kembali menatap petugas rumah sakit itu dengan rahang mengeras dan lalu berujar, "Baik. Akan kulunasi sekarang semua tunggakannya selama satu minggu dengan menggunakan kartu ini!" Usai berkata, Seno mengeluarkan kartu hitam dari dalam saku jaketnya dan meletakannya di atas meja. Seketika mata petugas rumah sakit itu melebar! Bukan kah itu black card? Akan tetapi, mengingat Seno yang menunggak biaya, membuatnya berpikir kalau pria itu adalah orang miskin! Petugas rumah sakit itu pun buru-buru mengkondisikan diri. Dan yang terjadi selanjutnya adalah tawa menghina darinya menggelegar. "Kau mau membayar dengan menggunakan kartu mainan itu?" cibirnya. Seketika wajah Seno berubah. Kartu hitam itu katanya adalah kartu mainan? "Sebaiknya anda coba gunakan terlebih dahulu untuk melakukan pembayaran sebelum anda berkata seperti itu–" "Tidak

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 2

    "Aku Andin, Kak. Adiknya Kakak!" ucap wanita bernama Andin itu dengan mata berkaca-kaca, suara dan bibirnya bergetar. Mengamati penampilan Seno dari atas kepala hingga ujung kaki, dia kemudian menambahkan, "Pasti, Papa, Mama, akan sangat senang mengetahui hal ini!" Seno terperanjat! Wanita ini mengaku sebagai adiknya? Mencerna dalam sepersekian detik omongan wanita itu. Lalu, Seno menggeleng. Tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakannya. "Jangan bercanda, Nona! Aku tidak memiliki adik. Nona salah orang!" ujar Seno sambil menuding muka Andin. "Aku tidak mungkin salah orang! Kamu adalah Kakakku!" sergah Andin penuh keyakinan. Tanpa membalas perkataan wanita itu, Seno buru-buru menyingkir dari hadapannya dan kembali berjalan menuju kamar inap anaknya. Melihat Seno pergi meninggalkannya, Andin panik dan langsung menghadang jalan Seno. Berdiri di hadapan Seno, Andin meraih kedua tangan pria itu. "Aku paham mengapa Kakak tidak langsung percaya. Tapi, kenyataanya memang seper

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 1

    "Papa, sakit…"Di dalam kamar inap, tampak seorang anak perempuan terbaring menyedihkan di atas ranjang.Melihat kondisi anaknya seperti itu, hati Seno yang merupakan sang Ayah dari anak perempuan itu seketika sakit bukan main.Felicia, anak perempuannya berusia 5 tahun itu mengidap penyakit gagal jantung stadium akhir.Dan langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan operasi transplantasi jantung dan membutuhkan biaya 5 miliar.Seno yang hanya bekerja sebagai office boy, tentu tidak memiliki uang sebanyak itu.Mengusap lembut kepala anaknya, Seno berujar, "Tahan dulu ya, Nak. Papa akan usahakan cari uangnya supaya kamu bisa segera dioperasi.""Apa kalau aku dioperasi, aku sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi, Pa?" tanya Felicia parau. Sorot matanya penuh harap.Seno mengangguk seraya tersenyum getir. "Benar, sayang. Felicia sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi kalau dioperasi!"Selagi Seno tengah menguatkan juga menyemangati sang buah hati, ti

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status