Share

Bab 2

Auteur: Ahong
last update Dernière mise à jour: 2025-04-17 09:49:41

"Aku Andin, Kak. Adiknya Kakak!" ucap wanita bernama Andin itu dengan mata berkaca-kaca, suara dan bibirnya bergetar.

Mengamati penampilan Seno dari atas kepala hingga ujung kaki, dia kemudian menambahkan, "Pasti, Papa, Mama, akan sangat senang mengetahui hal ini!"

Seno terperanjat! Wanita ini mengaku sebagai adiknya?

Mencerna dalam sepersekian detik omongan wanita itu.

Lalu, Seno menggeleng. Tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakannya.

"Jangan bercanda, Nona! Aku tidak memiliki adik. Nona salah orang!" ujar Seno sambil menuding muka Andin.

"Aku tidak mungkin salah orang! Kamu adalah Kakakku!" sergah Andin penuh keyakinan.

Tanpa membalas perkataan wanita itu, Seno buru-buru menyingkir dari hadapannya dan kembali berjalan menuju kamar inap anaknya.

Melihat Seno pergi meninggalkannya, Andin panik dan langsung menghadang jalan Seno.

Berdiri di hadapan Seno, Andin meraih kedua tangan pria itu.

"Aku paham mengapa Kakak tidak langsung percaya. Tapi, kenyataanya memang seperti itu, Kak. Kakak itu anak pertama dari Tuan Besar Aliando Aryaprasaja dan Nyonya Besar Nadine yang hilang sejak masih kecil! Kakak adalah cucu Kakek Aryaprasaja!"

Mata Seno melebar seketika saat mendapati wanita asing ini mengenggam tangannya. Ia pun buru-buru melepaskannya.

Ia sudah beristri, hal tersebut tentu bisa menimbulkan salah paham!

Dan yang Seno lakukan selanjutnya tak lain adalah tertawa. Lelucon macam apa yang dikatakan olehnya?

Keluarga Aryaprasaja, keluarga konglomerat kaya raya yang tidak hanya paling kuat dan berpengaruh di dalam dunia bisnis, tapi juga di dunia bawah.

Bertahun-tahun keluarga konglomerat itu mendominasi berbagai majalah sebagai keluarga terkaya di negara ini.

Gurita bisnisnya sudah mencakup ke berbagai aspek ekonomi. Perusahaannya bergerak di bidang retail, properti, perbankan, otomotif, media, butik, travel, fast food dan masih banyak lagi.

Dan ia adalah anak pertama Aliando Aryaprasaja, pemimpin keluarga tersebut? Juga cucu dari Kakek Aryaprasaja?

"Kalau mau melawak sebaiknya jangan denganku, Nona. Juga, yang benar-benar saja. Itu, terlalu berlebihan!" tegas Seno dengan wajah mengeras sambil menatap tajam Andin.

Selagi Andin terdiam kaget, Seno lanjut bicara, "Saat ini, suasana hatiku sedang buruk. Jangan coba-coba menambahinya. Jadi, kumohon pada Nona untuk menyingkir dari hadapanku. Jangan halangi jalanku sebelum kesabaranku habis!"

Melihat wanita itu tidak kunjung menyingkir, Seno pun berinisiatif menyingkir duluan dan kembali melanjutkan langkah.

Namun, baru beberapa langkah, suara Andin tiba-tiba terdengar lantang.

Hal tersebut membuat langkah Seno terhenti.

"Aku tahu apa yang membuat suasana hati Kakak buruk!"

Melihat Seno menghentikan langkah dan terkejut, Andin buru-buru menambahkan, "Anak Kakak sedang sakit parah, bukan? Dan untuk menyelamatkan nyawanya dia harus dioperasi?"

Sontak saja, perkataan Andin membuat Seno terhenyak.

Bagaimana dia bisa tau? Apa mungkin ... pikir Seno.

Bertanya-tanya, Seno pun berbalik dan menatap ke arah Andin dengan curiga.

"Kamu menguntitku, Nona?"

Andin gelagapan. "Ya. Aku menguntit Kakak belakangan ini karena aku sedang mengumpulkan bukti-bukti, semua informasi tentang Kakak untuk membuktikan kalau Kakak itu benar anak pertama Papa dan Mama yang hilang itu atau tidak. Dan ternyata ... benar!"

Seno melambaikan tangan. "Lupakan omong kosongmu itu, Nona. Aku tidak mempercayainya. Itu jelas mustahil!"

Mendapatkan respon tidak seperti yang ia harapkan, Andin langsung berpikir keras.

Lalu, Andin segera merogoh tas dan mengeluarkan dua buah kartu dari dalam sana.

Andin tidak menyerah dan kembali menghampiri Seno. "Kakak tidak harus mempercayainya sekarang. Tapi, kumohon, terima dua kartu ini Kak. Segera lakukan operasi pada Felicia dengan kartu satunya yang merupakan black card tanpa batas,"

Tanpa mempedulikan respon Seno yang terkejut sekaligus tampak tidak percaya, Andin lanjut bicara, "Dan kartu satunya adalah kartu namaku. Kapan pun Kakak butuh penjelasan lebih banyak lagi, hubungi aku, Kak. Aku akan menjelaskan semuanya!"

Seno terdiam untuk beberapa saat. Sebab menginginkan wanita ini segera enyah dari hadapannya dan tidak bicara hal yang tidak masuk akal lebih lanjut, Seno terpaksa menerima dua kartu tersebut.

"Sekarang, aku minta pada Nona untuk pergi!" titah Seno dingin.

Andin menghembuskan napas berat seraya memasang ekspresi wajah tidak berdaya. Bagaimana caranya ia meyakinkan Seno?

Tapi, setidaknya Seno mau menerima dua kartu yang ia berikan!

Paham dengan situasi yang tidak memungkinkan untuk ia meyakinkan Seno sekarang, Andin pun terpaksa pergi.

Setelah itu, Seno masuk ke dalam kamar inap Felicia.

Di dalam, Seno menggenggam tangan anak perempuannya dengan penuh kesedihan.

Ia sadar betul bahwa tanpa donor untuk transplantasi jantung, hidup anaknya tidak akan lama lagi.

Tiba-tiba, bayangan wajah Shinta ketika bicara tentang Felicia tadi kembali terlintas di benaknya. Itu adalah raut seorang Ibu yang tak rela kehilangan anaknya!

Di sisi lain, ia merasa kasihan dan tidak tega dengan Shinta sebab sejak Kakeknya meninggal, dia selalu diperalat oleh orang tua angkatnya. Ya, sebenarnya, Nina dan Darius bukan lah orang tua kandung Shinta!

Dan disaat kondisinya yang tengah kacau, malah datang seseorang yang mengatakan kalau ia adalah anak dari orang kaya yang hilang sejak ia masih kecil?

Jelas saja Seno menganggap perkataan wanita itu hanyalah sebuah lelucon belaka. Hiburan baginya disaat dirinya sedang terpuruk!

Bagaimana tidak, ia sudah tidak memiliki kedua orang tua. Kedua orang tuanya sudah meninggal. Ia juga adalah anak tunggal. Kakeknya sendiri yang mengatakannya.

Kini wajah Seno tampak murung. Kembali berpikir keras bagaimana caranya mendapatkan biaya operasi sang anak.

Dan terbesit ide untuk mengecek kartu hitam pemberian wanita tadi.

Alhasil, Seno malah menganggap dirinya setres.

Namun, kalau dipikir-pikir, tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang untuk mendapatkan uang.

Kebuntuan di otaknya itu akhirnya membuat Seno tidak peduli lagi. Segala cara akan ia coba, akan ia lakukan, meski ia tahu hal itu akan berakhir sia-sia!

Seno pun segera beranjak dari tempat duduknya dan keluar kamar inap menuju bagian administrasi.

Namun, setibanya di sana, ia malah dihina oleh petugas rumah sakit karena telah menunggak biaya perawatan selama satu minggu!

"Lupakan soal impianmu yang menginginkan anakmu dioperasi! Karena biayanya yang sangat mahal. Sudah jelas kalau kau tidak akan sanggup membayarnya. Kau saja masih menunggak biaya selama satu minggu? Apalagi ini mau membayar biaya operasi?!" jelas suster itu sinis sekaligus jijik.

"Bayarkan segera seluruh tunggakannya sekarang! Kalau tidak, pihak rumah sakit akan mengusir anakmu sore ini!"

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 3

    "Ini bukti suratnya!" petugas rumah sakit itu menyodorkan surat yang dimaksud kepada Seno dengan kasar. Setelah membaca surat itu sebentar, Seno kembali menatap petugas rumah sakit itu dengan rahang mengeras dan lalu berujar, "Baik. Akan kulunasi sekarang semua tunggakannya selama satu minggu dengan menggunakan kartu ini!" Usai berkata, Seno mengeluarkan kartu hitam dari dalam saku jaketnya dan meletakannya di atas meja. Seketika mata petugas rumah sakit itu melebar! Bukan kah itu black card? Akan tetapi, mengingat Seno yang menunggak biaya, membuatnya berpikir kalau pria itu adalah orang miskin! Petugas rumah sakit itu pun buru-buru mengkondisikan diri. Dan yang terjadi selanjutnya adalah tawa menghina darinya menggelegar. "Kau mau membayar dengan menggunakan kartu mainan itu?" cibirnya. Seketika wajah Seno berubah. Kartu hitam itu katanya adalah kartu mainan? "Sebaiknya anda coba gunakan terlebih dahulu untuk melakukan pembayaran sebelum anda berkata seperti itu–" "Tidak

    Dernière mise à jour : 2025-04-17
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 4

    Alhasil, Seno menjadi pusat perhatian. Kini, semua orang memperhatikannya, terkejut karena pria yang barusan diremehkan dan dianggap miskin itu memiliki kartu hitam yang merupakan kartu sakti orang-orang kaya. Ada yang menduga-duga identitas asli pria tersebut selagi memandangnya kagum, tapi ada juga yang belum bisa menerima fakta itu. Namun, Seno sama sekali tidak peduli. Ia saja juga sama terkejutnya seperti mereka. Ia begitu tidak menyangka kalau kartu hitam itu bisa digunakan. Dengan kata lain, kartu hitam itu asli! Di saat ini, Seno mengerjap tatkala semua perkataan wanita tadi tiba-tiba saja terlintas di benaknya yang membuat kepalanya seketika dipenuhi banyak pertanyaan. Namun, Seno buru-buru menghalaunya sebab perasaan haru langsung menggantikannya. Itu berarti ia sudah tidak akan dipusingkan dengan mencari uang ke mana lagi setelah ini. Felicia tentu saja akan segera dioperasi dan sembuh. Sementara itu, Darren dan petugas rumah sakit itu tiba-tiba tersadar. Begitu terin

    Dernière mise à jour : 2025-04-17
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 5

    Nina tersenyum miring ke arah Seno sembari melipat tangan di depan dada. "Kamu pulang karena tidak berhasil mendapatkan uangnya, 'Kan? Berubah pikiran mau tanda tangan, benalu?" cibir Nina. Darius, seraya tergelak menimpali, "Cih! Berlagak menolak bercerai dengan Shinta! Tapi apa? Ujung-ujungnya kau menjilat ludahmu sendiri, akhirnya datang kepada kami hendak bersujud meminta uang untuk operasi Felicia!" Sementara itu, Shinta di tempatnya terbeliak. Lalu, ia menggigit bibir. Kentara cemas. Apakah yang dikatakan kedua orang tuanya barusan itu benar? Jika Seno pulang karena setuju bercerai dengannya? Kala memikirkan hal itu, Shinta menundukan kepala. Wajahnya berubah lesu. Kemudian, Shinta meremas ujung roknya, tiba-tiba saja ia merasa tak rela... Sebenarnya, ia bersikap seakan setuju untuk bercerai dengan Seno sekaligus mendesak suaminya itu sebab paksaan dari kedua orang tuanya demi mendapatkan biaya operasi Felicia. Di saat ini, Ronald bangkit dari tempat duduknya dan berjal

    Dernière mise à jour : 2025-04-17
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 6

    Sontak saja, semua orang terkejut bukan main lantaran apa yang dilakukan Seno pada Nathan! "Sudah gila ya kamu!" Darius berseru marah seraya bangkit dari kursinya. Nina, dengan sama marahnya menimpali, "Seno! Berani-beraninya kamu memukul Nak Nathan?! Kamu tidak tahu siapa dia, hah?!" "Wah-wah, mau cari mati kamu, Seno! Habis riwayatmu setelah ini!" seru Ronald menambahi kedua orang tuanya. "Emang tolol kamu, Seno. Yang kamu pukul itu adalah pewaris keluarga Damanik kaya raya dan berpengaruh!" Sementara itu, Shinta terdiam kaget. Menggeleng tak percaya ke arah suaminya. Itu...sungguhan Seno? Bagaimana Shinta tidak berpikir demikian, selama ini Seno tidak pernah melawan secara terbuka dan gamblang seperti saat ini! Tanpa mempedulikan Nathan yang tengah mengerang kesakitan di lantai, Seno melemparkan tatapan mematikan ke arah kedua mertua dan kakak iparnya secara bergantian. "Dia sudah berani mencium tangan Shinta dan memeluk tubuhnya, suami mana yang tidak marah saat me

    Dernière mise à jour : 2025-04-24
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 7

    Mendapatkan tamparan dari sang istri, Seno tersenyum getir. Tidak ada kemarahan sedikit pun di matanya. Seno tahu bahwa sebenarnya Shinta enggan melakukannya kalau bukan karena paksaan dari orang tuanya. Setelah terdiam sejenak, ia kembali menatap Shinta. Ingin sekali rasanya ia membuat Shinta supaya tak lagi diperalat oleh kedua orang tua angkatnya. Selagi memikirkan hal itu, tiba-tiba Seno tersentak. Mengingat ia yang memiliki kartu hitam tanpa batas, mungkin kah... Di saat ini, Shinta berkata, "Seno! Sunggguh keterlaluan kamu!" Melihat ekspresi semua orang yang sangat buruk, Shinta mau tidak mau harus melakukan sesuatu. Shinta lanjut berkata, "Setelah kamu gagalkan biaya operasi Felicia, sekarang, kamu malah mencari masalah baru?!" Seno mengernyitkan kening dan menatap Shinta dengan lekat. "Aku tahu kamu melakukan hal ini karena terpaksa, Shinta. Apalagi kalau sudah menyangkut soal Felicia. Kamu akan melakukan apa pun demi anak kita tercinta!" Shinta tertegun.

    Dernière mise à jour : 2025-04-24
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 1

    "Papa, sakit…"Di dalam kamar inap, tampak seorang anak perempuan terbaring menyedihkan di atas ranjang.Melihat kondisi anaknya seperti itu, hati Seno yang merupakan sang Ayah dari anak perempuan itu seketika sakit bukan main.Felicia, anak perempuannya berusia 5 tahun itu mengidap penyakit gagal jantung stadium akhir.Dan langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan operasi transplantasi jantung dan membutuhkan biaya 5 miliar.Seno yang hanya bekerja sebagai office boy, tentu tidak memiliki uang sebanyak itu.Mengusap lembut kepala anaknya, Seno berujar, "Tahan dulu ya, Nak. Papa akan usahakan cari uangnya supaya kamu bisa segera dioperasi.""Apa kalau aku dioperasi, aku sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi, Pa?" tanya Felicia parau. Sorot matanya penuh harap.Seno mengangguk seraya tersenyum getir. "Benar, sayang. Felicia sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi kalau dioperasi!"Selagi Seno tengah menguatkan juga menyemangati sang buah hati, ti

    Dernière mise à jour : 2025-04-16

Latest chapter

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 7

    Mendapatkan tamparan dari sang istri, Seno tersenyum getir. Tidak ada kemarahan sedikit pun di matanya. Seno tahu bahwa sebenarnya Shinta enggan melakukannya kalau bukan karena paksaan dari orang tuanya. Setelah terdiam sejenak, ia kembali menatap Shinta. Ingin sekali rasanya ia membuat Shinta supaya tak lagi diperalat oleh kedua orang tua angkatnya. Selagi memikirkan hal itu, tiba-tiba Seno tersentak. Mengingat ia yang memiliki kartu hitam tanpa batas, mungkin kah... Di saat ini, Shinta berkata, "Seno! Sunggguh keterlaluan kamu!" Melihat ekspresi semua orang yang sangat buruk, Shinta mau tidak mau harus melakukan sesuatu. Shinta lanjut berkata, "Setelah kamu gagalkan biaya operasi Felicia, sekarang, kamu malah mencari masalah baru?!" Seno mengernyitkan kening dan menatap Shinta dengan lekat. "Aku tahu kamu melakukan hal ini karena terpaksa, Shinta. Apalagi kalau sudah menyangkut soal Felicia. Kamu akan melakukan apa pun demi anak kita tercinta!" Shinta tertegun.

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 6

    Sontak saja, semua orang terkejut bukan main lantaran apa yang dilakukan Seno pada Nathan! "Sudah gila ya kamu!" Darius berseru marah seraya bangkit dari kursinya. Nina, dengan sama marahnya menimpali, "Seno! Berani-beraninya kamu memukul Nak Nathan?! Kamu tidak tahu siapa dia, hah?!" "Wah-wah, mau cari mati kamu, Seno! Habis riwayatmu setelah ini!" seru Ronald menambahi kedua orang tuanya. "Emang tolol kamu, Seno. Yang kamu pukul itu adalah pewaris keluarga Damanik kaya raya dan berpengaruh!" Sementara itu, Shinta terdiam kaget. Menggeleng tak percaya ke arah suaminya. Itu...sungguhan Seno? Bagaimana Shinta tidak berpikir demikian, selama ini Seno tidak pernah melawan secara terbuka dan gamblang seperti saat ini! Tanpa mempedulikan Nathan yang tengah mengerang kesakitan di lantai, Seno melemparkan tatapan mematikan ke arah kedua mertua dan kakak iparnya secara bergantian. "Dia sudah berani mencium tangan Shinta dan memeluk tubuhnya, suami mana yang tidak marah saat me

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 5

    Nina tersenyum miring ke arah Seno sembari melipat tangan di depan dada. "Kamu pulang karena tidak berhasil mendapatkan uangnya, 'Kan? Berubah pikiran mau tanda tangan, benalu?" cibir Nina. Darius, seraya tergelak menimpali, "Cih! Berlagak menolak bercerai dengan Shinta! Tapi apa? Ujung-ujungnya kau menjilat ludahmu sendiri, akhirnya datang kepada kami hendak bersujud meminta uang untuk operasi Felicia!" Sementara itu, Shinta di tempatnya terbeliak. Lalu, ia menggigit bibir. Kentara cemas. Apakah yang dikatakan kedua orang tuanya barusan itu benar? Jika Seno pulang karena setuju bercerai dengannya? Kala memikirkan hal itu, Shinta menundukan kepala. Wajahnya berubah lesu. Kemudian, Shinta meremas ujung roknya, tiba-tiba saja ia merasa tak rela... Sebenarnya, ia bersikap seakan setuju untuk bercerai dengan Seno sekaligus mendesak suaminya itu sebab paksaan dari kedua orang tuanya demi mendapatkan biaya operasi Felicia. Di saat ini, Ronald bangkit dari tempat duduknya dan berjal

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 4

    Alhasil, Seno menjadi pusat perhatian. Kini, semua orang memperhatikannya, terkejut karena pria yang barusan diremehkan dan dianggap miskin itu memiliki kartu hitam yang merupakan kartu sakti orang-orang kaya. Ada yang menduga-duga identitas asli pria tersebut selagi memandangnya kagum, tapi ada juga yang belum bisa menerima fakta itu. Namun, Seno sama sekali tidak peduli. Ia saja juga sama terkejutnya seperti mereka. Ia begitu tidak menyangka kalau kartu hitam itu bisa digunakan. Dengan kata lain, kartu hitam itu asli! Di saat ini, Seno mengerjap tatkala semua perkataan wanita tadi tiba-tiba saja terlintas di benaknya yang membuat kepalanya seketika dipenuhi banyak pertanyaan. Namun, Seno buru-buru menghalaunya sebab perasaan haru langsung menggantikannya. Itu berarti ia sudah tidak akan dipusingkan dengan mencari uang ke mana lagi setelah ini. Felicia tentu saja akan segera dioperasi dan sembuh. Sementara itu, Darren dan petugas rumah sakit itu tiba-tiba tersadar. Begitu terin

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 3

    "Ini bukti suratnya!" petugas rumah sakit itu menyodorkan surat yang dimaksud kepada Seno dengan kasar. Setelah membaca surat itu sebentar, Seno kembali menatap petugas rumah sakit itu dengan rahang mengeras dan lalu berujar, "Baik. Akan kulunasi sekarang semua tunggakannya selama satu minggu dengan menggunakan kartu ini!" Usai berkata, Seno mengeluarkan kartu hitam dari dalam saku jaketnya dan meletakannya di atas meja. Seketika mata petugas rumah sakit itu melebar! Bukan kah itu black card? Akan tetapi, mengingat Seno yang menunggak biaya, membuatnya berpikir kalau pria itu adalah orang miskin! Petugas rumah sakit itu pun buru-buru mengkondisikan diri. Dan yang terjadi selanjutnya adalah tawa menghina darinya menggelegar. "Kau mau membayar dengan menggunakan kartu mainan itu?" cibirnya. Seketika wajah Seno berubah. Kartu hitam itu katanya adalah kartu mainan? "Sebaiknya anda coba gunakan terlebih dahulu untuk melakukan pembayaran sebelum anda berkata seperti itu–" "Tidak

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 2

    "Aku Andin, Kak. Adiknya Kakak!" ucap wanita bernama Andin itu dengan mata berkaca-kaca, suara dan bibirnya bergetar. Mengamati penampilan Seno dari atas kepala hingga ujung kaki, dia kemudian menambahkan, "Pasti, Papa, Mama, akan sangat senang mengetahui hal ini!" Seno terperanjat! Wanita ini mengaku sebagai adiknya? Mencerna dalam sepersekian detik omongan wanita itu. Lalu, Seno menggeleng. Tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakannya. "Jangan bercanda, Nona! Aku tidak memiliki adik. Nona salah orang!" ujar Seno sambil menuding muka Andin. "Aku tidak mungkin salah orang! Kamu adalah Kakakku!" sergah Andin penuh keyakinan. Tanpa membalas perkataan wanita itu, Seno buru-buru menyingkir dari hadapannya dan kembali berjalan menuju kamar inap anaknya. Melihat Seno pergi meninggalkannya, Andin panik dan langsung menghadang jalan Seno. Berdiri di hadapan Seno, Andin meraih kedua tangan pria itu. "Aku paham mengapa Kakak tidak langsung percaya. Tapi, kenyataanya memang seper

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 1

    "Papa, sakit…"Di dalam kamar inap, tampak seorang anak perempuan terbaring menyedihkan di atas ranjang.Melihat kondisi anaknya seperti itu, hati Seno yang merupakan sang Ayah dari anak perempuan itu seketika sakit bukan main.Felicia, anak perempuannya berusia 5 tahun itu mengidap penyakit gagal jantung stadium akhir.Dan langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan operasi transplantasi jantung dan membutuhkan biaya 5 miliar.Seno yang hanya bekerja sebagai office boy, tentu tidak memiliki uang sebanyak itu.Mengusap lembut kepala anaknya, Seno berujar, "Tahan dulu ya, Nak. Papa akan usahakan cari uangnya supaya kamu bisa segera dioperasi.""Apa kalau aku dioperasi, aku sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi, Pa?" tanya Felicia parau. Sorot matanya penuh harap.Seno mengangguk seraya tersenyum getir. "Benar, sayang. Felicia sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi kalau dioperasi!"Selagi Seno tengah menguatkan juga menyemangati sang buah hati, ti

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status