Share

Bab 5

Auteur: Ahong
last update Dernière mise à jour: 2025-04-17 21:46:20

Nina tersenyum miring ke arah Seno sembari melipat tangan di depan dada. "Kamu pulang karena tidak berhasil mendapatkan uangnya, 'Kan? Berubah pikiran mau tanda tangan, benalu?" cibir Nina.

Darius, seraya tergelak menimpali, "Cih! Berlagak menolak bercerai dengan Shinta! Tapi apa? Ujung-ujungnya kau menjilat ludahmu sendiri, akhirnya datang kepada kami hendak bersujud meminta uang untuk operasi Felicia!"

Sementara itu, Shinta di tempatnya terbeliak.

Lalu, ia menggigit bibir. Kentara cemas.

Apakah yang dikatakan kedua orang tuanya barusan itu benar? Jika Seno pulang karena setuju bercerai dengannya?

Kala memikirkan hal itu, Shinta menundukan kepala. Wajahnya berubah lesu.

Kemudian, Shinta meremas ujung roknya, tiba-tiba saja ia merasa tak rela...

Sebenarnya, ia bersikap seakan setuju untuk bercerai dengan Seno sekaligus mendesak suaminya itu sebab paksaan dari kedua orang tuanya demi mendapatkan biaya operasi Felicia.

Di saat ini, Ronald bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Seno seraya berkata, "Cepat kau tanda tangani dokumen perceraianmu dengan Shinta itu sampah karena aku sudah muak memiliki adik ipar yang tidak berguna sepertimu!"

Dengan mendelik, dia kemudian menambahkan, "Karena setelah ini, kami akan menikahkan Shinta dengan Nathan yang akan membahagiakan Shinta! Tidak sepertimu yang bisanya cuma membuat Shinta menderita!"

Nathan yang mendengar itu tak elak tersenyum lebar sekaligus puas. Keinginan untuk segera memiliki Shinta yang merupakan primadona semua pria di kota ini sudah ada di depan mata, juga menyingkirkan suaminya yang miskin dan tidak berguna itu!

Sementara Seno terang saja geram. "Jangan harap hal itu akan terjadi, Kak!" jawab Seno dengan gigi gemeretak.

Sontak, perkataan Seno membuat wajah semua orang mengeras.

Menatap semua orang yang ada di situ secara bergantian, Seno lanjut berkata, "Dan aku pulang bukan karena mau tanda tangan dokumen perceraian atau pun bersujud kepada kalian untuk mendapatkan uang operasi Felicia. Melainkan, mengambil baju dan barang-barang milik Felicia. Selain itu–"

Seno tidak melanjutkan kalimatnya, tatapannya malah terpaku pada dokumen perceraian yang kini ada di atas meja.

Dengan muka merah padam, Seno berjalan ke arah sana dan segera meraihnya.

Melihat itu, semua orang saling pandang. Bertanya-tanya, apa yang akan dilakukan Seno dengan dokumen itu?

Tiba-tiba...

Mata semua orang kompak melebar!

Bagaimana tidak, Seno merobek dokumen perceraian itu!

"Apa yang kau lakukan, sampah!" teriak Ronald penuh emosi menggebu.

Kemudian, dia bergegas menghampiri Seno dan langsung mencengkram kerah baju adik iparnya. "Memang tolol kau, Seno! Dokumen itu yang akan membuatmu mendapatkan biaya operasi anakmu! Tapi kau malah merobeknya?! Punya otak atau tidak sih kamu?!"

Mendapati Kakak iparnya murka kepadanya, Seno tidak gentar sedikit pun.

Kini ia sudah tidak mengkhawatirkan soal biaya operasi lagi. Tidak hanya itu, ia juga bisa membatalkan perjanjian keluarga istrinya dengan Nathan!

Seno menggeleng seraya tersenyum kecut. "Aku tidak peduli, Kak. Aku tidak akan menjadikan Shinta sebagai alat tukar dan aku, akan mempertahankan, memperjuangkan orang-orang tersayangku bagaimana pun caranya!" wajah Seno begitu tegas.

Semua orang terperangah dengan keberanian Seno. Baru kali ini pria itu menunjukan perlawanan. Akan tetapi, menurut anggota keluarga itu adalah tindakan gila!

Mendengar hal tersebut, cengkraman Ronald pada baju Seno tak elak mengerat. "Kau benar-benar tolol, Seno! Pantas saja, kau menjadi menantu benalu!"

Nina, dengan muka memerah karena marah menimpali, "Kau benar-benar Ayah yang buruk Seno yang cuma mementingkan egomu saja! Benar apa yang dikatakan Ronald, pantas saja jika kau begitu tidak berguna di keluarga ini!"

Seno menoleh ke arah ibu mertuanya dengan wajah masam. "Aku cuma mementingkan egoku saja, Bu? Justru yang hanya mementingkan ego itu Ibu, Ayah dan Kakak. Kalian tidak mempedulikan perasaanku sama sekali, juga perasaan Shinta dan Felicia!"

"Eh benalu! Tidak kah kau sadar kalau kesembuhan anakmu itu hanya bisa didapat dari bantuan Nak Nathan?! Seharusnya kau berterima kasih padanya! Sekarang, jangan harap Nak Nathan masih mengasihanimu!" bentak Darius menambahi istrinya.

Seno memandang remeh perkataan Ayah mertuanya. "Tidak sudi aku berterima kasih kepada orang yang mau merebut istriku, Yah!"

Seketika semua orang terperanjat!

Bertanya-tanya, kenapa Ivan tiba-tiba berani menjawab? Tidak seperti biasanya!

Sementara wajah Nathan terang saja buruk.

Nathan yang tidak mau rencananya gagal akhirnya tidak tahan untuk tidak ikutan mencibir Seno. "Shinta itu tidak bahagia menikah denganmu, miskin. Dia menikah denganmu karena terpaksa. Sudah lah hanya menjadi beban bagi Shinta saja. Kau juga sudah membuat hidup Shinta hancur dan menderita. Dan kau itu juga sudah diusir dari keluarga ini! Jadi, enyah lah kau dari hidup Shinta suami berengsek!"

Seno langsung melemparkan tatapan mematikan ke arah pria itu. "Cih! Percaya diri sekali kau mengatakan hal demikian?"

"Asal kau tau saja, kalau Felicia, adalah bukti cinta Shinta padaku. Kau tidak tahu apa yang sudah kami lalui bersama selama 6 tahun pernikahan kami. Justru, kalau Shinta menikah denganmu, dia akan sangat tersiksa! Tapi, tak akan kubiarkan hal itu terjadi!"

"Sialan kau! Berani kau kepadaku?!" Nathan melotot marah.

"Seno! Kurang ajar sekali kau berkata seperti itu kepada Nak Nathan!" bentak Darius dengan suara menggelegar menambahi Nathan.

Melihat sikap Seno seperti itu, Shinta langsung berdiri dari tempat duduknya dan menarik tangan suaminya menjauh dari sana, tidak ingin semuanya menjadi semakin parah.

"Tidak kah kau memikirkan kesembuhan Felicia, Seno?! Padahal, sebentar lagi kita akan mendapatkan uangnya. Tapi kau malah mengagalkannya!" seru Shinta dengan suara serak tidak habis pikir.

Seno menatap Shinta untuk beberapa saat. "Aku sangat-sangat memikirkan kesembuhan, Felicia, Shinta."

"Tapi tidak dengan bantuan dari pria itu! Dia akan merebutmu dariku, jelas aku tidak rela!" tegas Seno seraya menunjuk ke arah Nathan.

Shinta mendengus. "Nyawa Felicia tidak akan selamat tanpa operasi itu, Seno! Kamu tau itu, 'Kan? Kamu pikir, aku peduli dengan pernikahan kita dengan kondisi Felicia saat ini?!" sergah Shinta putus asa.

Seno terdiam. Ia tahu bahwa sang istri bersikap seperti itu karena terpaksa. Tidak punya pilihan lain selain menuruti kedua orang tuanya.

Tiba-tiba, Seno berpikir.

Apa aku beritahu Shinta saja kalau Felicia sedang dioperasi?

Akan tetapi, Seno buru-buru menggeleng. Ia memutuskan akan memberitahu Shinta dan keluarganya jika sang anak sudah selesai dioperasi.

Kini Seno kembali menatap Shinta dengan lekat dan tersenyum tak berdaya, "Sekarang, kamu tidak perlu khawatir lagi soal biaya operasi Felicia, Shinta. Biar aku yang urus. Aku janji, Felicia akan dioperasi dan sembuh tanpa bantuan dari pria itu!"

Mendengar hal tersebut, Shinta menggeleng dengan wajah masam. Malah semakin tidak mengerti.

Jelas-jelas hanya Nathan lah yang dapat memberikan uang operasi Felicia kepada mereka saat ini!

"Aku tidak akan membiarkan Shinta semakin terbelenggu olehmu, miskin. Apa kau tidak sadar juga kalau Shinta itu sudah ingin segera bercerai denganmu?!" tiba-tiba Nathan berujar sambil bangkit berdiri dan berjalan menghampiri keduanya.

Berdiri di hadapan Seno, Nathan menuding muka pria itu. "Jadi jangan menyulitkan dia untuk bahagia denganku!"

Usai mengatakan hal itu, Nathan beralih menghadap Shinta. Lalu, ia meraih tangan wanita itu dan menciumnya.

Selagi Shinta tersentak kaget, sementara Seno mendelik.

Dan apa yang Nathan lakukan selanjutnya kepada Shinta membuat Seno semakin meradang.

Bagaimana tidak, Nathan dengan berani melingkarkan tangannya dan memeluk tubuh Shinta.

Tiba-tiba...

BUGH!

Seno melayangkan pukulan keras pada rahang Nathan yang membuat pria itu terjerembab ke belakang.

Seketika semua orang kompak membelalakan matanya!

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 6

    Sontak saja, semua orang terkejut bukan main lantaran apa yang dilakukan Seno pada Nathan! "Sudah gila ya kamu!" Darius berseru marah seraya bangkit dari kursinya. Nina, dengan sama marahnya menimpali, "Seno! Berani-beraninya kamu memukul Nak Nathan?! Kamu tidak tahu siapa dia, hah?!" "Wah-wah, mau cari mati kamu, Seno! Habis riwayatmu setelah ini!" seru Ronald menambahi kedua orang tuanya. "Emang tolol kamu, Seno. Yang kamu pukul itu adalah pewaris keluarga Damanik kaya raya dan berpengaruh!" Sementara itu, Shinta terdiam kaget. Menggeleng tak percaya ke arah suaminya. Itu...sungguhan Seno? Bagaimana Shinta tidak berpikir demikian, selama ini Seno tidak pernah melawan secara terbuka dan gamblang seperti saat ini! Tanpa mempedulikan Nathan yang tengah mengerang kesakitan di lantai, Seno melemparkan tatapan mematikan ke arah kedua mertua dan kakak iparnya secara bergantian. "Dia sudah berani mencium tangan Shinta dan memeluk tubuhnya, suami mana yang tidak marah saat me

    Dernière mise à jour : 2025-04-24
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 7

    Mendapatkan tamparan dari sang istri, Seno tersenyum getir. Tidak ada kemarahan sedikit pun di matanya. Seno tahu bahwa sebenarnya Shinta enggan melakukannya kalau bukan karena paksaan dari orang tuanya. Setelah terdiam sejenak, ia kembali menatap Shinta. Ingin sekali rasanya ia membuat Shinta supaya tak lagi diperalat oleh kedua orang tua angkatnya. Selagi memikirkan hal itu, tiba-tiba Seno tersentak. Mengingat ia yang memiliki kartu hitam tanpa batas, mungkin kah... Di saat ini, Shinta berkata, "Seno! Sunggguh keterlaluan kamu!" Melihat ekspresi semua orang yang sangat buruk, Shinta mau tidak mau harus melakukan sesuatu. Shinta lanjut berkata, "Setelah kamu gagalkan biaya operasi Felicia, sekarang, kamu malah mencari masalah baru?!" Seno mengernyitkan kening dan menatap Shinta dengan lekat. "Aku tahu kamu melakukan hal ini karena terpaksa, Shinta. Apalagi kalau sudah menyangkut soal Felicia. Kamu akan melakukan apa pun demi anak kita tercinta!" Shinta tertegun.

    Dernière mise à jour : 2025-04-24
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 1

    "Papa, sakit…"Di dalam kamar inap, tampak seorang anak perempuan terbaring menyedihkan di atas ranjang.Melihat kondisi anaknya seperti itu, hati Seno yang merupakan sang Ayah dari anak perempuan itu seketika sakit bukan main.Felicia, anak perempuannya berusia 5 tahun itu mengidap penyakit gagal jantung stadium akhir.Dan langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan operasi transplantasi jantung dan membutuhkan biaya 5 miliar.Seno yang hanya bekerja sebagai office boy, tentu tidak memiliki uang sebanyak itu.Mengusap lembut kepala anaknya, Seno berujar, "Tahan dulu ya, Nak. Papa akan usahakan cari uangnya supaya kamu bisa segera dioperasi.""Apa kalau aku dioperasi, aku sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi, Pa?" tanya Felicia parau. Sorot matanya penuh harap.Seno mengangguk seraya tersenyum getir. "Benar, sayang. Felicia sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi kalau dioperasi!"Selagi Seno tengah menguatkan juga menyemangati sang buah hati, ti

    Dernière mise à jour : 2025-04-16
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 2

    "Aku Andin, Kak. Adiknya Kakak!" ucap wanita bernama Andin itu dengan mata berkaca-kaca, suara dan bibirnya bergetar. Mengamati penampilan Seno dari atas kepala hingga ujung kaki, dia kemudian menambahkan, "Pasti, Papa, Mama, akan sangat senang mengetahui hal ini!" Seno terperanjat! Wanita ini mengaku sebagai adiknya? Mencerna dalam sepersekian detik omongan wanita itu. Lalu, Seno menggeleng. Tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakannya. "Jangan bercanda, Nona! Aku tidak memiliki adik. Nona salah orang!" ujar Seno sambil menuding muka Andin. "Aku tidak mungkin salah orang! Kamu adalah Kakakku!" sergah Andin penuh keyakinan. Tanpa membalas perkataan wanita itu, Seno buru-buru menyingkir dari hadapannya dan kembali berjalan menuju kamar inap anaknya. Melihat Seno pergi meninggalkannya, Andin panik dan langsung menghadang jalan Seno. Berdiri di hadapan Seno, Andin meraih kedua tangan pria itu. "Aku paham mengapa Kakak tidak langsung percaya. Tapi, kenyataanya memang seper

    Dernière mise à jour : 2025-04-17
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 3

    "Ini bukti suratnya!" petugas rumah sakit itu menyodorkan surat yang dimaksud kepada Seno dengan kasar. Setelah membaca surat itu sebentar, Seno kembali menatap petugas rumah sakit itu dengan rahang mengeras dan lalu berujar, "Baik. Akan kulunasi sekarang semua tunggakannya selama satu minggu dengan menggunakan kartu ini!" Usai berkata, Seno mengeluarkan kartu hitam dari dalam saku jaketnya dan meletakannya di atas meja. Seketika mata petugas rumah sakit itu melebar! Bukan kah itu black card? Akan tetapi, mengingat Seno yang menunggak biaya, membuatnya berpikir kalau pria itu adalah orang miskin! Petugas rumah sakit itu pun buru-buru mengkondisikan diri. Dan yang terjadi selanjutnya adalah tawa menghina darinya menggelegar. "Kau mau membayar dengan menggunakan kartu mainan itu?" cibirnya. Seketika wajah Seno berubah. Kartu hitam itu katanya adalah kartu mainan? "Sebaiknya anda coba gunakan terlebih dahulu untuk melakukan pembayaran sebelum anda berkata seperti itu–" "Tidak

    Dernière mise à jour : 2025-04-17
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 4

    Alhasil, Seno menjadi pusat perhatian. Kini, semua orang memperhatikannya, terkejut karena pria yang barusan diremehkan dan dianggap miskin itu memiliki kartu hitam yang merupakan kartu sakti orang-orang kaya. Ada yang menduga-duga identitas asli pria tersebut selagi memandangnya kagum, tapi ada juga yang belum bisa menerima fakta itu. Namun, Seno sama sekali tidak peduli. Ia saja juga sama terkejutnya seperti mereka. Ia begitu tidak menyangka kalau kartu hitam itu bisa digunakan. Dengan kata lain, kartu hitam itu asli! Di saat ini, Seno mengerjap tatkala semua perkataan wanita tadi tiba-tiba saja terlintas di benaknya yang membuat kepalanya seketika dipenuhi banyak pertanyaan. Namun, Seno buru-buru menghalaunya sebab perasaan haru langsung menggantikannya. Itu berarti ia sudah tidak akan dipusingkan dengan mencari uang ke mana lagi setelah ini. Felicia tentu saja akan segera dioperasi dan sembuh. Sementara itu, Darren dan petugas rumah sakit itu tiba-tiba tersadar. Begitu terin

    Dernière mise à jour : 2025-04-17

Latest chapter

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 7

    Mendapatkan tamparan dari sang istri, Seno tersenyum getir. Tidak ada kemarahan sedikit pun di matanya. Seno tahu bahwa sebenarnya Shinta enggan melakukannya kalau bukan karena paksaan dari orang tuanya. Setelah terdiam sejenak, ia kembali menatap Shinta. Ingin sekali rasanya ia membuat Shinta supaya tak lagi diperalat oleh kedua orang tua angkatnya. Selagi memikirkan hal itu, tiba-tiba Seno tersentak. Mengingat ia yang memiliki kartu hitam tanpa batas, mungkin kah... Di saat ini, Shinta berkata, "Seno! Sunggguh keterlaluan kamu!" Melihat ekspresi semua orang yang sangat buruk, Shinta mau tidak mau harus melakukan sesuatu. Shinta lanjut berkata, "Setelah kamu gagalkan biaya operasi Felicia, sekarang, kamu malah mencari masalah baru?!" Seno mengernyitkan kening dan menatap Shinta dengan lekat. "Aku tahu kamu melakukan hal ini karena terpaksa, Shinta. Apalagi kalau sudah menyangkut soal Felicia. Kamu akan melakukan apa pun demi anak kita tercinta!" Shinta tertegun.

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 6

    Sontak saja, semua orang terkejut bukan main lantaran apa yang dilakukan Seno pada Nathan! "Sudah gila ya kamu!" Darius berseru marah seraya bangkit dari kursinya. Nina, dengan sama marahnya menimpali, "Seno! Berani-beraninya kamu memukul Nak Nathan?! Kamu tidak tahu siapa dia, hah?!" "Wah-wah, mau cari mati kamu, Seno! Habis riwayatmu setelah ini!" seru Ronald menambahi kedua orang tuanya. "Emang tolol kamu, Seno. Yang kamu pukul itu adalah pewaris keluarga Damanik kaya raya dan berpengaruh!" Sementara itu, Shinta terdiam kaget. Menggeleng tak percaya ke arah suaminya. Itu...sungguhan Seno? Bagaimana Shinta tidak berpikir demikian, selama ini Seno tidak pernah melawan secara terbuka dan gamblang seperti saat ini! Tanpa mempedulikan Nathan yang tengah mengerang kesakitan di lantai, Seno melemparkan tatapan mematikan ke arah kedua mertua dan kakak iparnya secara bergantian. "Dia sudah berani mencium tangan Shinta dan memeluk tubuhnya, suami mana yang tidak marah saat me

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 5

    Nina tersenyum miring ke arah Seno sembari melipat tangan di depan dada. "Kamu pulang karena tidak berhasil mendapatkan uangnya, 'Kan? Berubah pikiran mau tanda tangan, benalu?" cibir Nina. Darius, seraya tergelak menimpali, "Cih! Berlagak menolak bercerai dengan Shinta! Tapi apa? Ujung-ujungnya kau menjilat ludahmu sendiri, akhirnya datang kepada kami hendak bersujud meminta uang untuk operasi Felicia!" Sementara itu, Shinta di tempatnya terbeliak. Lalu, ia menggigit bibir. Kentara cemas. Apakah yang dikatakan kedua orang tuanya barusan itu benar? Jika Seno pulang karena setuju bercerai dengannya? Kala memikirkan hal itu, Shinta menundukan kepala. Wajahnya berubah lesu. Kemudian, Shinta meremas ujung roknya, tiba-tiba saja ia merasa tak rela... Sebenarnya, ia bersikap seakan setuju untuk bercerai dengan Seno sekaligus mendesak suaminya itu sebab paksaan dari kedua orang tuanya demi mendapatkan biaya operasi Felicia. Di saat ini, Ronald bangkit dari tempat duduknya dan berjal

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 4

    Alhasil, Seno menjadi pusat perhatian. Kini, semua orang memperhatikannya, terkejut karena pria yang barusan diremehkan dan dianggap miskin itu memiliki kartu hitam yang merupakan kartu sakti orang-orang kaya. Ada yang menduga-duga identitas asli pria tersebut selagi memandangnya kagum, tapi ada juga yang belum bisa menerima fakta itu. Namun, Seno sama sekali tidak peduli. Ia saja juga sama terkejutnya seperti mereka. Ia begitu tidak menyangka kalau kartu hitam itu bisa digunakan. Dengan kata lain, kartu hitam itu asli! Di saat ini, Seno mengerjap tatkala semua perkataan wanita tadi tiba-tiba saja terlintas di benaknya yang membuat kepalanya seketika dipenuhi banyak pertanyaan. Namun, Seno buru-buru menghalaunya sebab perasaan haru langsung menggantikannya. Itu berarti ia sudah tidak akan dipusingkan dengan mencari uang ke mana lagi setelah ini. Felicia tentu saja akan segera dioperasi dan sembuh. Sementara itu, Darren dan petugas rumah sakit itu tiba-tiba tersadar. Begitu terin

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 3

    "Ini bukti suratnya!" petugas rumah sakit itu menyodorkan surat yang dimaksud kepada Seno dengan kasar. Setelah membaca surat itu sebentar, Seno kembali menatap petugas rumah sakit itu dengan rahang mengeras dan lalu berujar, "Baik. Akan kulunasi sekarang semua tunggakannya selama satu minggu dengan menggunakan kartu ini!" Usai berkata, Seno mengeluarkan kartu hitam dari dalam saku jaketnya dan meletakannya di atas meja. Seketika mata petugas rumah sakit itu melebar! Bukan kah itu black card? Akan tetapi, mengingat Seno yang menunggak biaya, membuatnya berpikir kalau pria itu adalah orang miskin! Petugas rumah sakit itu pun buru-buru mengkondisikan diri. Dan yang terjadi selanjutnya adalah tawa menghina darinya menggelegar. "Kau mau membayar dengan menggunakan kartu mainan itu?" cibirnya. Seketika wajah Seno berubah. Kartu hitam itu katanya adalah kartu mainan? "Sebaiknya anda coba gunakan terlebih dahulu untuk melakukan pembayaran sebelum anda berkata seperti itu–" "Tidak

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 2

    "Aku Andin, Kak. Adiknya Kakak!" ucap wanita bernama Andin itu dengan mata berkaca-kaca, suara dan bibirnya bergetar. Mengamati penampilan Seno dari atas kepala hingga ujung kaki, dia kemudian menambahkan, "Pasti, Papa, Mama, akan sangat senang mengetahui hal ini!" Seno terperanjat! Wanita ini mengaku sebagai adiknya? Mencerna dalam sepersekian detik omongan wanita itu. Lalu, Seno menggeleng. Tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakannya. "Jangan bercanda, Nona! Aku tidak memiliki adik. Nona salah orang!" ujar Seno sambil menuding muka Andin. "Aku tidak mungkin salah orang! Kamu adalah Kakakku!" sergah Andin penuh keyakinan. Tanpa membalas perkataan wanita itu, Seno buru-buru menyingkir dari hadapannya dan kembali berjalan menuju kamar inap anaknya. Melihat Seno pergi meninggalkannya, Andin panik dan langsung menghadang jalan Seno. Berdiri di hadapan Seno, Andin meraih kedua tangan pria itu. "Aku paham mengapa Kakak tidak langsung percaya. Tapi, kenyataanya memang seper

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 1

    "Papa, sakit…"Di dalam kamar inap, tampak seorang anak perempuan terbaring menyedihkan di atas ranjang.Melihat kondisi anaknya seperti itu, hati Seno yang merupakan sang Ayah dari anak perempuan itu seketika sakit bukan main.Felicia, anak perempuannya berusia 5 tahun itu mengidap penyakit gagal jantung stadium akhir.Dan langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan operasi transplantasi jantung dan membutuhkan biaya 5 miliar.Seno yang hanya bekerja sebagai office boy, tentu tidak memiliki uang sebanyak itu.Mengusap lembut kepala anaknya, Seno berujar, "Tahan dulu ya, Nak. Papa akan usahakan cari uangnya supaya kamu bisa segera dioperasi.""Apa kalau aku dioperasi, aku sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi, Pa?" tanya Felicia parau. Sorot matanya penuh harap.Seno mengangguk seraya tersenyum getir. "Benar, sayang. Felicia sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi kalau dioperasi!"Selagi Seno tengah menguatkan juga menyemangati sang buah hati, ti

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status