Share

Bab 4

Auteur: Ahong
last update Dernière mise à jour: 2025-04-17 17:54:12

Alhasil, Seno menjadi pusat perhatian. Kini, semua orang memperhatikannya, terkejut karena pria yang barusan diremehkan dan dianggap miskin itu memiliki kartu hitam yang merupakan kartu sakti orang-orang kaya.

Ada yang menduga-duga identitas asli pria tersebut selagi memandangnya kagum, tapi ada juga yang belum bisa menerima fakta itu.

Namun, Seno sama sekali tidak peduli. Ia saja juga sama terkejutnya seperti mereka.

Ia begitu tidak menyangka kalau kartu hitam itu bisa digunakan. Dengan kata lain, kartu hitam itu asli!

Di saat ini, Seno mengerjap tatkala semua perkataan wanita tadi tiba-tiba saja terlintas di benaknya yang membuat kepalanya seketika dipenuhi banyak pertanyaan.

Namun, Seno buru-buru menghalaunya sebab perasaan haru langsung menggantikannya. Itu berarti ia sudah tidak akan dipusingkan dengan mencari uang ke mana lagi setelah ini. Felicia tentu saja akan segera dioperasi dan sembuh.

Sementara itu, Darren dan petugas rumah sakit itu tiba-tiba tersadar. Begitu teringat dengan apa yang mereka berdua lakukan kepada Seno tadi, wajah keduanya berubah ketakutan. Gawat! Ternyata black card itu asli!

Demikian, mereka berdua dalam masalah besar sekarang!

Tidak menginginkan sesuatu buruk terjadi pada keduanya, petugas itu buru-buru mendekati Seno dan langsung membungkuk hormat. "Pak Seno, saya minta maaf atas sikap saya tadi kepada anda..."

Begitu pula dengan Darren yang juga melakukan hal yang sama. "Maafkan saya juga, Pak Seno. Kami akan segera menyiapkan donor jantung untuk anak anda dan mempersiapkan operasi–"

Seno yang tengah merasakan perasaanya campur aduk tiba-tiba tersadar. "Tidak perlu! Aku sudah terlanjur sakit hati dan kecewa dengan pelayanan buruk rumah sakit ini! Aku mau memindahkan anakku ke rumah sakit yang pelayanannya jauh lebih baik!"

Seno langsung memotong perkataan Darren yang membuat semua orang terperanjat.

Terlebih Darren dan petugas itu yang terang saja kian panik! Bagaimana ini? Seno tersinggung akan perlakuan mereka tadi!

"Untuk menebus kesalahan kami, kami mohon, ijinkan kami mempersiapkan operasi pada anak an–"

"Sudah kukatakan kalau aku tidak mau anakku dioperasi di rumah sakit ini! Aku sudah membayar lunas tunggakan selama satu minggu! Jadi, aku sudah tidak punya urusan dengan kalian lagi!"

Tanpa menunggu respon dari mereka, Seno balik badan dan pergi.

Darren dan petugas itu pun hanya bisa menatap kepergian Seno dengan perasaan bersalah. Juga menyesal.

Di lorong rumah sakit, saat Seno tengah berjalan menuju kamar inap anaknya, tiba-tiba terdengar seruan wanita memanggil namanya.

"Kak Seno!"

Panggilan itu membuat Seno berhenti dengan terkejut dan berbalik.

Tampak wanita tadi yang mengaku sebagai adiknya tengah berlari ke arahnya.

Melihat kemunculan Andin, Seno mengernyitkan wajah.

"Ada apa Nona menemuiku lagi? Kenapa belum pergi juga?" tanya Seno heran sekaligus terkejut.

Andin menghela napas. "Aku tidak mungkin meninggalkan Kakak sendirian yang sedang dalam kesulitan!"

Andin memutuskan tidak jadi pergi dari rumah sakit itu. Diam-diam, dia menyaksikan kejadian Seno yang dihina-hina oleh petugas dan manager rumah sakit.

Sebab tidak mau terjadi hal yang tak diinginkan, Andin memilih tidak ikut campur.

Disisi lain, Andin sangat lega. Pasalnya, Seno menggunakan kartu hitam pemberiannya.

Demikian, Andin berharap Seno akan sedikit percaya.

Di titik ini, Seno memejamkan mata saat Andin kembali memanggilnya dengan sebutan Kakak.

Meski kini ia sedikit memikirkan perkataan wanita itu karena kartu hitam itu asli, tapi ia masih belum bisa mempercayai kalau dirinya adalah anak pertama dari Aliando Aryaprasaja!

Setelah terdiam beberapa saat, Seno kembali membuka mata dan berkata, "Meski kartu hitam pemberian dari Nona asli, dapat digunakan! Tapi, jangan harap, aku akan langsung percaya dengan apa yang semua Nona katakan itu!"

Andin tersenyum seraya menggeleng. "Tidak masalah, Kak. Aku akan terus meyakinkan Kakak sampai Kakak percaya!" Tidak sedikit pun Andin tersinggung akan bentakan Seno.

Hal tersebut membuat Seno semakin tidak mengerti.

Andin lanjut bicara, "Kakak mau memindahkan Felicia ke rumah sakit lain, bukan?"

"Kalau begitu, biar aku yang urus. Aku akan memindahkan Felicia ke rumah sakit milik keluarga kita, Kak. Di sana, jangan tanyakan lagi, semua fasilitas jauh lebih lengkap dan donor jantung untuk Felicia juga sudah dipersiapkan!"

Mendengar perkataan Andin, Seno hanya bisa tercengang. Mendadak, kepalanya begitu pusing.

"Terserah Nona saja. Sekarang, bantu aku memindahkan Felicia ke rumah sakit yang Nona maksud itu," ucap Seno tak peduli akan perkataan Andin yang masih belum bisa ia terima seraya menggaruk pelipisnya yang tak gatal.

Sedangkan Andin terang saja girang bukan main.

***

Dengan dibantu Andin beserta pengawal dan sopirnya, Seno membawa Felicia ke rumah sakit Serinity Medical Group yang kata Andin adalah rumah sakit milik keluarganya.

Setibanya di sana, Felicia langsung diberikan pelayanan terbaik. Sementara Dokter dan suster langsung mempersiapkan operasi.

"Di mana Mama, Pa?" tanya Felicia lirih seraya mengedar pandangan, mencari seseorang yang dimaksud.

Mengelus rambut anaknya, Seno berujar, "Mama sedang pulang, sayang. Nanti Mama akan ke sini kok,"

Andin yang melihat pemandangan itu seketika meneteskan air mata.

Ia jadi tidak sabar ingin segera membawa Seno, Shinta dan Felicia ke hadapan orang tuanya.

Tiba-tiba, Seno tersentak kala teringat kejadian di parkiran rumah sakit sebelumnya.

Mendadak, ia mengkhawatirkan sesuatu.

Aku harus segera pulang untuk membuat Shinta supaya tidak perlu menikah dengan Nathan demi mendapatkan biaya operasi Felicia! Ucap Seno dalam hati.

Selain itu, ia juga hendak mengambil baju-baju dan barang-barang milik Felicia di sana.

Setelah berfikir sebentar, Seno menatap Andin untuk beberapa saat. Apakah tidak masalah kalau ia menitipkan Felicia pada wanita asing ini?

Akan tetapi, sepertinya Andin tidak ada niatan jahat kepada Felicia mau pun kepada dirinya. Malahan langsung berbuat baik. Kelewat batas malahan!

"Aku mau minta tolong pada Nona untuk menjaga Felicia selagi aku pulang ke rumah istriku untuk mengambil baju dan barang-barang miliknya," kata Seno ragu.

"Percayakan Felicia padaku, Kak. Kakak pergi saja," jawab Andin bersemangat, "oh ya, sebaiknya Kakak pergi ke sana dengan diantar oleh sopirku saja."

"Tidak usah. Aku bisa sendiri."

"Hmmm…baik lah."

Setibanya di rumah mertuanya, Seno mendapati kedua mertua, Shinta, Ronald–yang merupakan kakak laki-lakinya Shinta–serta seorang pria muda berjas mewah yang tidak lain adalah Nathan tengah berkumpul di ruang tamu.

Saat melihat sosok Seno, semua orang langsung melemparkan tatapan sinis dan jijik kepadanya.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Related chapter

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 5

    Nina tersenyum miring ke arah Seno sembari melipat tangan di depan dada. "Kamu pulang karena tidak berhasil mendapatkan uangnya, 'Kan? Berubah pikiran mau tanda tangan, benalu?" cibir Nina. Darius, seraya tergelak menimpali, "Cih! Berlagak menolak bercerai dengan Shinta! Tapi apa? Ujung-ujungnya kau menjilat ludahmu sendiri, akhirnya datang kepada kami hendak bersujud meminta uang untuk operasi Felicia!" Sementara itu, Shinta di tempatnya terbeliak. Lalu, ia menggigit bibir. Kentara cemas. Apakah yang dikatakan kedua orang tuanya barusan itu benar? Jika Seno pulang karena setuju bercerai dengannya? Kala memikirkan hal itu, Shinta menundukan kepala. Wajahnya berubah lesu. Kemudian, Shinta meremas ujung roknya, tiba-tiba saja ia merasa tak rela... Sebenarnya, ia bersikap seakan setuju untuk bercerai dengan Seno sekaligus mendesak suaminya itu sebab paksaan dari kedua orang tuanya demi mendapatkan biaya operasi Felicia. Di saat ini, Ronald bangkit dari tempat duduknya dan berjal

    Dernière mise à jour : 2025-04-17
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 6

    Sontak saja, semua orang terkejut bukan main lantaran apa yang dilakukan Seno pada Nathan! "Sudah gila ya kamu!" Darius berseru marah seraya bangkit dari kursinya. Nina, dengan sama marahnya menimpali, "Seno! Berani-beraninya kamu memukul Nak Nathan?! Kamu tidak tahu siapa dia, hah?!" "Wah-wah, mau cari mati kamu, Seno! Habis riwayatmu setelah ini!" seru Ronald menambahi kedua orang tuanya. "Emang tolol kamu, Seno. Yang kamu pukul itu adalah pewaris keluarga Damanik kaya raya dan berpengaruh!" Sementara itu, Shinta terdiam kaget. Menggeleng tak percaya ke arah suaminya. Itu...sungguhan Seno? Bagaimana Shinta tidak berpikir demikian, selama ini Seno tidak pernah melawan secara terbuka dan gamblang seperti saat ini! Tanpa mempedulikan Nathan yang tengah mengerang kesakitan di lantai, Seno melemparkan tatapan mematikan ke arah kedua mertua dan kakak iparnya secara bergantian. "Dia sudah berani mencium tangan Shinta dan memeluk tubuhnya, suami mana yang tidak marah saat me

    Dernière mise à jour : 2025-04-24
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 7

    Mendapatkan tamparan dari sang istri, Seno tersenyum getir. Tidak ada kemarahan sedikit pun di matanya. Seno tahu bahwa sebenarnya Shinta enggan melakukannya kalau bukan karena paksaan dari orang tuanya. Setelah terdiam sejenak, ia kembali menatap Shinta. Ingin sekali rasanya ia membuat Shinta supaya tak lagi diperalat oleh kedua orang tua angkatnya. Selagi memikirkan hal itu, tiba-tiba Seno tersentak. Mengingat ia yang memiliki kartu hitam tanpa batas, mungkin kah... Di saat ini, Shinta berkata, "Seno! Sunggguh keterlaluan kamu!" Melihat ekspresi semua orang yang sangat buruk, Shinta mau tidak mau harus melakukan sesuatu. Shinta lanjut berkata, "Setelah kamu gagalkan biaya operasi Felicia, sekarang, kamu malah mencari masalah baru?!" Seno mengernyitkan kening dan menatap Shinta dengan lekat. "Aku tahu kamu melakukan hal ini karena terpaksa, Shinta. Apalagi kalau sudah menyangkut soal Felicia. Kamu akan melakukan apa pun demi anak kita tercinta!" Shinta tertegun.

    Dernière mise à jour : 2025-04-24
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 1

    "Papa, sakit…"Di dalam kamar inap, tampak seorang anak perempuan terbaring menyedihkan di atas ranjang.Melihat kondisi anaknya seperti itu, hati Seno yang merupakan sang Ayah dari anak perempuan itu seketika sakit bukan main.Felicia, anak perempuannya berusia 5 tahun itu mengidap penyakit gagal jantung stadium akhir.Dan langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan operasi transplantasi jantung dan membutuhkan biaya 5 miliar.Seno yang hanya bekerja sebagai office boy, tentu tidak memiliki uang sebanyak itu.Mengusap lembut kepala anaknya, Seno berujar, "Tahan dulu ya, Nak. Papa akan usahakan cari uangnya supaya kamu bisa segera dioperasi.""Apa kalau aku dioperasi, aku sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi, Pa?" tanya Felicia parau. Sorot matanya penuh harap.Seno mengangguk seraya tersenyum getir. "Benar, sayang. Felicia sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi kalau dioperasi!"Selagi Seno tengah menguatkan juga menyemangati sang buah hati, ti

    Dernière mise à jour : 2025-04-16
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 2

    "Aku Andin, Kak. Adiknya Kakak!" ucap wanita bernama Andin itu dengan mata berkaca-kaca, suara dan bibirnya bergetar. Mengamati penampilan Seno dari atas kepala hingga ujung kaki, dia kemudian menambahkan, "Pasti, Papa, Mama, akan sangat senang mengetahui hal ini!" Seno terperanjat! Wanita ini mengaku sebagai adiknya? Mencerna dalam sepersekian detik omongan wanita itu. Lalu, Seno menggeleng. Tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakannya. "Jangan bercanda, Nona! Aku tidak memiliki adik. Nona salah orang!" ujar Seno sambil menuding muka Andin. "Aku tidak mungkin salah orang! Kamu adalah Kakakku!" sergah Andin penuh keyakinan. Tanpa membalas perkataan wanita itu, Seno buru-buru menyingkir dari hadapannya dan kembali berjalan menuju kamar inap anaknya. Melihat Seno pergi meninggalkannya, Andin panik dan langsung menghadang jalan Seno. Berdiri di hadapan Seno, Andin meraih kedua tangan pria itu. "Aku paham mengapa Kakak tidak langsung percaya. Tapi, kenyataanya memang seper

    Dernière mise à jour : 2025-04-17
  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 3

    "Ini bukti suratnya!" petugas rumah sakit itu menyodorkan surat yang dimaksud kepada Seno dengan kasar. Setelah membaca surat itu sebentar, Seno kembali menatap petugas rumah sakit itu dengan rahang mengeras dan lalu berujar, "Baik. Akan kulunasi sekarang semua tunggakannya selama satu minggu dengan menggunakan kartu ini!" Usai berkata, Seno mengeluarkan kartu hitam dari dalam saku jaketnya dan meletakannya di atas meja. Seketika mata petugas rumah sakit itu melebar! Bukan kah itu black card? Akan tetapi, mengingat Seno yang menunggak biaya, membuatnya berpikir kalau pria itu adalah orang miskin! Petugas rumah sakit itu pun buru-buru mengkondisikan diri. Dan yang terjadi selanjutnya adalah tawa menghina darinya menggelegar. "Kau mau membayar dengan menggunakan kartu mainan itu?" cibirnya. Seketika wajah Seno berubah. Kartu hitam itu katanya adalah kartu mainan? "Sebaiknya anda coba gunakan terlebih dahulu untuk melakukan pembayaran sebelum anda berkata seperti itu–" "Tidak

    Dernière mise à jour : 2025-04-17

Latest chapter

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 7

    Mendapatkan tamparan dari sang istri, Seno tersenyum getir. Tidak ada kemarahan sedikit pun di matanya. Seno tahu bahwa sebenarnya Shinta enggan melakukannya kalau bukan karena paksaan dari orang tuanya. Setelah terdiam sejenak, ia kembali menatap Shinta. Ingin sekali rasanya ia membuat Shinta supaya tak lagi diperalat oleh kedua orang tua angkatnya. Selagi memikirkan hal itu, tiba-tiba Seno tersentak. Mengingat ia yang memiliki kartu hitam tanpa batas, mungkin kah... Di saat ini, Shinta berkata, "Seno! Sunggguh keterlaluan kamu!" Melihat ekspresi semua orang yang sangat buruk, Shinta mau tidak mau harus melakukan sesuatu. Shinta lanjut berkata, "Setelah kamu gagalkan biaya operasi Felicia, sekarang, kamu malah mencari masalah baru?!" Seno mengernyitkan kening dan menatap Shinta dengan lekat. "Aku tahu kamu melakukan hal ini karena terpaksa, Shinta. Apalagi kalau sudah menyangkut soal Felicia. Kamu akan melakukan apa pun demi anak kita tercinta!" Shinta tertegun.

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 6

    Sontak saja, semua orang terkejut bukan main lantaran apa yang dilakukan Seno pada Nathan! "Sudah gila ya kamu!" Darius berseru marah seraya bangkit dari kursinya. Nina, dengan sama marahnya menimpali, "Seno! Berani-beraninya kamu memukul Nak Nathan?! Kamu tidak tahu siapa dia, hah?!" "Wah-wah, mau cari mati kamu, Seno! Habis riwayatmu setelah ini!" seru Ronald menambahi kedua orang tuanya. "Emang tolol kamu, Seno. Yang kamu pukul itu adalah pewaris keluarga Damanik kaya raya dan berpengaruh!" Sementara itu, Shinta terdiam kaget. Menggeleng tak percaya ke arah suaminya. Itu...sungguhan Seno? Bagaimana Shinta tidak berpikir demikian, selama ini Seno tidak pernah melawan secara terbuka dan gamblang seperti saat ini! Tanpa mempedulikan Nathan yang tengah mengerang kesakitan di lantai, Seno melemparkan tatapan mematikan ke arah kedua mertua dan kakak iparnya secara bergantian. "Dia sudah berani mencium tangan Shinta dan memeluk tubuhnya, suami mana yang tidak marah saat me

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 5

    Nina tersenyum miring ke arah Seno sembari melipat tangan di depan dada. "Kamu pulang karena tidak berhasil mendapatkan uangnya, 'Kan? Berubah pikiran mau tanda tangan, benalu?" cibir Nina. Darius, seraya tergelak menimpali, "Cih! Berlagak menolak bercerai dengan Shinta! Tapi apa? Ujung-ujungnya kau menjilat ludahmu sendiri, akhirnya datang kepada kami hendak bersujud meminta uang untuk operasi Felicia!" Sementara itu, Shinta di tempatnya terbeliak. Lalu, ia menggigit bibir. Kentara cemas. Apakah yang dikatakan kedua orang tuanya barusan itu benar? Jika Seno pulang karena setuju bercerai dengannya? Kala memikirkan hal itu, Shinta menundukan kepala. Wajahnya berubah lesu. Kemudian, Shinta meremas ujung roknya, tiba-tiba saja ia merasa tak rela... Sebenarnya, ia bersikap seakan setuju untuk bercerai dengan Seno sekaligus mendesak suaminya itu sebab paksaan dari kedua orang tuanya demi mendapatkan biaya operasi Felicia. Di saat ini, Ronald bangkit dari tempat duduknya dan berjal

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 4

    Alhasil, Seno menjadi pusat perhatian. Kini, semua orang memperhatikannya, terkejut karena pria yang barusan diremehkan dan dianggap miskin itu memiliki kartu hitam yang merupakan kartu sakti orang-orang kaya. Ada yang menduga-duga identitas asli pria tersebut selagi memandangnya kagum, tapi ada juga yang belum bisa menerima fakta itu. Namun, Seno sama sekali tidak peduli. Ia saja juga sama terkejutnya seperti mereka. Ia begitu tidak menyangka kalau kartu hitam itu bisa digunakan. Dengan kata lain, kartu hitam itu asli! Di saat ini, Seno mengerjap tatkala semua perkataan wanita tadi tiba-tiba saja terlintas di benaknya yang membuat kepalanya seketika dipenuhi banyak pertanyaan. Namun, Seno buru-buru menghalaunya sebab perasaan haru langsung menggantikannya. Itu berarti ia sudah tidak akan dipusingkan dengan mencari uang ke mana lagi setelah ini. Felicia tentu saja akan segera dioperasi dan sembuh. Sementara itu, Darren dan petugas rumah sakit itu tiba-tiba tersadar. Begitu terin

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 3

    "Ini bukti suratnya!" petugas rumah sakit itu menyodorkan surat yang dimaksud kepada Seno dengan kasar. Setelah membaca surat itu sebentar, Seno kembali menatap petugas rumah sakit itu dengan rahang mengeras dan lalu berujar, "Baik. Akan kulunasi sekarang semua tunggakannya selama satu minggu dengan menggunakan kartu ini!" Usai berkata, Seno mengeluarkan kartu hitam dari dalam saku jaketnya dan meletakannya di atas meja. Seketika mata petugas rumah sakit itu melebar! Bukan kah itu black card? Akan tetapi, mengingat Seno yang menunggak biaya, membuatnya berpikir kalau pria itu adalah orang miskin! Petugas rumah sakit itu pun buru-buru mengkondisikan diri. Dan yang terjadi selanjutnya adalah tawa menghina darinya menggelegar. "Kau mau membayar dengan menggunakan kartu mainan itu?" cibirnya. Seketika wajah Seno berubah. Kartu hitam itu katanya adalah kartu mainan? "Sebaiknya anda coba gunakan terlebih dahulu untuk melakukan pembayaran sebelum anda berkata seperti itu–" "Tidak

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 2

    "Aku Andin, Kak. Adiknya Kakak!" ucap wanita bernama Andin itu dengan mata berkaca-kaca, suara dan bibirnya bergetar. Mengamati penampilan Seno dari atas kepala hingga ujung kaki, dia kemudian menambahkan, "Pasti, Papa, Mama, akan sangat senang mengetahui hal ini!" Seno terperanjat! Wanita ini mengaku sebagai adiknya? Mencerna dalam sepersekian detik omongan wanita itu. Lalu, Seno menggeleng. Tidak percaya dengan apa yang barusan dikatakannya. "Jangan bercanda, Nona! Aku tidak memiliki adik. Nona salah orang!" ujar Seno sambil menuding muka Andin. "Aku tidak mungkin salah orang! Kamu adalah Kakakku!" sergah Andin penuh keyakinan. Tanpa membalas perkataan wanita itu, Seno buru-buru menyingkir dari hadapannya dan kembali berjalan menuju kamar inap anaknya. Melihat Seno pergi meninggalkannya, Andin panik dan langsung menghadang jalan Seno. Berdiri di hadapan Seno, Andin meraih kedua tangan pria itu. "Aku paham mengapa Kakak tidak langsung percaya. Tapi, kenyataanya memang seper

  • Ayahku Hebat dan Kaya Raya   Bab 1

    "Papa, sakit…"Di dalam kamar inap, tampak seorang anak perempuan terbaring menyedihkan di atas ranjang.Melihat kondisi anaknya seperti itu, hati Seno yang merupakan sang Ayah dari anak perempuan itu seketika sakit bukan main.Felicia, anak perempuannya berusia 5 tahun itu mengidap penyakit gagal jantung stadium akhir.Dan langkah terakhir untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan operasi transplantasi jantung dan membutuhkan biaya 5 miliar.Seno yang hanya bekerja sebagai office boy, tentu tidak memiliki uang sebanyak itu.Mengusap lembut kepala anaknya, Seno berujar, "Tahan dulu ya, Nak. Papa akan usahakan cari uangnya supaya kamu bisa segera dioperasi.""Apa kalau aku dioperasi, aku sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi, Pa?" tanya Felicia parau. Sorot matanya penuh harap.Seno mengangguk seraya tersenyum getir. "Benar, sayang. Felicia sudah tidak akan merasakan sakit seperti ini lagi kalau dioperasi!"Selagi Seno tengah menguatkan juga menyemangati sang buah hati, ti

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status