Share

95. Sibuk kerja

“Upi tuh Abah dak cuka. Abah malah-malah Upi,” cerita Rufy. David harus menerjemahkan kalimat Rufy agar Ethan mengerti.

“Kenapa Akong enggak suka?” tanya Ethan.

“Upi nak halam. Dak Ayahan. Ni Ayah, ya?” tunjuk Rufy pada David.

“Kamu anak yang tampan, baik dan pintar. Akong sayang sama kamu. Kamu mirip sekali dengan Akong,” ucap Ethan.

Rufy memberikan jempol. “Iya, Akong juga Abah Rufy, ‘kan?” tanya Vinza. Rufy mengangguk. Anak itu terlihat senang bisa berbaring di samping kakeknya dan diberi rasa kasih sayang. Hal yang tak dulu dia dapatkan dari Rohanda. Pria itu sering menghardik setiap kali Rufy mendekat. Semua itu akibat rasa kecewa Rohanda akan putrinya.

“Semarah apa pun seorang Ayah, dia tetap pria yang ingin anaknya mendapat yang terbaik,” ucap Ethan.

“Aku juga ingin yang terbaik untuk Papa,” ucap David. Dengan manja dia berbaring di samping Ethan sambil memeluk Papanya. Rufy memukul lengan David.

“Ni Akong Upi!” ucapnya kesal sambil melotot.

“Akong ‘kan Papanya Ayah,” t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status