Share

58. Bilang aku sayang kamu

Lekas Vinza turun dari tempat tidur. Ia berjalan hendak keluar dari kamar Rufy, tetapi kaget karena ada yang mendorong pintu ke dalam. Vinza lekas mundur. Ia kaget melihat David kini ada di depannya. “Kamu bikin kaget saja!” protes Vinza.

“Kamu yang bikin kaget! Aku mau lihat anakku. Dia sudah tidur?”

“Bisa kamu cuman nanya dia sudah tidur. Enggak ajak main, enggak ajak ngobrol!” protes Vinza.

David lekas masuk. Ia duduk di pinggir tempat tidur Rufy. “Kamu tahu aku sedang ada masalah. Papa menelpon agar aku kembangkan bisnis di Indonesia. Banyak investor lebih tertarik menanam modal di sini. Bagus, sih. Rufy enggak perlu adaptasi di negara baru. Cuman, aku khawatir dengan Papaku.”

“Kenapa memang?”

“Kesehatannya mungkin akan terganggu karena masalah ini. Rasanya kalau ingat itu, aku ingin pulang ke sana dan bersamanya.”

Vinza mengangguk. Ia duduk di samping David. “Banyak yang bilang, satu orang tua bisa jaga empat anak, tetapi satu anak tak bisa menjaga satu orang tua. Kadang ada y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status