Share

Bab 911

Penulis: Chestnut
"Aku nggak tahu apa dia sudah mati atau belum, tapi sesuatu pasti sudah terjadi padanya. Susan bilang Yasmin nggak pulang ke rumah ataupun Taman Royal. Dia juga bilang tiga hari yang lalu ketika Daniel pulang, ada darah di tangannya."

"Tiga hari yang lalu? Sebelumnya ngapain dia?"

"Dia pasti sedang mengumpulkan informasi. Hanya saja, Daniel menutupi informasi ini sangat ketat. Tidak ada yang keluar sedikit pun. Bahkan Emma saja nggak tahu apa-apa," kata Dahlia.

"Kenapa ada darah di tangannya? Apa itu darah Yasmin?" tebak Irene. "Dia pasti sudah meninggal!"

"Aku juga merasa seperti itu." Dahlia berkata, "Makanya, aku meneleponmu untuk memberitahumu kabar baik ini. Mungkin beberapa hari lagi kita akan menerima kabar tentang kematian Yasmin. Kamu bisa lebih lega sekarang dan jangan merasa tertekan. Sekarang pikirkan bagaimana mendapat kembali Daniel."

"Tentu saja aku tahu itu."

Setelah Irene menutup telepon Dahlia, dia tenggelam dalam pikirannya.

Darah .... Darahnya Yasmin .... Jangan-jan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Bayu Olivia
𝐤𝐩𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐬𝐦𝐢𝐧 𝐛𝐚𝐡𝐚𝐠𝐢𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐚𝐧 𝐛𝐧𝐠𝐞𝐭
goodnovel comment avatar
Wulan Byl
Kasian bgt jd yasmin., gk pernah sedikitpun merasa tenang n bahagia.. Penulisnya sentimen bgt sm yasmin.. 🥱🥱 klo ini terjadi di dunia nyata mungkin yasmin sudah putus asa n nyebur ke jurang kemarin².. ......
goodnovel comment avatar
Aciik Yong
benci iren dan rachel dahlia maseh bebas ...geram sangat da terang² daniel suka yasmin die plk yg hegeh² ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 912

    Hanya saja, Irene tidak bisa berkata kalau dia mendapat informasi itu dari Rachel.Dia bersembunyi di pojok dan melihat Eric memasuki kamar pasien dari kejauhan. Sepuluh menit kemudian, dia keluar dan pergi.Pengawal berjaga di depan pintu dengan ketat. Irene pasti tidak bisa menyelinap masuk.Namun, dia merasa Daniel tidak akan menghalanginya.Bukankah lebih baik Daniel menemani Yasmin yang sedang menginap di rumah sakit sekarang?Irene berjalan ke pintu. Ketika dia ingin melewati garis kuning itu, dia dihalangi oleh para pengawal. "Kamu nggak boleh masuk.""Apa kalian nggak mengenaliku? Aku Irene. Aku datang untuk melihat Yasmin. Daniel juga ada di dalam, 'kan?""Maaf, siapa pun nggak boleh masuk," ucap pengawal."Kenapa? Ini aku, Irene. Apa kalian nggak mengenaliku? Kalau kalian nggak membiarkanku masuk dan Daniel mengetahui kalian menghalangiku, dia pasti nggak akan senang," kata Irene seperti itu untuk menakuti mereka.Akan tetapi, pengawal tidak takut dan diam saja. Mereka juga t

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 913

    Daniel sudah menganggap kamar pasien ini sebagai rumah. Dia menangani urusan perusahaan di sini setiap hari.Terkadang dia baru pergi ke perusahaan kalau ada urusan penting. Terkadang dia akan pulang ke Taman Royal untuk melihat anak-anak.Siang ini dia pulang ke Taman Royal untuk makan bersama anak-anak, tapi dia tidak melihat mereka.Tony berkata, "Mereka sudah keluar."Anak-anak berusia dua tahun bermain keluar adalah hal yang biasa.Ponsel di kantong Daniel berbunyi. Itu telepon dari Rafael. "Tuan Daniel, anak-anak datang ke perusahaan Bu Yasmin untuk mencari Bu Yasmin ....""Suruh Mama keluar atau aku nggak akan segan-segan!" Daniel mendengar suara galak Julian di ujung telepon.Daniel menutup telepon. Sepertinya mereka sudah tidak bisa dibujuk.Dulu ketika mereka merindukan Yasmin, mereka akan mencarinya sendiri dan pasti akan menemukannya.Sekarang mereka membuat onar karena mereka tidak menemukannya.Daniel pergi ke perusahaan naik mobil Rolls RoyceSinar matahari menembus cela

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 914

    Helen belum pergi. Saat dia melihat Daniel masuk, ekspresinya menjadi serius.Dia sudah memberi tahu segalanya kepada Daniel. Yasmin mungkin ... menderita amnesia sementara.Yasmin tidak mengingat apa pun.Ketika Yasmin melihat Daniel, matanya sedikit mengelak.Itu bisa dipahamkan karena aura Daniel sangat kuat.Daniel berjalan mendekat, lalu bertanya, "Apa kamu tahu siapa aku?"Yasmin merasa orang ini bermartabat dan memiliki aura yang kuat. Sepertinya pria ini berbahaya.Dia melihat Helen dengan tatapan memelas.Jelas kalau Yasmin tidak tahu siapa pria ini.Helen berkata, "Dia bahkan nggak tahu namanya sendiri. Semua sudah dilupakannya. Sebelum Anda datang, saya sudah mengambil rontgennya. Otaknya pulih dengan baik."Daniel duduk di tepi tempat tidur agar dia bisa melihat Yasmin lebih dekat. Dia mengangkat dagu Yasmin dan memaksa Yasmin untuk melihatnya. "Kamu benar-benar nggak mengingat apa pun atau sedang berpura-pura, hm?"Yasmin tidak tahu apa yang ingin dilakukan pria ini. Dia s

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 915

    "Keluargamu hanya aku dan anak-anak.""Ibuku juga sudah meninggal?""Iya."Yasmin mengedipkan matanya. Dia menggigit bibirnya sambil berpikir.Tampang Yasmin membuat Daniel ingin sekali menggigitnya, tapi Daniel menahan diri dan menggenggam tangan Yasmin lebih erat."Kalau begitu ... kenapa kamu menikahiku?" tanya Yasmin dengan penasaran.Daniel baru ingin menjawab, tapi kemudian pintu kamar pasien terbuka dengan keras. Dia mengerutkan alisnya melihat anak-anak masuk."Mama!""Mama!""Mama!"Anak-anak yang sudah lama tidak melihat Mama berlari dengan penuh semangat."Mama, ternyata kamu sakit!""Papa merahasiakannya dan nggak memberi tahu kami! Dasar pelit!""Ada apa dengan kepala Mama? Sakit?"Anak-anak memanjat ranjang dan mulut kecil mereka tidak berhenti bersuara. Mereka sangat menggemaskan dan Yasmin terpana.Yasmin tanpa sadar menyentuh kepalanya sendiri yang dibalut kain kasa, tapi dia masih tercengang menatap anak-anak.Walaupun dia tidak mengingat apa-apa, itu bukan berarti di

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 916

    Saat Helen mendengar itu, kenapa sepertinya ada maksud terselubung di dalam kata-kata itu? Apa Daniel tidak ingin ingatan Yasmin kembali?Mereka mencapai kesimpulan setelah memikirkan suasana hati Yasmin sebelum kecelakaan mobil itu.Bagaimanapun juga, Yasmin yang menderita amnesia kini jelas tidak menolak Daniel."Ya. Faktornya nggak pasti. Ingatannya bisa kembali kapan saja dan ada kemungkinan kita harus menunggu sangat lama," kata Helen dengan jujur.Mata Daniel tampak gelap dan dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Beberapa saat kemudian, dia berdiri dan pergi.Siang ini Yasmin sudah dapat keluar dari rumah sakit. Anak-anak, Papa dan Mama makan siang di kamar pasien.Anak-anak sangat senang bersama Papa dan Mama, jadi mereka memakan lebih banyak.Yasmin yang duduk di samping diam-diam melihat perut anak-anak. Perut bulan mereka sangat lucu."Mama, makan ini!" Julia mengambil sepotong daging, lalu menyodorkannya ke depan mulut Yasmin.Yasmin merasa agak segan. Setelah dia melihat

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 917

    Daniel menggendong Yasmin ke dalam mobil dengan anak-anak mengikuti mereka dari belakang. Lalu, mereka dibantu naik mobil oleh para pengawal.Beberapa mobil meninggalkan rumah sakit.Setelah seorang perawat yang sedang berdiri di sudut dinding melihat itu, dia membalikkan tubuhnya untuk menelepon Irene."Apa? Kamu melihat Yasmin masuk ke dalam mobil? Dia nggak mati?" Irene sedang memakai masker. Dia marah setelah mendengar itu, jadi dia langsung melepaskan masker."Iya. Dia baik-baik saja dan sudah keluar dari rumah sakit. Tuan Daniel bahkan menggendongnya ke dalam mobil," kata perawat itu.Perawat itu sudah disogok oleh Irene.Karena Irene tidak mungkin berjaga di rumah sakit setiap hari.Setelah Irene mendapatkan kabar itu, dia membanting ponselnya. Dia berkata dengan emosi, "Kenapa dia nggak mati?! Kenapa?! Kenapa?!"Dahlia yang mendengar keributan itu segera berlari kemari. "Ada apa? Apa maskernya nggak bagus?"Napas Irene terengah-engah. "Yasmin sudah keluar dari rumah sakit ....

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 918

    Yasmin ingin mengusir Daniel, tapi Daniel adalah suaminya. Jadi, Yasmin tidak bisa mengusirnya. Dia merasa dilema.Dia merasa malu karena dia seolah-olah membuka baju di depan pria asing ...Daniel menyadari wajah ketakutan Yasmin, lalu dia menghampirinya. "Jangan mandi di shower. Bagaimana kalau kamu mandi di bak mandi saja, hm?"Yasmin menganggukkan kepalanya."Malu?" Daniel mendekatkan wajahnya.Yasmin mengalihkan pandangannya. "Apa ... kita benar-benar sudah menikah? Aku merasa sedikit nggak terbiasa ....""Kalau nggak, bagaimana kita bisa mempunyai anak?" Mata Daniel menjadi gelap saat dia melihat tampang Yasmin yang imut.Kalau bukan karena dia khawatir akan menakuti Yasmin, dia sudah langsung bertindak.Yasmin tahu kalau anak-anak adalah bukti terbaik.Dia hanya merasa canggung."Jangan gugup. Kamu akan merasa nggak terbiasa di awal, tapi kamu akan baik-baik saja setelah beberapa kali." Daniel pergi mengisi air bak mandi untuknya.Yasmin melihat perilakunya yang penuh perhatian

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 919

    Yasmin dipeluk Daniel dan tidak berani bergerak sedikit pun. Dia seolah-olah sedang mengamati perasaan yang membuat jantungnya berdebar ini."Apa dulu kita ... tidur seperti ini?" bisiknya."Iya. Jangan gugup. Kamu akan terbiasa setelah beberapa hari." Daniel mengusap punggung Yasmin dengan lembut.Kali ini Daniel tidak menggantikan fakta. Posisi tidur mereka memang seperti ini.Hanya saja, itu dipaksa Daniel.Yasmin perlahan-lahan menjadi tenang setelah punggungnya diusap Daniel.Dia meringkuk dan merasa ini seperti sarangnya. Rasanya sangat aman.Setelah Yasmin memikirkan itu, dia menyentuh kepalanya. "Setelah kita ketiduran, apa lukaku akan tertekan?""Nggak."Yasmin tidak tahu kenapa Daniel terdengar sangat yakin.Setelah berbaring di dada Daniel selama beberapa menit, Yasmin mendongak lagi untuk melihat wajah Daniel."Hm?""Emm .... Bagaimana kita bisa saling mengenal?""Aku melihatmu tumbuh besar.""Oh? Kita sudah saling kenal dari kecil?""Ya."Yasmin terkejut. Dia mengira merek

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1172

    Sayangnya, Lauren mengkhianati Gilbert.Sekarang Evan bisa mengabaikan semuanya karena anaknya.Layar ponselnya yang diletakkan di meja samping tempat tidur menyala. Ia bahkan tidak bergetar sedikit pun.Evan mengambil ponselnya. Ketika dia melihat siapa yang meneleponnya, dia keluar dari kamar."Datang ke sini untuk makan malam," kata Juan dari ujung telepon.Evan mematikan telepon. Dia tahu kalau ini bukan "makan malam" yang sederhana.Sebelum dia keluar, dia memesankan pembantu untuk mengawasi Lauren dengan baik. Kalau terjadi apa-apa pada Lauren, mereka akan mati.Para pembantu tentu harus bekerja keras.Mobil Bentley hitam berhenti di depan pintu rumah utama. Pengurus rumah melangkah maju untuk membukakan pintu.Dia berkata dengan hormat, "Tuan Muda sudah kembali. Tuan Besar sedang di ruang kerja.Setelah Evan masuk ke ruang kerja, dia melemparkan jasnya di atas sofa sebelum duduk. "Ada apa kamu mencariku?""Apa aku nggak boleh mencarimu kalau nggak ada apa-apa?" Juan mengambil te

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1171

    Selama Evan memikirkannya, dia akan membawanya ke rumah. Dia seperti sedang memenuhi tanggung jawabnya sebagai "ayah" dengan serius.Evan mempunyai rapat sore ini, jadi dia pergi ke Grup Samson.Kebetulan James mencari Evan karena ada urusan pekerjaan. Dia menjepit dokumen di bawah ketiaknya sambil berjalan dengan santai.Dia baru ingin mengetuk pintu ketika Ricky datang. "Tuan James, Tuan Evan sudah keluar.""Kemarin aku datang, kamu juga bilang dia sudah keluar. Sepertinya Tuan Evan sangat sibuk akhir-akhir ini?" James mengerutkan alisnya.Ricky hanya menjawab, "Iya, dia agak sibuk."James mengangkat alisnya, lalu pergi.Dia baru saja memasuki kantornya, lalu dia melihat ada seorang wanita sedang duduk di sofanya. "Ada angin apa tiba-tiba Nona Sofia datang ke sini?""Aku ini kakakmu. Kurang ajar sekali," tegur Sofia."Aku sangat sibuk. Aku nggak punya waktu menemanimu minum teh." James duduk di sofa, kemudian kedua kakinya yang panjang mengenai meja kopi.Sofia merasa jijik dengan si

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1170

    "Jangan terlalu banyak berpikir. Serahkan semuanya kepadaku. Aku akan mengaturnya." Evan mendekat untuk menggendong Lauren."Aku bisa jalan sendiri," tolak Lauren.Setelah mereka turun, mobil di luar sudah menunggu.Lauren menggendong Miumiu dan ingin pergi mengambil makanannya, tapi Evan menyuruh pembantu yang melakukannya.Setelah mengambil makanan anjing, mereka naik mobil.Rumahnya berbentuk vila dan tidak jauh dari pusat kota. Ia mempunyai pemandangan yang indah serta halaman yang asri. Tempat ini cocok menjadi tempat istirahat orang.Lauren keluar dari mobil, kemudian melihat sekeliling rumah tersebut.Evan berkata, "Rumah ini penuh dengan orangku. Tempat ini termasuk kawasan perkotaan, tapi lingkungannya tenang dan suhunya normal sepanjang tahun. Aku cuman mengatur dua pembantu dan mereka bukan orang sembarangan."Dua pembantu berdiri di depan pintu dan menunggu dengan sopan.Lauren bertanya, "Kamu ingin mengurungku di sini?""Apa kamu nggak suka tinggal di sini? Kamu ingin ting

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1169

    Ketika saatnya makan siang, Evan secara pribadi mengantar makanan.Lauren masih memeluk Miumiu dan bersandar di papan tempat tidur dengan pasrah."Makanlah." Evan duduk di tepi tempat tidur.Lauren tidak menjawab, seolah-olah dia tidak mendengar Evan. Pupilnya bahkan tidak bergerak sedikit."Lauren, aku sudah bilang aku akan berubah setelah anak kita lahir. Apa begitu pun belum cukup?" tanya Evan.Lauren masih bergeming."Selesai makan, aku akan membawamu pergi dari sini. Aku akan membawamu ke rumahku yang lebih tersembunyi dan melindungimu sampai anak kita lahir," ujar Evan.Melihat Lauren tidak bereaksi, Evan langsung mencekik leher Miumiu, lalu mengangkatnya.Miumiu terkejut dan menggonggong."Ngapain kamu?" Akhirnya Lauren bereaksi dan ingin pergi merebut Miumiu. "Kembalikan Miumiu!"Evan menghalangi Lauren dengan satu tangan, sedangkan tangannya yang lain mencekik Miumiu. Anjing ini sangat kecil dan lemah. Selama Evan mengepalkan tangannya, dia bisa mencekiknya sampai mati."Makan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1168

    Evan mendekat dan memegang bahu Lauren. Mereka saling bertatapan mata, lalu Evan berkata, "Lauren, ini anak kita. Aku harus mempunyai anak ini. Kalau kamu berani menggugurkannya, aku akan membunuh Yasmin!""A ... apa katamu?" Lauren menatap Evan dengan terkejut. "Yasmin itu ... keponakanmu. Bagaimana kamu bisa ....""Menurutmu, apa aku peduli?"Lauren menatap Evan yang sinting ini dan terdiam.Setelah itu, dia ditarik keluar dari toilet oleh Evan.Mereka pergi ke rumah sakit. Selama perjalanan, Lauren merasa kedua kakinya lemas.Dia masih berharap tes kehamilan itu salah dan sebenarnya dia tidak hamil.Namun, ketika dokter memegang hasil tes darah dan berkata, "Kamu sudah hamil selama 15 hari. Gejalanya cukup awal. Sulit untuk melakukan USG sekarang, jadi aku menyarankan menunggu satu bulan lagi agar nggak terjadi apa-apa pada kandungan."Lauren sangat terkejut sehingga dia langsung terjatuh dari kursi.Evan di sebelah segera memeluknya agar Lauren tidak terjatuh ke lantai."Eh, apa ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status