Share

Bab 853

Author: Chestnut
"Apa yang dikatakan ayahmu tentang dia melihat wanita lain itu benar? Apa dia nggak mungkin berbohong?" Setelah Yasmin bertanya, dia pergi dengan cuek.

Ekspresi Daniel menjadi tegang dan dia mematung di tempat.

Di dalam mobil, Lauren bisa merasakan suasana yang amat berat. Cahaya pun menjadi redup.

Sekujur tubuh Evan menyebarkan aura yang menyeramkan. Mata seperti monster itu melirik ke arah Lauren yang membuatnya panik. "Ada apa? Aku nggak salah bicara, 'kan?"

"Kalau bukan karena kamu, seharusnya putraku sudah berumur 5 tahun, 'kan?" tanya Evan dengan sinis.

Jantung Lauren berdetak dengan cepat. Dia mengepalkan tangannya dengan gelisah.

Dia baru mengerti alasan Evan menyebarkan aura yang begitu menyeramkan ....

Yasmin membawa anak-anak ke kuburan.

Yasmin dan anak-anak berlutut di depan batu nisan.

Para pekerja menggali makam Andy, kemudian mereka memasukkan abu guci Klara ke dalam bersama abu guci Andy. Setelah itu, mereka mengubur kembali makamnya.

Yasmin menutup mulutnya. Dia takut
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fransiska Siska
suka cerita nya,penasaran kapan Daniel tegas dalam memilih Yasmin atau Irene.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 854

    Sebelum Yasmin bisa mengatakan apa-apa, Julian berkata, "Mama pasti kangen! Beberapa hari ini kami juga kangen pada Mama karena nggak melihat Mama.""Mama, kami akan tidur bersamamu malam ini," kata Julius.Yasmin mengusap kepala Julius dan menjawab, "Oke ....""Papa juga akan menemani Mama," kata Julia.Yasmin tidak pergi melihat Daniel karena dia merasa enggan.Dia belum bisa berterus terang di hadapan anak-anak yang polos. Yasmin hanya bisa berkata, "Papa sibuk. Kalian saja yang menemani Mama."Ketiga anak itu menatap Yasmin dengan mata besar mereka, kemudian mereka menoleh ke Daniel. Mereka bisa merasa Papa tidak senang."Apa Mama nggak suka Papa?" tanya Julia.Bagaimana Yasmin menjawab pertanyaan itu? Tentu saja dia tidak suka! Terlebih lagi, Daniel juga tidak menyukainya.Namun, kalau dia berkata seperti itu, anak-anak akan kecewa ....Daniel menatap Yasmin dengan tajam.Yasmin hanya bisa berkata, "Papa sangat sibuk, sayang."Suasana berat di dalam mobil membuatnya merasa tidak n

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 855

    Tirai di sebelah terbuka. Yasmin menoleh, lalu dia menyadari ternyata itu Daniel.Dia langsung merasa gelisah.Anak-anak bukan hanya milik Yasmin seorang. Lebih tepatnya, Daniel barulah orang yang memilik hak asuh anak-anak."Sebentar lagi selesai. Julian sungguh berani." Helen berbicara dengan Julian sambil menjahit lukanya agar fokus Julian teralihkan.Tangannya bergerak dengan sangat cepat.Beberapa menit kemudian, Helen sudah selesai menjahit luka Julian."Selesai. Aku menaruh obat dulu, ya. Setelah itu, kamu sudah boleh pulang." Helen mengoleskan obat anti inflamasi, lalu menempelkan kain kasa di luka Julian.Setelah semuanya selesai, Helen keluar."Papa ...." Mata Julian berkaca-kaca dan dia terlihat sangat sedih.Yasmin menjelaskan dengan rasa bersalah, "Dia menabrak kursi di perusahaan. Aku sedang bekerja. Aku nggak menyangka ini akan terjadi ....""Kemari." Daniel menggendong Julian. Julian duduk di lengan papanya. "Papa sudah bilang padamu berulang kali, jangan berlari sembar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 856

    Yasmin seolah-olah takut akan menyakiti anak-anak kalau dia mendekat sedikit.Begitu pikiran ini muncul, ia seperti kuda liar yang tidak bisa dikendalikan.Anak-anak tidak mungkin bisa memahami perasaannya. Namun, sebagai ibu yang menyayangi anak-anaknya, Yasmin tidak boleh menganggap remeh ....Setelah mobil tiba di depan gedung perusahaan, Yasmin turun.Anak-anak terlihat enggan. "Aku juga ingin pergi ke perusahaan Mama.""Kalau nggak boleh ke perusahaan, kami bisa pergi ke rumah Mama.""Kami akan jadi anak baik."Yasmin tidak tega, tapi dia memaksakan diri untuk berkata, "Nggak boleh. Setelah kepala Julian sembuh, kalian baru boleh datang ke tempat Mama. Jangan nakal, ya."Setelah itu, tanpa melihat Daniel, dia langsung pergi.Yasmin berjalan dengan sangat cepat dan punggungnya terlihat tegang.Setelah dia masuk ke dalam lift dan tidak ada yang bisa melihatnya, dia baru bersandar ke dinding lift dengan lemas.Dia sedang berpikir ini hanya sebuah kebetulan, 'kan? Apa dia benar-benar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 857

    Yasmin menelepon Kristin, tapi tidak diangkat.Kepalanya sudah mau meledak.Bagaimana itu bisa Kristin? Siapa yang menanam Kristin di sisinya? Ternyata orang jahat berada di dekatnya?!Maka itu, dia segera menelepon Daniel. "Orang yang meracuni ayahku mungkin sekretarisku, Kristin!""Iya, aku barusan tahu. Kristin Rusli pernah pergi ke toko obat tradisional untuk membeli kantaridin. Di mana dia?""Aku dan dia datang ke rumah sakit untuk membahas sesuatu dengan penanggung jawab, kemudian kami berpapasan dengan rekan lamaku dari RS Jelita. Dia mengenali Kristin karena Kristin membuang tahi lalat di rumah sakitnya. Sekarang Kristin sudah menghilang karena dia merasa bersalah." Yasmin bertanya dengan gelisah, "Seharusnya kamu bisa menangkapnya, 'kan?""Bisa."Yasmin merasa lega ketika dia mendengar nada Daniel yang sangat percaya diri.Namun, setelah Yasmin naik mobil, dia tetap bisa tenang. Dia menelepon Mike untuk meminta alamat rumah Kristin. Lalu, Yasmin menyuruh sopir mengantarnya ke

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 858

    Kata-kata Irene terdengar masuk akal.Selain itu, menurut Yasmin, seorang putri tidak mungkin bisa membunuh ayahnya sendiri.Namun, kenapa kebetulan sekali Kristin mempunyai hubungan dengan Irene?Jangan-jangan ada orang lain di balik layar?Tidak ada bukti kalau Irene yang membunuh Kristin dan Irene juga tidak ada di tempat kejadian perkara saat Kristin meninggal. Dia berada di studio.Banyak orang di studio bisa menjadi saksi Irene.Petunjuk Kristin pun hilang.Dokter forensik berkata senjata pembunuh yang membuat luka fatal pada kepala Kristin perlu ditemukan. Di tempat kejadian perkara juga tidak ditemukan sidik jari orang lain.Setelah Yasmin bekerja sama dengan penyelidikan polisi, dia turun ke bawah dan hendak pergi.Dia baru saja ingin naik mobil, tapi kemudian Irene menghampirinya. "Dengar-dengar Julian terluka? Kamu baru saja menyebabkan kematian ibumu, apa sekarang giliran anak-anakmu? Kita nggak bisa nggak memercayainya, 'kan?"Yasmin menggenggam pintu mobil dengan erat seh

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 859

    Martin yang sudah pulang ke Kota Imperial mendapat kabar tentang kematian Klara. Maka itu, dia pergi ke kuburan untuk melihatnya.Dia juga berpapasan dengan Jason, tapi dia berpura-pura tidak melihatnya.Dia percaya polisi pasti sudah menanyakan semuanya.Martin datang ke sini juga cuman untuk menguji keberuntungannya.Dia tidak menemukan ada yang aneh setelah berkeliling, jadi dia pergi.Dia pulang ke rumah, lalu menelepon Rachel.Ketika Rachel tiba, Martin sedang duduk di sofa sambil minum alkohol."Kapan kamu pulang? Apa pekerjaanmu sudah selesai?" Rachel duduk di sofa yang lain."Ketika helikopter Yasmin jatuh, apa kamu berada di Kota Cantem?" Martin menatapnya dengan tajam."Helikopter?" Rachel terkejut, tapi dia tidak menunjukkannya. Dia berpikir sejenak sebelum menjawab, "Aku nggak pergi ke mana-mana. Kalau kamu nggak percaya, kamu boleh menyelidiki jadwalku. Selain itu, selama kamu nggak ada di sini beberapa hari ini, aku menemukan ada yang sangat aneh dengan kematian Klara.""

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 860

    Sekarang Yasmin sangat mengenal suara langkah kaki Daniel dan suara mobil Rolls Royce.Kemudian, dia melihat orang yang masuk ternyata Martin."Kenapa kamu melamun?" Martin duduk di sofa dengan percaya. Dia melihat Yasmin dan berkata, "Kamu sudah sangat kurus."Walaupun Yasmin tidak mengatakannya, dia yakin Martin sudah tahu tentang kematian ibunya."Jaga kesehatanmu. Tante paling mengkhawatirkanmu," kata Martin.Yasmin menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan rasa sakit di sorot matanya."Kini prioritas utama adalah menemukan pembunuhnya." Martin menatap wajah Yasmin yang pucat dan bertanya, "Apa ada orang yang mencurigakan?"Yasmin mengacak rambutnya dengan bingung. "Aku mencurigai Irene, tapi itu sedikit nggak mungkin .... Dia juga putrinya Ayah ....""Apa kamu yakin?"Yasmin tercengang, lalu dia mengangkat kepalanya. Dia tidak memahami maksud tersirat dalam ucapan Martin. "Apa maksudmu?"Martin tidak mengatakan apa-apa, melainkan meletakkan hasil tes DNA di sebelah kaki Yasmin.Y

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 861

    Yasmin tidak pernah merasa Daniel adalah orang baik. Pria itu adalah iblis!Namun ... dia tidak pernah menyangka Daniel akan melindungi Irene sampai begitu!Daniel tidak peduli padanya sedikit pun!"Dulu aku pernah bilang Daniel menyukai Irene. Aku nggak sembarangan bicara.""Diam!" Yasmin tidak ingin mendengarkan sepatah kata pun. Hatinya dipenuhi rasa sakit dan amarah. Air matanya tidak bisa berhenti mengalir.Martin memeluknya dengan erat. "Menangislah. Kamu akan merasa lebih tenang setelah menangis. Aku akan menemanimu."Yasmin bersandar ke pelukan Martin. Dia sudah tidak ingin memikirkannya. Dia merasa sangat putus asa."Sepertinya aku datang pada waktu yang salah." Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang dingin.Martin menoleh. Dia melihat Daniel masuk dan aura menyeramkan menyebar dari tubuhnya.Yasmin yang sedang dipeluk Martin tidak segera mendorong Martin. Dia mengepalkan tangannya dan kebencian menyelimuti tatapan matanya."Kak, jangan salah paham. Yasmin sangat sakit hati

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status