Share

Bab 845

Author: Chestnut
last update Last Updated: 2024-08-12 18:00:01
"Ngapain kamu?" Yasmin sudah ketakutan.

"Kamu akan tahu nanti!"

Tak peduli bagaimana Yasmin meronta, kekuatannya kalah telak dengan Daniel.

Setelah mereka memasuki kamar, Yasmin langsung dilempar ke tempat tidur.

"Aa!" Yasmin terkejut. Dia melihat Daniel yang berjalan mendekat dan sekujur tubuhnya yang menyebarkan aura berbahaya. Setelah Yasmin sadar apa yang ingin dilakukannya, tubuhnya gemetar ketakutan. "Daniel, ka ... kamu berani ...?"

Daniel tidak mengatakan apa-apa dan langsung menekan Yasmin.

"Ah! Daniel .... Mmph!" Jeritan Yasmin dibungkam dengan bibir Daniel.

Dia tidak percaya Daniel akan memperlakukannya seperti ini!

Ibunya barusan meninggal dan bahkan belum dikuburkan.

Bagaimana Daniel bisa begini kejam dan menakutkan?!

"Ja ... jangan seperti ini padaku. Ibu ...." Yasmin menangis terisak-isak.

Pada akhirnya, Daniel tidak melepaskannya.

Setelah semuanya berlalu, Daniel pergi tanpa menoleh ke belakang.

Yasmin berbaring di tempat tidur dengan mata terpejam dan air mata mengalir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 846

    "Nggak peduli prestasi apa yang dimiliki orang, itu masih tergantung pada umur panjangnya. Mungkin karena dia sudah mengambil barang yang nggak seharusnya dia ambil, makanya dia berumur pendek," ujar Dahlia."Aku mendengar dari Daniel kalau dia ditinggalkan di gunung dan mati kehabisan darah?" ungkit Irene dengan sengaja. "Kalau dia ditemukan lebih awal, dia nggak akan mati, 'kan? Sepertinya ketika Klara menghilang, kamu berada di Taman Royal, ya?""Jelas kalau dia hanya peduli dengan kehidupan cintanya sendiri dan nggak peduli dengan nyawa ibunya," sindir Dahlia dengan nada dingin. "Ini akibat dari kamu merayu pria orang!""Katakan sekali lagi dan aku akan mengoyak mulutmu!" kata Yasmin dengan emosi. Saking marahnya, sekujur tubuhnya gemetar."Waduh, waduh? Apa aku sudah menabur garam pada lukamu? Kamu marah karena kamu merasa malu, 'kan? Kenyataannya memang seperti itu, tapi kamu melarang kami mengatakannya?" Dahlia melipat kedua lengannya di depan dada dan berkata dengan gembira, "K

    Last Updated : 2024-08-13
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 847

    Dahlia sudah bertekad untuk membunuh Yasmin, jadi dia tidak mau melepaskannya dan bahkan mencekiknya lebih kuat. Raut wajah Dahlia tampak bengis.Lauren langsung menggores tulang rusuk Dahlia dengan pisau lipatnya. Dahlia berteriak dan melepaskan genggamannya. Dia meringis karena rasa sakit di tulang rusuk. "Siapa kamu?!""Bu Yasmin, apa kamu baik-baik saja?" tanya Lauren sambil menarik berdiri Yasmin.Dahlia dan Irene mengenal Lauren. Mereka tahu dia adalah sekretaris Yasmin yang kemudian entah kenapa keluar dari perusahaan.Irene melihat Lauren memunggungi mereka, jadi dia mengambil vas bunga di sebelah dan ingin memukul Lauren dengan itu.Yasmin terkejut. "Hati-hati!"Tatapan mata Lauren menjadi tajam. Dia menyamping tubuhnya. Pada saat yang sama, dia menyandung kaki Irene.Irene yang sedang memegang vas bunga jatuh ke depan. "Aaa!"Vas bunga tersebut pun pecah.Pecahan berhamburan ke mana-mana dan menggores wajah Irene. "Aa!""Irene!" Dahlia segera memapah putrinya. Setelah itu, di

    Last Updated : 2024-08-14
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 848

    Selesai makan malam, Lauren berkata pada Evan di depan pintu, "Apa aku boleh menginap di sini untuk menemani Yasmin?"Evan menoleh ke Yasmin, kemudian dia berbisik ke telinga Lauren, "Kamu nggak perlu menemaninya. Yasmin, telepon aku kalau ada apa-apa. Aku tinggal di Kota Imperial beberapa hari ini.""Baik." Yasmin melihat Evan merangkul bahu Lauren, bukan memeluk pinggang Lauren dengan mesra. Itu membuat Lauren seperti diikat. "Paman, baik-baik kepada Lauren."Ekspresi Evan menjadi masam. "Selain aku, nggak ada yang memperlakukannya lebih baik dari aku."Lauren tidak melawan Evan dan membujuk Yasmin, "Yasmin, cepat tidur. Besok aku akan datang untuk melihatmu.""Kalau nggak ada apa-apa, kamu nggak usah datang."Yasmin melihat mobil mereka melaju pergi, tapi dia juga tidak kembali ke dalam rumah. Dia berjalan keluar.Pada akhirnya, dia duduk di tangga sambil melamun.Dia melihat ke kejauhan.Tinggal dia sendirian di dalam rumah yang besar ini.Kalau dia kembali lagi nanti, tidak ada ya

    Last Updated : 2024-08-15
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 849

    Seolah-olah yang masuk bukan manusia, melainkan hantu.Daniel sedang memegang semangkuk sup bergizi di tangannya. Dia duduk di tepi tempat tidur. Ketika dia melihat Yasmin ketakutan, dia menekan auranya dan berkata, "Makanlah."Yasmin tidak paham. Kenapa Daniel bisa ada di sini? Daniel bahkan memberinya makan?Yasmin sangat takut setelah apa yang Daniel lakukan padanya kemarin.Daniel mendongak, lalu menatap Yasmin. "Kemarin aku salah. Aku minta maaf."Yasmin tercengang. Daniel meminta maaf padanya? Itu tidak pernah terjadi.Daniel yang hebat meminta maaf pada orang?Dia bukannya menyalahkan Yasmin karena dia pergi mencari Raymond.Itu malah membuat Yasmin merasa gelisah."Sini." Daniel menepuk tempat tidur.Yasmin melihat Daniel dan mangkuk di tangannya. Setelah berpikir sejenak, Yasmin baru perlahan-lahan menghampiri Daniel dan duduk.Dia mengulurkan tangannya. "Aku bisa makan sendiri."Daniel menghindarinya. "Duduk." Maksudnya, dia mau menyuap Yasmin.Yasmin tahu dia tidak bisa mela

    Last Updated : 2024-08-16
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 850

    "Aku yang nggak meneleponnya dulu." Lauren tidak meminta Evan membawanya ke Kota Imperial. Evan sendiri yang mau membawanya.Dia mengira dia bisa mengurangi kontak dengan Evan kalau dia bersama Yasmin.Sekarang jelas dia tidak bisa.Evan menoleh. "Nanti malam kita ke kelab." Setelah itu, tanpa peduli Lauren mau atau tidak, dia menciumnya.Lauren meronta, tapi akhirnya dia menyerah karena dia tidak bisa melepaskan diri dari Evan.Malam hari, Evan benar-benar membawa Lauren ke kelab.Dulu, Lauren juga pernah dibawa ke kelab malam oleh Gilbert. Meskipun Lauren tidak menyukainya, Gilbert seakan-akan sangat cocok dengan tempat yang gelap ini.Dia seperti kakak besar yang dituruti semua orang. Dan tidak ada yang berani bersikap kurang ajar pada Lauren.Kemudian, Gilbert mati. Teman-temannya entah pergi ke mana. Mungkin mereka masih di daerah kumuh.Pokoknya, setelah Gilbert ditangkap, Lauren meninggalkan tempat itu.Karena dia tahu tempat itu sudah tidak cocok untuknya.Evan tidak memiliki b

    Last Updated : 2024-08-17
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 851

    Anak buah itu segera mendekat dan mengepung mereka.Pria dan wanita itu saling mendekat dan ketakutan.Mereka hanya ingin asal mencari wanita di kelab, tapi mereka tidak menyangka akan ada tokoh yang begitu kuat di sini.Lauren mengira Evan tidak akan melepaskan mereka, setidaknya mereka akan dihajar.Evan melambai tangannya. Dia meminta pria dan wanita itu kemari.Pria dan wanita itu tidak berani bergerak. Anak buah harus mendorong mereka.Evan memperhatikan pria dan wanita itu. Dia berkata dengan ramah, "Setidaknya kalian harus berlutut dan meminta maaf."Pria dan wanita itu tidak berani menolak. Sekarang situasi tidak mendukung mereka!Jangankan berlutut, mereka bahkan bersedia bersujud!Pria dan wanita itu berlutut. "Maafkan kami. Lain kali kami juga nggak akan melakukannya lagi. Maaf!""Maafkan kami! Ampuni kami!"Lauren tidak ingin orang berlutut padanya. Dia mengernyit dan berkata, "Pergilah."Pria dan wanita itu tidak berani bergerak. Bagaimanapun juga, Evan lebih mengerikan."

    Last Updated : 2024-08-18
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 852

    "Apa kalian mengenal mereka?" Polisi itu mengeluarkan dua lembar foto.Evan melirik polisi dengan sinis.Lauren khawatir terjadi keributan, jadi dia berkata, "Kami pernah melihat mereka. Semalam mereka menaruh obat ke dalam minumanku di kelab malam. Untung kami menyadarinya. Setelah mereka meminta maaf, kami melepaskannya.""Apa sebelumnya kalian pernah bertemu dengan mereka?" tanya polisi."Nggak. Kami juga baru tahu setelah menonton berita tadi siang," kata Lauren.Polisi masih ingin bertanya, tapi ada suara mobil masuk.Itu adalah mobil Rolls Royce.Mobil itu berhenti, lalu pengawal membuka pintu mobil. Pertama-tama, tiga anak kecil melompat turun dari mobil dengan menggemaskan.Setelah itu, Daniel keluar.Yasmin berdiri, kemudian menghampiri mereka."Mama!""Mama!""Mama!""Mama, kami sangat kangen padamu!""Kami sudah lama nggak melihat Mama!""Papa juga nggak mengizinkan kami melihat Mama!""Papa bilang Mama sakit. Apa Mama sudah sembuh? Sini aku pegang."Mata Yasmin memanas. Dia

    Last Updated : 2024-08-19
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 853

    "Apa yang dikatakan ayahmu tentang dia melihat wanita lain itu benar? Apa dia nggak mungkin berbohong?" Setelah Yasmin bertanya, dia pergi dengan cuek.Ekspresi Daniel menjadi tegang dan dia mematung di tempat.Di dalam mobil, Lauren bisa merasakan suasana yang amat berat. Cahaya pun menjadi redup.Sekujur tubuh Evan menyebarkan aura yang menyeramkan. Mata seperti monster itu melirik ke arah Lauren yang membuatnya panik. "Ada apa? Aku nggak salah bicara, 'kan?""Kalau bukan karena kamu, seharusnya putraku sudah berumur 5 tahun, 'kan?" tanya Evan dengan sinis.Jantung Lauren berdetak dengan cepat. Dia mengepalkan tangannya dengan gelisah.Dia baru mengerti alasan Evan menyebarkan aura yang begitu menyeramkan ....Yasmin membawa anak-anak ke kuburan.Yasmin dan anak-anak berlutut di depan batu nisan.Para pekerja menggali makam Andy, kemudian mereka memasukkan abu guci Klara ke dalam bersama abu guci Andy. Setelah itu, mereka mengubur kembali makamnya.Yasmin menutup mulutnya. Dia takut

    Last Updated : 2024-08-20

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1148

    Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1147

    Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

DMCA.com Protection Status