Share

Bab 820

Jangan mengira Yasmin tidak tahu kalau mereka satu komplotan.

Penghancuran tembok pasti disengaja waktu itu. Dia tidak bertanya karena belum saatnya.

Irene menggertakkan giginya dengan emosi, tapi dia berpura-pura tidak peduli. "Ngapain kamu memberitahuku? Untuk membuktikan kalau kamu hebat? Lucu sekali. Kemampuan terhebatmu cuman merayu pria!"

"Bu Yasmin, tolong saya. Saya sudah difitnah." Raffie masih memohon.

Yasmin berkata, "Boleh! Beri tahu aku, siapa yang menyuruhmu? Seharusnya ada yang mengarahkanmu, 'kan? Kalau nggak, kamu nggak mungkin seberani ini."

Mata Raffie mengelak. "Ng ... nggak. Saya yang serakah ...."

Yasmin pun tidak bertanya lagi. "Pak Polisi, terima kasih."

"Yasmin, berani-beraninya kamu menjebakku. Aku nggak akan melepaskanmu! Kamu bukan siapa-siapa ...." Raffie naik darah karena Yasmin tidak mau menolongnya. Kemudian, dia dimasukkan ke dalam mobil polisi.

Yasmin melihat Irene yang sedang menahan amarah dengan ekspresi datar. "Kamu sangat kecewa, 'kan?"

Irene berk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status