Share

Bab 717

Penulis: Chestnut
Yasmin berjalan ke sana untuk menggendong mereka. "Ayo makan dulu. Kakek sedang tidur."

"Apa Kakek nggak lapar?" tanya Julia.

"Suster akan memberikan Kakek suntikan nutrisi," jawab Yasmin.

"Aku tahu. Itu untuk menggantikan makanan," ucap Julius.

"Benar." Yasmin tersenyum dengan paksa.

Saat mereka makan, Yasmin bertanya, "Ibu, suster bilang kamu tidur di sini semalam?"

Klara yang ketahuan berkata, "Tidur di mana sama saja."

"Bagaimana itu bisa sama? Bagaimana kalau kamu sakit?" kata Yasmin sambil mengernyit.

Saat Klara melihat mata besar anak-anak sedang tertuju padanya, dia terpaksa setuju, "Aku tahu. Aku nggak akan tidur di sini lagi."

Ada yang membuka pintu kamar pasien. Irene masuk dari luar, kemudian berkata, "Kamu memang nggak boleh tidur di sini. Orang lain bisa mengira yang berbaring di ranjang itu suamimu!"

Yasmin menebak Irene mengatakan itu dengan sengaja agar anak-anak mendengarnya. Ekspresinya pun menjadi masam.

Dahlia muncul dari belakang Irene. Dia menyindir, "Kalian seda
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 718

    Setelah mereka kembali ke Taman Royal, Yasmin tidak melihat Daniel. Tony berkata Daniel sedang bekerja di ruang kerja.Maka itu, Yasmin menemani anak-anak ke kamar dan memandikan mereka.Julia adalah perempuan, jadi dia mandi berpisah dengan kedua kakaknya.Yasmin memandikan kedua anak laki-lakinya dulu. Terakhir, dia berendam bersama Julia.Sebenarnya, Yasmin bisa meminta pelayan untuk memandikan anak-anak.Namun, Yasmin ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak. Jadi, dia memilih untuk melakukannya sendiri.Julia meletakkan gelembung di atas kepalanya, kemudian dia menggoyangkan kepalanya. "Mama, cantik?"Yasmin memeluknya sambil tersenyum. "Cantik.""Aku juga mau melakukannya untuk Mama." Julia mengambil gelembung, lalu menaruhnya di atas kepala Yasmin. Setelah itu, Julia tertawa terbahak-bahak."Ada apa?" Yasmin menoleh untuk melihat cermin. Dua "tanduk" muncul di atas kepalanya. Dia pun tertawa. "Aku sudah menjadi apa ini?""Rusa!" ucap Julia.Yasmin menggoyangkan kep

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 719

    Daniel seperti seekor serigala yang menunggu untuk menikmati mangsanya. Bagaimana mungkin dia akan melewatkan kesempatan ini?"Kalian tidur dulu. Nanti kita lihat," kata Yasmin."Oh, aku tahu. Papa dan Mama mau pergi berkencan, 'kan?" tanya Julia.Berkencan? Itu sebuah pengorbanan dan permintaan.Berkencan terdengar terlalu romantis.Hubungan Yasmin dengan Daniel tidak bisa mencapai sampai langkah itu.Setelah membujuk anak-anak untuk tidur, Yasmin baru pergi ke kamar Daniel.Saat ini Daniel sudah mandi. Dia sedang berbaring di tempat tidur dan lengannya ditekuk menjadi bantal. Matanya terpejam. Yasmin tidak tahu apa Daniel sudah tidur atau belum.Yasmin berharap dia sudah tidur. Dengan begitu, Yasmin bisa kembali ke kamar anak-anak.Dia mendekat untuk melihat dengan saksama.Dia harus mengakui kalau Daniel memiliki wajah yang tampan dan keren.Lebih tepatnya, karena tampang Daniel tampak sangat dingin, orang lain tidak bisa melihat ketampanannya.Dia seperti binatang buas yang sedang

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 720

    "Itu ... Tony ...." Yasmin memalingkan mukanya, kemudian dia memberi tahu Daniel dengan susah payah.Tatapan mata Daniel menjadi tajam dan ekspresinya tampak dingin.Suasana hatinya menjadi buruk karena dia diganggu.Dia bangun dan merapikan piamanya. Setelah itu, dia pergi membuka pintu kamar tidur dengan kuat. "Lebih baik ini urusan penting!""Ibunya Nona Irene menelepon Anda. Dia bilang Nona Irene menghilang," ucap Tony.Yasmin yang sedang berbaring di tempat tidur tercengang. Irene?Tony berkata, "Ponsel Anda berada di ruang kerja, jadi dia menelepon saya. Nyonya Suharly bilang Nona Irene khawatir ayahnya nggak bisa bangun, jadi dia pergi ke kuil di gunung untuk berdoa. Kemudian, Nona Irene menghilang. Nyonya Suharly ingin meminta Anda untuk tolong mencari Nona Irene."Daniel menenangkan rasa kesalnya, lalu dia memerintah, "Berikan ponselku.""Baik."Daniel masuk ke kamar tidur. Dia menatap Yasmin yang sedang dibungkus selimut. "Kamu sudah mendengarnya?""Nyawa orang lebih penting,

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 721

    "Emm ...." Yasmin tercengang.Pelayan wanita di samping tertawa."Mama, apa kita pergi menemani Kakek dan Nenek hari ini?" tanya Julia."Nanti kita tanya Papa," ucap Yasmin.Ini bukan keputusan yang bisa dibuatnya."Papa pasti setuju," kata Julia."Kita tetap harus memberi tahu Papa," kata Yasmin.Yasmin membawa anak-anak turun, kemudian dia meminta pelayan menemani anak-anak makan. Yasmin bertanya pada Tony, "Di mana Daniel? Apa dia ada di ruang kerja?""Semalam setelah Tuan Daniel keluar, dia belum kembali. Bagaimana kalau Nona Yasmin meneleponnya? Mungkin telah terjadi sesuatu?" ujar Tony.Yasmin merasa seharusnya tidak terjadi apa-apa. Daniel begitu kuat. Siapa yang berani macam-macam dengannya?"Jangan khawatir. Dia pasti sedang menemani Irene." Setelah itu, Yasmin menuju ke ruang makan.Tony menatap punggung Yasmin dengan aneh. Apa Yasmin tidak peduli? Dia terlihat sangat santai saat dia mengatakan itu. Padahal, Tony sengaja memintanya menelepon Daniel ....Sedangkan menurut Yasm

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 722

    "Kapan kamu bisa memulai bekerja?" tanya Yasmin.Lauren menjawab, "Sekarang aku bisa.""Oke." Yasmin berdiri. "Mike, ajar dia.""Baik, Bu Yasmin."Yasmin kembali ke kantor. Dia baru saja masuk, lalu kakinya berhenti bergerak. Dia tercengang melihat pria yang sedang duduk di kursinya itu. Daniel?Kapan dia datang? Apa dia tidak perlu menemani Irene?Setelah Yasmin tenang, dia menutup pintu dan bertanya, "Ada apa kamu mencariku?""Apa wawancaramu berjalan dengan baik?" Daniel bersandar di kursinya dengan satu tangan diletakkan di tepi meja."Iya. Dia sudah mulai bekerja." Karena kursinya diduduk, Yasmin berdiri di depan meja sambil membuka dokumennya."Apa kamu nggak mau bertanya aku pergi ke mana semalam?" kata Daniel dengan ekspresi dingin.Yasmin tidak dapat memahami isi hati Daniel. Dia pun berkata dengan jujur, "Kamu menemani Irene, 'kan?""Dia pergi ke kuil semalam, lalu dia terjatuh dari gunung dan terluka. Tapi, dia baik-baik saja.""Bagaimanapun juga, dia putri Ayah. Nggak boleh

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 723

    Yasmin tidak takut. Dia tahu dia akan baik-baik saja karena ada anak-anak."Aku nggak menyentuhnya," kata Daniel dengan suara rendah.Yasmin mendongak untuk menatap Daniel. Apa Daniel sedang menjelaskan kepadanya?Daniel bertanya, "Apa kamu senang? Apa hatimu terasa tenang sekarang?"Yasmin memalingkan mukanya dan diam saja."Minggir," ucap Daniel.Setelah Yasmin sadar, dia buru-buru menggeser ke samping."Tentang anak-anak, kamu saja yang membuat keputusan." Setelah Daniel mengatakan itu, dia menarik pintu dan pergi.Yasmin merasa lega, lalu dia pelan-pelan menutup pintu.Apa Daniel perlu menjelaskannya?Tentu saja dia tidak bisa menyentuh Irene semalam karena Irene terluka.Setelah Dahlia menelepon, dia bergegas menuju ke kamar Irene. "Raffie bilang Daniel pergi ke perusahaan ayahmu, tapi sebentar saja. Setelah itu, dia pergi.""Itu berarti tujuanku sudah tercapai," kata Irene sambil menahan amarah."Iya. Dari kejadian semalam, kita bisa melihat kalau Daniel lebih peduli padamu," uja

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 724

    Irene memanggil Tony, lalu berkata, "Nanti ketika anak-anak sudah bangun, aku saja yang mengantar mereka."Karena kejadian seafood sebelumnya, Tony memiliki trauma. Dia berkata, "Terima kasih, Nona Irene. Tapi, biarkan saya saja yang mengantar mereka.""Mereka juga anak-anakku. Kalau kamu khawatir, kamu boleh ikut," kata Irene."Bukan itu maksudku," ucap Tony.Irene memberitahunya, "Tony, jangan lupa kalau aku baru calon istri Daniel. Ini sangat penting." Ada orang yang boleh memejam sebelah mata, tapi ada yang tidak boleh.Terutama dia.Dia harus mempertimbangkan banyak hal dengan hati-hati."Saya mengerti." Tony menundukkan kepalanya.Irene sangat puas. Dia berdiri, lalu berkata, "Aku juga mau tidur sebentar."Sore hari, Yasmin pergi ke rumah sakit. Namun, dia hanya melihat Klara seorang."Apa Dahlia ada datang hari ini?""Suster bilang dia datang tadi siang, tapi sebentar saja. Jangan berharap pada orang sepertinya." Klara sudah mengenal Dahlia beberapa tahun. Bagaimana mungkin dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 725

    Yasmin terkejut. Kerabat ayahnya?Dia pun menoleh ke Dahlia. Bagaimanapun juga, Dahlia barulah istrinya Andy. Mungkin Dahlia pernah bertemu dengan kerabat ayahnya."Aku akan pergi ke sana."Setelah Yasmin mematikan telepon, Irene bertanya, "Ada apa dengan Ayah?"Yasmin tidak menghiraukannya. Dia melihat Dahlia dan berkata, "Apa Ayah memiliki kerabat? Aku nggak pernah mendengar Ayah mengungkitnya."Dahlia memanyunkan bibirnya. "Dia anak yatim piatu, jadi dia nggak punya kerabat.""Kamu yakin dia nggak punya satu pun kerabat?" tanya Yasmin lagi."Aku sangat yakin!" Dahlia berkata, "Dari kami menikah sampai Irene lahir, aku nggak pernah mendengar Andy bercerita tentang keluarganya!"Yasmin mengerutkan alisnya. Kalau begitu, siapa yang menerobos masuk kamar pasien?"Ayo ke kamar Ayah."Yasmin meminta Tony mengantar anak-anak pulang, kemudian empat wanita itu pergi ke kamar pasien.Setelah mereka masuk, mereka melihat seorang pria sedang berdiri di samping ranjang.Yasmin tercengang saat me

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status