"Andy, apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Klara dengan curiga, "Kamu nggak melindungi istri dan anakmu karena mereka sudah menindas Yasmin, ‘kan?"Yasmin juga anakku dan aku sangat menyayanginya. Ini nggak seperti yang kamu pikirkan. Yasmin lembur hingga sangat malam dan besok paginya dia masih perlu pergi bekerja. Jadi, dia nggak begitu bertenaga. Dia nggak mau kamu khawatir dan berencana mencarimu setelah dia selesai sibuk.""Baiklah. Kalau dalam dua hari ini dia nggak meneleponku lagi, aku akan menggila."Andy tahu Klara gelisah, tapi sekarang dia hanya bisa menenangkan Klara.Andy sendiri juga merasa sangat cemas.Sekarang dia tidak tahu di mana Yasmin berada. Dia juga tidak tahu apakah Yasmin aman atau tidak.Andy benar-benar sangat gagal menjadi ayahnya."Eh, apa kamu sudah melihat pemandangan malam yang kufoto untukmu?" tanya Klara."Sudah. Sangat cantik.""Aku sangat bosan di sini. Nggak ada yang mengobrol denganku dan bermain mahyong bersamaku." Klara menghe
"Tapi, kamu juga nggak boleh sepenuhnya mengabaikannya." Dahlia berbisik, "Yasmin belum ditemukan dan selama ini ayahmu mencurigai Daniel ....""Kenapa dia masih berkata seperti itu?" Saat Irene mendengar itu, dia merasa pusing."Aku memberitahumu agar kamu lebih berhati-hati," kata Dahlia kepada putrinya. "Coba kamu berpikir. Dengan status seperti Daniel, berapa banyak wanita yang ingin tidur bersamanya? Di dunia bisnis, keluarga mana yang nggak ingin putri mereka menikah dengannya? Kamu jangan meremehkan mereka hanya karena kamu sudah menjadi tunangannya. Walaupun kalian sudah menikah, kamu harus menjaga suamimu dengan baik. Sekarang kamu nggak punya anak. Kamu hanya punya dirimu sendiri.""Aku nggak bodoh, tentu saja aku tahu. Setelah aku pulang dari studio, aku akan sengaja pergi ke Grup Naga. Tapi, Daniel masih sibuk.""Baguslah." Lalu, Dahlia merasa aneh dan berkata, "Menurutmu, kenapa Yasmin bisa menghilang?""Selama itu nggak ada hubungannya dengan Daniel, aku nggak peduli. Mun
Setelah Daniel naik ke tempat tidur, jaraknya antara Yasmin tinggal beberapa sentimeter. Daniel terkejut dan berhenti. Raut wajahnya menjadi sinis, lalu dia berkata, "Apa katamu?""Apa kamu ... menyukaiku?" tanya Yasmin dengan sangat panik"Cari mati, ya?" Tatapan Daniel terlihat galak. Kemudian, dia langsung mencengkeram wajah Yasmin."Ka ... kalau nggak, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini ..." ucap Yasmin dengan susah payah. Dia merasa wajahnya hampir retak karena cengkeraman Daniel."Jangan mempermalukan dirimu sendiri." Daniel melepaskan Yasmin, lalu dia pergi dengan cuek.Yasmin segera memeluk lengan Daniel. "Apa kamu marah? Aku nggak sengaja. Kamu jangan seperti ini ...."Daniel memalingkan wajahnya yang sinis. Dia memerintah, "Lepaskan.""Daniel, jangan marah. Aku salah bica .... Aa!" Yasmin belum selesai berbicara, tapi dia tiba-tiba diempaskan dengan kuat. Kebetulan dia duduk di tepi tempat tidur, jadi ketika tubuhnya terdorong, dia langsung terjatuh ke lantai. Sesuatu ya
Sebenarnya, keberadaan seperti apa Yasmin bagi Daniel?Entah itu sisi kejam atau sisi kepedulian, kedua-duanya ditujukan kepada orang yang sama, yaitu Yasmin.Helen hanyalah dokter pribadi Daniel. Itu tidak berarti dia boleh bertanya tentang hal pribadi Daniel.Setelah memberikan pesan dokter, Helen pergi.Ketika dia melewati koridor, dia melihat potret besar Naomi.Naomi terlihat sangat muda dan bermartabat.Helen benar-benar tidak habis pikir.Semua orang tahu kenapa Yasmin bisa berada di bawah kendali Daniel.Namun pada akhirnya, Daniel membawa Yasmin ke apartemen yang siapa pun tidak boleh masuk.Dan bahkan karena Yasmin, Helen dapat masuk.Sebenarnya apa yang dipikirkan Daniel?Kalau dia mulai menyukai Yasmin, dia tidak akan bertunangan dengan Irene, 'kan?Sepertinya, orang biasa tidak akan bisa memahami Daniel yang sulit dibaca.Daniel baru ingin kembali ke kamar ketika dia menerima panggilan dari Eric. "Martin sudah pulang.""Terburu-buru sekali.""Kalau Martin pulang, sepertiny
Dahlia baru mencapai depan pintu kantor dan dia hampir menabrak Andy yang sedang bergegas keluar."Kenapa wajahmu terlihat pucat? Apa yang terjadi?" tanya Dahlia."Mobil yang membawa pergi Yasmin sudah ditemukan. Aku mau pergi melihatnya." Setelah mengatakan itu, Andy langsung pergi.Dahlia tercengang. Sudah ditemukan?Setelah dia sadar, dia segera mengikuti Andy. "Aku mau pergi bersamamu!"Ketika suami istri itu tiba di tepi danau, Martin dan Raymond masih berada di sana. Kedua pria itu memberi tahu Andy tentang situasi saat ini."Mobilnya sudah ditarik dan dipastikan kalau mobil ini yang telah membawa pergi Yasmin. Ketika ia ditarik, pintu mobil terbuka dan dalamnya kosong." Wajah Raymond tampak muram dan suaranya serak. "Tim penyelamat bilang ini bukan lokasi kecelakaan yang pertama, tapi di hulu. Kami baru saja melihatnya. Apa kamu mau pergi melihatnya?"Andy menatap ke kejauhan dengan gelisah. Tim penyelamat masih sedang mencari orang.Air danau terus mengalir, bagaimana mungkin Y
"Sungguh nggak tahu berterima kasih. Kamu malah nggak menghargai kabar duka yang kusampaikan padamu.""Kamu mengubur putrimu saja!" Tanpa menunggu Dahlia menjawabnya, Klara segera mengakhiri panggilan.Klara tidak mau memercayainya. Dia panik dan tangannya gemetar. Dia hampir tidak bisa berpikir.Apa sesuatu benar-benar sudah terjadi?Namun, Andy berkata Yasmin sedang sibuk dengan rekening di akhir bulan!Jangan-jangan Yasmin tidak mengangkat telepon Klara karena ....Klara segera menelepon Andy.Andy yang sedang berdiri di hulu merasakan ponselnya bergetar.Setelah dia mengeluarkan ponselnya, dia melihat Klara yang meneleponnya.Tangan Andy pun gemetar.Dia tidak ingin mengangkat telepon, tapi dia tidak bisa tidak mengangkatnya.Andy berjalan ke samping sebelum menjawab panggilan. "Sudah bangun?" tanyanya dengan nada normal."Katakan padaku yang sebenarnya, apa sesuatu telah terjadi pada Yasmin?" tanya Klara dengan cemas."Siapa yang memberitahumu omong kosong itu?""Kenapa teleponnya
Yasmin takut terhanyut dalam tatapan Daniel dan rencananya ketahuan. Jadi, dia segera berkata, "Kalau bukan karena kamu, aku nggak akan jatuh dari tempat tidur. Ya sudah kalau kamu nggak menyukaiku, tapi mendorongku itu terlalu kejam."Ekspresi Daniel menjadi sedikit masam.Selesai bergumam, Yasmin bertanya, "Apa kamu bisa memberiku obat? Sakit sekali ....""Tahan.""Bagaimana aku bisa menahannya? Seluruh punggungku terasa nyeri." Yasmin bernapas dengan susah. Dia melihat Daniel diam saja dengan ekspresinya yang sinis. Yasmin pun berpikir apa yang harus dilakukan? "Apa kamu benar-benar nggak mau melepaskanku? Nggak ada orang yang boleh masuk ke sini, jadi apa kamu akan menjagaku?""Aku istirahat selama dua hari ini."Yasmin tercengang. Apa Daniel benar-benar mau menjaganya?Apa Yasmin boleh menolak?Mata Daniel yang sinis tertuju pada wajah Yasmin yang tampak menolak. Dia bertanya, "Apa kamu keberatan?""Aku nggak berani," gumam Yasmin.Daniel meletakkan laptopnya, berdiri, lalu keluar
Yasmin tercengang.Jadi, Daniel berjalan pincang karena telapak kakinya terluka?Dan itu karenanya?Yasmin mengingat kembali situasi saat itu.Saat dia terjatuh, Daniel turun dari tempat tidur untuk menggendongnya. Daniel memang berdiri di sebelahnya di mana lantai tersebut penuh dengan pecahan kaca. Ada kemungkinan besar dia menginjaknya ....Namun, apa Daniel akan merasa gugup karena Yasmin?Helen mengingatkan Yasmin, "Karena kamu nggak bisa mengelak, lebih baik kamu menurutinya."Yasmin pun menggigit bibirnya.Bagaimana mungkin dia tidak tahu itu?Hanya saja, seberapa sulit itu? Menjadi "selingkuhan" saja sudah membuatnya merasa malu.Ditambah dengan Daniel yang sulit ditebak dan sangat susah dilayani.Setelah Helen pergi, Yasmin menelungkup di ranjang sambil mendengar suara di luar. Sepertinya Daniel sedang berbicara dengan seseorang.Apa itu Helen?Yasmin tidak bisa mendengar dengan jelas.Jangan-jangan Irene?Tebakan Yasmin benar.Itu memang Irene."Mereka hanya menemukan mobilny