Yasmin menangis karena kesakitan yang amat luar biasa.Daniel sangat marah sehingga wajahnya menjadi merah. Matanya terlihat seperti mata iblis. Dia menyeka keringat di kening Yasmin dengan ujung jarinya. "Bagaimana?""Mati sana ..." maki Yasmin dengan sekuat tenaganya.Daniel mencubit dagu Yasmin. Dia tersenyum sinis sambil berkata, "Hanya kamu. Kalau itu orang lain, dari awal mereka sudah mati.""Lanjutkan saja. Aku akan mati di depan matamu!" teriak Yasmin dengan putus asa.Daniel mendengus. "Simpan tenagamu. Kamu akan menangis."Yasmin membelalakkan matanya dengan horor.Hening.Seolah-olah hanya Yasmin satu-satunya yang tersisa di dunia ini setelah semuanya terbalik.Dia masih kelelahan.Saat dia bergerak, dia merasa ada yang aneh dengan pergelangan tangannya.Dia mengangkat tangannya dan terkejut saat melihat borgol di pergelangan tangannya. Ujung borgol satu lagi mengunci kayu tepi tempat tidur.Setelah dia sadar, dia menarik dengan kuat.Dia menarik tangannya dan tepi tempat ti
Tak peduli bagaimana Yasmin berteriak, di luar tidak ada yang menanggapinya.Daniel seolah-olah sudah pergi.Yasmin menarik borgol dengan kuat yang akhirnya hanya membuat kulit pergelangan tangannya menjadi merah.Tubuhnya yang memang belum pulih pun kesakitan. Setelah meronta-ronta beberapa saat, dia duduk di tepi tempat tidur dengan lelah.Air matanya menetes.Sebenarnya kenapa dia harus menderita seperti ini?Yasmin mengira kematiannya bisa membuat Daniel terpaksa mundur.Akan tetapi, Daniel tidak hanya tidak mundur, dia malah makin tegas dan galak.Bagaimana mungkin Yasmin benar-benar membunuh dirinya? Dia punya orang tua dan tiga anak. Dia hanya bertaruh.Dia kira dia menang, tapi ternyata dia kalah telak!Dia sungguh sudah meremehkan kekejaman Daniel ....Saat ini waktu sudah mendekati siang hari.Dari mana asal makanan semalam?Daniel tidak mungkin memberi tahu orang di mana Yasmin berada.Lalu, kekacauan macam apa yang terjadi karena kehilangannya yang mendadak?Yasmin tidak bi
Andy segera mengambil ponselnya. Dia mengira yang meneleponnya adalah Yasmin.Ternyata Klara.Sampai sekarang Klara belum tahu kalau Yasmin menghilang.Biasanya Klara hanya mengirim pesan teks kepada Andy. Saat ini Klara meneleponnya pasti karena Yasmin ...."Klara."Begitu panggilan tersambung, Klara bertanya dengan gelisah, "Ada apa dengan Yasmin? Dia nggak mengangkat teleponku maupun membalas pesanku. Apa yang sedang dilakukannya?""Seharusnya dia sedang sibuk.""Tak peduli seberapa sibuk dia, seharusnya dia bisa mencari waktu untuk meneleponku kembali, ‘kan?" Klara bertanya dengan curiga, "Dia baik-baik saja, ‘kan?"Andy membuat alasan dengan ahli, "Tentu saja. Sekarang sudah mau akhir bulan, jadi departemennya sibuk. Ini hal yang wajar.""Baiklah ...." Klara pun tidak mencurigainya lagi. Lagi pula, tidak mungkin terjadi apa-apa karena bukankah Andy bersama Yasmin? Setelah itu, Klara yang mengingat sesuatu berkata, "Aku nggak ingin meneleponmu pada jam segini, tapi aku benar-benar
Pintu kamar terbuka.Tak peduli berapa sering Yasmin melihat Daniel, dia akan selalu takut. Rasa takutnya seolah-olah sudah mengakar ke dalam kulitnya.Tangan Daniel membawa sarapan. Dia meletakkannya di meja samping tempat tidur.Yasmin meliriknya sekilas, kemudian berkata, "Membiarkan Raja Kota Imperial mengantarkan tiga kali makanan kurang pantas, ‘kan?"Tatapan mata Daniel tampak sangat berbahaya saat dia berkata, "Nggak apa-apa. Aku bisa mendapat bayaranku melalui tubuhmu."Tubuh Yasmin langsung gemetar.Daniel seolah-olah tidak melihat reaksi Yasmin. Dia melemparkan ponsel yang dipegang ke ranjang. "Kalau ada apa-apa, telepon aku."Ketika Yasmin melihat Daniel mau pergi lagi, dia buru-buru turun dari tempat tidur.Salah satu tangannya ditahan borgol, sedangkan tangannya yang satu lagi menarik baju Daniel. "Jangan pergi! Lepaskan aku. Aku mau pulang. Kumohon padamu .... Aku bukan hewan peliharaanmu, aku ini manusia. Kamu nggak boleh memperlakukanku seperti ini ...."Tatapan mata D
Terdengar suara Yasmin yang galak berkata, "Aku lapar!"Belasan eksekutif senior itu, termasuk Eric, langsung menahan napas.Siapa itu? Berani-berani orang itu berbicara begitu sombong kepada pemilik Grup Naga? Ini benar-benar mengejutkan.Selanjutnya, terjadi hal yang lebih menarik."Cepat berikan aku makanan! Apa kamu mengira tiga kali saja cukup? Apa orang nggak bisa lapar di sore hari? Bukankah orang perlu memakan buah-buahan atau kue? Aku suka makanan manis, belikan aku kue keju dan teh susu. Apa kamu mendengarku? Kenapa kamu diam saja?"Suasana di ruang konferensi sedingin Antarktika.Apa Daniel akan meledak setelah diperintah seperti itu? Mereka sangat ketakutan sehingga mereka tidak berani bergerak.Orang lain tidak tahu siapa si penelepon, tapi Eric langsung tahu setelah dia mendengar suara itu.Wanita itu benar-benar sudah bosan hidup. Dia tidak tahu dia dalam situasi apa ...."Aku sedang rapat."Eric juga sudah lama mengikuti Daniel. Jadi, dia melihat Daniel dengan bingung.
"Andy, apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Klara dengan curiga, "Kamu nggak melindungi istri dan anakmu karena mereka sudah menindas Yasmin, ‘kan?"Yasmin juga anakku dan aku sangat menyayanginya. Ini nggak seperti yang kamu pikirkan. Yasmin lembur hingga sangat malam dan besok paginya dia masih perlu pergi bekerja. Jadi, dia nggak begitu bertenaga. Dia nggak mau kamu khawatir dan berencana mencarimu setelah dia selesai sibuk.""Baiklah. Kalau dalam dua hari ini dia nggak meneleponku lagi, aku akan menggila."Andy tahu Klara gelisah, tapi sekarang dia hanya bisa menenangkan Klara.Andy sendiri juga merasa sangat cemas.Sekarang dia tidak tahu di mana Yasmin berada. Dia juga tidak tahu apakah Yasmin aman atau tidak.Andy benar-benar sangat gagal menjadi ayahnya."Eh, apa kamu sudah melihat pemandangan malam yang kufoto untukmu?" tanya Klara."Sudah. Sangat cantik.""Aku sangat bosan di sini. Nggak ada yang mengobrol denganku dan bermain mahyong bersamaku." Klara menghe
"Tapi, kamu juga nggak boleh sepenuhnya mengabaikannya." Dahlia berbisik, "Yasmin belum ditemukan dan selama ini ayahmu mencurigai Daniel ....""Kenapa dia masih berkata seperti itu?" Saat Irene mendengar itu, dia merasa pusing."Aku memberitahumu agar kamu lebih berhati-hati," kata Dahlia kepada putrinya. "Coba kamu berpikir. Dengan status seperti Daniel, berapa banyak wanita yang ingin tidur bersamanya? Di dunia bisnis, keluarga mana yang nggak ingin putri mereka menikah dengannya? Kamu jangan meremehkan mereka hanya karena kamu sudah menjadi tunangannya. Walaupun kalian sudah menikah, kamu harus menjaga suamimu dengan baik. Sekarang kamu nggak punya anak. Kamu hanya punya dirimu sendiri.""Aku nggak bodoh, tentu saja aku tahu. Setelah aku pulang dari studio, aku akan sengaja pergi ke Grup Naga. Tapi, Daniel masih sibuk.""Baguslah." Lalu, Dahlia merasa aneh dan berkata, "Menurutmu, kenapa Yasmin bisa menghilang?""Selama itu nggak ada hubungannya dengan Daniel, aku nggak peduli. Mun
Setelah Daniel naik ke tempat tidur, jaraknya antara Yasmin tinggal beberapa sentimeter. Daniel terkejut dan berhenti. Raut wajahnya menjadi sinis, lalu dia berkata, "Apa katamu?""Apa kamu ... menyukaiku?" tanya Yasmin dengan sangat panik"Cari mati, ya?" Tatapan Daniel terlihat galak. Kemudian, dia langsung mencengkeram wajah Yasmin."Ka ... kalau nggak, kenapa kamu memperlakukanku seperti ini ..." ucap Yasmin dengan susah payah. Dia merasa wajahnya hampir retak karena cengkeraman Daniel."Jangan mempermalukan dirimu sendiri." Daniel melepaskan Yasmin, lalu dia pergi dengan cuek.Yasmin segera memeluk lengan Daniel. "Apa kamu marah? Aku nggak sengaja. Kamu jangan seperti ini ...."Daniel memalingkan wajahnya yang sinis. Dia memerintah, "Lepaskan.""Daniel, jangan marah. Aku salah bica .... Aa!" Yasmin belum selesai berbicara, tapi dia tiba-tiba diempaskan dengan kuat. Kebetulan dia duduk di tepi tempat tidur, jadi ketika tubuhnya terdorong, dia langsung terjatuh ke lantai. Sesuatu ya
Setidaknya itu karena Yasmin tahu orang yang ingin dibunuh Daniel bukan dia, melainkan Daniel menyelamatkannya tadi ....Helikopter lebih cepat daripada mobil. Sepuluh menit kemudian, helikopter mendarat di atap rumah sakit. Daniel menggendong Yasmin turun, lalu langsung menuju ke UGD.Yasmin dipukul selama 20 menit, tapi tidak ada patah tulang di tubuhnya.Dia tahu kalau saat itu dia tidak melindungi perutnya, semua tulang rusuknya akan patah.Saat Helen memeriksa luka di wajahnya, Yasmin menertawakan dirinya sendiri.Benar, dia sudah berpengalaman dipukul orang.Lengkungan bibir Yasmin sangat kecil, tapi Daniel masih melihatnya.Daniel pun menatap Yasmin dengan lekat seolah-olah untuk melihat lebih banyak.Namun, setelah senyuman tipis itu, Yasmin tidak menunjukkan ekspresi apa pun lagi.Setelah Helen mengobati luka di wajah Yasmin dan menutupinya dengan kain kasa, dia berkata, "Lukamu nggak serius. Lebih baik aku pergi ke Taman Royal untuk mengganti balutan lukamu, ya? Ini agar kamu
Yasmin mundur dengan panik, lalu dia tersandung. "Ah!"Saat dia menoleh, dia melihat itu mayat yang sepertinya sopir tadi.Rachel membunuhnya.Yasmin ingin berdiri, tapi energi di tubuhnya sepertinya sudah terkuras habis. Dia gelisah dan takut. Dia melihat Rachel terus berjalan mendekat, tapi Yasmin tidak tahu apa yang harus dilakukannya.Kenapa Rachel belum mati?Kenapa?Kemudian, dia melihat Rachel menjatuhkan pisaunya dan mengeluarkan pistol dari pinggangnya.Yasmin membelalakkan matanya. Sorot matanya yang penuh rasa takut itu melihat mulut pistol membidiknya.Mulut pistol itu bergetar. Rachel berusaha membidik Yasmin, lalu ingin menarik pelatuknya ....Yasmin menggelengkan kepalanya. Siapa yang akan menyelamatkannya? Kenapa tidak ada seorang pun di sini?Tolong .... Dia belum mau mati ....Rachel memegang pelatuknya, lalu .... Dor!"Aa!" Yasmin meringkuk, tapi dia tidak merasakan rasa sakit di tubuhnya. Sepertinya peluru tidak mengenainya?Dia pelan-pelan mendongak.Rachel telah t
Rachel di sebelah menikmati ekspresi kesakitan Yasmin.Setelah Yasmin menenangkan dirinya, dia berkata, "Walaupun begitu, aku nggak akan memberitahumu di mana Martin."Saat Rachel mendengar itu, dia menjadi gelisah. "Di mana Martin?""Kenapa aku harus memberi tahu pembunuh sepertimu?" tantang Yasmin. "Di mata Martin, kamu hanyalah sampah yang menjijikkan ....""Omong kosong!" Rachel menampar muka Yasmin. Lalu, amarahnya seakan-akan belum terlampiaskan, jadi dia menarik kerah baju Yasmin dan mengangkatnya.Sekarang!Menggunakan momentum dia tiba-tiba ditarik bersama sedikit kekuatan yang tersisa di tubuhnya, Yasmin menusukkan batang bambu yang berada di tangannya ke aorta Rachel dengan kuat!"Ugh!" Sekujur tubuh Rachel menjadi tegang. Dia membelalakkan matanya dan darahnya langsung menyembur keluar dari leher.Yasmin menggertakkan giginya dan memegang batang bambu tersebut dengan erat. Kekuatan perlahan-lahan menghilang dari tubuhnya.Sedikit lagi, lebih kuat sedikit lagi. Kalau dia tid
Ini adalah pabrik pembekuan di dekat laut tempat para nelayan menyimpan ikannya setelah ditangkap.Daniel tidak bisa menemukan tempat ini dengan cepat.Rachel mengangkat sebuah kotak ikan lagi, lalu menaburkannya ke atas tubuh Yasmin dengan santai ....Satu ekor per satu ekor ikan, beserta dengan es, jatuh di atas tubuh Yasmin. Itu membuat tubuh Yasmin yang kesakitan tidak tahan.Di lantai juga ada air. Ketika Yasmin berbaring di lantai, dia merasa tubuhnya telah mati rasa. Darahnya juga sudah membeku. Saat dia bernapas, dia merasa udaranya dingin.Pandangannya agak kabur saat dia melihat ke depan, tapi dia juga melihat sebatang bambu setebal jari di antara pecahan es dan ikan beku. Seharusnya itu juga tumpah dari kotak ikan."Kenapa diam saja? Bagaimana kalau kamu memohon padaku?" Rachel terus menerus menendang pinggang Yasmin.Tubuh Yasmin terasa dingin, tapi itu bukan berarti dia sudah tidak bisa merasakan sakit.Kalau dia tidak merasakan sakit, itu berarti dia sudah mati.Yasmin di
Yasmin dipukuli sehingga seluruh tulangnya sakit-sakit.Pisau di wajahnya membuatnya tidak berani bergerak.Dia benar-benar tidak percaya Rachel begitu percaya diri pada dirinya sendiri."Rachel, kamu nggak pernah dicintai, 'kan?" Pertanyaan Yasmin yang mendadak membuat Rachel tertegun."Apa katamu?""Kamu nggak pernah dicintai, tapi kamu tiba-tiba menyukai orang, jadi kamu nggak tahu bagaimana mengungkapkannya. Kamu nggak bisa membedakan benar dan salah. Saat orang baik sedikit padamu, kamu langsung merasa sangat hangat. Kamu benar-benar kasihan.""Kamu ... kamu cari mati!" Rachel langsung menampar Yasmin.Yasmin terjatuh dan terasa pusing. Darah mengalir keluar dari sudut mulutnya. Kemudian, dia bergeming di lantai."Kenapa kamu diam saja? Kamu memprovokasiku hanya untuk mengulur waktu, 'kan? Kuberi tahu kamu, ketika mereka menemukan tempat ini, kamu sudah mati seperti ikan-ikan di sini!"Dingin, dingin sekali ....Udara dingin menembus ke dalam tubuhnya dan darahnya mulai menjadi di
Rumah ini dipenuhi dengan lemari es dan es serut. Di dalam es serut terdapat kotak-kotak berisi ikan beku.Ada termometer yang tergantung di dinding. Suhunya minus 20°C, tapi itu tetap tidak bisa menyembunyikan bau amis di dalam rumah.Yasmin hanya mengenakan kemeja putih, rok span abu-abu dan sepatu flat. Dia berganti menjadi pakaian ini untuk berjalan-jalan dengan anak-anak.Meskipun itu musim dingin, cuaca tidak pernah mencapai minus 20°C. Yasmin yang tidak tahan dingin menyilangkan tangan dan menggosok lengannya. Asap putih keluar dari mulutnya.Ketika dia barusan mengambil beberapa langkah untuk mencari pintu keluar, dia merasakan sesuatu di belakangan.Begitu dia menoleh, sebuah kaki menendang perutnya."Ah!" Yasmin terjatuh. Perutnya sangat sakit untuk beberapa saat."Aku kira kamu nggak akan bangun." Aura membunuh memenuhi tubuh Rachel. Tangannya sedang memegang pisau.Yasmin menggertakkan giginya untuk menahan rasa sakit sambil mengangkat kepala. Saat dia melihat pisau, luka d
"Jangan mendekat!" Bilah pisau di tangan Rachel berkilau. Ujung pisau langsung diletakkan di dekat leher Yasmin. "Jangan mendekat atau aku akan membunuh mama kalian!"Susan langsung menahan anak-anak dan tidak mengizinkan mereka mendekat.Anak-anak menatap pisau di leher Yasmin dengan ketakutan. "Ma ... Mama ....""Aku mau menolong Mama. Lepaskan aku!"Anak-anak meronta saat ditahan Susan dan Susan hampir melepaskan mereka."Nggak apa-apa. Jangan takut. Kalian jangan mendekat. Semuanya baik-baik saja .... Susan, jangan biarkan mereka mendekat ...." Tubuh Yasmin ditahan dan dia kesulitan bernapas. "Rachel, kamu benar-benar belum mati!""Aku tetap hidup untuk membunuhmu!""Jangan melukai anak-anak." Yasmin melihat ketiga anaknya yang sedang menangis. Hatinya terasa perih, tapi dia tidak mau menakuti mereka.Dia tidak bisa membiarkan mereka terluka!"Tenang saja. Aku hanya ingin membunuhmu!" Rachel barusan selesai bicara.Lalu, beberapa pengawal langsung muncul. Ada pengawal yang melindun
"Tinggalkan dulu pekerjaan Mama. Santai saja," ucap Julian."Kami ingin bermain bersama Mama," ucap Julius.Yasmin tahu kalau mereka sudah lama tidak keluar, lalu Daniel meminta mereka mengerjakan berbagai pekerjaan rumah di Taman Royal. Sepertinya Daniel juga telah berencana mencari guru les untuk mengajar mereka.Yasmin merasa itu terlalu cepat. Setelah dia memikirkannya, anak-anak masih kecil dan seharusnya mereka tidak diberikan tekanan yang terlalu berat.Namun, dia setuju untuk keluar bersama mereka.Mereka mengunjungi jalan sebelumnya.Yasmin bisa melihat sekarang, jadi dia merasa jauh lebih aman. Dia dapat mengawasi anak-anak kapan saja.Ini tidak seperti terakhir kali mereka berada di mal di mana dia benar-benar tidak berdaya."Mama, ikan!" Anak-anak berhenti di depan sebuah toko.Mereka melihat ikan-ikan di dalam dengan penasaran.Pemilik toko berkata, "Kalian bisa menangkapnya seharga 60 ribu. Kalau kalian berhasil, ikannya menjadi milik kalian.""Seru sekali!" Julia langsun
Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan