Setelah Irene masuk ke dalam mobil, dia makin merasa ada yang aneh. Jadi, dia memerintah sopirnya mengantarnya ke Grup Naga.Selama perjalanan, dia merasa gelisah.Daniel berkata hari ini dia sibuk, jadi dia tidak bisa menghadiri makan malam.Kebetulan, Yasmin menghilang dan tidak datang.Jangan-jangan ....Mobil memasuki tempat parkiran bawah tanah. Irene turun dari mobil dan melihat mobil Rolls Royce milik Daniel.Bawah tanah lantai dua adalah garasi Daniel dan hanya mobil Irene yang boleh memasuki lantai ini.Meskipun begitu, Irene masih khawatir. Bagaimanapun juga, Daniel mempunyai banyak mobil.Setelah Irene sampai di lantai tertinggi, sekretaris memberitahunya kalau Daniel sedang rapat.Irene pun menunggunya di kantor.Hampir satu jam kemudian, rapat Daniel baru selesai dan dia memasuki kantornya.Irene melihat Daniel dengan mata kepalanya sendiri, setelah itu hatinya merasa tenang."Sudah selesai? Cepat sekali?" Daniel melambaikan tangannya dan Eric yang mengikutinya langsung mu
Yang terpenting adalah Yasmin tiba-tiba menghilang. Bagaimana Andy bisa tidak gelisah?Dia sangat memahami Yasmin. Kalau Yasmin tidak mau pergi, dari awal dia pasti sudah mengatakannya lagi. Dia tidak mungkin sengaja menghilang.Jadi, sesuatu pasti sudah terjadi."Raymond sangat peduli padanya, jadi dia pasti lebih khawatir daripada Ayah. Untuk apa Ayah takut?" Irene memutar bola matanya. Kemudian, dia beranjak pergi.Senja mulai menjelang dan lampu-lampu mulai menyala.Lampu di dalam ruangan redup dan hanya beberapa lampu dinding yang memancarkan cahaya. Keredupan ini menyatu dengan kesuraman yang menyesakkan."Ugh ...." Yasmin perlahan-lahan sadar, tapi dia tidak mengerti apa yang telah terjadi.Dia membuka matanya dan menyadari dirinya sedang berbaring di sofa yang empuk.Rumah ini terlihat gelap.Otak dan tubuhnya sulit berfungsi dan terasa berat."Sudah bangun?" Muncul suara seseorang.Yasmin terkejut dan menoleh. Dia melihat pria yang sedang duduk di sofa seberang itu.Kegelapan
Yasmin menangis karena kesakitan yang amat luar biasa.Daniel sangat marah sehingga wajahnya menjadi merah. Matanya terlihat seperti mata iblis. Dia menyeka keringat di kening Yasmin dengan ujung jarinya. "Bagaimana?""Mati sana ..." maki Yasmin dengan sekuat tenaganya.Daniel mencubit dagu Yasmin. Dia tersenyum sinis sambil berkata, "Hanya kamu. Kalau itu orang lain, dari awal mereka sudah mati.""Lanjutkan saja. Aku akan mati di depan matamu!" teriak Yasmin dengan putus asa.Daniel mendengus. "Simpan tenagamu. Kamu akan menangis."Yasmin membelalakkan matanya dengan horor.Hening.Seolah-olah hanya Yasmin satu-satunya yang tersisa di dunia ini setelah semuanya terbalik.Dia masih kelelahan.Saat dia bergerak, dia merasa ada yang aneh dengan pergelangan tangannya.Dia mengangkat tangannya dan terkejut saat melihat borgol di pergelangan tangannya. Ujung borgol satu lagi mengunci kayu tepi tempat tidur.Setelah dia sadar, dia menarik dengan kuat.Dia menarik tangannya dan tepi tempat ti
Tak peduli bagaimana Yasmin berteriak, di luar tidak ada yang menanggapinya.Daniel seolah-olah sudah pergi.Yasmin menarik borgol dengan kuat yang akhirnya hanya membuat kulit pergelangan tangannya menjadi merah.Tubuhnya yang memang belum pulih pun kesakitan. Setelah meronta-ronta beberapa saat, dia duduk di tepi tempat tidur dengan lelah.Air matanya menetes.Sebenarnya kenapa dia harus menderita seperti ini?Yasmin mengira kematiannya bisa membuat Daniel terpaksa mundur.Akan tetapi, Daniel tidak hanya tidak mundur, dia malah makin tegas dan galak.Bagaimana mungkin Yasmin benar-benar membunuh dirinya? Dia punya orang tua dan tiga anak. Dia hanya bertaruh.Dia kira dia menang, tapi ternyata dia kalah telak!Dia sungguh sudah meremehkan kekejaman Daniel ....Saat ini waktu sudah mendekati siang hari.Dari mana asal makanan semalam?Daniel tidak mungkin memberi tahu orang di mana Yasmin berada.Lalu, kekacauan macam apa yang terjadi karena kehilangannya yang mendadak?Yasmin tidak bi
Andy segera mengambil ponselnya. Dia mengira yang meneleponnya adalah Yasmin.Ternyata Klara.Sampai sekarang Klara belum tahu kalau Yasmin menghilang.Biasanya Klara hanya mengirim pesan teks kepada Andy. Saat ini Klara meneleponnya pasti karena Yasmin ...."Klara."Begitu panggilan tersambung, Klara bertanya dengan gelisah, "Ada apa dengan Yasmin? Dia nggak mengangkat teleponku maupun membalas pesanku. Apa yang sedang dilakukannya?""Seharusnya dia sedang sibuk.""Tak peduli seberapa sibuk dia, seharusnya dia bisa mencari waktu untuk meneleponku kembali, ‘kan?" Klara bertanya dengan curiga, "Dia baik-baik saja, ‘kan?"Andy membuat alasan dengan ahli, "Tentu saja. Sekarang sudah mau akhir bulan, jadi departemennya sibuk. Ini hal yang wajar.""Baiklah ...." Klara pun tidak mencurigainya lagi. Lagi pula, tidak mungkin terjadi apa-apa karena bukankah Andy bersama Yasmin? Setelah itu, Klara yang mengingat sesuatu berkata, "Aku nggak ingin meneleponmu pada jam segini, tapi aku benar-benar
Pintu kamar terbuka.Tak peduli berapa sering Yasmin melihat Daniel, dia akan selalu takut. Rasa takutnya seolah-olah sudah mengakar ke dalam kulitnya.Tangan Daniel membawa sarapan. Dia meletakkannya di meja samping tempat tidur.Yasmin meliriknya sekilas, kemudian berkata, "Membiarkan Raja Kota Imperial mengantarkan tiga kali makanan kurang pantas, ‘kan?"Tatapan mata Daniel tampak sangat berbahaya saat dia berkata, "Nggak apa-apa. Aku bisa mendapat bayaranku melalui tubuhmu."Tubuh Yasmin langsung gemetar.Daniel seolah-olah tidak melihat reaksi Yasmin. Dia melemparkan ponsel yang dipegang ke ranjang. "Kalau ada apa-apa, telepon aku."Ketika Yasmin melihat Daniel mau pergi lagi, dia buru-buru turun dari tempat tidur.Salah satu tangannya ditahan borgol, sedangkan tangannya yang satu lagi menarik baju Daniel. "Jangan pergi! Lepaskan aku. Aku mau pulang. Kumohon padamu .... Aku bukan hewan peliharaanmu, aku ini manusia. Kamu nggak boleh memperlakukanku seperti ini ...."Tatapan mata D
Terdengar suara Yasmin yang galak berkata, "Aku lapar!"Belasan eksekutif senior itu, termasuk Eric, langsung menahan napas.Siapa itu? Berani-berani orang itu berbicara begitu sombong kepada pemilik Grup Naga? Ini benar-benar mengejutkan.Selanjutnya, terjadi hal yang lebih menarik."Cepat berikan aku makanan! Apa kamu mengira tiga kali saja cukup? Apa orang nggak bisa lapar di sore hari? Bukankah orang perlu memakan buah-buahan atau kue? Aku suka makanan manis, belikan aku kue keju dan teh susu. Apa kamu mendengarku? Kenapa kamu diam saja?"Suasana di ruang konferensi sedingin Antarktika.Apa Daniel akan meledak setelah diperintah seperti itu? Mereka sangat ketakutan sehingga mereka tidak berani bergerak.Orang lain tidak tahu siapa si penelepon, tapi Eric langsung tahu setelah dia mendengar suara itu.Wanita itu benar-benar sudah bosan hidup. Dia tidak tahu dia dalam situasi apa ...."Aku sedang rapat."Eric juga sudah lama mengikuti Daniel. Jadi, dia melihat Daniel dengan bingung.
"Andy, apa kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku?" tanya Klara dengan curiga, "Kamu nggak melindungi istri dan anakmu karena mereka sudah menindas Yasmin, ‘kan?"Yasmin juga anakku dan aku sangat menyayanginya. Ini nggak seperti yang kamu pikirkan. Yasmin lembur hingga sangat malam dan besok paginya dia masih perlu pergi bekerja. Jadi, dia nggak begitu bertenaga. Dia nggak mau kamu khawatir dan berencana mencarimu setelah dia selesai sibuk.""Baiklah. Kalau dalam dua hari ini dia nggak meneleponku lagi, aku akan menggila."Andy tahu Klara gelisah, tapi sekarang dia hanya bisa menenangkan Klara.Andy sendiri juga merasa sangat cemas.Sekarang dia tidak tahu di mana Yasmin berada. Dia juga tidak tahu apakah Yasmin aman atau tidak.Andy benar-benar sangat gagal menjadi ayahnya."Eh, apa kamu sudah melihat pemandangan malam yang kufoto untukmu?" tanya Klara."Sudah. Sangat cantik.""Aku sangat bosan di sini. Nggak ada yang mengobrol denganku dan bermain mahyong bersamaku." Klara menghe