"Apa kamu tahu apa yang sudah kamu lakukan?" Andy mendadak berdiri dan ekspresinya terlihat sangat masam.Irene sudah membuatnya mengkhianati pernikahannya, membuat Klara diusir dari Kota Imperial secara paksa, membuat Yasmin sedih dan takut.Bisa-bisanya dalangnya adalah Irene. Pelakunya adalah putri kesayangannya.Andy tidak mau percaya, tapi dia terpaksa memercayainya!Irene tercengang. Dia berkata dengan kaget, "Ayah, kamu nggak pernah membentakku. Hanya karena ... Klara dan putrinya?"Jangankan membentak Irene, Andy bahkan tidak pernah meninggikan suaranya satu desibel pun.Selama ini dia adalah ayah yang lembut dan penyayang.Sekarang dia benar-benar marah pada Irene.Betapa serius dan konyolnya masalah ini!"Untuk siapa aku melakukan semua ini?" Irene tampak sedih dan hampir menangis. "Ayah, kamu kira aku mau melakukan hal kotor seperti ini? Kalian sudah memaksaku seperti apa?"Sifat Irene yang suka menyalahkan orang lain membuat Andy saking kepala. Sebagai ayahnya, dia bisa mem
Akan tetapi, Yasmin bisa mengerti. Andy hanya ingin melindungi putrinya.Namun, bagaimana dengan Klara?Apa dia pantas mendapatkannya?Bagaimanapun juga, Dahlia dan Irene barulah anggota keluarga Andy yang sah ....Yasmin menyadari ada pergerakan dari lokasi Daniel, jadi dia buru-buru berdiri dan keluar dari kafe. Lalu, dia berlari ke pintu masuk Grup Naga.Dia baru saja tiba dan melihat Daniel baru mau naik mobil. Yasmin berteriak, "Daniel!" Lalu, dia berlari.Sebelum Yasmin bisa mendekat, dia dihalangi oleh pengawal.Daniel menatapnya dengan tajam dan ekspresi sinis.Yasmin menenangkan stabilnya dan napasnya. "Apa aku boleh meminta waktumu sebentar? Bisa ... bisakah kamu melepaskan ibuku?""Nggak," jawab Daniel.Yasmin tercengang. "Kenapa? Apa yang terjadi antara ibuku dan ayahku adalah sebuah kesalahpahaman. Kamu boleh menyelidiki restoran itu. Itu benar-benar salah paham! Daniel, aku tahu kamu mau melindungi Irene dan membantunya melampiaskan amarah, tapi ibuku juga korban! Apa kam
"Bagaimana, Yasmin? Apa kamu sudah membelinya?" desak Klara."Bu, nggak bisa. KTP-mu nggak valid," kata Yasmin dengan tak berdaya."Apa Daniel baru senang setelah kita berdua mati? Apa dia punya penyakit mental?" kata Klara dengan sangat kesal."Bu, cari tempat tinggal dulu. Sepertinya untuk sementara kamu nggak bisa pulang." Yasmin sudah mencari dan bertemu dengan Daniel, tapi mereka tidak dapat berbicara.Mungkin Yasmin perlu menunggu beberapa hari. Setelah Daniel tidak marah lagi, Yasmin baru memohon padanya ...."Apa aku nggak bisa pulang ke Kota Imperial lagi? Kamu nggak bisa pergi ke sana, kamu juga nggak bisa keluar. Apa kita hanya bisa berbicara dari telepon? Ibu nggak mau!""Kamu juga nggak bisa melakukan apa-apa walaupun kamu nggak mau. Daniel nggak mau melepaskanmu.""Apa kamu sudah mencarinya?""Sudah."Klara merasa sangat jengkel. Tidak ada yang berhasil. Dia ingin marah, tapi marah tidak bisa menyelesaikan masalah.Pada akhirnya, dia hanya bisa berkompromi dulu.Dia tidak
Yasmin pulang ke rumahnya. Dia mandi dan mengganti pakaiannya.Ketika dia pergi ke balkon, dia menyadari Martin sudah pergi.Dia pun baru keluar, lalu menuju ke sekolah.Dia jarang pergi ke sekolah.Lebih tepatnya, dia hampir tidak pernah pergi.Sebenarnya seperti ini tidak bagus.Tak peduli seberapa sibuk orang tua, mereka harus pergi ke sekolah anak-anak.Kalau dia jarang menampakkan diri, itu juga tidak baik bagi anak-anak.Karena mereka memang tidak punya ayah ....Yasmin memasuki gerbang sekolah, lalu menuju ke kelas TK.Dari jauh, dia melihat anak-anak sedang bermain. Ada beberapa yang mengikuti kelas penjas bersama kakak-kakak senior.Dari kejauhan, mereka terlihat seperti segerombolan penguin. Sangat menggemaskan."Julian, Julius, Julia." Yasmin pergi menghampiri mereka.Ketiga anaknya yang sedang bermain dengan teman lain tercengang. Kemudian, mereka berlari dengan gembira. "Mama!""Mama!""Mama datang!"Satu per satu memeluk Yasmin.Yasmin berseru, lalu dia terjatuh duduk di
"Aku hamil di luar nikah." Yasmin menundukkan kepalanya. Dia tahu perilakunya sangat tidak bisa diterima oleh orang tua.Sandra nyaris terkena serangan jantung.Lalu, apa-apaan dengan Raymond? Kenapa dia menyukai wanita seperti Yasmin?Keluarga siapa yang akan menerimanya?Kesan awalnya yang baik terhadap Yasmin langsung mencapai titik terendah."Kamu benar-benar hebat. Begitu juga tantemu, bukan, ibumu! Aku benar-benar buta baru bisa mengenal kalian berdua!" Sandra memperingati Yasmin, "Lain kali jangan mendekati putraku lagi, mengerti?""Tenang saja. Sebenarnya dari awal aku bukan pacar Pak Raymond. Hanya saja Pak Raymond nggak ingin mengikuti kencan buta lagi, jadi dia mengambilku sebagai perisainya," ujar Yasmin. "Pernikahan baru akan berhasil dengan orang yang kamu benar-benar suka."Sandra tidak tahu ucapan itu ditujukan kepada siapa. Apa hak Yasmin mengatakan itu?Yang penting adalah putranya pernah memberi tahu Sandra kalau dia menyukai Yasmin.Mereka sudah makan bersama lebih
"Kamu sudah berumur 30 tahun. Jangan-jangan kamu masih mengharapkan Yasmin?" tanya Sandra dengan curiga.Raymond duduk dengan tegak, lalu berkata, "Terakhir.""Apa?""Ini kencan buta terakhir. Kalau nggak cocok, berhenti mengatur kencan buta untukku lagi.""Bagaimana kalau kamu sengaja bilang kamu nggak suka? Dari dulu sampai sekarang, semua wanita bilang mereka menyukaimu, tapi masalahnya di kamu.""Kamu bukan nggak tahu apa alasannya." Raymond berkata, "Aku nggak sengaja mengatakan itu."Sandra terdiam dan raut wajahnya menjadi masam."Karena kamu bisa menyukai Yasmin, kamu pasti bisa menyukai wanita lagi!" Sandra pasti tidak mau menerima menantu laki-laki.Akan tetapi, ketika Sandra mengingat Yasmin tidak hanya sudah pernah melahirkan, tapi mempunyai tiga anak, Sandra makin panik."Aku sudah mencobanya. Setelah bertahun-tahun, Yasmin adalah satu-satunya wanita yang bisa kusuka. Aku tahu kamu nggak menyukainya dan aku sedang berusaha melupakannya!" kata Raymond.Sandra merasa kesal,
Raymond tidak menjawab. Dia mengangkat kepalanya dan menatap Yasmin.Tatapan Raymond membuat Yasmin segera menyesap kopinya. Lalu, Yasmin memanyunkan bibirnya.Raymond menekan perasaannya, lalu bertanya, "Bagaimana kabarmu?""Seperti biasa. Setiap hari bekerja dan menemani anak-anak ....""Kamu tahu maksudku.""Dia sudah bertunangan dengan Irene. Jadi, dia agak berbeda dari dulu," jawab Yasmin dengan ekspresi tegang.Tatapan Raymond tampak sinis di balik lensa kacamatanya."Sudah hampir waktunya. Aku membawa pulang anak-anak dulu, ya" ujar Yasmin."Oke." Raymond pun tidak memaksanya.Yasmin berdiri, kemudian pergi.Raymond meletakkan cangkirnya dan melihat ke luar jendela.Ada guru dan murid yang berlalu-lalang.Pemandangan sekolah tampak indah, tapi itu tidak dapat menarik perhatiannya ....Saat perjalanan pulang bersama anak-anak, ada yang menelepon Yasmin.Dia melihat Kezia meneleponnya, jadi dia langsung mendiamkan ponselnya.Setelah dia sampai rumah dan menemani anak-anak bermain
Yasmin bertelepon sambil berjalan ke toilet. Dia terdiam ketika dia mendengar suara mahyong."Dengan siapa kamu bermain mahyong?" tanyanya."Kebetulan hotel ada ruangan bermain. Saat aku mengelilinginya, ada yang kekurangan satu anggota. Jadi, aku bermain bersama mereka.""Kamu nggak mengenal mereka. Apa kamu nggak takut kamu akan ditipu lagi seperti sebelumnya?""Nggak. Nggak apa-apa .... Eh, eh! Yasmin, Ibu akan meneleponmu setelah Ibu selesai bermain. Dadah." Tanpa menunggu Yasmin menjawabnya, Klara langsung menutup telepon.Yasmin melihat ponselnya dengan tak berdaya.Ini termasuk hal baik, 'kan?Setidaknya Klara bisa bersenang-senang daripada dia merajuk di Kota Cantem.Itu hanya akan membuat Klara makin khawatir.Seseorang merangkul bahunya dari belakang.Lengannya berat sekali. Sepertinya bukan milik wanita.Martin mendekatkan wajahnya dan bertanya, "Dengan siapa kamu bertelepon?"Ketika Yasmin melihat ternyata itu Martin, dia menyadari kalau ada kamera CCTV di sudut kanan atas.