Namun, wajah Yasmin masih terlihat pucat. Tubuhnya belum pulih.Dia dapat merasakan sakit di bagian perutnya.Tadi ketika dia ditendang Daniel, dia merasakan sakit yang luar biasa. Rasanya mengerikan seperti ditabrak mobil.Yasmin tidak mungkin baik-baik saja karena dia berdarah begitu banyak.Terutama ketika dia melihat ekspresi Klara. Sepertinya masalahnya lumayan serius.Yasmin pun berkata dengan gugup, "A ... ada apa denganku? Apa kata dokter? Apa tulang rusukku patah?""Nggak ...." Mata Klara merah. Dia sungguh tidak bisa menahannya lagi. "Kamu keguguran ...."Untuk sesaat, Yasmin tidak paham.Apa maksudnya?Apa Klara tahu kalau dulu Yasmin pernah menggugurkan kandungannya?Kalau ini tentang masalah dulu, kenapa Yasmin merasa ada yang aneh?"Bicara yang jelas. Aku keguguran apa?""Kamu sudah hamil dua bulan. Setelah ditendang, apa kandunganmu bisa baik-baik saja?" Klara menghela napas dengan sedih.Tidak apa-apa kalau Yasmin kehilangan bayi itu. Lagi pula, Daniel adalah pria beren
"Aku bisa nggak memberitahunya, tapi hal seperti ini nggak bisa disembunyikan selamanya. Bagaimanapun juga, nanti akan merepotkan setelah dia menikah," ujar Helen.Kalau Yasmin menikah, tidak baik untuk menyembunyikan perihal dia sudah tidak bisa hamil."Aku tahu. Setelah mentalnya stabil, aku akan mencoba mengungkitnya," kata Klara. "Selain itu, bisakah kamu nggak memberi tahu siapa-siapa tentang hal ini? Ini akan memengaruhi reputasinya dan membuat orang lain bergosip tentangnya ....""Tenang saja. Dokter nggak akan mengumbarkan informasi pribadi pasien.""Terima kasih! Terima kasih banyak!"Helen menganggukkan kepalanya sebelum dia pergi.Klara terlihat seperti orang baik. Tak disangka dia adalah pelakor yang akan merusak hubungan orang lain.Akan tetapi, hal seperti itu tidak ada hubungannya dengan Helen. Dia tidak pantas berkomentar.Setelah Klara memberi pesan kepada Helen, Klara menjadi tenang.Dia harus menangani hal ini baik. Yasmin tidak tahu dan tidak perlu tahu.Kalau orang
Tanpa persetujuan siapa-siapa, pintunya terbuka.Ketika Klara dan Yasmin melihat orang yang masuk adalah Irene, raut wajah mereka langsung berubah.Klara meletakkan sendoknya dengan kuat, kemudian dia berdiri. "Wanita jalang sepertimu masih berani datang ke sini? Kalau kamu nggak mau aku menjambak rambutmu, keluar sekarang juga!""Apa yang sedang kamu katakan? Padahal orang berniat baik. Aku dengar Yasmin harus menginap di rumah sakit, makanya aku datang menjenguk. Kamu malah mengusir orang. Kamu kurang dididik, ya?" Irene datang dengan persiapan. Dia tampak tenang."Kamu bahkan nggak mengetuk pintu sebelum kamu masuk. Ibumu nggak pernah mendidikmu, ya!" Klara tidak pandai berkelahi, tapi dia mahir dalam menghina orang.Irene menjadi marah saat orang tuanya disebut. "Dia sudah menggoda pria orang lain dan mengandung anaknya. Sebenarnya siapa yang nggak pernah dididik?""Pria orang lain? Orang lain itu siapa? Kamu? Bagaimana Daniel adalah priamu? Kenapa aku nggak tahu? Yasmin, apa kamu
Klara ingin berkata bagaimana dia bisa tidak peduli?Hal ini sangat serius!Anaknya pasti terlalu sedih sehingga dia beromong kosong seperti itu."Siapa bilang kamu nggak bisa punya anak lagi? Dokter itu nggak bisa dipercaya 100%. Kamu tenang saja. Ibu akan mencarikan dokter tradisional terhebat untukmu.""Nanti kita bicarakan lagi setelah aku punya niat untuk menikah," kata Yasmin.Sebenarnya, dia benar-benar tidak peduli kalau dia sudah tidak bisa punya anak lagi.Klara khawatir karena dia tidak tahu kalau Yasmin sudah punya tiga anak.Yang membuat Yasmin sedih adalah bisa-bisanya Daniel membuatnya sampai tidak bisa hamil lagi. Betapa kejamnya Daniel.Yasmin tentu saja sedih ...."Lalu, nanti malam kamu pulang lebih awal saja. Aku nggak apa-apa di sini. Kamu nggak perlu menginap di sini."Klara bersikeras, "Bagaimana bisa? Ibu menemanimu saja."Yasmin pun tidak mengatakan apa-apa lagi.Setelah menginap satu hari, dia sudah boleh keluar dari rumah sakit.Klara bersikeras ingin tinggal
Sebagai sekretaris yang serbabisa, Eric tidak mungkin tidak tahu.Yasmin bertanya dengan curiga, "Apa kamu sedang mengurus sesuatu di sini? Kenapa aku nggak tahu Grup Naga juga punya bisnis rumah sakit?"Eric menyunggingkan seulas senyuman yang profesional. "Ada apa Nona Yasmin datang ke rumah sakit? Apa Nona perlu bantuanku?"Yasmin menatap Eric sambil memiringkan kepalanya sedikit. "Perlu. Misalnya, apa kamu bisa membantuku mencari tahu kenapa bayiku masih di dalam perutku setelah aku melakukan aborsi? Atau apa kita berdua sedang menyelidiki hal yang sama? Apa yang sudah kamu temukan?"Nada interogasi Yasmin membuat Eric merasa dimusuhi, tapi Eric tidak menunjukkan reaksi apa pun. Dia tetap berkata dengan nada profesional, "Aku kemari untuk mengurus hal lain. Aku nggak tahu apa-apa tentang hal Nona Yasmin. Tapi, kalau rumah sakit benar-benar sudah melakukan hal seperti itu, mereka tidak boleh menetap di Kota Imperial.""Karena kamu nggak tahu tentang halku, jangan menghalangiku." Yas
Kenapa dia datang ke sini?Yasmin mengarahkan matanya ke belakang pria itu dan melihat Eric. Akan tetapi, Yasmin tidak mengerti ada apa ini.Jadi, Eric berada di sini benar-benar untuk mengurusi hal lain?"Mau menuntut siapa?" tanya Daniel dengan datar. Namun, suaranya membuat orang merinding.Direktur itu tidak tahu siapa Daniel, tapi aura yang berat itu terasa sangat berbahaya.Eric menjelaskan dengan baik hati, "Ini adalah pemilik Grup Naga, Tuan Daniel."Direktur itu tentu saja pernah mendengar hal itu, tapi dia tidak menyangka Daniel adalah orang yang begitu berwibawa!Dia segera berkata, "Silakan duduk, silakan duduk! Maaf, saya nggak tahu Tuan Daniel akan datang. Saya adalah direktur Rumah Sakit Makmur, Jacky Tanoto."Sambil memasang ekspresi sinis, Daniel melewati Yasmin dan duduk di kursi. Kemudian, dia menyilangkan kakinya yang panjang.Melihat Daniel duduk, direktur itu pun tidak berani duduk. Dia tetap berdiri sambil berkata, "Apa Tuan Daniel ingin minum teh? Saya ada teh b
Alis Yasmin berkerut.Sepertinya Daniel mau ikut campur dalam masalah ini.Namun, Yasmin menebak dalangnya adalah Irene. Dia yakin itu adalah Irene.Apa Daniel tahu?Kalau dia tidak tahu, nanti setelah dia tahu, apakah dia akan mulai membela Irene?Itu adalah akhir perkembangan yang tidak perlu dipertanyakan lagi.Jadi, sekarang hati Yasmin terasa sangat berat.Begitu Daniel membela Irene, Yasmin hanya bisa bergeming.Pada saat ini, ponsel di kantong Daniel bergetar.Dia melirik sekilas sebelum mengangkat telepon. "Ada apa?"Yasmin menyadari Daniel berbicara dengan nada yang lembut. Dia bisa menebak orang yang menelepon Daniel adalah Irene."Di rumah sakit .... Kemarilah."Yasmin berpikir, jadi Irene akan datang?Apa itu berarti mereka akan saling berhadapan?Namun, kenapa Yasmin merasa hal ini tidak sesederhana itu ...?Terdengar suara ketukan pintu sebelum seorang dokter masuk.Kepalanya botak, perutnya buncit dan wajahnya tampak serakah.Dia terkejut ketika dia melihat kerumunan di
"Sejak kamu hamil, aku selalu memperhatikanmu. Jadi, aku tahu kamu datang ke rumah sakit karena apa yang kulakukan sudah ketahuan." Kezia menoleh ke Daniel. "Kak Daniel, aku punya alasan kenapa aku melakukan itu. Yasmin sudah mengandung anakmu tanpa izin, tapi dia malah mau menggugurkannya. Aku merasa dia salah, jadi aku diam-diam menyogok dokter itu. Semua yang kulakukan hanya untuk menjaga anak Kak Daniel. Kalau aku bersalah, Kak Daniel boleh menghukumku. Aku pasti nggak akan mengeluh."Kata-kata cerdas Kezia membuat Yasmin terkejut. Yasmin sama sekali tidak bisa bersuara.Karena Kezia berkata seperti itu, masalah ini pun menjadi salah Yasmin. Kezia malah menjadi orang baik?Pintu kantor terbuka sekali lagi, kemudian Irene masuk.Dia melihat situasi di dalam kantor, kemudian dia berjalan ke sisi Daniel. Irene bertanya dengan bingung, "Apa yang terjadi?""Apa lagi yang terjadi? Yasmin melakukan aborsi di rumah sakit ini, tapi terakhir gagal! Aku mengaku kalau aku yang telah menyogok d