Selesai mandi, Yasmin melihat anak-anak sedang memegang ponselnya lagi.Julian mengangkat ponsel tersebut sambil bertanya, "Mama, apa kode sandinya?""Mama sudah mengganti kode sandinya," kata Julia dengan sedih."Kenapa," tanya Julius.Yasmin tertawa, lalu menjawab, "Kode sandi sebelumnya kurang bagus, jadi Mama menggantikannya. Mau bermain?""Aku mau menonton kartun," kata Julian.Yasmin mengambil ponselnya untuk memasukkan kode sandinya.Ketika kepala anak-anak mendekat, Yasmin sudah membuka kunci ponselnya.Mereka tampak bingung karena mereka tidak melihatnya.Ingatan mereka sangat bagus. Mereka dapat mengingatnya hanya dengan melihat sekali saja. Maka itu, Yasmin tidak mau mereka melihatnya.Nanti jangan sampai mereka mengirim pesan kepada Daniel lagi di belakangnya. Atau menelepon Daniel. Yasmin akan terkena serangan jantung.Ketika anak-anak sedang menonton kartun, ada yang menelepon ponsel Yasmin."Mama mengangkat telepon dulu, ya." Yasmin berdiri, kemudian keluar dari kamar.A
"Kamu boleh makan apa pun yang kamu mau ketika kamu sama Ibu. Ibu tahu betapa susahnya hidupmu dulu," kata Klara dengan lembut. "Sekarang kamu adalah orang Ibu, jadi Ibu nggak akan membiarkan orang lain menindasmu. Kalau ada apa-apa, kamu boleh memberi tahu Ibu. Ibu akan membantumu."Yasmin sedang melihat menu. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Hidupku nggak ... begitu susah. Yang lalu biarlah berlalu."Saat Klara mendengar itu, dia menjadi sangat emosional. "Ya! Biarkan semuanya berlalu!"Dua orang tidak perlu makan begitu banyak.Kalau bukan karena Yasmin menghentikannya, Klara akan memesan banyak sekali makanan."Ibu kenyang sekali." Klara memegang perutnya. "Kamu pelan-pelan makan, ya. Ibu pergi ke toilet dulu."Klara masih perlu berjalan beberapa jarak, tapi di area ini ada toilet pribadi.Dia baru sampai persimpangan ketika dia mendengar suara seseorang."Eh, kebetulan sekali. Kamu juga makan di sini?"Klara menoleh. Ternyata si dewi pianis yang anggun, Irene.Namun, suasana h
Irene berdiri di tempatnya sambil mengepalkan tangan dengan erat.Ketika dia melihat genangan darah di lantai, itu baru diam-diam menenangkan kecemburuannya.Yasmin tidak akan bisa menang dari Irene!Daniel masuk ke dalam mobil secepat kilat. Auranya yang menakutkan membuat sopir bereaksi dengan lambat."Ke rumah sakit!" perintah Daniel.Sopir itu buru-buru menyalakan mesin mobil, kemudian segera menyetir.Mobil melaju dengan cepat dan stabil di jalan.Akan tetapi, itu tetap tidak bisa menghilangkan suasana cemas dan bau darah yang menyengat di dalam mobil.Yasmin yang sedang dipeluk terus mengerang karena kesakitan dan tubuhnya tidak berhenti gemetar.Daniel memegang rahang Yasmin dan berkata, "Tarik napas dalam-dalam ...."Secara naluriah, Yasmin menarik napas dalam-dalam, tapi dia masih kesakitan.Wajahnya pucat sehingga bibirnya juga sudah menjadi putih.Saking sakitnya, keringat dingin membasahi keningnya."Sebentar lagi kita sampai rumah sakit." Daniel membelai wajah Yasmin, tapi
Namun, wajah Yasmin masih terlihat pucat. Tubuhnya belum pulih.Dia dapat merasakan sakit di bagian perutnya.Tadi ketika dia ditendang Daniel, dia merasakan sakit yang luar biasa. Rasanya mengerikan seperti ditabrak mobil.Yasmin tidak mungkin baik-baik saja karena dia berdarah begitu banyak.Terutama ketika dia melihat ekspresi Klara. Sepertinya masalahnya lumayan serius.Yasmin pun berkata dengan gugup, "A ... ada apa denganku? Apa kata dokter? Apa tulang rusukku patah?""Nggak ...." Mata Klara merah. Dia sungguh tidak bisa menahannya lagi. "Kamu keguguran ...."Untuk sesaat, Yasmin tidak paham.Apa maksudnya?Apa Klara tahu kalau dulu Yasmin pernah menggugurkan kandungannya?Kalau ini tentang masalah dulu, kenapa Yasmin merasa ada yang aneh?"Bicara yang jelas. Aku keguguran apa?""Kamu sudah hamil dua bulan. Setelah ditendang, apa kandunganmu bisa baik-baik saja?" Klara menghela napas dengan sedih.Tidak apa-apa kalau Yasmin kehilangan bayi itu. Lagi pula, Daniel adalah pria beren
"Aku bisa nggak memberitahunya, tapi hal seperti ini nggak bisa disembunyikan selamanya. Bagaimanapun juga, nanti akan merepotkan setelah dia menikah," ujar Helen.Kalau Yasmin menikah, tidak baik untuk menyembunyikan perihal dia sudah tidak bisa hamil."Aku tahu. Setelah mentalnya stabil, aku akan mencoba mengungkitnya," kata Klara. "Selain itu, bisakah kamu nggak memberi tahu siapa-siapa tentang hal ini? Ini akan memengaruhi reputasinya dan membuat orang lain bergosip tentangnya ....""Tenang saja. Dokter nggak akan mengumbarkan informasi pribadi pasien.""Terima kasih! Terima kasih banyak!"Helen menganggukkan kepalanya sebelum dia pergi.Klara terlihat seperti orang baik. Tak disangka dia adalah pelakor yang akan merusak hubungan orang lain.Akan tetapi, hal seperti itu tidak ada hubungannya dengan Helen. Dia tidak pantas berkomentar.Setelah Klara memberi pesan kepada Helen, Klara menjadi tenang.Dia harus menangani hal ini baik. Yasmin tidak tahu dan tidak perlu tahu.Kalau orang
Tanpa persetujuan siapa-siapa, pintunya terbuka.Ketika Klara dan Yasmin melihat orang yang masuk adalah Irene, raut wajah mereka langsung berubah.Klara meletakkan sendoknya dengan kuat, kemudian dia berdiri. "Wanita jalang sepertimu masih berani datang ke sini? Kalau kamu nggak mau aku menjambak rambutmu, keluar sekarang juga!""Apa yang sedang kamu katakan? Padahal orang berniat baik. Aku dengar Yasmin harus menginap di rumah sakit, makanya aku datang menjenguk. Kamu malah mengusir orang. Kamu kurang dididik, ya?" Irene datang dengan persiapan. Dia tampak tenang."Kamu bahkan nggak mengetuk pintu sebelum kamu masuk. Ibumu nggak pernah mendidikmu, ya!" Klara tidak pandai berkelahi, tapi dia mahir dalam menghina orang.Irene menjadi marah saat orang tuanya disebut. "Dia sudah menggoda pria orang lain dan mengandung anaknya. Sebenarnya siapa yang nggak pernah dididik?""Pria orang lain? Orang lain itu siapa? Kamu? Bagaimana Daniel adalah priamu? Kenapa aku nggak tahu? Yasmin, apa kamu
Klara ingin berkata bagaimana dia bisa tidak peduli?Hal ini sangat serius!Anaknya pasti terlalu sedih sehingga dia beromong kosong seperti itu."Siapa bilang kamu nggak bisa punya anak lagi? Dokter itu nggak bisa dipercaya 100%. Kamu tenang saja. Ibu akan mencarikan dokter tradisional terhebat untukmu.""Nanti kita bicarakan lagi setelah aku punya niat untuk menikah," kata Yasmin.Sebenarnya, dia benar-benar tidak peduli kalau dia sudah tidak bisa punya anak lagi.Klara khawatir karena dia tidak tahu kalau Yasmin sudah punya tiga anak.Yang membuat Yasmin sedih adalah bisa-bisanya Daniel membuatnya sampai tidak bisa hamil lagi. Betapa kejamnya Daniel.Yasmin tentu saja sedih ...."Lalu, nanti malam kamu pulang lebih awal saja. Aku nggak apa-apa di sini. Kamu nggak perlu menginap di sini."Klara bersikeras, "Bagaimana bisa? Ibu menemanimu saja."Yasmin pun tidak mengatakan apa-apa lagi.Setelah menginap satu hari, dia sudah boleh keluar dari rumah sakit.Klara bersikeras ingin tinggal
Sebagai sekretaris yang serbabisa, Eric tidak mungkin tidak tahu.Yasmin bertanya dengan curiga, "Apa kamu sedang mengurus sesuatu di sini? Kenapa aku nggak tahu Grup Naga juga punya bisnis rumah sakit?"Eric menyunggingkan seulas senyuman yang profesional. "Ada apa Nona Yasmin datang ke rumah sakit? Apa Nona perlu bantuanku?"Yasmin menatap Eric sambil memiringkan kepalanya sedikit. "Perlu. Misalnya, apa kamu bisa membantuku mencari tahu kenapa bayiku masih di dalam perutku setelah aku melakukan aborsi? Atau apa kita berdua sedang menyelidiki hal yang sama? Apa yang sudah kamu temukan?"Nada interogasi Yasmin membuat Eric merasa dimusuhi, tapi Eric tidak menunjukkan reaksi apa pun. Dia tetap berkata dengan nada profesional, "Aku kemari untuk mengurus hal lain. Aku nggak tahu apa-apa tentang hal Nona Yasmin. Tapi, kalau rumah sakit benar-benar sudah melakukan hal seperti itu, mereka tidak boleh menetap di Kota Imperial.""Karena kamu nggak tahu tentang halku, jangan menghalangiku." Yas