Share

Bab 130

Penulis: Chestnut
Setelah memandikan anak-anak, Yasmin keluar dari kamar. Dia mengambil ponselnya yang di atas meja kopi untuk melihat lokasi Daniel.

Daniel tidak berada di Grup Naga dan juga Teluk Bulan.

Sepertinya dia berada di suatu tempat di kota. Mungkin dia sedang mencari hiburan.

Dengan status Daniel yang dapat melakukan apa pun yang dia inginkan di Kota Imperial, hiburan seperti apa yang tidak bisa dia miliki?

Kalaupun Daniel tidak mau, masih ada orang lain.

Pokoknya, Daniel tidak mengganggu Yasmin.

Yasmin memang sedikit takut Daniel akan menggila. Pada saat itu, akan sulit bagi Yasmin untuk menghentikannya.

Dengan ekspresi masam, Daniel memasuki sebuah kelab kelas atas.

Penanggung jawab kelab itu dapat merasakan suasana hati buruk Daniel, jadi dia segera melayani Daniel dengan hati-hati.

Begitu tokoh besar itu melangkah masuk, penanggung jawab kelab itu dapat merasakan aura yang berbeda. Orang-orang di sekitar bahkan tidak berani bernapas.

Ketika Daniel berjalan masuk, seseorang muncul dari sam
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 131

    "Tapi, menurutku, masalah malam ini hanya bisa diselesaikan oleh Nona Yasmin."Yasmin merasa ada yang tidak beres. "Kenapa?""Apa kamu mengenal Cindy? Dia menabrak Tuan Daniel di kelab. Kalau kamu nggak datang ...." Eric sengaja tidak menyelesaikan kalimatnya.Akan tetapi, Yasmin dapat merasakan keseriusan masalah itu.Dia tidak pernah bertemu dengan orang yang bisa berjalan dengan selamat setelah menyinggung Daniel.Namun, Cindy adalah satu-satunya rekan kerjanya di Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita yang membela Yasmin. Bagaimana Yasmin bisa tidak menghiraukannya?"Kalau kamu mau datang, aku akan mengutus orang untuk menjemputmu," kata Eric."Nggak perlu. Berikan aku alamatnya."Setelah menutup telepon, Yasmin melihat anak-anaknya yang sedang tidur di tempat tidur. Lalu, dia menutup perut Julian dengan selimut.Kalau Yasmin keluar, berarti dia meninggalkan mereka sendirian di rumah.Namun, mereka barusan ketiduran. Jadi, mereka tidak akan cepat bangun.Dia hanya takut mereka akan terba

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 132

    Yasmin menatap Daniel. Walaupun dia takut, dia tidak memalingkan pandangannya. "Apa kamu sudah mabuk?"Daniel memang sudah mabuk, tapi dia tidak bersikap seperti orang lain saat mabuk. Dia tetap diam dan tampak menakutkan.Mata Yasmin tertuju pada bibir Daniel.Dia mendekat, lalu menempelkan bibirnya ke bibir Daniel dengan lembut.Tidak ada reaksi dari Daniel berarti reaksi yang paling bagus.Kalau tidak, dia akan mendorong Yasmin.Yasmin menciumnya untuk beberapa saat. Setelah napasnya terengah-engah, bibirnya yang masih menempel di bibir Daniel bertanya, "Aku sudah berjanji padamu, jadi sekarang kamu sudah bisa melepaskannya, 'kan? Selama ini aku mematuhimu. Bisakah kamu memaafkanku hanya kali ini saja?"Daniel mencubit dagu Yasmin. "Kami yakin hanya kali ini saja?""Yang sebelumnya nggak dihitung," bisik Yasmin sambil mengerucutkan bibirnya.Daniel menatap wajah Yasmin yang menggemaskan. Lalu, dia mengangkat tangannya dan Eric segera menghentikan pertunjukan di atas pentas.Cindy me

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 133

    Daniel mencengkeram rahang Yasmin dan menatapnya lekat-lekat. "Apa yang ingin kamu lakukan?""Ha?" Pertanyaan Daniel membuat Yasmin tercengang. Bukankah Daniel yang ingin melakukan sesuatu? "A ... aku nggak ingin melakukan apa-apa.""Kalau begitu, kenapa kamu datang?""Untung mengantarmu pulang," jawab Yasmin dengan heran.Pada dasarnya Daniel adalah orang yang berbahaya. Pengawalnya juga selalu mengikutinya ke mana-mana. Apa dia masih perlu orang lain mengantarnya pulang?Kontras ini agak membingungkan.Apa karena Daniel sedang mabuk, dia baru melontarkan pertanyaan yang aneh begini?Muncul suara ketukan pintu yang langsung memecahkan keheningan di dalam kamar."Itu teh untuk pengar. Aku akan mengambilnya." Yasmin pun mendorong lengan Daniel di samping tubuhnya.Sedetik kemudian, Daniel berbalik dan melepaskan Yasmin.Setelah tubuh Daniel menjauh darinya, Yasmin menghela napas lega.Yasmin buru-buru turun dari tempat tidur untuk membuka pintu.Tony yang sedang berdiri di luar tidak pu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 134

    Yasmin penasaran seberapa kuat dirinya?Biasanya, ketika dia meronta karena ditahan oleh Daniel, dia sama sekali tidak berdaya."Ah!" Ketika Yasmin mengepalkan tangannya dan menekan otot bahu Daniel, karena dia kurang kendali, tangannya pun langsung menggelincir ke bawah sehingga dia hampir jatuh ke dalam bak mandi.Daniel menoleh sedikit. Matanya yang terpejam dibuka dan dia tampak kesal.Yasmin buru-buru berdiri, kemudian dia menyadari di leher Daniel terdapat goresan berwarna merah. Saking takutnya, Yasmin berkata dengan terbata-bata, "A ... anu .... Aku bukan sengaja .... Aku sudah nggak punya tenaga ....""Keluar," ucap Daniel dengan kesal."Baik. Aku keluar sekarang juga!" Yasmin segera pergi.Setelah dia keluar dari kamar mandi, dia tidak berani pergi. Dia berdiri di dalam kamar tidur sambil menunggu Daniel.Daniel keluar dari bak mandi, tapi dia masih tidak begitu sadar.Dia berdiri di depan cermin dan melihat segaris goresan yang jelas di lehernya.Sebelum dia bisa bereaksi, r

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 135

    "Sudah lima enam tahun ..." jawab Helen.Yasmin berpikir itu waktu yang sama ketika dia pergi ke luar negeri.Saat itu, kekuasaan Daniel belum begitu kuat di Kota Imperial. Penyakit perutnya seharusnya kambuh karena dia sibuk bekerja.Selain itu, setiap kali Yasmin mengecek keberadaan Daniel, Daniel selalu di Grup Naga. Jelas sekali kalau pria itu sangat sibuk.Helen melihat Yasmin mengikutinya turun ke lantai bawah. Helen melirik ke lantai atas sekilas sebelum bertanya, "Kamu nggak tinggal di sini?"Yasmin berkata dengan canggung, "Nggak. Aku mau pulang."Untuk menyenangkan Daniel, seharusnya Yasmin tinggal di sini walaupun dia tidak akan melakukan apa-apa.Akan tetapi, anak-anak di rumah. Dia harus memikirkan anak-anaknya sebelum melakukan apa pun."Naik mobilku. Aku akan mengantarmu.""Nggak perlu. Aku bisa naik kereta bawah tanah.""Jam segini sudah nggak ada kereta bawah tanah," kata Helen sambil tersenyum.Yasmin pun berkata dengan segan, "Kalau begitu ... terima kasih."Helen se

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 136

    Hubungan Yasmin dengan Daniel bukan berdasarkan "suka" dan "tidak suka". Yasmin bahkan tidak mempunyai kualifikasi menjadi kekasih Daniel.Kini Yasmin tidak mempunyai uang dan juga teman."Sebenarnya aku yang rakus." Cindy berkata, "Waktu itu penanggung jawab kelab bilang orang yang melayani Daniel akan mendapatkan tip yang besar, makanya aku pergi. Akan lebih baik kalau aku nggak pergi. Aku juga nggak akan merepotkanmu.""Kamu nggak merepotkanku." Yasmin tidak ingin membahas masalah ini lagi. "Apa kamu masih pergi ke kelab pada malam hari?""Masih. Ibuku mengambil semua gajiku. Aku bahkan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hariku. Aku mendapatkan uang tunai kalau aku bekerja di kelab. Jadi, setidaknya aku nggak kelaparan."Cindy mempunyai wajah yang cantik dan cara dia berbicara juga sopan. Namun, Yasmin masih mengkhawatirkannya. "Kelab agak berisik. Apa kamu nggak berpikir untuk bekerja di tempat lain?""Ada, tapi pelan-pelan. Selama aku punya tujuan, kehidupanku nggak akan be

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 137

    Yang terpenting adalah apa anak-anak sudah pulang?Yasmin ada memberi tahu mereka kalau kunci berada di bawah pot bunga. Kalau dia belum pulang, mereka bisa membuka pintu sendiri.Klara menghidangkan makanan, lalu berkata, "Kenapa bengong? Cepat cuci tanganmu, lalu mari makan."Yasmin sama sekali tidak punya suasana hati tersebut. Kalau anak-anak belum pulang, bagaimana nanti setelah mereka pulang? Bukankah mereka akan berpapasan?"Tante, bagaimana kamu masuk?" tanya Yasmin."Tentu saja dengan kunci. Kamu meletakkan kuncimu di bawah pot bunga," ujar Klara.Yasmin berencana menelepon pihak sekolah. Pada saat ini, anak-anak pasti sedang dalam perjalanan pulang. Dia ingin menghentikan anak-anaknya bertemu dengan tantenya ....Sebelum Yasmin sempat menelepon, layarnya menyala.Raymond meneleponnya.Yasmin pergi ke balkon untuk mengangkat telepon. "Halo?""Kamu di rumah?""Ya. Ada apa?" tanya Yasmin."Anak-anak di rumahku," ucap Raymond."Ha? Kenapa mereka bisa di rumahmu?" bisik Yasmin."R

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 138

    "Oh, ya. Tadi sebelum kamu sampai rumah, ada tiga anak kecil mengetuk pintu," kata Klara.Tangan Yasmin yang memegang sendok pun gemetar. Ekspresinya terlihat panik.Anak-anak ada mengetuk pintu? Setelah itu? Apa Klara melihat mereka?Klara pasti sudah melihat mereka. Kalau tidak, bagaimana dia tahu ada tiga anak kecil?"Itu adalah tiga anak yang diasuh ibumu. Aneh, kenapa mereka bisa datang kemari?" tanya Klara."Sepertinya mereka salah lantai.""Ya, mereka bilang salah rumah. Orang zaman sekarang makin sulit dimengerti. Mereka bisa mempekerjakan seorang pengasuh, tapi malah tinggal di kompleks usang seperti ini. Ibumu beruntung." Klara berbicara tanpa berpikir apakah kata-katanya bisa menyakiti orang atau tidak. Dia merasa dia hanya mengatakan yang sebenarnya.Yasmin terdiam. Dia merasa anak-anaknya sungguh cerdas.Setelah berhadapan dengan tantenya, mereka bisa memikirkan solusi dengan cepat.Akan tetapi, bagaimana mereka bisa menghubungi Raymond? Mereka bahkan tahu nomor ponsel Ray

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1172

    Sayangnya, Lauren mengkhianati Gilbert.Sekarang Evan bisa mengabaikan semuanya karena anaknya.Layar ponselnya yang diletakkan di meja samping tempat tidur menyala. Ia bahkan tidak bergetar sedikit pun.Evan mengambil ponselnya. Ketika dia melihat siapa yang meneleponnya, dia keluar dari kamar."Datang ke sini untuk makan malam," kata Juan dari ujung telepon.Evan mematikan telepon. Dia tahu kalau ini bukan "makan malam" yang sederhana.Sebelum dia keluar, dia memesankan pembantu untuk mengawasi Lauren dengan baik. Kalau terjadi apa-apa pada Lauren, mereka akan mati.Para pembantu tentu harus bekerja keras.Mobil Bentley hitam berhenti di depan pintu rumah utama. Pengurus rumah melangkah maju untuk membukakan pintu.Dia berkata dengan hormat, "Tuan Muda sudah kembali. Tuan Besar sedang di ruang kerja.Setelah Evan masuk ke ruang kerja, dia melemparkan jasnya di atas sofa sebelum duduk. "Ada apa kamu mencariku?""Apa aku nggak boleh mencarimu kalau nggak ada apa-apa?" Juan mengambil te

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1171

    Selama Evan memikirkannya, dia akan membawanya ke rumah. Dia seperti sedang memenuhi tanggung jawabnya sebagai "ayah" dengan serius.Evan mempunyai rapat sore ini, jadi dia pergi ke Grup Samson.Kebetulan James mencari Evan karena ada urusan pekerjaan. Dia menjepit dokumen di bawah ketiaknya sambil berjalan dengan santai.Dia baru ingin mengetuk pintu ketika Ricky datang. "Tuan James, Tuan Evan sudah keluar.""Kemarin aku datang, kamu juga bilang dia sudah keluar. Sepertinya Tuan Evan sangat sibuk akhir-akhir ini?" James mengerutkan alisnya.Ricky hanya menjawab, "Iya, dia agak sibuk."James mengangkat alisnya, lalu pergi.Dia baru saja memasuki kantornya, lalu dia melihat ada seorang wanita sedang duduk di sofanya. "Ada angin apa tiba-tiba Nona Sofia datang ke sini?""Aku ini kakakmu. Kurang ajar sekali," tegur Sofia."Aku sangat sibuk. Aku nggak punya waktu menemanimu minum teh." James duduk di sofa, kemudian kedua kakinya yang panjang mengenai meja kopi.Sofia merasa jijik dengan si

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1170

    "Jangan terlalu banyak berpikir. Serahkan semuanya kepadaku. Aku akan mengaturnya." Evan mendekat untuk menggendong Lauren."Aku bisa jalan sendiri," tolak Lauren.Setelah mereka turun, mobil di luar sudah menunggu.Lauren menggendong Miumiu dan ingin pergi mengambil makanannya, tapi Evan menyuruh pembantu yang melakukannya.Setelah mengambil makanan anjing, mereka naik mobil.Rumahnya berbentuk vila dan tidak jauh dari pusat kota. Ia mempunyai pemandangan yang indah serta halaman yang asri. Tempat ini cocok menjadi tempat istirahat orang.Lauren keluar dari mobil, kemudian melihat sekeliling rumah tersebut.Evan berkata, "Rumah ini penuh dengan orangku. Tempat ini termasuk kawasan perkotaan, tapi lingkungannya tenang dan suhunya normal sepanjang tahun. Aku cuman mengatur dua pembantu dan mereka bukan orang sembarangan."Dua pembantu berdiri di depan pintu dan menunggu dengan sopan.Lauren bertanya, "Kamu ingin mengurungku di sini?""Apa kamu nggak suka tinggal di sini? Kamu ingin ting

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1169

    Ketika saatnya makan siang, Evan secara pribadi mengantar makanan.Lauren masih memeluk Miumiu dan bersandar di papan tempat tidur dengan pasrah."Makanlah." Evan duduk di tepi tempat tidur.Lauren tidak menjawab, seolah-olah dia tidak mendengar Evan. Pupilnya bahkan tidak bergerak sedikit."Lauren, aku sudah bilang aku akan berubah setelah anak kita lahir. Apa begitu pun belum cukup?" tanya Evan.Lauren masih bergeming."Selesai makan, aku akan membawamu pergi dari sini. Aku akan membawamu ke rumahku yang lebih tersembunyi dan melindungimu sampai anak kita lahir," ujar Evan.Melihat Lauren tidak bereaksi, Evan langsung mencekik leher Miumiu, lalu mengangkatnya.Miumiu terkejut dan menggonggong."Ngapain kamu?" Akhirnya Lauren bereaksi dan ingin pergi merebut Miumiu. "Kembalikan Miumiu!"Evan menghalangi Lauren dengan satu tangan, sedangkan tangannya yang lain mencekik Miumiu. Anjing ini sangat kecil dan lemah. Selama Evan mengepalkan tangannya, dia bisa mencekiknya sampai mati."Makan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1168

    Evan mendekat dan memegang bahu Lauren. Mereka saling bertatapan mata, lalu Evan berkata, "Lauren, ini anak kita. Aku harus mempunyai anak ini. Kalau kamu berani menggugurkannya, aku akan membunuh Yasmin!""A ... apa katamu?" Lauren menatap Evan dengan terkejut. "Yasmin itu ... keponakanmu. Bagaimana kamu bisa ....""Menurutmu, apa aku peduli?"Lauren menatap Evan yang sinting ini dan terdiam.Setelah itu, dia ditarik keluar dari toilet oleh Evan.Mereka pergi ke rumah sakit. Selama perjalanan, Lauren merasa kedua kakinya lemas.Dia masih berharap tes kehamilan itu salah dan sebenarnya dia tidak hamil.Namun, ketika dokter memegang hasil tes darah dan berkata, "Kamu sudah hamil selama 15 hari. Gejalanya cukup awal. Sulit untuk melakukan USG sekarang, jadi aku menyarankan menunggu satu bulan lagi agar nggak terjadi apa-apa pada kandungan."Lauren sangat terkejut sehingga dia langsung terjatuh dari kursi.Evan di sebelah segera memeluknya agar Lauren tidak terjatuh ke lantai."Eh, apa ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status