"Oh, ya. Bagaimana anak-anak bisa menghubungimu?" tanya Yasmin."Mereka meminjam ponsel orang lain," jawab Raymond.Yasmin tertawa dengan tak berdaya. Dia tidak tahu harus menjawab apa.Ketiga anaknya tidak hanya menghafal nomor ponsel Raymond, mereka juga bisa meminjam ponsel orang lain untuk menelepon.Yasmin tidak pernah mengajar semua itu.Satu-satunya hal yang pernah diajarkan adalah kalau mereka tidak bisa menemukannya di luar, hubungi 110 untuk menelepon polisi.Sebagai seorang pendidik, Raymond berkata, "Mereka sangat pintar. Didik mereka dengan baik dan di masa depan mereka akan menjadi orang hebat."Ibu mana pun yang mendengar kalimat itu pasti akan merasa senang.Itu juga termasuk Yasmin. "Baik."Setelah menutup telepon, Yasmin berbaring di tempat tidur sambil melamun. Setelah berpikir sejenak, dia mengambil ponselnya untuk mengecek keberadaan Daniel.Daniel masih di Grup Naga.Selama Daniel tidak menuju ke rumah Yasmin, Daniel boleh berada di mana saja.Sebenarnya, kemuncul
"Kalau begitu ....""Terserahmu."Yasmin tercengang. Daniel pun langsung mengakhiri panggilan.Itu membuat Yasmin terkejut. Jadi, dia boleh pergi, 'kan?Sejak kapan dia mempunyai kebebasan seperti ini?Daniel menyingkirkan ponselnya. Ekspresinya tampak sinis dan tatapan matanya tajam. "Apa belum ada kabar dari kantor polisi?""Belum," jawab Eric.Setiap kali Eric menelepon kantor polisi, seluruh polisi panik. Para penyelidik merasa sangat tertekan. Mereka bekerja siang dan malam untuk menemukan pembunuhnya.Namun, mereka masih belum dapat petunjuk yang berguna.Tatapan mata Daniel menjadi menyeramkan. Dia berkata dengan sinis, "Pembunuhan yang terjadi di rumah Kakek dan pembunuh Sofia seharusnya orang yang sama. Tebakanku nggak salah."Eric kaget, lalu berkata, "Apa ... hubungannya? Apa untuk menjebak Tuan Daniel, pelaku ingin merusak hubungan Anda dengan Nona Yasmin? Taktik seperti itu terlalu rendahan."Daniel tersenyum sinis dengan tidak ikhlas. "Target mereka adalah aku."Ekspresi
Martin memakai jas yang terlihat kasual. Dia seperti seorang bangsawan. Lalu, dia tersenyum ketika dia melihat Yasmin.Yasmin pun memalingkan pandangannya.Pria itu bukan lagi Martin yang dulu dia kenal.Setelah mengucapkan ulang tahun dan memberi hadiah kepada Tuan Besar Guntur, Yasmin melakukan hal lain.Hadiah itu tentu saja disiapkan oleh Klara.Yasmin tidak sanggup membeli hadiah yang sepadan untuk orang Keluarga Guntur.Bukan salahnya dia miskin. Mempermalukan dirinya dengan hadiah adalah kesalahan besar.Yasmin mengobrol dan meminum teh.Klara adalah orang yang pandai bersosialisasi. Dia berbicara tentang edisi terbatas dan kemewahan suatu rumah bersama saudari-saudari iparnya. Untungnya, Klara mempunyai status di sini, jadi orang lain bersedia mendukungnya.Kemudian, Yasmin ditarik keluar oleh Klara dan satu per satu orang memanggilnya.Yasmin hanya bisa tersenyum dengan sopan dan canggung."Yasmin, kita sudah beberapa tahun nggak berjumpa. Kamu makin cantik.""Kamu sangat miri
Dingin?Perasaan yang familier ini membuat ekspresi Yasmin berubah.Saat Martin hendak menoleh ke belakang, Yasmin mendadak mendapatkan ide dan mengulurkan tangannya untuk mendorong dada Martin. "Pergi!"Martin pun terdorong mundur beberapa langkah. Dia mengerutkan keningnya sambil menatap wajah Yasmin yang penuh amarah."Kamu nggak usah mengetesku. Aku nggak akan meninggalkan Kota Imperial. Ini adalah rumahku, kenapa aku harus pergi? Tolong menjauhlah dariku!" kata Yasmin dengan emosi. Setelah itu, dia beranjak pergi. Matanya menangkap sosok seseorang yang tidak jauh darinya, jadi dia berhenti. Ekspresi Yasmin menjadi panik, dia seakan-akan baru tertangkap basah.Daniel sedang berdiri di tempatnya dengan tegak. Dia seperti binatang buas yang tiba-tiba muncul dari hutan dan mengawasi mangsanya.Kemunculannya mengagetkan orang!Martin mengontrol ekspresinya, setelah itu dia melewati Yasmin sambil berkata, "Kak, aku kira kamu nggak akan datang! Kamu mengejutkanku!"Raut wajah Daniel tamp
Yasmin melihat Daniel dulu, lalu dia melihat orang lain.Dia tidak mengerti kenapa Jason bisa melontarkan pertanyaan itu dengan mudah?Jelas sekali itu ada kaitannya dengan tantenya kalau suaminya bisa berkata seperti itu.Benak Yasmin mengingat beberapa hari lalu ketika Klara berkata akan "memikirkan cara" untuknya ....Tuan Besar Guntur yang sedang duduk di kursi utama melihat Daniel, tapi pertanyaannya tertuju pada Jason saat dia berkata, "Kenapa?""Aku merasa seharusnya Daniel sangat menyukai Yasmin atau mereka nggak akan bersama. Terlebih lagi, Daniel sudah nggak muda. Sudah saatnya dia membangun keluarga." Jason menatap anak kandungnya dengan sedikit waspada, tapi dia masih terus berbicara di depan semua orang. "Hari ini adalah pesta ulang tahun Kakek. Kebetulan ada satu hal baik lagi.""Kamu kira kamu siapa membuat keputusan untukku?" tanya Daniel dengan ekspresi sinis.Jason mencoba mengeluarkan identitasnya sebagai ayah dengan berkata, "Karena kamu datang, itu berarti kamu ada
"Karena hari ini semua orang hadir, aku mau mengumumkan sesuatu." Tuan Besar Guntur melihat putra-putra dan cucu-cucunya sebelum berkata, "Aku akan memberikan 10% sahamku kepada Daniel."David dan Martin memegang saham bisnis Keluarga Guntur terbesar. Jumlahnya juga sama.Tidak peduli kepada siapa Tuan Besar Guntur memberikan sahamnya, orang itu akan memiliki posisi tertinggi di Keluarga Guntur.Kalau Tuan Besar Guntur memberikan sahamnya kepada Daniel, meskipun saham mereka besar, mereka sudah kehilangan kesempatan mereka menjadi pemimpin.Ekspresi Daniel datar, tapi auranya kuat.Jason dan Klara awalnya kaget, tapi kemudian mereka sangat gugup.Martin hanya menyipitkan matanya. Tidak ada yang bisa membaca isi pikirannya.David yang sudah kehilangan kesabarannya bertanya, "Ayah, kamu serius?""Apa kamu melihat aku seperti sedang bercanda?" balas Tuan Besar Guntur dengan tegas. "Martin juga ada saham. Mereka berdua adalah cucuku. Aku nggak pilih kasih."Saking marahnya, David ingin ter
"Coba ulangi," ucap Daniel dengan ekspresi yang menyeramkan.Wajah Yasmin pucat dan jantungnya berdebar. "Kenapa kamu mendorongku? Kamu gila!"Yasmin tidak memikirkan Daniel mempermalukannya di ruang tamu tadi, tapi sekarang Daniel malah mendorongnya.Yasmin benar-benar kaget.Melihat Daniel mendekat, Yasmin pun panik. "Apa yang mau kamu lakukan? Apa yang kukatakan salah? Kamu jelas-jelas .... Ah!"Yasmin tidak bisa melangkah mundur lagi. Satu detik berikutnya, Daniel mencengkeram bahu Yasmin, lalu menariknya.Wajah Daniel pun menjadi sangat dekat.Yasmin dapat merasakan napas Daniel saat pria itu berkata, "Kamu makin berani, seperti orang-orang di bawah itu."Napas Daniel jelas terasa panas, tapi Yasmin menggigil kedinginan. "Itu bukan keinginanku. Aku sama sekali nggak ingin menikah denganmu. Kalau aku tahu akan terjadi hal itu hari ini, aku pasti nggak akan datang." Yasmin malu!Saat melihat reaksi jujur Yasmin, tatapan mata Daniel menjadi tajam. Kemudian, Daniel melepaskan Yasmin.
Setelah itu, Daniel langsung pergi.Yasmin menatap punggung Daniel dan merasa aneh.Ada apa dengannya bersama Martin?Orang yang mau menikah dengan Daniel adalah orang gila!Bagaimana bisa mengontrol pria seperti Daniel?Dia penasaran apakah orang itu akan berasal dari Mars?!Setelah Daniel turun, dia mengeluarkan ponselnya, lalu memerintah, "Awasi David dan anaknya."Setelah menutup telepon, dia langsung masuk ke mobil Rolls Royce-nya dan pergi.Setelah Yasmin turun, dia tidak melihat Daniel. Mobil Rolls Royce Daniel juga sudah hilang.Daniel tidak mungkin punya kesabaran untuk menetap lama di sini.Ketika Yasmin melihat Martin, dia baru memahami arti dari peringatan Daniel.Walaupun Daniel tidak ada, Yasmin harus menjauh dari Martin.Bagaimanapun juga, pasti ada kerabat yang ingin mendekati Daniel.Akan tetapi, bukankah David sangat jahat?Bisa-bisanya dia ingin mengancam Klara?Setelah Yasmin menemukan Klara, dia menarik tantenya ke tempat tidak ada orang. Kemudian, dia berkata kepa