Share

81. Pembunuh

(Fany)

Pria besar tinggi memandangku tajam. Ya Tuhan, sia-sia usahaku untuk kabur. Sekarang bagaimana? Kakiku gemetar, bibir pun tak kuasa berucap kalimat apapun.

"Ssh, jangan berisik." Suara pria serak mendalam, suara yang aku kenal.

Telunjuknya berdiri di depan mulut. Terdapat sedikit memar di ujung bibir, tapi wajahnya tetap manis. Pelan dia menarikku menjauh menuju balik mobil SUV. 

Cemas dia meremas lenganku, memandang dari ujung kaki ke ujung rambut. Dia memelukku sambil berucap, "Syukurlah kamu tidak kenapa-napa."

"Alex, bagaimana kamu bisa datang kemari?"

Dari samping Alfred berdeham, menghampiri kami. "Aku bertemu dengannya di kantor polisi. Kami melaporkan kasus penculikan, tapi mereka bilang tunggu dua

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status