Share

Reinkarnasi

Kala Aika dan Levin sama-sama berbaring di ranjang rumah sakit dan koma. Mereka memimpikan hal fantastis yang sama.

100 TAHUN SEBELUMNYA

“Apa semua barangnya sudah siap?” teriak ayahku di kursi kemudi.

Kak Nadina menggiringku di kursi sebelah ayah, membantu naik.

“Hai, Ayah?” sapaku.

“Hai, Cantik,” balasnya.

“Semua beres, tidak ada yang tertinggal.”

Pintu depan didorong Kak Nadina dengan kekuatan penuh. Ia lantas pergi dan mengisi jok belakang. Sebelum kami berangkat, Madam Ben tergopoh-gopoh menghampiri.

“Ini bawa sebotol madu untuk perjalanan,” katanya. Sedih rasanya melihat Madam Ben untuk ditinggalkan dalam waktu yang lama.

“Terima kasih,” ujar ayah, “ ... terima kasih karena telah membantu kami bersembunyi bertahun-tahun dan memberiku pekerjaan di kedaimu.”

“Senang bertemu kalian, Para Makhluk Keren,” puji Madam Ben.

“Kami akan sering berkunjung, jaga kesehatanmu,” timpal Kak Nadina.

“Aku akan selalu menunggu, dan Nour—” Aku suka ketika Madam Ben memanggilku dengan se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status