Share

Melambungnya Kisah

Hembusan angin yang berdesir membelai ujung rambutku. Tirai poniku sekarang lenyap terhempas angin, masa bodoh dengan kening yang terekspos, akhirnya aku bisa merasakan udara segar sejenak. Danau yang tenang di hadapan kami seolah mendukung kami untuk rehat dari segala hiruk piruk mantra sihir. Kulihat Levin juga menikmatinya, sambil bersandar pada kedua tangannya yang menopang tubuhnya dari belakang. Sesekali ia bersiul tidak jelas. Levin itu tampan kalau sedang diam ternyata, hahaha. “Mengapa kamu bisa berakhir menjadi bangsa Cakrawala?” ujung matanya melirik ke arahku, lalu tersenyum tipis. “Aku dan ibuku menyelamatkan satu keluarga yang akan dibunuh. Namun ternyata, kemalangan memang ditakdirkan untukku.”

Hari itu, hari di mana usianya akan berhenti dan terpaku pada angka delapan belas tahun dan berhenti menua. Jalanan jauh lebih dari sepi dari biasanya, burung-burung tak lagi bertengger seperti biasanya, langit mendung bersamaan dengan turunnya gemercik hujan yang menimbulkan pet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status