Share

Bab. 93.

Jaden sedikit tertegun mendengar suara Vasya terdengar lebih tua dari biasanya, gadis itu serak. Sungguh Jaden melihat tangan Vasya terkepal sambil melihat ke arahnya.

"Iya aku minta maaf"

Vasya melengos, ia tak percaya dengan permintaan maaf yang telah kadaluarsa itu.

"Aku hanya ingin memberikan surprise"

"Yang lain kan bisa?"

Vasya benar benar merasakan hatinya terkoyak, entah kenapa matanya juga sudah tak bisa menahan air matanya sendiri. Memori lama mulai terngiang kembali membuatnya benci melihat Jaden.

"Kak Jaden pernah dengar kan pas aku bilang Kak Vasya kerap pulang dengan seragam penuh tepung"

"Lo itu kerap terjadi?"

"Tapi bukan acara surprise lebih mirip di bully"

"Kapan? Pas SMP?"

Andri menjelaskan kembali jika kakaknya kerap gonta ganti seragam karena seragamnya banyak titik titik hitamnya akibat terlalu sering basah karena hal lain.

"SMA???"

"Yakin Drii?"

Andri mengangguk lagi, ia mengatakan bahwa kakaknya cukup tertutup dahulu bahkan ketika ibunya memintanya bicara Vasya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status