Share

Bab 89.

Sunyi...

Armin termenung melihat Amanda yang sekarang mulai mengipas ngipas matanya dengan tangannya, duhh takut air mata jatuh. Hidungnya terasa amat panas, perasaannya tak karuan bentuknya. Pokoknya yang ia rasakan sekarang benar benar membagongkan.

Tapi Armin siapa, ia bukan siapa siapa bukan. Tapi kenapa Vasya jadi amburadul di tampar situasi emosional ini.

"Tak ada yang gila Sya. Sudah jangan berprasangka terus!"

Himbauan Armin ditepis langsung oleh Vasya, ia melirik Armin sekilas lalu mengucapkan satu kata yang langsung mendapat pelototan dari Armin.

"Vasya."

"Kenapa?"

"Kenapa kamu ini, jangan asal tuduh!"

Vasya melengos, ia memandangi ponselnya sebentar lalu mulai mengecek sesuatu. Sudah lama ia tak menggunakan aplikasi ini. Jantungnya berdegup kencang, rasanya ia tak kuat jika memang benar terbukti apa yang barusan ia omongkan.

Dan ternyata.

"Aku tahu tak usah menyembunyikannya. GPS ponselku terkonek dengan Amanda!"

Armin menutup rapat mulutnya, ia lalu tersungkur di depan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status