Share

Bab. 81

Penulis: Jiwasen
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Akhirnya Ratu itu mengalah karena melihat para dayangnya sekarat, Pak Syahrul segera mendiskusikan negosiasi agar Ular itu tak menggangu lagi.

"Kamu minta apa untuk pemutusan ini?"

Dengan sikap malu malu Ratu itu menggeleng, sungguh munafik bukan. Setelah kalah baru dia bersikap bosa basi.

"Minta apa yang sepadan dengan pelepasan satu keluarga ini."

"Aku tak minta apa apa."

Bodoh jika Pak Syahrul percaya karena ia sudah pernah begini sebelumnya. Terakhir mereka menyediakan kepala kerbau untuk pelesan Vasya dahulu tapi nyatanya Ular licik itu tetap kembali.

"Minta apa?"

Sambil meliuk meliuk ular itu menggeleng.

"Sungguh?"

Lagi lagi Ratu Pandan Wangi mengangguk patuh, tapi rasanya ada yang janggal.

"Aku tak minta apa apa tapi jangan usir aku dari sisi anak ini."

Ye sama saja bohong itu namanya.

"Dunia kalian berbeda dan tak ada hubungannya sama sekali."

"Tapi aku mengenal darahnya."

Pak Syahrul tetap menggeleng dengan tegas. Kini Ibu Vasya yang bertanya dengan sungguh sungguh apa mau R
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 82

    Andri melongo mendengar apa yang Vasya tanyakan, ia lantas berbohong bahwa Vasya yang memenangkannya."Serius?""Iya, kakak yang menang!"Tapi kenapa Vasya tak senang ya, kenapa ia tak merasa bahwa ia yang melakukannya ya. Rasanya ada yang aneh tapi Vasya tak tahu apa."Perasaan tadi ada pak Syahrul kan, dia kemana?""Sudah pulang, ia capet tadi."Detik selanjutnya Vasya hanya mengangguk, dan anehnya rasanya hatinya tak enak sekali seperti sedang kehilangan sesuatu yang berharga tapi apa. Seperti ada ikatan yang terputus padahal ia tak mau memutuskannya begitu saja."Sudahlah jangan tanya pak Syahrul, sekarang kamu baik kan nduk?""Baik."Jam menunjukkan jam 3 malam, ini sudah sangat larut bahkan sudah pagi. Waktunya semua manusia itu tidur. Ibunya segera menutup semua jendelanya lalu menyuruh mereka semua untuk terlelap karena akan ada pemeriksaan pagi.Dan yang selanjutnya terjadi sungguh melegakan karena semua orang termasuk Vasya langsung tepar begitu saja tanpa drama. Seolah olah

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 83.

    Vasya meringis, ia dalam mode memanggil teman untuk Andri yang tak sengaja ia lihat nangkring di pohon."Noh di pohon banyak yang mau temenan sama kamu!"Andri melotot lalu memandang ibunya yang juga kaget dengan apa yang barusan Vasya omongkan.Jangan jangan!Lagi lagi Vasya meringis ia menambahkan bahwa di sekitaran rumah sakit ini banyak sekali orang yang bukan manusia. Kali ini ibunya langsung memegangi tangan Vasya kembali."Kita ke pak Syahrul besok ya nduk!""Ngapain?"Tapi mamanya terdiam sambil memerhatikan Vasya yang nampak normal, ia tak tantrum atau merasa terganggu. Di ingatan ibunya dulu Vasya amat sangat terganggu dengan matanya yang cukup peka, gadis belia itu kerap menangis dan kerap di ganggu makanya terpaksa pak Syahrul tutup pintu batin itu.Dan sekarang kelihatannya terbuka kembali. Vasya memerhatikan ibunya, ia hanya tersenyum."Aku baik baik saja, sekarang aku sudah besar bukan anak kecil lagi.""Yakin?"Andri tak percaya, ia sungguh tak bisa percaya kakaknya ya

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab.84

    Suara riuh di kamar yang didominasi suara Viola yang ngedumel sendiri membangunkan tidur Vasya yang hanya beberapa jam, Vasya yang merasa terganggu langsung terduduk lalu mengucek matanya. Saat penglihatannya sudah mulai terfokus, ia sedikit kaget melihat Viola ada dua.Sekali lagi ia mengucek matanya, benar tidak salah dengan matanya. Dan uniknya baju yang Viola kenakan berbeda. Yang satu pakai seragam rumah sakit, yang satu lagi pakai kemeja serta celana jeans. Vasya mengerjapkan matanya dan reflek memanggil nama Viola.Dan asli Vasya amat sangat bingung karena Viola dua duanya menoleh termasuk Kalan yang dari tadi pura pura tidur."Kok kamu jadi 2, ini mataku yang salah ya, perlu ke dokter ini!"Vasya langsung turun dari ranjang, ia memakai sandal rumah sakit lalu pergi ke arah pintu."Halo kak aku adiknya kak Viola."Setelah mendengarnya Vasya termangu di depan pintu, ia menoleh lalu membelalakkan matanya melihat adik Viola yang benar benar mirip."Kenalin ini Elika adik aku yang

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 85

    Wajah Siska membangkitkan memori lama yang baru ia sadari akhir akhir ini, wajah Siska terasa familiar dan ia tahu kenapa.Hening.Siska berjalan ke arah jendela lalu menyibak tirai bambu lalu melihat pemandangan luar. Teman teman Vasya hanya saling pandang, mereka dari tadi seperti tidak di anggap keberadaannya oleh Siska. "Dulu kami damai" "Bawa dia pergi lagi kalau begitu!" Senyum mengerikan Siska mulai terlihat lagi di wajahnya, ia menimpali perkataan Vasya dengan hal yang tak masuk akal."Apaaa?!"Andri yang dari tadi diam sampai kaget ketika mendengar Siska berkata demikian tentang Jaden, ia tak menyangka kalau Siska segila itu."Jangan kaget, itu cara satu satunya supaya Jaden kembali!"Vasya tak kaget, ia hanya melengos tanpa mau memikirkan perkataan kejam Siska. Kalau Vasya jelas tak mau membawa mayat sampai ke luar negeri, buat apa malah nambahin bagasi.Hening sisanya melongo sambil shik shak shock dengan modelan Siska yang terdengar begitu jahat dan paten. Sosok Siska b

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 86

    Jaden tak kaget, berulang kali Siska mengatakan hendak membunuhnya tapi nyatanya ia masih hidup, Siska tak kan setega itu dengan pria yang ia cintai. "Hati hati kak!""Ya" "Kakakmu tak apa apa?" "Dia baik dan sekarang sedang mengecat kukunya bersama Viola dan Elika." "Siska berarti sudah pergi?""Sudah, gadis itu tak lama disini."Baru setelah mendengarnya kekhawatiran Jaden langsung hilang, kepalanya rasanya longgar, plong rasanya mendengar Siska telah kembali ke kandangnya. "Dia hendak menjenguk Herry yang koma katanya."Langsung raut wajah Jaden berubah kembali, bagaimana kalau ia menyabotase dan membawa lari Herry. Bagaimana kalau Herry bisa sembuh dan kemudian mengganggu lagi. Tapi tunggu kenapa Siska repot repot melakukannya, dia kan tidak semaniak itu, mana mungkin dia mau menghabiskan uang untuk biaya pengobatan Herry."Kak Jaden mau ngomong sama Kak Vasya?"Jaden langsung menggeleng, ia tak tahu kalau Andri jelas tak tahu bahwa ia menggeleng."Maksudku tidak Dri""Oke."

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 87

    Viola langsung menyuruh Vasya untuk membaca grup kantor yang sedang ramai dari kemarin. Vasya yang sana sekali tak kepo hanya melirik sekilas tanpa niat membaca sedikitpun."Langsung ke point!""Amanda ketangkep"Reflek Vasya menoleh, ia lebih kebingungan dengan kata ketangkep. Amanda ketangkep yang bagaimana."Vino atau Amanda?""Dua duanya!"Syukuriiiinnnnn!Dalam hati Vasya sangat menikmati balasan yang sedang Amanda terima tapi ia juga iba di saat yang bersamaan. Aneh, bukankah Amanda hanya salah satu korban."Lah kok Amanda juga kena?""Amanda yang nyembunyiin, dia juga ikut transaksi njirr!"Vasya mengangguk angguk dengan patuh, ia menanti penjelasan selanjutnya. Dan Viola memang yang terbaik jika di suruh untuk menjabarkan suatu peristiwa."Oh jadi dia di tangkap pas lagi barengan transaksi nih?"Viola mengangguk lagi, ia menambahkan grup kantor sedang rame sekali.Tuh dapet akibatnya!.Vasya menatap Viola dengan wajah tak menentu, ia benar benar tak tahu harus bersikap bagaima

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 88

    Vasya langsung gercep, dia gemetaran tak karuan saat menggeser layar ponselnya. Setelahnya ia hendak memencet lound speker tapi bunyi tutt tutt terdengar kembali.Apa ini?Ngeprank atau bagaimana?Salah pencetkah?Vasya melotot ia langsung memandang Viola sambil berkacak pinggang.Jalang gil*!Kata kata petuah langsung muncul begitu saja, Vasya sangat tak terima dengan sikap Amanda yang pake ngeprank segala."Mungkin ia salah pencet."Kalan yang tiba tiba bicara begitu langsung kena omel Vasya, ia merasa terhina dan di sepelekan oleh mantan sahabatnya itu sementara itu Viola hanya bisa geleng geleng sambil meneguk es kopi yang mereka pesan lewat grab."Sabarrrr"Andri akhirnya mengeluarkan sarannya yang langsung di terkam oleh Vasya, pokoknya Vasya badmood sebadmood badmoodnya, ia malah mirip leak yang ingin menerkam siapa saja hanya karena telepon iseng dari Amanda.Setelahnya pintu terbuka dan Armin masuk bersama para bodyguardnya, Vasya yang tadinya tantrum langsung terdiam sambil

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 89.

    Sunyi...Armin termenung melihat Amanda yang sekarang mulai mengipas ngipas matanya dengan tangannya, duhh takut air mata jatuh. Hidungnya terasa amat panas, perasaannya tak karuan bentuknya. Pokoknya yang ia rasakan sekarang benar benar membagongkan.Tapi Armin siapa, ia bukan siapa siapa bukan. Tapi kenapa Vasya jadi amburadul di tampar situasi emosional ini."Tak ada yang gila Sya. Sudah jangan berprasangka terus!" Himbauan Armin ditepis langsung oleh Vasya, ia melirik Armin sekilas lalu mengucapkan satu kata yang langsung mendapat pelototan dari Armin."Vasya." "Kenapa?""Kenapa kamu ini, jangan asal tuduh!"Vasya melengos, ia memandangi ponselnya sebentar lalu mulai mengecek sesuatu. Sudah lama ia tak menggunakan aplikasi ini. Jantungnya berdegup kencang, rasanya ia tak kuat jika memang benar terbukti apa yang barusan ia omongkan.Dan ternyata."Aku tahu tak usah menyembunyikannya. GPS ponselku terkonek dengan Amanda!" Armin menutup rapat mulutnya, ia lalu tersungkur di depan

Bab terbaru

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 139

    "Brukk!!!"Tubuh wanita paruh baya itu terpental jauh karena ditabrak kontainer yang sedang mengantarkan makanan ringan. Mamanya Vasya langsung tak sadarkan diri karena saking syok juga sakit tak karuan. Baju warna peach yang ia pakai bersimbah darah apalagi bagian kepalanya yang nampaknya menghantam pinggiran jalan. Semua oranh berusaha mendekat dengan kepo dan ada yang lain menelpon ambulance segera*Di kamarnya yang nyaman Andri masih tertidur pulas, di sore itu ia sama sekali tak ingin melakukan apa apa bahkan ponselnya sudah berjauhan darinya sejak 2 jam yang lalu. Tentu saat pihak rumah sakit menelponnya ia tak kunjung merespon karena Andri pikir itu telepon iseng. Tapi untung rasa lapar membangunkannya dan membuatnya menatap layar ponselnya dengan seksama.Disitu ia langsung panik tentu saja, Vasya tak ada di dekatnya dan sekarang ibunya malah masuk rumah sakit. Dengan dandanan ala kadarnya ia langsung pergi ke rumah sakit tanpa angan angan apa apa, yang ia tahu mungkin penyak

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 138

    Dan mamanyapun langsung bangun dari mimpinya, ia melihat sekeliling kamarnya dengan mata lesu, Mimpi barusan membuatnya berkeringat dengan jantung yang masih berpacu liar sampai sekarang. Vasya kamu dimana? Seketika telponnya berbunyi dan mamanya merasa seperti dejavu, dia melihat layar ponselnya untuk memastikan bahwa itu nomor yang tidak dikenal. Tapi ternyata bukan, nomor itu milik ibu Romiah. "Halo?" Dan intinya adahal ibu Romiah hendak mengembalikan uang, ia meminta ketemuan dengan mamanya Vasya nanti jam 1 di suatu taman. Dengan sumringah tentu mamanya Vasya menyetujuinya, siapa yang tak setuju uangnya mau kembali tentu saja ia sangat antusias. Mamanya bahkan lupa dengan mimpi barusan, ia tetap menyangkal bunga tidur tersebut dan mengatakan kepada Andri supaya ia mau mencari kakak perempuannya karena mamanya hendak bertemu dengan seseorang. "Sama siapa?" "Ibu Romiah" "Ngapain?" "Katanya ia mau membayar hutang" Andri mengangguk angguk tapi ia tak sepenuhnya set

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 137

    Awalnya dikira dia akan membeli guk guk atau kucing yang lucu lucu tak tahunya sampai sana malah ia kembali lagi, tak jadi ia melihat lihat kesana setelah penjaganya keluar, ternyata mas mas yang dulu kerap bertukar sapa dengannya sudah mengundurkan diri. Sayang sekali. Padahal seingat Vasya mas mas tersebut bekerja hampir 10 tahunan tapi kenapa resign segala. Vasya pindah haluan lagi, ia kini berjalan di samping trotoar sambil mengecek ponselnya. Kira kira ia mau ngapain apakah benar harus ke jogja atau ada opsi yang lain. Ponsel Vasya berbunyi dan itu adalah ibunya. Vasya melengos lalu mengantongi ponselnya, paling juga ibunya mau nitip sesuatu. Ogah ma, jangan nitap nitip! Selanjutnya Vasya berjalan kembali, ia kemudian terduduk di halte bis, tak lama bis arah luar kota mendekat dan tanpa sadar ia juga merasa takut, ia hanya ikut naik saja tanpa tujuan dan rencana yang memadai. Gadis konyol itu sekarang terduduk di kursi belakang sambil menghidupkan earphonenya. * Har

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 136

    Vasya angkat tangan percuma memarahi ibunya, mending dia pergi, masa bodoh ibunya mau ngomong apa pokoknya ia masa bodoh. Mau dikatakan marah ya jelas marah tapi ia mau marah ke siapa. Entahlah Vasya badmood sekali pagi ini, dihari libur itu ia sudah membuat rencana dan berhubung ibunya kebangetan jadi ia hendak pergi sejak pagi. Lebih baik begitu timbang ia menelan ibunya bulat bulat. "Mau kemana?" "Pergi!" Sudah begitu saja dan Vasya benar benar bablas tanpa kata yang berarti. Andri yang tahu kakaknya sedang marah hanya melirik ibunya sebentar dan sang ibu tiada rasa penyesalan sama sekali. "Mama keterlaluan!" Ibunya rada kaget melihat ekspresi Andri yang menyeramkan dan kemudian Jaden duduk di meja makan. ia menanyakan Vasya yang tak kelihatan batang hidungnya. "Kakak sudah pergi" "Kemana kan ini hari libur?" Andri mengiyakan bahwa ini hari libur tapi bukan untuk Vasya. Ada aja yang mau ia lakukan di akhir pekan ini. "Entahlah kelihatannya dia ngemall hari ini"

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 135

    Halo apa kabar?Ini nyasar atau bagaimana?Kok tumben amat atau salah kirim?Pesan yang sama sekali tak ingin dia baca tapi malah kebuka karena tangannya yang tak sengaja, yang selalu ia pikirkan namanya kini sudah berubah hendaknya ia segera sadar. Vasyapun langsung menghapus nomornya, baiknya memang begini.Ini yang namanya merelakan.Sudah diputuskan bahwa ia tak ikut campur lagi urusan mantan sahabatnya lagi. Semoga saja mereka bahagia, urusan Vasya hanya berusaha bangkit lagi dan hidup kembali seperti biasa.Dan akhirnya Vasyapun mencoba menutup matanya walaupun batinnya bergejolak tak karuan. Rasanya ia ingin menelpon kembali Armin. Hmmm lagi lagi ia berubah bodoh lagi perasaan beberapa menit yang lalu ia pintar dalam menghadapi pesan nyasar tersebut.Hingga yang terbaik sekarang adalah minum pill disebut solusi baginya agar ia bisa tidur tentu saja.*Siang tadi ia mimpi buruk dan malam ini ia tidak bermimpi sama sekali hanya saja ia mengorok dengan lantang di sela sela tidurny

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 134

    Rasanya Jaden sedang memaksa Vasya dengan apa yang terjadi pada ibunya, seolah ia tahu segalanya."Jangan konyol!"Nada bicara Vasya langsung membuat Jaden meremang, ia langsung tahu kalau Vasya sedang badmood sekarang ini."Kenapa selalu membahas penyakit ibuku?"Jaden menggeleng, ia hanya khilaf saja dan kampretnya itu berulang kali, orang gila mana yang percaya begitu saja."Tenang Sya semua bisa di pertanggung jawabkan!"Halah setan!Vasya langsung hendak memiting kepala Jaden yang sedang enak enak menyetir, lelaki itu langsung panik sementara Vasya gemas setengah mati."Sya tenang sya tenang!"Tapi Vasya tak bisa tenang, ia malas kalau harus tenang menghadapi Jaden yang pendusta berat."Maafkan aku please!"Ngimpi ya kamu?*Sialnya Vasya karena saat Jaden mengantarkan dirinya pulang delalah di rumah beliau sedang berkunjung dan Andri kebetulan sedang pergi sebentar. Alhasil melihat Jaden begitu iapu menawari Jaden untuk masuk rumah dulu."Ngapain sih ma!"Vasya ini sangat buruk

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 133

    "Jangan, beli sendiri"Karyawab pelit itu melindungi steaknya dengan sepenuh tenaga dan Jaden hanya bisa melongo saat melihat wanita ninja itu benar benar perhitungan dengannya."Murah lo pak, bqpak mending beli sendiri jangan malah minta jatah untuk perut kami yang kelaparan"Hmmm memang paling bisa membuat keadaan jadi menyudutkan begini. Dan akhirnya Jaden mendatangi kedai steaknya lalu memesannya secara manual sementara Vasya dari kejauhan sudah membuat ancang ancang untuk segera pergi ke kedai kebab di sebelah pintu masuk tadi.Rasanya ia sama sekali tak ingin melewatkan makanan khas turki tersebut apalagi kelihatannya adiknya bakal menyukai kebab yang ia beli kali ini.*"Vasyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!"Bos besar itu terpaksa untuk mengurung Vasya di sebuah warung telepon karena saking kesalnya ia di tinggal tinggal melulu. Pokoknya dengan di kurung begitu ia jadi anteng dan Jaden tidak susah mencarinya wkwkwk.Vasya menggedor gedor warung telepon itu dengan penuh arti, ia

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 132

    Vasya melirik Jaden, ia tak bisa kalau tak kepo. Jadenpun memandangi Vasya dengan sendu seolah sedang mengenang sesuatu."Aku pernah seperti ini dengan seseorang!""Siapa? Ranita?"Hening.Keheningan ini membuat Vasya yakin bahwa wanita itu adalah Ranita dan mungkin waktu itu si Ranita itu sedang di perebutkan dengan Jaden juga Armin. "Bukan."Entah kenapa tapi mendengarnya membuat perasaan Vasya lega kan harusnya dia tidak terpengaruh."Kamu tak ingat?"Apa lagi? Ingat siapa?Oh sebentar, apakah mungkin mantan Jaden waktu SMA tapi yang mana, cewek yang mana kan dia banyak yang suka.Hening.Vasya memerhatikan Jaden seolah menelusuri masa lalunya tapi ia tak menemukan seseorang. Mana ia tahu kan masalah pacaran itu privasi Jaden, bukan urusannya. Perasaan Vasya saat mengingat kembali masa lalu kenapa amburadul begini."Aku tak ingat, mantanmu yang mana?"Jaden tersenyum samar, Vasya tambah pusing jika main tebak tebakan tak mutu begini."Memang mantanmu itu kenapa?""Dia sekarang men

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 131

    Tapi berkat itu Vasya akhirnya siuman kembali. Akhirnya Vasya bisa melihat dunia nyata kembali sembari ia bersantai di dalam mobil. "Mimpi apa tadi?" Tangan Vasya sibuk mengusak ngasik rambutnya, kalau begini ia sungguh sangat takut, ia harus berpikir dua kali saat menyuruh Jaden dan lain sebagainya takutnya lelaki itu beneran berdarah satanis. Tapi apakah benar, apakah itu bukan karena bunga tidur. Jaden yang menoleh langsung terkejut melihat perempuan di sebelahnya sudah bangun dari tidurnya yang pulas. Vasya terlihat agak seram karena diam seribu bahasa. "Alhamdulillah ku kira kamu mati!" Kata Jaden dengan spontan. Ia dengan santai bilang bahwa wajah Vasya pucat sekali dan sepertinya Vasya sedang gelisah. "Aku mimpi aneh loh!" "Mimpi apa?" "Satanis gitu!" Jaden menepuk jidatnya, ia sungguh tak bisa mengerti kenapa Vasya mengatakan satanis saat ini karena memang tak ada hubungannya sama sekali, random. "Kamu keturunan German kan bukan brazil?" "Apa sih Sya?? Dar

DMCA.com Protection Status