Home / Romansa / Asmara di Atas Ranjang / PerselingkuhAn Sang Istri Kontrak

Share

PerselingkuhAn Sang Istri Kontrak

Author: 9inestories
last update Last Updated: 2025-02-20 23:08:48

*****

"Sial! Brengsek kau Beau!" Umpat Liam.

Aya menceritakan hasil pertemuan mereka pada Liam, tapi sedikit berbohong di bagian akhir. Pertemuan itu sebenarnya masih menggantung karena Beau tidak pernah kembali. Hanya sebuah telpon yang diterima Jack Carlton dari Beau, dengan sebuah pesan bahwa Beau membutuhkan waktu untuk berpikir. Aya merubah alur dengan menambahkan beberapa drama untuk memancing kemarahan Liam. Ia tahu pria itu tergila-gila padanya, jadi seperti yang adiknya sarankan, ia harus mulai memanfaatkan benefit ini.

"Pinalti yang kuajukan cukup tinggi Liam, kau tak perlu khawatir! Ia akan berpikir ulang untuk meniduriku lagi!" Sandiwara Aya. Ia sudah muak menjadi protagonis yang selalu dimanfaatkan, sudah saatnya Aya bangkit dan mengambil peran lain.

"Bagaimana dengan kau sendiri?" Tanya Liam. Ia meraih tengkuk Aya dan menciumnya mesra. "Kau membuatku gila, Aya!"

Mereka sedang berada di tempat kencan favorit mereka. Padang kosong di belakang taman Green Mansion. Menggelar tikar di bawah satu-satunya pohon yang tertanam sambil menikmati afternoon tea dan semilir angin sore di penghujung musim.

"Itu pertanyaan yang lucu. Kau tahu pasti berapa usiaku di saat aku melepas keperawananku. Tiga tahun tidak berarti apapun bagiku!"

Aya mengecup hidung Liam lalu menyatukan kembali bibir mereka. Ia mengecap bibir bawah Liam sensual, menyatukan lidah mereka dalam tarian erotis di dalam sana. Napas keduanya mulai memberat seiring intensnya pagutan bibir. Jemari lentik Aya perlahan menelusuri paha Liam hingga tiba di pangkal paha, kemudian berputar-putar lembut di satu tempat. Tindakan seduktif Aya membuat Liam menggeram, pria itu pun melepaskan ciuman mereka, tapi masih membiarkan jemari Aya bermain.

"Bukan itu, sayang," ucapnya kepayahan.

Aya mengernyit sesaat sebelum ia memahami kemungkinan maksud dari Liam. "Jangan khawatir, kau adalah pria bebas. Selama kau belum menyandang status sebagai suamiku, kau boleh meniduri wanita lain."

Jarang ada pria yang mampu menahan hasratnya dalam waktu yang lama. Memikirkan kemungkinan itu, Aya tertunduk lesu. Elusan jemari tangan pun terhenti, ia gusar memikirkan kemungkinan Liam akan meniduri wanita lain selama masa kontrak nikah keduanya dengan Beau. Aneh! Dulu, itu tidak pernah ia permasalahkan.

Liam menangkap raut kecewa ketika Aya mengutarakan spekulasi ngawurnya. Ia tersenyum senang. Sepertinya, usahanya selama ini mulai membuahkan hasil. Strategi yang ia terapkan untuk menggaet hati Aya mengalami progress yang memuaskan.

"Bukan begitu sayang. Kau tahu aku sangat mencintaimu. Hati dan tubuh ini hanya akan bereaksi terhadapmu. Aku hanya khawatir dengan hatiku jika mendengar kabar kalian kembali seranjang berdua."

Liam melihat senyum merona itu. Aya menunduk, memainkan jemarinya yang lain pada kancing kemeja milik Liam. Ia persis seperti remaja puber yang sedang kasmaran. Ini membuat rasa di hati Liam membuncah senang, mengingat tindakan menggemaskan Aya tertuju untuknya

"Kau serius dengan perkataanmu?" Cicit Aya malu-malu.

Akhirnya! Bel kemenangan berada di ujung telinga, siap untuk berdering. Liam hanya perlu memastikan sebelum mengklaim kepemilikian akan diri Aya. "Kau perlu sebuah bukti? Bergeraklah ke tengah!"

Aya berkedip, wajahnya memerah sempurna. Ia paham apa yang Liam maksud. Pria itu menatapnya penuh gairah bercampur puja. Pandangan yang tidak pernah ia dapatkan dari Beau Prince. Aya adalah saksi bagaimana Liam berjuang tak kenal menyerah demi mendapatkan perhatiannya. Diam dan menurut meski ia hanya memanfaatkan keberadaannya. Sekarang, ia menyadari betapa indah mutiara hijau milik Liam, menyala bagaikan bara yang membakar tubuh Aya.

Pelan, jemari tangan Aya kembali bergerak ke bagian tengah dan berhenti di situ. Aya mendesah, darahnya berdesir hebat. Ia pun menyatukan kening mereka, "Rasakan, sayang!" Perintah lembut Liam sembari menekan telapak Aya di permukaan celananya.

Aya terpejam, membasahi bibir ketika tangkupan tangannya terasa penuh. "Sepertinya, aku harus mengundangmu ke ranjang, Mr. Henderson!"

Dan bel kemenangan pun mengalun nyaring di telinga Liam.

*****

Sudah berapa hari Beau menginap di apartemen Daphne? Seminggu? Sepuluh hari? Ia tidak perduli! Ia butuh banyak waktu untuk berpikir dan berembug dengan pasangan Star perihal perpanjangan kontrak nikah. Beau sengaja tidak pulang ke Green Mansion sejak pertemuan mereka Senin lalu. Ah, sudah delapan hari berarti Beau tidak pulang, karena ini hari Selasa. Ia sengaja menghindar dari Aya. Beau mulai merasakan kegundahan bercampur kecemburuan menghantui pikirannya. Benaknya kini bukan lagi penuh oleh berbagai rencana menaklukan kembali Daphne, melainkan jeritan kenikmatan Aya pada dua babak panas mereka.

Sebenarnya, sebelum Aya menemuinya Senin lalu, Beau sudah mempunyai pemikiran untuk mengajukan perpanjangan kontrak nikah. Ia akan berdalih, ini semua demi impian Aya, Aya pasti masih membutuhkan nama belakangnya. Tapi sejatinya, ia menginginkan kembali mereka mereguk candu gairah di atas peraduan panas. Tubuh Beau begitu merindukan tubuh Aya untuk menyatu bersama.

Sayang, ia kecolongan. Aya bersama tim telah mendahului idenya dan Beau yakin itu semua atas bujukan Liam. Si Henderson brengsek itu! Semua aturan yang Aya dan timnya terapkan sangat merugikan dirinya. Demi Tuhan! Dia harus membayar satu malam dengan bagian saham yang tidak sedikit. Padahal, dari perjanjian empat tahun kontrak, Beau sudah membayar Aya dengan 5% saham yang ia miliki. Beau adalah pemegang 50% saham PrincePages diikuti Henry dan Allyson Star 15%, Aya, Liam Henderson dan Elizabeth Rodney masing-masing memegang 5%, sisanya dipegang para investor. Bukankah ini taktik licik mereka? Beau yakin Liam akan dengan sukarela memberikan 5% bagiannya. Para investor yang cenderung berpihak pada Aya, mungkin bisa dinego. Tinggal Wiwid, orang yang mungkin bisa menangani kebekuan hati Elizabeth Rodney. Beau tahu mereka mempunyai kisah masa lalu, jadi jika Wiwid bisa menggunakan kharismanya, itu akan terasa lebih mudah.

"Apa kau berniat menggantikan kepemimpinanku, Beast?"

Beau mengerti pengalaman pahit masa lalulah yang mendidik Aya menjadi seorang yang ambisius. Tapi, bukankah itu berarti dia menjual tubuh demi uang seperti para wanita murahan di luar sana? Beau itu suaminya di atas kertas, walaupun status mereka adalah kontrak, jadi dia berhak atas tubuhnya tanpa harus melibatkan saham sialan.

"Ckck," Beau berdecak, mengingat dialah yang menerapkan pinalti jika ada yang melanggar batas ranjang. Right! Aya hanya mengamati dan mengikuti apa yang Beau pernah lakukan padanya. Dia seorang penduplikat otak bejat Beau.

Segala siteru yang berkecamuk yang mengiringinya saat mobilnya memasuki area parkir Mansion mendadak senyap ketika Beau menangkap sebuah mobil yang seharusnya tidak berada di parkir Mansion sepagi ini. Beau memarkirkan mobilnya tepat di sebelah Roll Royce silver. Matanya awas meneliti, sekeluarnya dari mobil. Benar! Itu milik Liam Henderson!

"Brengsek! Apa yang dilakukannya di sini sepagi ini?"

Liam memang sering bertandang ke Green Mansion pada hari-hari kerja untuk menghindari paparazzi -walaupun ia pemegang kuasa para wartawan gila itu- namun kedatangannya kemari selalu pada jam sebelas naik. Dan ini jam tujuh pagi!

Beau bertanya pada salah satu security yang menghampirinya.

"Good morning, Mr. Prince."

"Morning! Mr. Henderson di sini?"

"Iya, dari kemaren sore, Sir."

*****

Related chapters

  • Asmara di Atas Ranjang   Kali Pertama

    *****Kedua tubuh itu bergerak seirama, menyatu di bawah temaram lampu kamar yang terpasang di dinding sisi kiri ranjang. Napas keduanya terasa berat, peluh membuat tubuh mereka lengket. Jangan ditanya bagaimana bentuk sprei putih gading itu sekarang. Kucel dan basah oleh keringat bercampur darah dan cairan kenikmatan."Beast!" Geram sosok yang berada di atas. Gerakannya semakin terpacu.Orang yang dipanggil Beast, terpejam merasakan kenikmatan yang ditawarkan sang lawan. Kedua tangannya meraba-raba punggung telanjang sosok di atasnya. "Kita telah melanggar kontrak, Beau!" Ucapnya kepayahan."Aku tidak perduli! Cium aku!" Mereka pun berciuman dengan tubuh keduanya yang masih saling menghentak, berusaha mereguk puncak kenikmatan surgawi.Beau tidak menyangka akan kembali merasakan hal yang pernah ia rasakan semasa sekolah. Ia masih mengingat jelas kali pertama ia melakukannya, melepas keperjakaannya dengan seorang kakak kelas. Perbedaannya kali ini, dirinyalah yang menjadi pihak peneri

    Last Updated : 2025-01-24
  • Asmara di Atas Ranjang   Ilusi Panas

    *****(Selasa sore; beberapa jam setelah digelarnya rapat pemegang saham)Daphne menggeliat merasakan sapuan lidah Beau di bawah sana, ia menggigit telapak tangannya. Satu tangan terulur meremas rambut pirang sang mantan, menuntunnya untuk berbuat lebih."Oh Beau!"Beau menuruti kode dari Daphne. Permainan mulutnya kian berani hingga membuat Daphne menjerit pasrah. Ia terpejam dengan kepala bersandar pada sofa. Rasanya benar-benar luar biasa! Daphne jadi teringat akan pertemuan awal mereka. Satu pertemuan yang menuntunnya ke dalam sebuah petualangan cinta nan membara.-----Daphne Westwood hanyalah seorang mahasiswi biasa di Universitas Cambridge, berbekal beasiswa dan tinggal di asrama. Gelar bergengsi dari pihak ibu tak mampu mengangkat namanya ketika strata status sang ayah dipandang rendah oleh society. Jadi, Daphne hanya mengandalkan otaknya yang cerdas. Kemalangan hidupnya mulai membaik berkat tekad nekatnya menerobos kamar asrama. Di sanalah ia bertemu dengan Beau, yang kelak a

    Last Updated : 2025-01-24
  • Asmara di Atas Ranjang   Aya Prince & the Beast

    *****(Satu jam setelah rapat usai)"Sial, Beast! Kau membuatku gila di sana!" Beau mulai menanggalkan setelan kerjanya. "Aku menginginkanmu, sekarang!" Tuntutnya, ia melepas ikat pinggang dan menurunkan reseleting celana kerjanya.Beau memutuskan untuk meninggalkan rapat dan kembali ke seseorang yang membuatnya hampir gila hanya dalam waktu semalam. Gairahnya seakan tak terbendung dan ia membutuhkan sosok itu kembali untuk meneriakan keperkasaannya. Tidak perduli akan amukan sang istri yang akan menceramahinya nanti perkara keprofesionalitasan kerja."Tidakah kau lihat aku sedang bekerja?" Beast menggigit bibir bawahnya. Beau mendadak muncul tanpa ketukan, langsung menerobos masuk ke kamar lalu mencium bibirnya. Padahal, Beast sedang mengerjakan buku kesekiannya yang merupakan bentuk kerjasamanya dengan Alan Walker. Buku yang akan ia beri tajuk Storytelling. Buku tersebut akan merealisasikan beberapa judul lagu dari Alan Walker yang pernah hits. Rencananya akan memuat sepuluh judul

    Last Updated : 2025-01-24
  • Asmara di Atas Ranjang   Kekasih Rahasia

    *****Liam selalu terkesima ketika mobilnya memasuki gerbang Green Mansion. Ia akan disambut dengan jalan lurus yang di kanan kirinya ditumbuhi pohon-pohon cukup tinggi. Kemudian beberapa meter di depan, sebuah air mancur menyapa laju mobil sebelum ia diarahkan untuk berbelok ke kiri, ke area parkir basement. Aya benar-benar mewujudkan setiap imajinasinya. Dari restoran di pusat London yang menyajikan berbagai kuliner tradisional Indonesia ala Restoran Teguh Abadi di buku 365 Hari dimana restoran tersebut mengambil konsep bangunan limasan ala Pondok Meranti di buku Tasbih dan Rosario, hingga mansion mewah Keluarga Galbie dalam buku trilogi Lost in Love. Wanita dengan berjuta imajinasi itu pun sekarang sedang mewujudkan impian terbesarnya, yaitu merealisasikan W. Sebuah perusahaan di bidang penerbitan yang merambah ke berbagai multi bidang."Dimana dia?" Tanya Liam pada seorang pelayan wanita yang menyambut kedatangannya."Mrs. Prince menunggu anda di lahan kosong, Mr. Henderson. Ia su

    Last Updated : 2025-01-24
  • Asmara di Atas Ranjang   Perpanjangan Kontrak Nikah

    *****Beau menatap sengit pria di depannya yang memandangnya pongah. Liam Henderson, sang penguasa media Inggris. Keluarganya mempunyai background yang kuat di pemerintahan, tapi Liam cenderung memilih sesuatu yang berbeda. Dengan warisan dari sang Kakek, ia membeli dua perusahaan raksasa media Inggris lalu menggabungkannya di bawah satu perusahaan induk; L.Henderson Media. Walaupun ia menyingkir dari urusan politik dan pemerintahan, namun nama Henderson yang pria itu sandang mampu memberi tekanan pada lawan-lawannya. Liam Henderson adalah sekutu yang bisa diandalkan, tapi ia juga bisa menjadi orang yang mengerikan jika ada yang menyinggung area privasinya. Henry dan Allyson sudah memperingatkan Beau untuk memberi batas kerjasama dengan Liam, sayang ia terlalu terlena dengan kebaikan yang pria itu tawarkan."Kau tahu aku orang yang selalu menagih janji yang diberikan padaku," seringai di wajah Liam terlihat menyebalkan di mata Beau. Pria itu mendatangi kantornya di senin siang, hari s

    Last Updated : 2025-01-24
  • Asmara di Atas Ranjang   Kontrak Ranjang

    ***** "Kontrak pernikahan akan diperpanjang selama kurun waktu lima tahun atau apabila cabang perusahaan sudah dianggap mampu untuk berdiri sendiri. Dalam kurun waktu tersebut kau kuperbolehkan menikahi Daphne dengan syarat, pernikahan itu tidak boleh terendus oleh publik. Daphne dan Velma akan menempati sebuah pulau dengan pengawasan ketat selama kontrak pernikahan berlangsung demi kepentingan kelancaran perusahaan. Pada tahun ke empat, kita akan mulai membicarakan perceraian. Jika kesepakatan tercapai, kau boleh menceraikanku dengan catatan kita masih diwajibkan menyelesaikan pernikahan palsu hingga tahun kelima. Dengan kata lain, selama sisa dua tahun terakhir kita akan menjalani kontrak nikah semu. Status kita masih menikah di mata publik, padahal sejatinya telah bercerai." Aya memberi kode kepada Mr. Harnett untuk memberikan berkas perjanjian yang kemudian diterima oleh Jack Carlton, pengacara Beau. Aya datang sekitar pukul tiga sore bersama adik dan pengacaranya di hari yang

    Last Updated : 2025-02-19

Latest chapter

  • Asmara di Atas Ranjang   PerselingkuhAn Sang Istri Kontrak

    *****"Sial! Brengsek kau Beau!" Umpat Liam.Aya menceritakan hasil pertemuan mereka pada Liam, tapi sedikit berbohong di bagian akhir. Pertemuan itu sebenarnya masih menggantung karena Beau tidak pernah kembali. Hanya sebuah telpon yang diterima Jack Carlton dari Beau, dengan sebuah pesan bahwa Beau membutuhkan waktu untuk berpikir. Aya merubah alur dengan menambahkan beberapa drama untuk memancing kemarahan Liam. Ia tahu pria itu tergila-gila padanya, jadi seperti yang adiknya sarankan, ia harus mulai memanfaatkan benefit ini."Pinalti yang kuajukan cukup tinggi Liam, kau tak perlu khawatir! Ia akan berpikir ulang untuk meniduriku lagi!" Sandiwara Aya. Ia sudah muak menjadi protagonis yang selalu dimanfaatkan, sudah saatnya Aya bangkit dan mengambil peran lain."Bagaimana dengan kau sendiri?" Tanya Liam. Ia meraih tengkuk Aya dan menciumnya mesra. "Kau membuatku gila, Aya!"Mereka sedang berada di tempat kencan favorit mereka. Padang kosong di belakang taman Green Mansion. Menggelar

  • Asmara di Atas Ranjang   Kontrak Ranjang

    ***** "Kontrak pernikahan akan diperpanjang selama kurun waktu lima tahun atau apabila cabang perusahaan sudah dianggap mampu untuk berdiri sendiri. Dalam kurun waktu tersebut kau kuperbolehkan menikahi Daphne dengan syarat, pernikahan itu tidak boleh terendus oleh publik. Daphne dan Velma akan menempati sebuah pulau dengan pengawasan ketat selama kontrak pernikahan berlangsung demi kepentingan kelancaran perusahaan. Pada tahun ke empat, kita akan mulai membicarakan perceraian. Jika kesepakatan tercapai, kau boleh menceraikanku dengan catatan kita masih diwajibkan menyelesaikan pernikahan palsu hingga tahun kelima. Dengan kata lain, selama sisa dua tahun terakhir kita akan menjalani kontrak nikah semu. Status kita masih menikah di mata publik, padahal sejatinya telah bercerai." Aya memberi kode kepada Mr. Harnett untuk memberikan berkas perjanjian yang kemudian diterima oleh Jack Carlton, pengacara Beau. Aya datang sekitar pukul tiga sore bersama adik dan pengacaranya di hari yang

  • Asmara di Atas Ranjang   Perpanjangan Kontrak Nikah

    *****Beau menatap sengit pria di depannya yang memandangnya pongah. Liam Henderson, sang penguasa media Inggris. Keluarganya mempunyai background yang kuat di pemerintahan, tapi Liam cenderung memilih sesuatu yang berbeda. Dengan warisan dari sang Kakek, ia membeli dua perusahaan raksasa media Inggris lalu menggabungkannya di bawah satu perusahaan induk; L.Henderson Media. Walaupun ia menyingkir dari urusan politik dan pemerintahan, namun nama Henderson yang pria itu sandang mampu memberi tekanan pada lawan-lawannya. Liam Henderson adalah sekutu yang bisa diandalkan, tapi ia juga bisa menjadi orang yang mengerikan jika ada yang menyinggung area privasinya. Henry dan Allyson sudah memperingatkan Beau untuk memberi batas kerjasama dengan Liam, sayang ia terlalu terlena dengan kebaikan yang pria itu tawarkan."Kau tahu aku orang yang selalu menagih janji yang diberikan padaku," seringai di wajah Liam terlihat menyebalkan di mata Beau. Pria itu mendatangi kantornya di senin siang, hari s

  • Asmara di Atas Ranjang   Kekasih Rahasia

    *****Liam selalu terkesima ketika mobilnya memasuki gerbang Green Mansion. Ia akan disambut dengan jalan lurus yang di kanan kirinya ditumbuhi pohon-pohon cukup tinggi. Kemudian beberapa meter di depan, sebuah air mancur menyapa laju mobil sebelum ia diarahkan untuk berbelok ke kiri, ke area parkir basement. Aya benar-benar mewujudkan setiap imajinasinya. Dari restoran di pusat London yang menyajikan berbagai kuliner tradisional Indonesia ala Restoran Teguh Abadi di buku 365 Hari dimana restoran tersebut mengambil konsep bangunan limasan ala Pondok Meranti di buku Tasbih dan Rosario, hingga mansion mewah Keluarga Galbie dalam buku trilogi Lost in Love. Wanita dengan berjuta imajinasi itu pun sekarang sedang mewujudkan impian terbesarnya, yaitu merealisasikan W. Sebuah perusahaan di bidang penerbitan yang merambah ke berbagai multi bidang."Dimana dia?" Tanya Liam pada seorang pelayan wanita yang menyambut kedatangannya."Mrs. Prince menunggu anda di lahan kosong, Mr. Henderson. Ia su

  • Asmara di Atas Ranjang   Aya Prince & the Beast

    *****(Satu jam setelah rapat usai)"Sial, Beast! Kau membuatku gila di sana!" Beau mulai menanggalkan setelan kerjanya. "Aku menginginkanmu, sekarang!" Tuntutnya, ia melepas ikat pinggang dan menurunkan reseleting celana kerjanya.Beau memutuskan untuk meninggalkan rapat dan kembali ke seseorang yang membuatnya hampir gila hanya dalam waktu semalam. Gairahnya seakan tak terbendung dan ia membutuhkan sosok itu kembali untuk meneriakan keperkasaannya. Tidak perduli akan amukan sang istri yang akan menceramahinya nanti perkara keprofesionalitasan kerja."Tidakah kau lihat aku sedang bekerja?" Beast menggigit bibir bawahnya. Beau mendadak muncul tanpa ketukan, langsung menerobos masuk ke kamar lalu mencium bibirnya. Padahal, Beast sedang mengerjakan buku kesekiannya yang merupakan bentuk kerjasamanya dengan Alan Walker. Buku yang akan ia beri tajuk Storytelling. Buku tersebut akan merealisasikan beberapa judul lagu dari Alan Walker yang pernah hits. Rencananya akan memuat sepuluh judul

  • Asmara di Atas Ranjang   Ilusi Panas

    *****(Selasa sore; beberapa jam setelah digelarnya rapat pemegang saham)Daphne menggeliat merasakan sapuan lidah Beau di bawah sana, ia menggigit telapak tangannya. Satu tangan terulur meremas rambut pirang sang mantan, menuntunnya untuk berbuat lebih."Oh Beau!"Beau menuruti kode dari Daphne. Permainan mulutnya kian berani hingga membuat Daphne menjerit pasrah. Ia terpejam dengan kepala bersandar pada sofa. Rasanya benar-benar luar biasa! Daphne jadi teringat akan pertemuan awal mereka. Satu pertemuan yang menuntunnya ke dalam sebuah petualangan cinta nan membara.-----Daphne Westwood hanyalah seorang mahasiswi biasa di Universitas Cambridge, berbekal beasiswa dan tinggal di asrama. Gelar bergengsi dari pihak ibu tak mampu mengangkat namanya ketika strata status sang ayah dipandang rendah oleh society. Jadi, Daphne hanya mengandalkan otaknya yang cerdas. Kemalangan hidupnya mulai membaik berkat tekad nekatnya menerobos kamar asrama. Di sanalah ia bertemu dengan Beau, yang kelak a

  • Asmara di Atas Ranjang   Kali Pertama

    *****Kedua tubuh itu bergerak seirama, menyatu di bawah temaram lampu kamar yang terpasang di dinding sisi kiri ranjang. Napas keduanya terasa berat, peluh membuat tubuh mereka lengket. Jangan ditanya bagaimana bentuk sprei putih gading itu sekarang. Kucel dan basah oleh keringat bercampur darah dan cairan kenikmatan."Beast!" Geram sosok yang berada di atas. Gerakannya semakin terpacu.Orang yang dipanggil Beast, terpejam merasakan kenikmatan yang ditawarkan sang lawan. Kedua tangannya meraba-raba punggung telanjang sosok di atasnya. "Kita telah melanggar kontrak, Beau!" Ucapnya kepayahan."Aku tidak perduli! Cium aku!" Mereka pun berciuman dengan tubuh keduanya yang masih saling menghentak, berusaha mereguk puncak kenikmatan surgawi.Beau tidak menyangka akan kembali merasakan hal yang pernah ia rasakan semasa sekolah. Ia masih mengingat jelas kali pertama ia melakukannya, melepas keperjakaannya dengan seorang kakak kelas. Perbedaannya kali ini, dirinyalah yang menjadi pihak peneri

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status