Home / Romansa / Asmara di Atas Ranjang / Dua Rasa dalam Satu Hati

Share

Dua Rasa dalam Satu Hati

Author: 9inestories
last update Last Updated: 2025-04-04 20:50:04

"Katakan! Berapa lama kalian berpacaran sebelum menikah?"

"Aku menikahinya saat Mbak pergi ke London untuk pertama kalinya. Aku bilang akan menyusul kan bersama Elizabeth? Sehari setelah keberangkatan kalian, aku menikahinya secara agama dan baru mengajukan pernikahan secara negara saat Liz mengandung Daniyah."

Aya berdiri, kaget, ia memandang tajam sang adik yang tertunduk duduk di sofa single. Proses Rengganis membujuk Aya untuk tanda tangan kontrak menulis itu hampir tiga bulanan. Di bulan ke empat, mereka sudah membahas naskah. Bulan berikutnya, Beau datang memperkenalkan seorang Elizabeth Rodney, baru di bulan ke enamlah, Aya pergi ke London bersama rombongan. Ini berarti proses pengenalan mereka sangat singkat? Sebulan? Apa adiknya itu sudah sangat kebelet untuk melakukan hubungan intim, hanya sebulan kenal langsung menikahinya? Dan apa yang barusan dia bilang? Daniyah?

"Kalian sudah punya anak?" tanya Aya dengan suara bergetar. Wiwid mengangguk, masih dengan posisi tertunduk.

"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
9inestories
TMI; Panggilan Nang dari Aya untuk Wiwid merupakan panggilan singkat dari bahasa Jawa untuk memanggil adik lelaki. Nang dari Lanang atau panjangnya Adhi Lanang (adik laki-laki) dan hanya diambil suku kata terakhirnya saja
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Asmara di Atas Ranjang   Sepenggal Kisah dari Masa Lalu

    Elizabeth menonton pewartaan itu dengan sorot nanar. Kedua matanya telah sembab oleh airmata, suaranya serak, hidungnya memerah. Meskipun begitu, ia masih saja menangis. Sedangkan kondisi kamar hotelnya nyaris tak berbentuk. Tisu berserakan di lantai, potato chips berhamburan di ranjang dengan lima botol coke yang telah kosong tersebar di sudut-sudut kamar. Satu koper besar terbuka dan dibiarkan tergeletak begitu saja.Suara televisi menggema di ruangan, menayangkan sebuah prosesi sakral pernikahan tradisional Jawa. Elizabeth semakin meremas undangan yang tergenggam di tangan saat sesi ijab qobul dimulai."Saya terima nikahnya, Rengganis binti Cahyadi dengan mahar seperangkat alat sholat dan sejumlah uang dibayar tunai!""Para saksi, bagaimana? Sah?"Gemuruh sorak bahagia pun menggema. Wajah-wajah mereka begitu sumringah. Turut merestui penyatuan sejoli dalam satu ikatan suci.Elizabeth memakukan pandangan pada sang suami, pria itu menyentuh dagu Rengganis dan menciumnya mesra. Elizab

    Last Updated : 2025-04-05
  • Asmara di Atas Ranjang   Si Kecil Daniyah

    Jemari mungilnya bergerak lincah di atas kertas berukuran 148 × 210 mm, selembar kertas tebal A5 yang separuhnya telah terisi. Mulutnya bersenandung nada-nada tak beraturan, kepalanya manggut-manggut seolah menikmati nada sumbang gumamannya sendiri. Akan tetapi kedua hazelnya awas mengamati gerak jari telunjuk dan jempol yang menjepit sebuah crayon kuning, menggerakkannya untuk membentuk garis melingkar sebelum mewarnainya penuh."Wah, bagus sekali Dani!" Gadis mungil itu menoleh, senyumnya terkembang karena sebuah pujian. Siapa sih yang tidak senang dipuji?"Persis seperti gambar Papa, pintar kamu, Sayang!" lanjutnya memuji sembari membelai surai kecoklatan milik si gadis.Wanita muda itu kemudian meletakan segelas jus jeruk di sisi kanan Daniyah -karena Daniyah duduk beralaskan karpet bulu di ruang anak yang berbatasan langsung dengan ruang tamu. "Ayo diminum dulu, ada cookies untukmu.""Terima kasih, Hana. Aku akan mencuci tangan dahulu." Daniyah meletakan crayon kuningnya, ia berd

    Last Updated : 2025-04-06
  • Asmara di Atas Ranjang   Tante dan Keponakan

    Aya mengamati bagaimana adiknya membujuk Elizabeth untuk makan, gesture yang ia tunjukan mengatakan betapa besar rasa cintanya pada wanita cantik itu. Aya juga membacanya dari perlakuan Wiwid terhadap Rengganis. Jadi, ia menarik kesimpulan jika sang adik sama-sama mencintai kedua istrinya. "Aku tak menyangka kau mengikuti Sunnah Rasul," desah Aya. Airmatanya menetes, ia seolah ditampar oleh kenyataan akan perbuatan zina yang ia jalani. Cinta ternyata mempunyai dua sisi koin. Dalam gelap, ia merupakan iblis terkejam yang mampu menjerumuskan manusia pada lembah dosa. Dalam terang, apabila mampu mempergunakan cahayanya untuk menyusuri jalan kebaikan, cinta sanggup menyelamatkanmu. Pernikahannya dengan Beau Prince adalah pernikahan beda agama, Aya tidak terlalu mempermasalahkannya karena itu merupakan nikah kontrak dengan syarat ketat. Terbatas oleh waktu dan dilarang melibatkan hubungan ranjang. Setidaknya, dua poin utama itulah yang tercantum dalam perjanjian kontrak di awal, sebelum

    Last Updated : 2025-04-07
  • Asmara di Atas Ranjang   Ipar

    Daniyah tertidur diiringi storytelling dadakan dari Aya mengenai si kucing Oren -setelah ia lelah menangis. Aya menceritakan kisah tragedi, alih-alih kisah bahagia sehingga membuat dirinya diomeli oleh sang adik."Biarkan dia mengenal pahitnya dunia sejak dini!""Mbak, dia belum genap empat tahun, di usia segitu apapun yang kau ajarkan pasti akan membekas. Dan aku tidak mau putriku mempunyai trauma buruk.""Oh, astaga! Kau terlalu membesarkan masalah kecil ini. Ini sebagai pembelajaran agar Dani belajar merawat Rara dengan baik.""Tapi, bisakan diakhiri dengan happy ending?""Keracunan bagi kucing adalah hal mematikan. Itu berlangsung sangat cepat, tidak lebih dari seperempat hari. Bahkan di beberapa kasus, kucing bisa mati dalam hitungan 2 jam jika racun tertelan dalam jumlah banyak. Kau ingin menyodorkan harapan palsu pada putrimu?""Aish! Kau sungguh menyebalkan!"Oren Little pernah menjadi milik Aya dan Wiwid, kisah sedih yang membekas karena kehilangan si pandai nan cerewet. Kuci

    Last Updated : 2025-04-08
  • Asmara di Atas Ranjang   Aya Raya

    Liam membelai punggung telanjang yang tertelungkup itu. Ia menindih tubuh bagian bawah sang kekasih dengan menggerakkan pinggulnya dalam tempo sedang. Si wanita menoleh, kedua alisnya menyatu menyiratkan ketidak puasan."Kau bergerak seperti pria tua, Li! Apa perlu aku lagi yang mengambil kendali?"Sial! Liam bermaksud untuk menahan permainan lebih lama, tapi kekasihnya itu merupakan seorang penuntut. Keliarannya di atas ranjang sering membuat Liam kepayahan, walaupun ia selalu ketagihan."Baiklah, jika itu maumu, Sayang!" Liam menghentikan belaiannya, kedua tangannya bergeser ke samping kedua sisi bahu sang kekasih, menumpukan kepalannya di atas ranjang. Tanpa aba-aba, Liam mulai menghentak keras hingga membuat wanita berkulit eksotis di bawahnya meracaukan kenikmatan."Oh! Ini yang kumaksud!"Kata Ah yang terlontar secara konsisten membuat kewarasan Liam tergerus, memacu dirinya untuk mempercepat laju. Apalagi saat sang kekasih memakukan pandangannya pada satu benda bulat dengan tit

    Last Updated : 2025-04-09
  • Asmara di Atas Ranjang   Permusuhan

    "Raya itu siapa?"Katakanlah Liam itu manipulatif, itu memang benar. George Henderson sangat mengenal sosok putra kandungnya sendiri, pria itu pandai memanipulasi keadaan dan perasaan seseorang. Tapi, panggilan yang lolos dari bibir Liam murni karena kelepasan. Liam sempat terdiam beberapa saat sebelum ia kepikiran untuk memanfaatkan perasaan bersalah Aya."Setidaknya aku hanya menyebut nama random lain, bukan mengijinkan wanita lain naik ke ranjang!"Dingin dan datar. Ia mempergunakan ekspresi ini untuk mengelabui Aya. Kemudian, dengan cepat Liam beranjak dari atas tubuh Aya dan melenggang ke kamar mandi. Benar-benar akting yang sempurna!Aya terkejut. Ia tahu sarkasme itu tertuju untuk dirinya. Ini memang salahnya. Aya sudah berjanji memberi Liam kesempatan. Ia akan belajar mencintai Liam dan membuang perasaannya terhadap Beau. Ia berjanji untuk tidak lagi mengijinkan Beau membawanya ke atas ranjang. Tapi, apa daya pesona sang suami kontrak masih menjeratnya. Aya telah melanggar jan

    Last Updated : 2025-04-10
  • Asmara di Atas Ranjang   Pemerasan

    Aya tak hentinya memandang takjub Elizabeth Rodney. Mutiara hijau terpancar cantik, menatap fokus ke depan. Rambut pirang yang berkilau bak keemasan karena sinar terik mentari yang tertembus melalui kaca mobil. Rona merah terbubuh di kedua pipi putihnya dan bibir sesegar buah plum terpoles lipstick tipis. Apabila ia berdiri, pahatan lekuk tubuhnya akan terasa memabukan bagi netra kaum Adam. Sungguh kesempurnaan fisik yang mengagumkan! Belum lagi aura yang begitu kuat mendominasi, anggun dan tangguh dalam sekali tempo. Ditambah kekuasaan tergenggam erat di tangan. Benar-benar jelmaan karakter utama wanita dari novel."Sekarang, aku paham kenapa adikku begitu mencintaimu, Liz." Aya menggeleng. "Sebulan mengenalmu dan langsung menikahimu, kurasa pengaruhmu terhadap adikku begitu dahsyat."Elizabeth terkekeh, kilau hijaunya berkilat jenaka. Ia menoleh sebentar ke arah Aya yang duduk di sampingnya sebelum kembali fokus ke depan. Mereka sedang berada dalam perjalanan menuju Mansion Henderso

    Last Updated : 2025-04-11
  • Asmara di Atas Ranjang   Siapa itu Raya?

    "Liam! Aku bilang lepaskan Elizabeth!" Liam menggeram bak seekor serigala yang mencengkeram mangsanya di tangan, tapi ia terpaksa melepaskan karena sebuah hirarki kepemimpinan. Dengan memalingkan wajah -berusaha menyelamatkan gengsinya- Liam mendorong kepala Elizabeth secara kasar. Beruntung tangan kiri Elizabeth berpegang erat pada sandaran belakang sofa sehingga ia bisa mencegah laju kepalanya yang akan membentur pegangan sofa. Seringai memuakan dari bibir Elizabeth -yang masih setia mengejek Liam- tertangkap oleh ekor mata Liam. "Jangan lagi kau ikut campur Rodney! Aku tahu rahasiamu!" Wanita berambut pirang itu tertawa keras, "Sungguh? Kenapa tak kau beberkan dari dulu?" Ia berdiri lalu berjalan perlahan menghampiri Liam yang berdiri membelakanginya. "Kau berhutang nyawa padaku! Jauhi Aya!" Sret! Baik Liam maupun George terkejut, sebilah pisau perak kecil yang biasanya digunakan untuk mengupas kulit buah mengalung di leher Liam. Ujungnya yang runcing seolah memamerkan ketajama

    Last Updated : 2025-04-12

Latest chapter

  • Asmara di Atas Ranjang   Berbohong

    Suara di seberang terdiam cukup lama, tapi sambungan masih terhubung. Daphne menunggu dengan sabar, walaupun jantungnya berdebar tak karuan karena pikirannya telah terlintas satu konspirasi ngawur."Kenapa kau mendekati Aya, Liam?" Akhirnya Daphne memutuskan untuk berbicara kembali, ia tidak sabar, Liam terlalu lama terdiam. "Demi Tuhan! Mereka sangat mirip!""Itu karena mereka adalah kembar!""Apa?" Jantung Daphne serasa berhenti berdetak untuk sesaat. Pantas saja ia merasa familiar dengan wajah Aya saat pertama kali bertemu walaupun waktu itu Aya belum mengenal yang namanya perawatan kecantikan sama sekali."Kau harus menceritakan seluruhnya Liam! Aku menuntutmu karena kau telah memilihku menjadi partnermu!"Liam mendesah, "Tidak cukupkah kau urus saja Beau?!""Kita harus bertemu! Apakah Keluarga Prince mengetahui hal ini?""Kau kira kenapa selama ini mereka memaksa Beau untuk merubah status nikah kontraknya bersama Aya? Bukankah kau bilang mereka ada di pihak Aya?"Daphne mematikan

  • Asmara di Atas Ranjang   Jebakan

    Ting tong!Siapa sih yang bertamu? Niat Daphne untuk berendam air hangat terpaksa ia tunda. Daphne segera melangkahkan kakinya cepat menuju pintu depan. Kuncian pintu pun ia buka.Ceklek!"Kau siapa? Ini benar apartemennya Beau Prince kan?" Sapa tiba-tiba si tamu.Daphne terkesima dengan kecantikan wanita yang berdiri di hadapannya. Kulitnya eksotik dengan rambut legam mengkilat nan halus. Tubuhnya ramping, walaupun terlihat mungil karena ia tidak lebih tinggi dari Daphne. Ia mengenakan dress ketat berwarna hitam dengan mantel bulu berwarna coklat. Usianya mungkin lebih tua tiga atau lima tahun darinya dan dari segi wajah, sepertinya ia orang Asia Tenggara. Philipine, mungkin? Tapi, wanita itu benar-benar terlihat anggun dan seksi."Anda sendiri siapa? Kenapa ingin menemui Beau?"Wanita itu mengulurkan tangannya, "Hai! Namaku Rayanti Semito, calon istri dari Beau Prince."Daphne terbangun dengan perasaan kaget, mimpi yang ia alami tergambar mirip dengan peristiwa tujuh belas tahun sil

  • Asmara di Atas Ranjang   Kau adalah Milikku!

    "Apa kau dengan mudah melupakan kebersamaan kita yang nyaris menyentuh angka tujuh belas, Beau? Walaupun harus diselingi dengan perceraian, akhirnya kau berhasil membujukku kembali. Katakan, jika ini sudah tidak lagi berarti bagimu!"Tatapan Daphne kepadanya mengingatkan Beau akan hari itu, hari dimana ia dengan berani meminta Daphne Westwood untuk menjadi kekasihnya. Bersedia melindungi keluarganya dari cemoohan publik dan memanjakan segala keperluannya. Tatapan itu mengingatkannya pada rasa rapuh yang hari itu mendera Daphne, sebuah frustasi akan himpitan hidup. Tersingkir dari society lalu sendiri, tanpa ada satu pun yang sudi menemani. Daphne Westwood bagi mereka tidaklah pantas untuk dilihat dan ditangisi.Daphne merogoh saku baju pasien rumah sakit yang ia kenakan, mengambil sesuatu di dalamnya lalu mengulurkannya ke arah Beau. Sebutir permen buah rasa apel tergeletak di telapak tangan Daphne."Ini segalanya bagiku! Sebuah mantra!" Airmata Daphne menggenang. Ia membuka bungkus b

  • Asmara di Atas Ranjang   Menjadi Kekasih Beau Prince

    Beau tidak habis pikir dengan jalan pikiran Daphne. Ia datang menemuinya untuk melakukan satu hal yang menurut Beau gila. Memecat Leonore Westwood, ibunya sendiri dari Mansion Lama Prince. Sudah sekitar dua tahun sejak Daphne memasuki jenjang perkuliahan bergengsi di Cambridge, Leonore Westwood menawarkan jasanya untuk bekerja menjadi pelayan di Mansion Lama Prince. Ibunya menerimanya karena mereka pernah melalui masa kanak-kanak bersama. Ia bersimpati pada nasib wanita itu. Tidak ada yang mau menerima mereka untuk bekerja karena rekam jejak Jeremiah Westwood. Terusir dari keluarga besarnya yang berada karena memilih menikahi seorang pengusaha rendahan. Gelar bangsawannya pun nyaris dicopot oleh pihak kerajaan jika saja beberapa keluarga terpandang tidak mendukung pilihannya."Kau sepenuhnya sadar tidak dengan akibat dari permintaanmu itu?" Ledek Beau. "Kaukira darimana kau dan adikmu, Elijah bisa hidup?" Sengit Beau. Ia kesal dengan kesombongan Daphne yang tidak menghargai kerja kera

  • Asmara di Atas Ranjang   Sang Pangeran Kampus

    Maya Rosenberg adalah primadona di kalangan mahasiswa jurusan bisnis, walaupun ketenarannya tak mampu mengalahkan silaunya popularitas Elizabeth Rodney. Apalagi sang bintang seolah tak mau tersentuh oleh tangan pria manapun. Elizabeth hanya mampu mereka jadikan objek dalam fantasi tanpa mereka berani merealisasikannya. Hal ini merupakan keberuntungan tersendiri bagi Maya. Atensi kini perlahan bergeser kepadanya. Ia bahkan bisa leluasa bercumbu dengan sang pangeran kampus, Beau Prince."Aku sudah memesan kamar, Sayang," Maya bergerak gelisah di pangkuan Beau, pinggulnya bergerak memutar tak beraturan, bergesekan dengan milik Beau Prince yang terbungkus celana jeans. Lelaki itu masih asyik mencumbu lehernya, dengan rabaan membara di sekujur titik-titik sensitif pada tubuhnya."Kita lakukan saja di sini, tidak ada yang akan berani protes." Maya melolong nikmat kala bahunya disesap kuat.Mereka berada di klub malam bersama teman-teman kampus mereka untuk menikmati Sabtu malam. Memesan ru

  • Asmara di Atas Ranjang   Pertengkaran

    Beau mengajak Velma untuk mampir ke toko kue dan bunga. Hatinya luluh dengan keinginan sang putri yang memintanya untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Beau pikir, biarlah ini menjadi yang terakhir kalinya, sekalian menegaskan kepada Daphne tentang hubungan mereka. Ia juga harus memberi pengertian kepada Velma mengenai status yang dipilihnya sekarang."Aku harap ini yang terakhir kalinya, Daphne. Kumohon jangan lagi kau libatkan Velma!"Velma ijin keluar ruang rawat inap, ia beralasan ingin mencari mesin minuman tapi Beau paham putrinya itu ingin meninggalkannya berdua dengan sang ibu."Kalau aku tidak melibatkannya, apa kau mau menemuiku? Tidak kan?""Hubungan kita telah berakhir! Aku rasa aku sudah cukup jelas mengatakannya!""Itu bagimu, Beau! Dan aku tidak bisa menerimanya! Kami baik-baik saja dengan Charles lalu kau datang memohon kesempatan, setelah kutinggalkan Charles demi dirimu, kau malah bercinta dengan istri kontrak perawan tuamu!""Tutup mulutmu, Daphne! Kau meninggalkan

  • Asmara di Atas Ranjang   Kehamilan

    Dokter Rob Noran diberitahu oleh Beau secara langsung jika Aya Prince sedang menuju ke Rumah Sakit. Billionaire kandidat pewaris dari Keluarga Prince tersebut memintanya secara spesifik untuk menangani sang istri. Beau Prince begitu mempercayainya. Mereka merupakan sahabat sejak High School dan terpisah saat keduanya mengambil jurusan mata kuliah yang berbeda. Semenjak kecil -berbeda dengan sang kakak, Charles Noran- Robert memiliki passion dalam ilmu kedokteran. Kakeknya merupakan salah satu dokter pribadi keluarga kerajaan, ini merupakan motivasi tersendiri baginya untuk bisa menyamai atau bahkan mengungguli prestasi sang Kakek. Sekarang, di usianya yang mendekati kepala empat, berbagai prestasi telah ia torehkan untuk dunia kesehatan. Rob Noran merupakan sosok termuda yang berhasil menorehkan namanya sejajar dengan para dokter senior unggulan dunia. Ia bahkan sudah memiliki Rumah Sakit sendiri.Robert menghembuskan napas perlahan guna mengusir kegugupan. Ia memandangi bayang diri d

  • Asmara di Atas Ranjang   Mengalah

    "Aku tidak akan memasrahkanmu pada siapapun, Aya. Kita akan ke rumah sakit, hari ini!" Aya sengaja memasang ekspresi sendu, untuk membuat Beau lebih khawatir sehingga ia akan mengabaikan permintaan Velma. Beau mengecup kening lalu menciumnya. "Astaga! Kenapa sekarang napasmu terasa panas?""Baiklah! Aku hanya memberitahu Papa saja. Mungkin Mama tidak begitu parah dibandingkan Tante Aya!" Sela Velma. Ia jengah dengan perilaku Aya yang berusaha menarik perhatian Beau.Intonasi yang Velma keluarkan membuat Aya bersorak dalam hati. Gadis remaja itu lupa sedang berpura-pura untuk terlihat baik di mata sang Papa. Well, sepertinya sakitnya membawa berkah tersendiri."Apa maksud dari perkataanmu, Velma?" Tanya Beau dingin. Ia terkejut dengan pernyataan Velma dan ia tidak menyukainya. Ada apa? Bukankah mereka akrab beberapa saat yang lalu? Kenapa tiba-tiba Velma melontarkan pernyataan yang menyudutkan Aya?Velma menunduk, ia merutuk dirinya sendiri dalam hati yang terpancing emosi karena tind

  • Asmara di Atas Ranjang   Kepura-puraan

    "Daphne yang menyuruhmu kemari?"Mereka spontan melepas pelukan sekeluarnya Beau dari ruangan. Saling menjauh dengan saling bersitatap tajam. Aya menghembuskan napas pelan, aliran udara yang keluar dari mulutnya terasa panas. Suhu dalam tubuh juga terasa terbakar, sepertinya Beau benar. Ia perlu memeriksakan diri ke dokter."Mama sakit." Ucap Velma dingin, sungguh berbeda dengan sikap manjanya beberapa saat lalu."Aku rasa kau bisa melihat seberapa pucat raut wajahku, Velma." Tantang Aya, yang membuat Velma memalingkan wajah.Daphne pergi ke sekolah sekitar pukul sepuluh pagi, memohonkan ijin dari sekolah untuk keabsenan sang putri. Ia kembali menyuruh Velma untuk mengunjungi Beau, memberitahukan kepadanya jika Daphne menjalani rawat inap di rumah sakit. Daphne memang sempat terlibat insiden kecelakaan kecil di sekitar lingkungan akibat kecerobohannya dan hal ini bisa ia jadikan alasan untuk Beau menemuinya. Velma hanya menurut, sejatinya ia pun menginginkan kedua orang tuanya rujuk.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status