Share

Chapter 28

"Selamat malam, Han."

"Lo lagi, lo lagi!" Tommy berkacak pinggang di belakang Jihan dengan pintu terbuka lebar. Ia jengkel sekali melihat siapa tamu yang datang. Si pembunuh tidak tau diri, Azzam.

"Lo nggak ada harga dirinya ya jadi manusia? Udah status Jihan masih jadi istri orang. Eh lo masih nyosor aja. Padahal lo tau ada gue di sini."

Tommy kembali memaki. Ia yakin kalau Azzam mengetahui keberadaannya di rumah ini. Mobilnya terparkir di sudut jalan. Itu artinya Azzam memang sengaja mencari pasal dengannya. 

"Memang pebinor zaman sekarang udah pada putus urat malunya. Nggak ada akhlak. Balik lo sono!' Tommy merangsek ke depan. Ia bermaksud membanting pintu tepat di depan muka Azzam. Namun gerakan Azzam lebih cepat. Ia menahan pintu dengan tangan kanannya. Sementara kakinya dengan sengaja ia letakkan di sudut pintu. Akibatnya Tommy kesulitan untuk menutupnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status