Share

Chapter 16

Jihan bergeming. Ia salah tingkah saat kedua klien yang diperkenalkan Rommy itu, serempak memandangnya. Jihan menyadari kalau dirinya telah dijadikan alat propaganda oleh adik iparnya ini.

"Mari, letakkan di sini saja makanannya, Mbak. Terima kasih telah mengantarkannya tepat waktu." Novi mengalihkan suasana awkward dengan halus. Jihan mengikuti skenario Novi. Ia meletakkan bungkusan di tangan kanan dan kirinya di atas meja. Ia bermaksud keluar dari ruangan meeting ini secepatnya. Ia tidak mau menanggapi gimmick-gimmick muraha Rommy.

"Jadi kamu istrinya, Pak Tommy? Apa kabar, Ji?"

Jihan yang sedianya akan keluar, mengurungkan langkah. Ia heran mendengar pertanyaan dari salah seorang klien Tommy  tadi. Menilik dari cara sang klien yang menyebut namanya dengan akrab, sepertinya klien ini sudah mengenalnya.

Penasaran dengan sosok yang mungkin mengenalnya, Jihan melirik sang pen

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status