Share

Serangan Panah

TIGA lelaki bercadar hitam keluarkan pekik ngeri tertahan. Pedang di tangan Tumanggala tinggal sedikit lagi menyentuh kulit leher mereka, dan mereka sama sekali tak punya kesempatan menghindar.

Suasana tegang seketika menyelimuti tempat tersebut. Bagi ketiga lelaki bercadar yang tengah terancam nyawanya, waktu berjalan dengan sangat lambat.

Crass!

Tanpa ampun mata pedang Tumanggala membabat putus leher salah satu lelaki bercadar. Kepala lelaki malang itu pun lepas dari badan, lalu menggelinding di tanah. Tubuhnya jatuh berdebam keras. Darah segar mengucur deras dari kutungan leher yang memerah.

Dalam ketegangan itu, dua lelaki bercadar yang tersisa tiba-tiba saja jatuhkan diri ke tanah dan bersujud. Dengan begitu kedua lelaki tersebut selamat dari sambaran mata pedang Tumanggala yang tinggal sejengkal lagi menebas batang lehernya.

"Gusti Prajurit, mohon ampuni kami!" seru salah satu dari dua lelaki yang bersujud tersebut.

Tumanggala sigap he

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status