Share

59. Keluarga

“Aruna?”

“Ayunda....” Aruna tampak kebingungan. Ia berusaha untuk menutupi wajahnya dengan telapak tangan. Namun percuma ia sudah memanggil Rara Sati dengan panggilan yang hanya ia seorang melakukannya.

“Tak usah kau sembunyikan wajahmu!” tepis Rara Sati. Ia menampik tangan Aruna agar tak menutupi wajahnya sendiri.

Aruna mematung menyaksikan ayundanya mulai menangis. Pemuda itu ragu, ingin ia merangkul pundak yang bergerak beriring isaknya. Rara Sati membuang pandangannya ke kanan. Maka tampak lah bekas luka di pipi kiri gadis yang lebih tua beberapa bulan darinya itu. Buah dari amukan Aruna tiga tahun lalu.

“Ayunda....” Kedua mata Aruna sudah penuh dengan air mata. Seberapa kuat pun di tahan, Aruna tetap lah pemuda 19 tahun yang begitu perasa. Tiga tahun bukan lah waktu yang cukup untuk merubah semua tabiat seorang pangeran.

“Kau bodoh, Aruna!” lirih Rara Sati.

“Bodoh?”

“Mengapa kau menyamar menjadi Garjita dan membiarkan dirimu diperlakukan sebagai tamu? Bahkan kau menyebut ayahanda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status