Di bawah cakrawala biru yang masih gelap membentang lebar begitu terang terlihat di bumi sana ada sebuah tempat tinggal kecil dan sederhana, keluar seorang lelaki yang menggunakan pakaian cokelat rapi, tidak lupa terlihat beberapa buah yang masih sangat segar dan terlihat sudah tertata rapi di dalam keranjang yang dia bawa pada genggaman tangan kanannya.
Pria itu menutup pintu yang baru dia buka sebagai tempat di mana dia jadikan jalan keluar, pria muda itu diketahui bernama Arthur. Dia tinggal bersama dengan seorang pria paruh baya yaitu Ayahnya sendiri bernama Robby, di hutan terpencil Dumfries, pada abad ke 20.
Keseharian Arthur adalah berburu binatang di dalam hutan yang luas, Arthur pun sering turun ke pasar untuk menjajalkan dagangan atau berbelanja kebutuhan yang lain. Pagi itu Arthur harus mencari uang.
"Ayah! Aku akan kembali setelah buah yang aku bawa habis," kata Arthur dengan suara yang terdengar cukup lantang kepada seseorang.
Robby melihat keberangkatan anaknya dengan senyuman tipis tanpa merespon perkataan Arthur.
Arthur yang memiliki sepasang bola mata ber-Retina hijau tua berbinar. Rambut oranye seperti landak. Langkah kaki dari Arthur terlihat santai. Sambil menggunakan sepatu berbulu coklat muda.
Arthur meninggalkan rumahnya yang sangat tenang dan damai, di sekeliling pria itu sudah disambut oleh pohon besar hijau yang sangat rindang. Dia berjalan keluar hutan, memerlukan waktu yang lumayan memakan waktu dia keluar pukul 3 dini hari, suasana yang sangat sepi, dan gelap, Arthur tidak lupa membawa senter untuk dia jadikan penerangan, meski terlihat santai namun Arthur terlihat sangat berhati-hati. Karena hutan adalah tempat yang sangat rentan akan hewan liar.
Hingga beberapa jam berlalu Mentari pagi menemani dia, menghangatkan tubuh besar dan tegapnya, hingga tidak lama kemudian akhirnya Arthur berhasil keluar hutan, di depan sana sudah ada begitu banyak orang lalu lalang melakukan transaksi jual beli. Selayaknya penjual dan membeli, Arthur tersenyum senang karena melihat suasana pasar yang ramai akan pelanggan.
Arthur kembali melangkahkan kaki jenjangnya dan mulai mendekati tempat yang biasanya dia jadikan sebagai lapak berjualan. Seorang wanita paruh baya yang selalu menjadi tempat biasa buah dan sayurnya ia jual, wanita itu bernama Yemima, orangnya sangat ramah kepada Arthur.
Siang itu setelah berjualan Arthur akan membeli pupuk untuk tanaman, Arthur yang kini sudah bertemu dengan seorang ibu langganan buah dan sayurnya, mereka berbincang cukup lama.
"Hei, akhirnya kamu datang juga, Nak. Lihat daganganku sudah hampir habis pasokannya. Kenapa kau begitu lama datangnya?" tanya Yemima yang terus menunjuk dagangannya yang sudah mulai kosong.
"Maafkan aku, Nyonya. Karena rumahku sangat jauh dari sini aku pun hanya bisa mengirimkan buah ini dua minggu sekali atau mungkin satu bulan," ucap Arthur seraya buah yang ia bawa itu di tata di tempat dagangan Yemima.
"Astaga, rumahmu itu yang berada di hutan Dumfries bukan? Kenapa kau dan Robby itu masih sangat betah berada di hutan bahkan orang-orang di sana sudah tidak ada!" kata Yemima dengan menepuk pundak Arthur yang sedang membungkuk menata buah.
Arthur hanya tersenyum lebar mendengar ucapan Yemima, karena memang betul yang diucapkan Yemima. Arthur dan Robby sudah nyaman di Dumfries, suasana sepi tidak seramai ibu kota di Edinburgh.
Tiba-tiba Yemima menyerahkan selebaran kepada Arthur yang berupa informasi. Sehingga pembahasan mereka tertuju pada selembaran kertas yang Yemima berikan kepada Arthur. Arthur yang melihat itu cukup dibuat penasaran, karena dia membawa isi pengumuman dalam kertas yang mengatakan bahwa sedang dicari seorang pemuda yang berkenan untuk mengikuti pelatihan untuk bertarungan melawan penyihir jahat dan membebaskan Raja Liam Payne yang merupakan manusia setengah Elf di Old forest, tidak main-main memberikan imbalan 1000 pounds bagi mereka yang berhasil.
"Nak, coba baca ini! Aku lihat tubuhmu ini kekar, mungkin kamu bisa mencoba ikut berlatih dan ikut berperang melawan penyihir jahat Dark Invader!" titah Yemima.
"Dark Invader?" tanya Arthur yang tidak mengenal atau tahu soal isu yang beredar di Skotlandia.
"Aih! Sepertinya kau tidak mengetahui dunia kita ini sedang terancam oleh wabah penyihir jahat yang dilakukan oleh Dark Invader. Bahkan rumornya hewan-hewan yang berada di hutan menjadi gila, mereka saling memangsa dan memakan kawanannya," terang Yemima dengan menggebu-gebu.
"Rumornya lagi desa-desa terpencil sudah mati perlahan akibat wabah yang dibawa penyihir jahat. Ya ampun Tuhan apakah dunia akan kiamat sebentar lagi? Kenapa kejahatan sudah merajalela. Raja Liam Payne juga disandera. Arthur kamu harus ikut berperang dan selamatkan Raja!" Yemima yang dari tadi menengadahkan kedua tangannya meminta perlindungan kepada Tuhan.
Arthur cukup tertarik dan mengambil brosur itu, "Terima kasih, Nyonya. Aku harus kembali!" kata Arthur dengan tersenyum tipis.
Arthur memasukkan selebaran itu ke dalam kantongnya, mungkin ia akan mempertimbangkan tawaran Yemima. Lalu Arthur segera meninggalkan pasar.
"Ini, Nak. Bayaran buahnya!" Yemima memberikan beberapa 5 penny atau 5 koin.
"Terima kasih, Nyonya," ucap Arthur seraya menunggangi kudanya.
"Semoga kamu selalu dalam keadaan selamat, tetaplah berhati-hati, Nak. Jikalau kau setuju ikut menjadi prajurit jangan sungkan datang padaku, aku akan memberimu tumpangan tempat tinggal," tawar Yemima yang terus membuat Arthur menggelengkan kepala, Yemima tidak hentinya mengingatkan Arthur untuk ikut menjadi prajurit.
"Terima kasih atas tawarannya." Bibir Arthur melebar lalu ia meninggalkan tempat Yemima.
Sebelum Arthur pulang, ia membeli bahan makanan dan pupuk untuk tanamannya yang ada di kebun miliknya.
Dia membeli roti panjang, makaroni, lalu membeli penyedap rasa. Setelah itu Arthur membeli pupuk, belanja yang ia bayar untuk belanjaannya berupa 1 Penny.
Dirasa sudah tidak ada lagi yang harus Arthur beli atau tempat yang ia kunjungi. Arthur tidak pernah berlama-lama berada di kota, selain pulangnya akan semakin larut dan membuat jalanan gelap, ia juga tidak ingin berlama-lama mininggalan Robby sendirian di rumah.
***
Bersambung
Sementara suasana di dalam hutan. Dekat tempat tinggal Arthur, terlihat ada beberapa kelompok pria yang menggunakan pakaian hitam, merah, dan coklat, membawa senjata tajam seperti kapak dan panahan. Mereka menyusuri hutan untuk melakukan perburuan, langkah kaki mereka terlihat sangat tenang dan hati-hati, kemudian setelah beberapa saat berjalan sepasang retina hitam menyala, membelalakan sepasang matanya sambil menghentikan langkah kaki dengan terpaksa."Astaga!?" kata, salah seorang lelaki yang pada saat itu menggunakan pakaian berwarna merah dengan rambut ikal sebahu, tubuh kekar yang terlihat tegap dan gagah."Ada apa, Kak ketua? Ada masalah apa?" tanya, beberapa rekan lain yang juga menjadi sangat terkejut dan menatap jelas wajah dari lelaki yang berdiri di depan jalan membelakangi tubuhnya."Kalian lihatlah sendiri, bagaimana mungkin ini semua dapat terjadi, siapa yang telah melakukannya? Hewan-hewan yang mati secara mendadak dengan bentuk yang sudah tragis," ucap seorang lelaki
Suilven Mountain, 100 tahun yang lalu. Tempat yang penuh dengan hamparan dedaunan yang sudah bertebaran. Dedaunan itu sudah kering, ranting pepohonan sudah mengering, dunia sedang tidak baik-baik saja.Di atas batu yang bertuliskan sebuah mantra untuk mengantarkan Dark Invader ke neraka. Raja White dari bangsa elf, seorang pria paruh baya, ia memakai pakaian putih tulang, rambutnya panjang hingga siku tangannya. Halis dan juga jenggotnya ikut memutih. Ia sedang melakukan ritual dengan membacakan sebuah mantra, ia berdiri persis di atas kepala Dark Invader yang sedang berbaring kesakitan, dijemput kematian.Raja White beserta raja lain; Raja Joe dari bangsa dwarf, Raja Santiago dari bangsa manusia dan Ratu Ellie dari bangsa Elf. Ada lima penguasa di Last Earth yang akan mengantarkan Dark Invader ke neraka karena sudah menghancurkan dunia menjadi sarang kegelapan.Di tengah-tengah komat-kamit para penguasa, Suilven Mountain yang memiliki batu kembar membelah diri, ia mengeluarkan cahay
Angin berderu semakin cepat siklusnya, pakaian Red Vader tersapu perasaan dingin yang mengadakan datang bercampur panas yang tidak tertahankan. Sepasang mata Red Vader menatap jelas ke arah depan, dia melihat ada sebuah kabut merah yang tiba-tiba datang namun Red Vader tetap fokus pada pandangan. Dengan perlahan kabut merah mulai menyusut, angin yang datang perlahan mereda, rasa panas dan sesak terus menyelimuti. Entah bagaimana Red Vader dapat bertahan, di tengah situasi seperti itu.Kemudian muncul sesosok makhluk yang cukup aneh dengan jubah hitam seluruh tubuhnya berwarna hitam, kecuali sepasang mata yang merah merekah bak bara api yang menyala. Makhluk itu di kenal dengan sebutan Dark Invader yang berasal dari neraka, konon katanya Dark sudah hidup di dalam neraka selama 100 tahun. Bentuk dari makhluk itu seperti manusia pada umumnya namun tubuhnya yang diselimuti jubah hitam, kulit pun hitam hanya retina merah yang mengerikan, terlihat di setiap pergelangan kaki dan tangannya te
Malam hari di Kastil Arundel, sunyi dan senyap. Suara burung bersahutan menemani keheningan gulitanya malam, gemerlap bintang menghiasi kota di bawah kekuasaan Ratu Moana yang terlahir sebagai Elf, ia masih satu saudara dengan Raja Liam Payne. Namun, karena Raja Liam Payne merupakan setengah manusia dan setengah Elf, ia diberikan sebuah pilihan apakah akan menjadi manusia atau menjadi Elf.Raja Liam Payne memilih menjadi manusia dan menjadi Raja di bangsa manusia. Moana adalah gadis cantik dengan memilih telinga runcing seperti bangsa Elf lainnya, ia juga berparas cantik seperti peri, rambutnya panjang berwarna pirang dengan warna gradasi mencolok putih. Ia sudah hidup selama 50 tahun, bangsa Elf terlahir hidup dengan umur yang panjang dan awet muda.Moana sedang tertidur di atas ranjang dengan pakaian berwarna putih tulang. Paras wajahnya terlihat gelisah, kepalanya menggeser ke kiri dan ke kanan untuk mencari posisi yang nyaman.'Moana! Moana!' panggil Raja Liam Payne.'Tidak! Tidak
Di Castle Low Awe, bangunan yang sudah rusak parah setengahnya itu. Para ksatria dan Willy mencoba menyelamatkan warga yang terkena puing bangunan dan para pengawal yang tersisa.Mereka dibawa ke tempat khusus untuk mendapatkan perawatan.Selesai menyelamatkan warga dan orang-orang tersisa, Willy memasuki ruangan Liam Payne. Willy menggunakan kertas dan kuas untuk membuat selebaran yang akan disebarkan ke seluruh Last Earth. Willy menuliskan dengan penuh harap agar pria bisa bergabung berperang melawan sihir hitam, kekuatan penggabungan elemen dan kekuatan elemen baik akan bisa menghancurkan Dark Invader. Selesai membuat selebaran, Willy memerintahkan pasukannya untuk menyebarkan sayembara ini dengan imbalan tentunya."Sebarkan pada seluruh pria yang ingin bergabung melawan Dark Invader. Untuk kembalikan kejayaan dan keamanan Last Earth!" sorak Willy di depan pasukan Dwarf dan pasukan bangsa manusia.Semua mengikuti sorakan Willy, mereka siap berperang dan menjadi hidup matinya demi
Moana sudah beberapa kali mencoba memberikan sebuah sinyal kepada Liam Payne. Namun, tidak berhasil juga, Moana begitu khawatir.Moana keluar dari Castle Arundel, ia berjalan ke taman untuk membuat dirinya lebih tenang dan bisa berkonsentrasi kembali berkomunikasi dengan Liam Payne. Moana menarik semilir angin di tamannya yang begitu asri banyak pepohonan hijau yang sudah menguning karena musim gugur. Moana menutup matanya, pikirannya hampir membuat sebuah sketsa keadaan Old Forest, tempat di mana Liam Payne di sekap."Moana! Moana!" panggil Liam dengan lirih, ia terlihat begitu letih, wajahnya sudah hampir tidak pucat. Namun, Moana masih bisa mengenali Liam Payne.Moana tersenyum dalam jiwa yang berhasil menemukan Liam Payne."Moana, aku ingin memberitahumu siapa yang sudah membangkitkan Dark Invader. Adam anak dari Martin, ia kini berganti nama menjadi Red Vader. Moana, kamu harus menemukan anaknya Martin dia lahir belum sempat diberitakan nama oleh Martin. Dia akan menjadi salah sa
Arhur dan rombongan elf menuruni lembah yang dangkal. Pepohonan di sana semakin jarang. Ada jalanan di tengah-tengah pepohonan, itu adalah jalan utama menuju ke pasar dan pedesaan. Tak heran jika permukaannya mulus dan terawat.Arthur memberikan pesan terakhir kepada para elf untuk berhati-hati di jalan. Sementara elf-elf itu menembus pepohonan di seberang jalan, Arthur justru mengambil jalan utama yang akan membawanya sampai ke pasar.Di tangan laki-laki itu terdapat sebuah kertas, kertas yang ditingalkan sang ayah sebelum meninggal. Sejak dia membaca bagian kertas itu, hidupnya merasa tak tenang. Dia tidak mengerti, bagaimana mungkin kisah hidupnya yang membosankan, yang bisa diringkas dengan sebuah kalimat justru ditulis orang lain dengan silisilah rumit yang tidak dia mengerti sama sekali. Lebih anehnya lagi, silsilah itu sama sekali tidak mencantumkan nama ayahnya yang baru meninggal dua hari yang lalu. Itu semakin membuatnya khawatir, bahwa orang yang selama ini merawatnya sejak
Arhur dan rombongan elf menuruni lembah yang dangkal. Pepohonan di sana semakin jarang. Ada jalanan di tengah-tengah pepohonan, itu adalah jalan utama menuju ke pasar dan pedesaan. Tak heran jika permukaannya mulus dan terawat.Arthur memberikan pesan terakhir kepada para elf untuk berhati-hati di jalan. Sementara elf-elf itu menembus pepohonan di seberang jalan, Arthur justru mengambil jalan utama yang akan membawanya sampai ke pasar.Di tangan laki-laki itu terdapat sebuah kertas, kertas yang ditingalkan sang ayah sebelum meninggal. Sejak dia membaca bagian kertas itu, hidupnya merasa tak tenang. Dia tidak mengerti, bagaimana mungkin kisah hidupnya yang membosankan, yang bisa diringkas dengan sebuah kalimat justru ditulis orang lain dengan silisilah rumit yang tidak dia mengerti sama sekali. Lebih anehnya lagi, silsilah itu sama sekali tidak mencantumkan nama ayahnya yang baru meninggal dua hari yang lalu. Itu semakin membuatnya khawatir, bahwa orang yang selama ini merawatnya sejak
Moana sudah beberapa kali mencoba memberikan sebuah sinyal kepada Liam Payne. Namun, tidak berhasil juga, Moana begitu khawatir.Moana keluar dari Castle Arundel, ia berjalan ke taman untuk membuat dirinya lebih tenang dan bisa berkonsentrasi kembali berkomunikasi dengan Liam Payne. Moana menarik semilir angin di tamannya yang begitu asri banyak pepohonan hijau yang sudah menguning karena musim gugur. Moana menutup matanya, pikirannya hampir membuat sebuah sketsa keadaan Old Forest, tempat di mana Liam Payne di sekap."Moana! Moana!" panggil Liam dengan lirih, ia terlihat begitu letih, wajahnya sudah hampir tidak pucat. Namun, Moana masih bisa mengenali Liam Payne.Moana tersenyum dalam jiwa yang berhasil menemukan Liam Payne."Moana, aku ingin memberitahumu siapa yang sudah membangkitkan Dark Invader. Adam anak dari Martin, ia kini berganti nama menjadi Red Vader. Moana, kamu harus menemukan anaknya Martin dia lahir belum sempat diberitakan nama oleh Martin. Dia akan menjadi salah sa
Di Castle Low Awe, bangunan yang sudah rusak parah setengahnya itu. Para ksatria dan Willy mencoba menyelamatkan warga yang terkena puing bangunan dan para pengawal yang tersisa.Mereka dibawa ke tempat khusus untuk mendapatkan perawatan.Selesai menyelamatkan warga dan orang-orang tersisa, Willy memasuki ruangan Liam Payne. Willy menggunakan kertas dan kuas untuk membuat selebaran yang akan disebarkan ke seluruh Last Earth. Willy menuliskan dengan penuh harap agar pria bisa bergabung berperang melawan sihir hitam, kekuatan penggabungan elemen dan kekuatan elemen baik akan bisa menghancurkan Dark Invader. Selesai membuat selebaran, Willy memerintahkan pasukannya untuk menyebarkan sayembara ini dengan imbalan tentunya."Sebarkan pada seluruh pria yang ingin bergabung melawan Dark Invader. Untuk kembalikan kejayaan dan keamanan Last Earth!" sorak Willy di depan pasukan Dwarf dan pasukan bangsa manusia.Semua mengikuti sorakan Willy, mereka siap berperang dan menjadi hidup matinya demi
Malam hari di Kastil Arundel, sunyi dan senyap. Suara burung bersahutan menemani keheningan gulitanya malam, gemerlap bintang menghiasi kota di bawah kekuasaan Ratu Moana yang terlahir sebagai Elf, ia masih satu saudara dengan Raja Liam Payne. Namun, karena Raja Liam Payne merupakan setengah manusia dan setengah Elf, ia diberikan sebuah pilihan apakah akan menjadi manusia atau menjadi Elf.Raja Liam Payne memilih menjadi manusia dan menjadi Raja di bangsa manusia. Moana adalah gadis cantik dengan memilih telinga runcing seperti bangsa Elf lainnya, ia juga berparas cantik seperti peri, rambutnya panjang berwarna pirang dengan warna gradasi mencolok putih. Ia sudah hidup selama 50 tahun, bangsa Elf terlahir hidup dengan umur yang panjang dan awet muda.Moana sedang tertidur di atas ranjang dengan pakaian berwarna putih tulang. Paras wajahnya terlihat gelisah, kepalanya menggeser ke kiri dan ke kanan untuk mencari posisi yang nyaman.'Moana! Moana!' panggil Raja Liam Payne.'Tidak! Tidak
Angin berderu semakin cepat siklusnya, pakaian Red Vader tersapu perasaan dingin yang mengadakan datang bercampur panas yang tidak tertahankan. Sepasang mata Red Vader menatap jelas ke arah depan, dia melihat ada sebuah kabut merah yang tiba-tiba datang namun Red Vader tetap fokus pada pandangan. Dengan perlahan kabut merah mulai menyusut, angin yang datang perlahan mereda, rasa panas dan sesak terus menyelimuti. Entah bagaimana Red Vader dapat bertahan, di tengah situasi seperti itu.Kemudian muncul sesosok makhluk yang cukup aneh dengan jubah hitam seluruh tubuhnya berwarna hitam, kecuali sepasang mata yang merah merekah bak bara api yang menyala. Makhluk itu di kenal dengan sebutan Dark Invader yang berasal dari neraka, konon katanya Dark sudah hidup di dalam neraka selama 100 tahun. Bentuk dari makhluk itu seperti manusia pada umumnya namun tubuhnya yang diselimuti jubah hitam, kulit pun hitam hanya retina merah yang mengerikan, terlihat di setiap pergelangan kaki dan tangannya te
Suilven Mountain, 100 tahun yang lalu. Tempat yang penuh dengan hamparan dedaunan yang sudah bertebaran. Dedaunan itu sudah kering, ranting pepohonan sudah mengering, dunia sedang tidak baik-baik saja.Di atas batu yang bertuliskan sebuah mantra untuk mengantarkan Dark Invader ke neraka. Raja White dari bangsa elf, seorang pria paruh baya, ia memakai pakaian putih tulang, rambutnya panjang hingga siku tangannya. Halis dan juga jenggotnya ikut memutih. Ia sedang melakukan ritual dengan membacakan sebuah mantra, ia berdiri persis di atas kepala Dark Invader yang sedang berbaring kesakitan, dijemput kematian.Raja White beserta raja lain; Raja Joe dari bangsa dwarf, Raja Santiago dari bangsa manusia dan Ratu Ellie dari bangsa Elf. Ada lima penguasa di Last Earth yang akan mengantarkan Dark Invader ke neraka karena sudah menghancurkan dunia menjadi sarang kegelapan.Di tengah-tengah komat-kamit para penguasa, Suilven Mountain yang memiliki batu kembar membelah diri, ia mengeluarkan cahay
Sementara suasana di dalam hutan. Dekat tempat tinggal Arthur, terlihat ada beberapa kelompok pria yang menggunakan pakaian hitam, merah, dan coklat, membawa senjata tajam seperti kapak dan panahan. Mereka menyusuri hutan untuk melakukan perburuan, langkah kaki mereka terlihat sangat tenang dan hati-hati, kemudian setelah beberapa saat berjalan sepasang retina hitam menyala, membelalakan sepasang matanya sambil menghentikan langkah kaki dengan terpaksa."Astaga!?" kata, salah seorang lelaki yang pada saat itu menggunakan pakaian berwarna merah dengan rambut ikal sebahu, tubuh kekar yang terlihat tegap dan gagah."Ada apa, Kak ketua? Ada masalah apa?" tanya, beberapa rekan lain yang juga menjadi sangat terkejut dan menatap jelas wajah dari lelaki yang berdiri di depan jalan membelakangi tubuhnya."Kalian lihatlah sendiri, bagaimana mungkin ini semua dapat terjadi, siapa yang telah melakukannya? Hewan-hewan yang mati secara mendadak dengan bentuk yang sudah tragis," ucap seorang lelaki
Di bawah cakrawala biru yang masih gelap membentang lebar begitu terang terlihat di bumi sana ada sebuah tempat tinggal kecil dan sederhana, keluar seorang lelaki yang menggunakan pakaian cokelat rapi, tidak lupa terlihat beberapa buah yang masih sangat segar dan terlihat sudah tertata rapi di dalam keranjang yang dia bawa pada genggaman tangan kanannya. Pria itu menutup pintu yang baru dia buka sebagai tempat di mana dia jadikan jalan keluar, pria muda itu diketahui bernama Arthur. Dia tinggal bersama dengan seorang pria paruh baya yaitu Ayahnya sendiri bernama Robby, di hutan terpencil Dumfries, pada abad ke 20. Keseharian Arthur adalah berburu binatang di dalam hutan yang luas, Arthur pun sering turun ke pasar untuk menjajalkan dagangan atau berbelanja kebutuhan yang lain. Pagi itu Arthur harus mencari uang. "Ayah! Aku akan kembali setelah buah yang aku bawa habis," kata Arthur dengan suara yang terdengar cukup lantang kepada seseorang. Robby melihat keberangkatan anaknya den